Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 160 - Tanggapan Mengejutkan dari Zhuge Yang

Share

160 - Tanggapan Mengejutkan dari Zhuge Yang

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-12 20:02:52

“Glek!” Yao Chen menelan saliva dengan perasaan berdebar-debar takut.

Apakah Zhuge Yang akan marah padanya?

“Ha ha ha!” Tidak disangka-sangka, keluar tawa keras Zhuge Yang.

Yao Chen dan semua yang di sana terkejut, tak mengira respon Zhuge Yang.

“Ternyata ini yang namanya Yao Chen. Akhirnya aku melihatmu sendiri secara dekat begini.” Zhuge Yang mengamati Yao Chen dari atas sampai bawah.

Terbit senyum lega Sima Honglian di samping Yao Chen setelah meyakini bahwa Ketua Sekte Zhuge tidak marah pada Yao Chen.

“Aku saat itu belum mengundangmu secara pribadi, Yao Chen.” Zhuge Yang mengelus jenggot hitamnya. “Sewaktu perjalanan pulang aku terlalu lelah dan lekas kembali ke ruanganku.”

Sebenarnya, Zhuge Yang bukan lelah, melainkan menahan emosi karena kehilangan Air Mata Dewi gara-gara Yao Chen. Maka dari itu, dia belum ingin bertemu dengan sosok yang membuatnya kehilangan pusaka langka tersebut.

“Mmhh ….” Terdengar suara lirih dari ranjang.

Lekas saja semua pandangan orang di sana tertuju ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
pepen prengky
thanks updatenya author, ditunggu update selanjutnya. 1 gem meluncur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   161 - Merampok Rekan Murid

    “Jadi … aku dan Zhuge Ling … menjadi Murid Langsung dari Master?” Yao Chen melantunkan pelan kalimat yang diambil dari Sima Honglian.Anggukan sekali dan tegas dari Sima Honglian sudah menjadi jawaban pasti.“Kenapa memangnya? Apakah kau tak suka kita bertiga di sini?” Sima Honglian lalu terkikik. “Kau ingin hanya berdua saja denganku, hm?”Senyuman wanita yang sulit ditebak itu menohok perasaan Yao Chen. Dia gugup seketika.“I—itu … bukan begitu maksudku, Master.” Yao Chen kemudian tertunduk, merutuki dirinya yang selalu merasa inferior setiap berhadapan dengan Sima Honglian.Kemudian, Sima Honglian bangkit berdiri dan berjalan dengan anggun ke arah Yao Chen.“Kau ingin kembali ke sekte atau di sini?” tanya Sima Honglian sambil berjalan melewati Yao Chen.Bisa Yao Chen rasakan bau harum menguar dari tubuh wanita itu ketika Sima Honglian lewat di sampingnya.“Aku … mungkin aku di sini dulu sebentar, Master. Itu pun kalau Master tidak keberatan.” Yao Chen sampai tak berani menatap mata

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   162 - Tuduhan Membunuh dan Diadili

    “Merampok?” Yao Chen bangkit berdiri dan memiringkan kepalanya usai diteriaki seorang murid senior.Dia sudah lebih bisa beradaptasi dengan lingkungan dan budaya di dunia yang ini. Di sini merupakan alam hidup yang teramat keras. Nyawa seakan tidak ada harganya di mata siapa pun yang kuat. Jika kau tidak memakan, maka kau akan dimakan. Begitulah prinsip di Planet Qi ini.“Aku jelas-jelas melihat kau sedang menindas seniormu dan merampok mereka! Apa kau ingin berkelit?” Murid senior menuding Yao Chen.Zluupph!Mendadak saja Xiao Hei sudah menusukkan pedang pendek secara diam-diam ke jantung rekan yang tergeletak di sebelahnya tanpa diketahui Yao Chen dan murid senior yang sedang bedebat.“Urghh! Hugghh!” Rekan yang ditusuk itu hanya bisa melotot tak mengira dirinya diserang cepat oleh Xiao Hei yang sama-sama berbaring di tanah.Xiao Hei segera menyimpan pedang pendek dan memberi kode ke rekan yang satunya untuk diam dan mengikutinya saja.Sementara itu, rekan yang ditusuk dan tak siap,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   163 - Nama Zhongli Yuan Meresahkan Sima Honglian

