Share

Bab 9

Baru saja Mala merasakan kebebasannya yang nyata, kini dia harus kembali berhadapan dengan seseorang yang telah memberikannya mimpi buruk.

Faji berjalan tepat bersisian dengan Mala ketika mereka keluar dari mobil dan mendekat pada dua pria yang tengah menunggu kedatangan mereka di teras panti asuhan.

Mala dapat merasakan kepalan tangannya digenggam oleh Faji.

“Jangan takut, ada aku.” ujar Faji.

Mala dapat melihat kedua mata Adris memicing sinis ketika Mala membalas genggaman tangan Faji.

“Baru satu minggu, kamu langsung bergandengan dengan pria lain?” Suara datar Adris bertanya kepada Mala, namun matanya menatap dingin pada Faji yang mengangkat dagunya di depan Adris.

“Kenapa memangnya? Saya, kan, perempuan murahan.” Tantang Mala.

Suaranya berani, namun genggaman tangannya pada Faji semakin kuat.

Adris mendengus.

Ia mencoba mengalihkan pandangannya dari tautan tangan Mala dan Faji yang saling menggenggam. Mala dapat melihat bagaimana rahang Adris yang mengeras.

Tenang Mala, tenang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status