Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 158 - Mengikuti Sima Honglian ke Tempat Tinggalnya

Share

158 - Mengikuti Sima Honglian ke Tempat Tinggalnya

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-10 22:00:51

‘Gawat! Ling sepertinya dalam situasi gawat!’ Yao Chen mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Di arena, Zhuge Ling berjuang mengedarkan Qi api yang sangat kecil dan sedikit itu untuk menahan serangan Qi es yang menggila ingin menyelubungi tubuhnya.

“Nona Zhuge, maafkan aku!” seru Huang Wuxin ketika melihat situasi Zhuge Ling yang cukup gawat.

Dia bergerak maju hendak memberikan pertolongan agar Qi es dia tidak semakin memperparah kondisi Zhuge Ling, tapi gadis itu menebaskan pedangnya secara ganas sehingga dia tak bisa mendekat.

“Nona! Izinkan aku—“

“Enyah!”

Zhuge Ling menolak ditolong. Dia masih belum mau menyerah. Sambil terus menyerang Huang Wuxin, dia juga terus mengedarkan Qi api untuk melindungi jantung dan beberapa organ dalam penting di perut hingga dada.

‘Sial! Meski aku bisa melindungi organ dalam dan tulangku, tapi dagingku tetap terasa beku!’ geram Zhuge Ling dala

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
pepen prengky
thanks updatenya author, ditunggu update selanjutnya. 1 gem meluncur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   159 - Kecupan Hadiah

    “Yao Chen, ayo lekas! Jangan sampai terlambat menangani Zhuge Ling, atau nyawanya dalam bahaya!” Sima Honglian membubarkan lamunan Yao Chen.Maka, Yao Chen bergegas mendekat ke Zhuge Ling yang terbaring memejamkan mata di ranjang.“Aku … aku akan mulai.” Yao Chen gugup.Betapa tidak? Sima Honglian masih ada di dekatnya, terus berdiri mengawasi dia dengan raut wajah cemas akan kondisi Zhuge Ling.‘Sepertinya aku tak mungkin membuka baju atau Master akan mengira aku yang tidak-tidak.’ Yao Chen membatin.Oleh karena itu, dia tetap memakai pakaiannya dan tidak melucuti pakaian Zhuge Ling pula.Kemudian, dengan instingnya, Yao Chen menaruh telapak tangan kiri di dahi Zhuge Ling, dan tapak tangan kanan di perut gadis itu. Setelahnya, aura api dia semburkan melalui tangannya.‘Aku akan mencoba menggunakan api Gao Long dulu, siapa tau bisa bereaksi.’ Yao Chen sambil diam menatap Zhuge Ling.Ternyata, aura api kecil di dantian Zhuge Ling bereaksi pada aura api di tapak tangan Yao Chen.‘Sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   160 - Tanggapan Mengejutkan dari Zhuge Yang

    “Glek!” Yao Chen menelan saliva dengan perasaan berdebar-debar takut.Apakah Zhuge Yang akan marah padanya?“Ha ha ha!” Tidak disangka-sangka, keluar tawa keras Zhuge Yang.Yao Chen dan semua yang di sana terkejut, tak mengira respon Zhuge Yang.“Ternyata ini yang namanya Yao Chen. Akhirnya aku melihatmu sendiri secara dekat begini.” Zhuge Yang mengamati Yao Chen dari atas sampai bawah.Terbit senyum lega Sima Honglian di samping Yao Chen setelah meyakini bahwa Ketua Sekte Zhuge tidak marah pada Yao Chen.“Aku saat itu belum mengundangmu secara pribadi, Yao Chen.” Zhuge Yang mengelus jenggot hitamnya. “Sewaktu perjalanan pulang aku terlalu lelah dan lekas kembali ke ruanganku.”Sebenarnya, Zhuge Yang bukan lelah, melainkan menahan emosi karena kehilangan Air Mata Dewi gara-gara Yao Chen. Maka dari itu, dia belum ingin bertemu dengan sosok yang membuatnya kehilangan pusaka langka tersebut.“Mmhh ….” Terdengar suara lirih dari ranjang.Lekas saja semua pandangan orang di sana tertuju ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   161 - Merampok Rekan Murid

