Share

Secerca Harapan Itu Bernama Rizal Wijaya

Dewa segera menyalakan mesin mobil setelah mengucap terima kasih pada dua petugas keamanan yang secara sukarela mengantar mereka sampai mobil, baru kemudian berikan jawaban pada Rani.

"Resiko pekerjaan."

"Anda tidak takut, Pak?"

"Kalau kamu sudah mencintai pekerjaan, maka tidak akan mengenal apa itu kata takut, Rani."

Rani menatap takjub akan jawaban dan setiap sepak terjang Dewa setelah hanya dalam waktu belum sehari saja sudah di suguhkan bagaimana Dewa menjalani rutinitasnya.

"Wedus! Asu!" umpatan isi kebun belakang pak dhe dari Anjasmara tiba-tiba keluar, seraya melanjutkan mengusap wajahnya dengan tissu. "Dibayar berapa sih mereka? Seneng banget jahatin orang? Keliatan banget nggak pernah nonton film siksa neraka!" Anjasmara terus saja ngedumel. Ia seperti tak mau kalah jadi pusat perhatian juga di depan Rani.

Berbeda dengan Anjasmara, Dewa memilih diam, sibuk membersihkan diri dengan melepas kancing kemeja, setelah menoleh ke kursi penumpang dan memastikan sekretaris b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status