Share

Aku Tidak Mau Di Remehkan

Sesampainya di kantor, maksud hati ingin menghubungi Sekretaris Li secara langsung tanpa melewati Anjasmara, tapi Dewa sudah di suguhi berita yang kembali membuatnya terhenyak.

"Aku memang sudah menduganya, tapi nggak menyangka akan sejauh ini," ujarnya di hadapan 2 pegawainya, Anjasmara dan Rani, bertiga duduk berhadapan di satu meja makan berukuran sedang dan bulat di pantry lantai 3.

"Iya. Anda pernah bilang kalau kemungkinan besar Pramono akan mengajukan banding atas kasus sengketa tanah dengan warga itu."

"Tapi aku tidak menyangka kalau dia juga menuntutku."

"Memang orang bernama Pramono itu menuntut Bapak apa? Kan Anda itu pembela?" Rani mulai tertarik dengan profesi atasannya, meski baru sehari bekerja. Kharisma yang di tunjukkan oleh Dewa jugalah membuat Rani merasa nyaman walaupun sudah di hadapkan resiko akan beban pekerjaan Dewa sebagai seorang pengacara publik juga.

"Pembela kaum lemah, tepatnya," sela Anjasmara dengan dagu sedikit terangkat, bangga akan idealism
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status