    “Jadi … aku dan Zhuge Ling … menjadi Murid Langsung dari Master?” Yao Chen melantunkan pelan kalimat yang diambil dari Sima Honglian.Anggukan sekali dan tegas dari Sima Honglian sudah menjadi jawaban pasti.“Kenapa memangnya? Apakah kau tak suka kita bertiga di sini?” Sima Honglian lalu terkikik. “Kau ingin hanya berdua saja denganku, hm?”Senyuman wanita yang sulit ditebak itu menohok perasaan Yao Chen. Dia gugup seketika.“I—itu … bukan begitu maksudku, Master.” Yao Chen kemudian tertunduk, merutuki dirinya yang selalu merasa inferior setiap berhadapan dengan Sima Honglian.Kemudian, Sima Honglian bangkit berdiri dan berjalan dengan anggun ke arah Yao Chen.“Kau ingin kembali ke sekte atau di sini?” tanya Sima Honglian sambil berjalan melewati Yao Chen.Bisa Yao Chen rasakan bau harum menguar dari tubuh wanita itu ketika Sima Honglian lewat di sampingnya.“Aku … mungkin aku di sini dulu sebentar, Master. Itu pun kalau Master tidak keberatan.” Yao Chen sampai tak berani menatap mata

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   162 - Tuduhan Membunuh dan Diadili

    “Merampok?” Yao Chen bangkit berdiri dan memiringkan kepalanya usai diteriaki seorang murid senior.Dia sudah lebih bisa beradaptasi dengan lingkungan dan budaya di dunia yang ini. Di sini merupakan alam hidup yang teramat keras. Nyawa seakan tidak ada harganya di mata siapa pun yang kuat. Jika kau tidak memakan, maka kau akan dimakan. Begitulah prinsip di Planet Qi ini.“Aku jelas-jelas melihat kau sedang menindas seniormu dan merampok mereka! Apa kau ingin berkelit?” Murid senior menuding Yao Chen.Zluupph!Mendadak saja Xiao Hei sudah menusukkan pedang pendek secara diam-diam ke jantung rekan yang tergeletak di sebelahnya tanpa diketahui Yao Chen dan murid senior yang sedang bedebat.“Urghh! Hugghh!” Rekan yang ditusuk itu hanya bisa melotot tak mengira dirinya diserang cepat oleh Xiao Hei yang sama-sama berbaring di tanah.Xiao Hei segera menyimpan pedang pendek dan memberi kode ke rekan yang satunya untuk diam dan mengikutinya saja.Sementara itu, rekan yang ditusuk dan tak siap,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   163 - Nama Zhongli Yuan Meresahkan Sima Honglian

    Pan Tekian menaikkan alis putihnya tinggi-tinggi. “Oh! Pembunuhan? Wah, dia harus dihukum berat. Dimusnahkan kultivasinya dan diusir dari sekte.”Segera saja Yao Chen seperti tersambar petir.‘Apa?! Ada hukuman semacam itu di sekte ini? Sial! Aku tak mempelajari semua peraturan sekte!’ seru Yao Chen di benaknya.Sedangkan semua penonton mulai gaduh dan banyak dari mereka gembira dengan keputusan yang dijatuhkan pada Yao Chen.“Tidak bisa begitu!” Yao Chen tak mungkin pasrah begitu saja. “Tuan Hakim sekalian dan semua Tetua, saya mohon ini diperiksa dengan lebih mendalam. Tolong diusut apakah benar pembunuhan itu menggunakan senjata saya!”Kalau dia tidak mendapatkan pengacara untuk dirinya, maka yang bisa dia lakukan hanya membela diri sendiri seperti saat ini.“Aku setuju!” Mendadak saja terdengar suara keras dan tegas dari wanita saat sosoknya memasuki Aula Pengadilan Sekte.Yao Chen dan semuanya menoleh dan melihat Sima Honglian berjalan anggun memasuki aula besar tersebut. Kepelak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   164 - Apa Kau Tak Punya Ibu?