    Pan Tekian menaikkan alis putihnya tinggi-tinggi. “Oh! Pembunuhan? Wah, dia harus dihukum berat. Dimusnahkan kultivasinya dan diusir dari sekte.”Segera saja Yao Chen seperti tersambar petir.‘Apa?! Ada hukuman semacam itu di sekte ini? Sial! Aku tak mempelajari semua peraturan sekte!’ seru Yao Chen di benaknya.Sedangkan semua penonton mulai gaduh dan banyak dari mereka gembira dengan keputusan yang dijatuhkan pada Yao Chen.“Tidak bisa begitu!” Yao Chen tak mungkin pasrah begitu saja. “Tuan Hakim sekalian dan semua Tetua, saya mohon ini diperiksa dengan lebih mendalam. Tolong diusut apakah benar pembunuhan itu menggunakan senjata saya!”Kalau dia tidak mendapatkan pengacara untuk dirinya, maka yang bisa dia lakukan hanya membela diri sendiri seperti saat ini.“Aku setuju!” Mendadak saja terdengar suara keras dan tegas dari wanita saat sosoknya memasuki Aula Pengadilan Sekte.Yao Chen dan semuanya menoleh dan melihat Sima Honglian berjalan anggun memasuki aula besar tersebut. Kepelak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   164 - Apa Kau Tak Punya Ibu?

    “Apa?! Mayatnya menghilang?” Situ Jiang terkejut, matanya mendelik sambil berdiri dan menggebrak meja.Penonton di sana juga sama-sama terkejutnya.‘Barang buktinya hilang?’ Yao Chen berkerut.Dia mencurigai peradilan ini dari apa yang terjadi. Pasti semua sudah dipersiapkan untuk mempersulit dirinya.“Bawa aku ke ruangan sebelum mayat itu hilang!” Sima Honglian berseru.“Master Sima, untuk apa kamu ingin ke sana?” tanya Situ Jiang.Mata Sima Honglian lekas mengerling tajam ke Situ Jiang.“Tuan Situ, apakah kau takut aku menemukan sesuatu di sana?” tanya Sima Honglian dengan pandangan menyelidik ke Situ Jiang.Sikap Situ Jiang menjadi lumayan gugup dengan adanya pertanyaan yang seperti menohok dirinya.“Aku yakin Tuan Situ tidak seperti tuduhanmu, Master Sima.” Pan Tekian menyahut. “Dia hanya mempertanyakan proporsimu dalam peradilan ini.”“Anggap saja aku warga sekte yang sangat ingin mengikuti jalannya persidangan ini dengan adil dan berimbang tanpa ada campur tangan siapa pun. Bole

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   165 - Memanggil Master Penjinak Hewan Roh

    “Tuan Muda, tolong hentikan!” Salah satu tetua yang tidak ikut masuk ke ruangan di belakang aula, segera menghentikan Di Yuxian menggunakan suaranya. “Anda justru mempersulit diri Anda jika memukul orang yang sedang diadili.”Tetua itu hanya bertujuan untuk mencegah Di Yuxian dari hukuman.Dengan keengganan yang tercetak di wajahnya, Di Yuxian menurunkan tangannya sambil mendengus keras. “Huh! Untung saja Tetua Xu menghentikanku atau kau akan kujadikan perkedel daging untuk makanan anjingku!”Setelah itu, Di Yuxian kembali ke tempat duduknya dan Shang Meili segera menghiburnya dengan elusan dan usapan lembut.“Tuan Muda, untuk apa kau menaruh tangan berhargamu itu ke bocah tengik seperti dia?” Shang Meili mengusap dada Di Yuxian dengan gerakan manja sambil menyandarkan tubuhnya ke pemuda itu.Yao Chen melirik dan merasa jijik ke pasangan tak tau malu itu. Sedangkan penonton yang merupakan murid-murid pelataran dalam, mereka mendesah pelan, merasa Di Yuxian begitu beruntung bisa mendap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   166 - Keluarkan Semua Senjata Kalian!