    “Apa?! Mayatnya menghilang?” Situ Jiang terkejut, matanya mendelik sambil berdiri dan menggebrak meja.Penonton di sana juga sama-sama terkejutnya.‘Barang buktinya hilang?’ Yao Chen berkerut.Dia mencurigai peradilan ini dari apa yang terjadi. Pasti semua sudah dipersiapkan untuk mempersulit dirinya.“Bawa aku ke ruangan sebelum mayat itu hilang!” Sima Honglian berseru.“Master Sima, untuk apa kamu ingin ke sana?” tanya Situ Jiang.Mata Sima Honglian lekas mengerling tajam ke Situ Jiang.“Tuan Situ, apakah kau takut aku menemukan sesuatu di sana?” tanya Sima Honglian dengan pandangan menyelidik ke Situ Jiang.Sikap Situ Jiang menjadi lumayan gugup dengan adanya pertanyaan yang seperti menohok dirinya.“Aku yakin Tuan Situ tidak seperti tuduhanmu, Master Sima.” Pan Tekian menyahut. “Dia hanya mempertanyakan proporsimu dalam peradilan ini.”“Anggap saja aku warga sekte yang sangat ingin mengikuti jalannya persidangan ini dengan adil dan berimbang tanpa ada campur tangan siapa pun. Bole

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   165 - Memanggil Master Penjinak Hewan Roh

    “Tuan Muda, tolong hentikan!” Salah satu tetua yang tidak ikut masuk ke ruangan di belakang aula, segera menghentikan Di Yuxian menggunakan suaranya. “Anda justru mempersulit diri Anda jika memukul orang yang sedang diadili.”Tetua itu hanya bertujuan untuk mencegah Di Yuxian dari hukuman.Dengan keengganan yang tercetak di wajahnya, Di Yuxian menurunkan tangannya sambil mendengus keras. “Huh! Untung saja Tetua Xu menghentikanku atau kau akan kujadikan perkedel daging untuk makanan anjingku!”Setelah itu, Di Yuxian kembali ke tempat duduknya dan Shang Meili segera menghiburnya dengan elusan dan usapan lembut.“Tuan Muda, untuk apa kau menaruh tangan berhargamu itu ke bocah tengik seperti dia?” Shang Meili mengusap dada Di Yuxian dengan gerakan manja sambil menyandarkan tubuhnya ke pemuda itu.Yao Chen melirik dan merasa jijik ke pasangan tak tau malu itu. Sedangkan penonton yang merupakan murid-murid pelataran dalam, mereka mendesah pelan, merasa Di Yuxian begitu beruntung bisa mendap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   166 - Keluarkan Semua Senjata Kalian!

    “Melukai?” Sima Honglian menoleh ke Situ Jiang.Mereka mendarat di tanah dekat mayat Fu Huai dibaringkan, hendak dikubur.“Tuan Situ, Anda salah. Pertama, saya tidak melukai murid, hanya menepikan mereka. Dan kedua, saya sedang mencegah pengerusakan barang bukti! Justru Anda yang harus berterima kasih pada saya dan menghukum mereka karena berani melakukan sesuatu terhadap barang bukti, bukannya memarahi saya.” Sima Honglian membela diri.Situ Jiang tak bisa melawan ucapan Sima Honglian. Keempat siswa memang tidak terluka parah, bahkan tidak ada darah di tubuh mereka akibat kibasan Sima Honglian yang terkendali tadi.Kucing roh pun kembali masuk ke kantong ruang milik Baili Fung.“Semoga ini belum dirusak parah.” Sima Honglian menatap ke mayat Fu Huai.Maka, mereka pun membawa kembali mayat tersebut ke sekte dan menempatkannya di ruangan sebelumnya. Sedangkan keempat murid senior tadi segera diamankan untuk dimintai keterangan.Di aula, Yao Chen bernapas lega karena mayat Fu Huai akhirn

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   524 - Berhasil Dipercaya, Saatnya Menginterogasi!

    ‘Bagus! Akhirnya aku bisa cepat menarik perhatian istana Phoenix!’ serunya penuh kegirangan di hati.Yao Chen tau, ini adalah kesempatan emasnya untuk masuk lebih dalam ke jantung kerajaan.Dia menerima tantangan itu dengan senyum penuh percaya diri. “Tentu saja, Yang Mulia. Aku hanya butuh tempat yang tenang dan beberapa bahan dasar.”Maka, Yao Chen mengikuti Hong Yufan masuk ke lingkungan istana kerajaan. Dia tetap bersikap bersahaja agar tidak menimbulkan kecurigaan. Hingga akhirnya dia tiba di sebuah istana kecil yang dia yakini sebagai tempat hunian pribadi Hong Yufan.Hong Yufan melambaikan tangannya, memerintahkan pengawalnya untuk membawakan bahan-bahan alkimia seperti yang diminta Yao Chen.“Kau akan kubawa ke aula khusus dan akan ada beberapa temanku yang akan ikut menyaksikanmu membuat pil.” Hong Yufan memutuskan.“Sesuai yang Yang Mulai inginkan.” Yao Chen membungkuk agar Hong Yufan senang dengan sikap patuhnya.Dalam waktu singkat, semua yang Yao Chen butuhkan telah disia

  • Pendekar Tanpa Wajah   523 - Menahan Diri

    “Baiklah! Saya mengandalkan Anda.” Yao Chen mengangguk.Itu lebih dari cukup. Setidaknya, dia sudah menemukan cara untuk masuk tanpa harus menerobos secara paksa.“Ikut aku!” Orang itu berkata dan memimpin jalan.Dengan langkah ringan, Yao Chen akhirnya menapakkan kakinya di wilayah bangsa Phoenix.Wilayah ini terbentang luas dengan hutan-hutan yang dipenuhi pepohonan merah keemasan, sementara langitnya selalu bersinar dengan cahaya lembut seperti fajar abadi.Kerajaan Phoenix adalah bangsa siluman burung, dipimpin oleh ras Phoenix yang memiliki darah keturunan murni.Kaisar Manusia di dalam tubuh Yao Chen berbicara, "Bocah Yao, kusarankan kamu untuk bersabar dulu mengenai istrimu. Aku yakin bangsa Phoenix bukan tipe yang gegabah. Istrimu pasti masih baik-baik saja."Menjawab sosok Kaisar Manusia, Yao Chen meminta saran."Karena kamu adalah alkemis, maka pancing perhatian pihak kerajaan dengan pilmu. Bangsa siluman sangat menyukai pil yang bagus, sama seperti manusia. Bahkan mereka re

  • Pendekar Tanpa Wajah   522 - Bertemu Bangsa Kerajaan Phoenix

    ‘Semoga ayah mertua tidak mengecewakan kepercayaanku,’ harap Yao Chen.Sebesar itu rasa percaya Yao Chen pada ayah mertuanya hingga dia membiarkan Sima Ye mengetahui rahasia terbesarnya.Setelah Sima Ye aman di dalam ruang dimensi jiwa, Yao Chen melompat ke belakang, menghunus pedang merahnya yang langsung memancarkan cahaya merah menyilaukan. Dengan satu ayunan, gelombang energi tajam memotong udara, menciptakan jurang di tanah dan meluluhlantakkan beberapa musuh sekaligus.Namun, para siluman tidak menyerah begitu saja. Mereka menyerang dengan formasi yang lebih teratur, mengurung Yao Chen dari berbagai arah.Yao Chen terus mengerahkan tekniknya, menyemburkan api merah dari pedang untuk menghalau musuh yang mencoba menyerang dari belakang.Yao Chen menghela napas. "Kurang ajar! Aku tidak punya waktu untuk ini."Tubuhnya mulai berubah. Api merah keunguan beserta pendar cahaya emas menyelimuti kulitnya, membentuk lapisan pelindung yang tampak seperti baju perang. Otot-ototnya membesar