    “Melukai?” Sima Honglian menoleh ke Situ Jiang.Mereka mendarat di tanah dekat mayat Fu Huai dibaringkan, hendak dikubur.“Tuan Situ, Anda salah. Pertama, saya tidak melukai murid, hanya menepikan mereka. Dan kedua, saya sedang mencegah pengerusakan barang bukti! Justru Anda yang harus berterima kasih pada saya dan menghukum mereka karena berani melakukan sesuatu terhadap barang bukti, bukannya memarahi saya.” Sima Honglian membela diri.Situ Jiang tak bisa melawan ucapan Sima Honglian. Keempat siswa memang tidak terluka parah, bahkan tidak ada darah di tubuh mereka akibat kibasan Sima Honglian yang terkendali tadi.Kucing roh pun kembali masuk ke kantong ruang milik Baili Fung.“Semoga ini belum dirusak parah.” Sima Honglian menatap ke mayat Fu Huai.Maka, mereka pun membawa kembali mayat tersebut ke sekte dan menempatkannya di ruangan sebelumnya. Sedangkan keempat murid senior tadi segera diamankan untuk dimintai keterangan.Di aula, Yao Chen bernapas lega karena mayat Fu Huai akhirn

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   167 - Ketahuan oleh Baili Fung

    “Sembarangan saja!” Di Yuxian lekas merespon, berdiri dengan wajah memerah, entah karena marah atau malu. “Guru, dia membual! Tolong berikan keadilan padaku atas fitnahan ini!”Di Yuxian bersoja sambil menundukkan kepala ke Pan Tekian.“Beraninya kau mengucapkan omong kosong mengenai muridku!” Pan Tekian mendengus keras sembari matanya melotot ganas ke Xiao Hei.Xiao Hei semakin pucat pasi. Apakah dia memang menambah kesialannya dengan mengungkap mengenai andil Di Yuxian di perkara ini?Usai terkejut dengan pengakuan aneh Xiao Hei, Situ Jiang berteriak, “Seret Xiao Hei dan Ji Tanwei ke penjara sekte sampai masa hukuman tiba untuk mereka!”Mendengar itu, kedua pemuda tadi meraung-raung tak terima dengan nasib yang ditimpakan pada mereka.“Tuan Muda Di! Kau yang menyuruh kami untuk berburu Yao Chen! Kau yang memerintahkan kami untuk mencarinya ke segala penjuru sekte karena kau tak puas dia memenangkan Kompetisi 3 Sekte! Anda sungguh keji berbalik badan begitu saja!” Xiao Hei sudah tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   168 - Merelakan Madu Merah Sebelum Menerima Tantangan

    “Kenapa Master Baili menemui bocah baru itu?” tanya salah satu murid senior pada kawan di sampingnya ketika lewat di depan rumah Yao Chen.“Entahlah. Mungkinkah Yao Chen bergabung dengan divisi Penjinak Hewan?” Kawannya mengerutkan kening.Namun, orang-orang yang melihat kejadian itu hanya bisa menatap penuh tanda tanya ketika Baili Fung diajak masuk ke dalam rumah baru Yao Chen. Spekulasi mereka meliar.“Bocah sialan itu! Kenapa dia terus saja mendapatkan perhatian banyak orang penting di sekte? Dari Master Sima, Dewi Zhuge, dan kini Master Baili!”“Yang kudengar, dia bahkan mendapatkan perhatian Tetua Zheng dari divisi Alkimia!”Di saat orang-orang sibuk membicarakannya, Yao Chen justru sedang duduk bersama Baili Fung di aula rumahnya.Rumah istimewa di Sekte Dalam rupanya lebih besar dan lebih luas ketimbang yang ada di Sekte Luar. Apalagi di fasilitasi Formasi Pengumpul Qi yang bisa membuat Qi alam berlimpah, sehingga sangat nyaman untuk berkultivasi. Pantas menjadi rebutan banyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status