  • Pendekar Tanpa Wajah   521 - Tiba di Perbatasan Wilayah Siluman

    Yao Chen mengepalkan tinjunya. "Baiklah!" Dia menggunakan kesempatan itu untuk pergi bersama Sima Ye, keluar dari kepungan.Dengan satu langkah besar, tubuhnya melesat seperti kilat, meninggalkan arena. Tujuannya jelas—Wilayah Siluman, tempat Sima Honglian ditawan.Sementara itu, pertarungan sengit di belakangnya semakin membara. Ledakan demi ledakan mengguncang tanah, suara benturan memenuhi udara.Penonton yang tidak berkepentingan langsung menyingkir dari area tersebut. Mereka menjadikan pertempuran klan Gongsun dan klan Sheng sebagai topik bahasan yang panas!Namun, Yao Chen tidak menoleh dan tidak peduli apa pun. Satu-satunya yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah menyelamatkan istrinya dari cengkeraman Kerajaan Phoenix.Perjalanan menuju Wilayah Siluman baru saja dimulai.‘Aku yakin ini bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi bagiku, tidak ada yang lebih penting dari Lian Lian. Bahkan jika aku harus menantang dunia, aku akan melakukannya demi wanita yang kucintai!’Kali ini, Yao

  • Pendekar Tanpa Wajah   520 - Dikepung

    ‘Lian Lian, tunggu aku!’ seru Yao Chen di batinnya.Yao Chen melesat dengan mantap, membawa Sima Ye yang masih terluka ke luar arena. Amarahnya belum mereda, api Asura masih berkobar di tubuhnya, dan niatnya untuk menyelamatkan Sima Honglian tak tergoyahkan.Namun, sebelum mereka benar-benar bisa pergi, suara berat dan penuh tekanan menggema di udara."Berhenti di situ, bocah!" Salah satu tetua kuat dari keluarga Sheng berdiri tegap dengan aura yang menekan. "Kau pikir bisa begitu saja meninggalkan pertunangan ini tanpa konsekuensi?! Kau telah menginjak harga diri keluarga Sheng!"Setelah itu, ada banyak murid klan Sheng yang menghadang Yao Chen dan Sima Ye. Mereka mengepung keduanya.Tatapan Yao Chen tetap tajam. "Harga diri keluargamu bukan urusanku! Yang menjadi urusanku adalah istriku yang sedang dalam bahaya!""Istrimu?!" Nona Besar Sheng akhirnya angkat bicara, wajahnya yang cantik kini penuh amarah. "Jadi bagimu, aku ini apa?! Boneka yang bisa kau abaikan sesukamu?! Kau memilih

  • Pendekar Tanpa Wajah   519 - Pertikaian Gongsun dan Sheng

    “Minggir!” geram Yao Chen.Dia menatap tajam ke arah Tuan Besar Sheng yang berdiri menghadang jalannya.Mata pria tua itu berkilat penuh amarah, dan napasnya memburu seiring hawa tekanan yang mulai dia pancarkan.Namun, Yao Chen tidak gentar sedikit pun."Tuan Sheng, aku tidak punya waktu untuk membahas ini. Aku harus menyelamatkan istriku!" kata Yao Chen dengan nada dingin dan tegas."Istrimu?" Tuan Besar Sheng menggeram. "Jangan lupa, kau sudah berjanji akan menikahi putriku! Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja setelah mempermalukannya di hadapan semua orang?!"Nona Besar Sheng, seorang wanita cantik dengan pakaian sutra berwarna putih gading, melangkah maju dengan ekspresi tersinggung. "Gongsun Yichen, selama ini aku telah menunggumu dengan penuh harapan! Aku pikir kau adalah pria yang bertanggung jawab, tetapi sekarang kau ingin membuangku demi wanita itu?"Ada nada cemburu di suara Nona Besar Sheng. Dia sudah cukup kesal mengenai Yao Chen dan Putri Suci, dan kin

  • Pendekar Tanpa Wajah   518 - Kabar Mengejutkan dari Sima Ye

    “Apa yang kau katakan?!” Yao Chen tersentak, rasa panik dan amarah berkelebat di matanya. “Lian Lian ada di benua atas? Bagaimana mungkin?!”Sima Ye menatap Yao Chen dengan sorot penuh rasa bersalah. “Aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci sekarang. Tapi aku mohon, kau harus segera menolongnya!”Mendengar nama Sima Honglian, seluruh perhatian di arena langsung terpusat pada percakapan mereka.Gongsun Huojun, yang sedari tadi berdiri di sisi arena, memasang ekspresi kaku. Dia melangkah mendekat, mencoba menenangkan Yao Chen yang jelas-jelas hampir kehilangan kendali.“Chen’er, kau tidak bisa gegabah. Wilayah siluman adalah tempat yang berbahaya, apalagi Kerajaan Phoenix. Butuh banyak persiapan sebelum ke sana,” kata Gongsun Huojun dengan nada bijak.Namun, Yao Chen menatapnya tajam, matanya menyala penuh kemarahan. “Apa maksudmu aku tidak bisa gegabah? Istriku dalam bahaya! Bagaimana dia bisa berada di sini, di benua atas, tanpa sepengetahuanku? Apa ini ada hubungannya denganmu?!”

  • Pendekar Tanpa Wajah   517 - Kekuatan Hukum Kematian Vs Kekuatan Hukum Kehidupan

    “Ke-kekuatan Hukum Kematian!” Semua orang terkejut, termasuk Gongsun Weiyan. Sedangkan Gongsun Huojun hanya tersenyum samar karena sudah mengetahui pencapaian lanjut dari Tubuh Asura Yao Chen.Dengan satu gerakan tangan, Yao Chen menciptakan naga api ungu besar yang langsung bertabrakan dengan naga es milik Zhenhai. Benturan antara dua elemen tersebut menciptakan ledakan dahsyat yang mengguncang arena.Penonton harus melindungi diri dengan penghalang energi masing-masing, sementara beberapa tetua Klan Sheng mendirikan formasi pertahanan untuk melindungi struktur arena.“Inikah kekuatan Tubuh Asura?” Sheng Zhenhai menggertakkan giginya, sedikit terkejut dengan kekuatan destruktif Yao Chen.Hukum Kehidupan dia merupakan lawan dari Hukum Kematian Yao Chen.Namun, dia tidak menyerah. Tubuh Kaisar Utaranya mulai memancarkan hukum kehidupan yang lebih kuat, membuat auranya semakin murni. Dia menyerang Yao Chen dengan teknik kombinasi es dan energi kehidupan, menciptakan dunia mini di mana s

  • Pendekar Tanpa Wajah   516 - Asura Vs Kaisar Utara

    "Silakan!" Yao Chen menanggapi.Maka mereka pun mulai bertarung. Sheng Zhenhai langsung menggunakan kekuatan besar saat menyerang Yao Chen.Namun, Yao Chen tak kalah kuat dan bisa menahan serangan itu. Penonton terkesima. Anak muda yang kultivasinya hanya di tingkat 8, mampu mengimbangi lawan di tingkat 15.“Gongsun Yichen,” kata Zhenhai sambil mengangkat tombak listriknya usai mundur sejenak setelah gagal menaklukkan Yao Chen. “Aku akui kau kuat. Tapi aku tidak akan menyerah!”Pertarungan selanjutnya berlangsung sengit. Serangan angin dan petir Zhenhai membuat arena dipenuhi dengan kilatan-kilatan cahaya yang menakutkan.Namun, Yao Chen tetap tenang. Dengan teknik kombinasinya, dia berhasil menyeimbangkan kekuatan lawannya.Pada akhirnya, Yao Chen mengeluarkan teknik puncaknya: Asura Flame Dance, sebuah serangan yang memadukan api murni dan energi Asura."Lihat! Dia sudah mulai menggunakan tubuh Asuranya!" Penonton saling berteriak tertahan.Gelombang api berbentuk naga melesat ke ar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status