Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 165 - Memanggil Master Penjinak Hewan Roh

Share

165 - Memanggil Master Penjinak Hewan Roh

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-05-14 16:50:20

“Tuan Muda, tolong hentikan!” Salah satu tetua yang tidak ikut masuk ke ruangan di belakang aula, segera menghentikan Di Yuxian menggunakan suaranya. “Anda justru mempersulit diri Anda jika memukul orang yang sedang diadili.”

Tetua itu hanya bertujuan untuk mencegah Di Yuxian dari hukuman.

Dengan keengganan yang tercetak di wajahnya, Di Yuxian menurunkan tangannya sambil mendengus keras. “Huh! Untung saja Tetua Xu menghentikanku atau kau akan kujadikan perkedel daging untuk makanan anjingku!”

Setelah itu, Di Yuxian kembali ke tempat duduknya dan Shang Meili segera menghiburnya dengan elusan dan usapan lembut.

“Tuan Muda, untuk apa kau menaruh tangan berhargamu itu ke bocah tengik seperti dia?” Shang Meili mengusap dada Di Yuxian dengan gerakan manja sambil menyandarkan tubuhnya ke pemuda itu.

Yao Chen melirik dan merasa jijik ke pasangan tak tau malu itu. Sedangkan penonton yang merupakan murid-murid pelataran dalam, mereka mendesah pelan, merasa Di Yuxian begitu beruntung bisa mendap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   166 - Keluarkan Semua Senjata Kalian!

    “Melukai?” Sima Honglian menoleh ke Situ Jiang.Mereka mendarat di tanah dekat mayat Fu Huai dibaringkan, hendak dikubur.“Tuan Situ, Anda salah. Pertama, saya tidak melukai murid, hanya menepikan mereka. Dan kedua, saya sedang mencegah pengerusakan barang bukti! Justru Anda yang harus berterima kasih pada saya dan menghukum mereka karena berani melakukan sesuatu terhadap barang bukti, bukannya memarahi saya.” Sima Honglian membela diri.Situ Jiang tak bisa melawan ucapan Sima Honglian. Keempat siswa memang tidak terluka parah, bahkan tidak ada darah di tubuh mereka akibat kibasan Sima Honglian yang terkendali tadi.Kucing roh pun kembali masuk ke kantong ruang milik Baili Fung.“Semoga ini belum dirusak parah.” Sima Honglian menatap ke mayat Fu Huai.Maka, mereka pun membawa kembali mayat tersebut ke sekte dan menempatkannya di ruangan sebelumnya. Sedangkan keempat murid senior tadi segera diamankan untuk dimintai keterangan.Di aula, Yao Chen bernapas lega karena mayat Fu Huai akhirn

    Last Updated : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   167 - Ketahuan oleh Baili Fung

    “Sembarangan saja!” Di Yuxian lekas merespon, berdiri dengan wajah memerah, entah karena marah atau malu. “Guru, dia membual! Tolong berikan keadilan padaku atas fitnahan ini!”Di Yuxian bersoja sambil menundukkan kepala ke Pan Tekian.“Beraninya kau mengucapkan omong kosong mengenai muridku!” Pan Tekian mendengus keras sembari matanya melotot ganas ke Xiao Hei.Xiao Hei semakin pucat pasi. Apakah dia memang menambah kesialannya dengan mengungkap mengenai andil Di Yuxian di perkara ini?Usai terkejut dengan pengakuan aneh Xiao Hei, Situ Jiang berteriak, “Seret Xiao Hei dan Ji Tanwei ke penjara sekte sampai masa hukuman tiba untuk mereka!”Mendengar itu, kedua pemuda tadi meraung-raung tak terima dengan nasib yang ditimpakan pada mereka.“Tuan Muda Di! Kau yang menyuruh kami untuk berburu Yao Chen! Kau yang memerintahkan kami untuk mencarinya ke segala penjuru sekte karena kau tak puas dia memenangkan Kompetisi 3 Sekte! Anda sungguh keji berbalik badan begitu saja!” Xiao Hei sudah tida

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   168 - Merelakan Madu Merah Sebelum Menerima Tantangan

    “Kenapa Master Baili menemui bocah baru itu?” tanya salah satu murid senior pada kawan di sampingnya ketika lewat di depan rumah Yao Chen.“Entahlah. Mungkinkah Yao Chen bergabung dengan divisi Penjinak Hewan?” Kawannya mengerutkan kening.Namun, orang-orang yang melihat kejadian itu hanya bisa menatap penuh tanda tanya ketika Baili Fung diajak masuk ke dalam rumah baru Yao Chen. Spekulasi mereka meliar.“Bocah sialan itu! Kenapa dia terus saja mendapatkan perhatian banyak orang penting di sekte? Dari Master Sima, Dewi Zhuge, dan kini Master Baili!”“Yang kudengar, dia bahkan mendapatkan perhatian Tetua Zheng dari divisi Alkimia!”Di saat orang-orang sibuk membicarakannya, Yao Chen justru sedang duduk bersama Baili Fung di aula rumahnya.Rumah istimewa di Sekte Dalam rupanya lebih besar dan lebih luas ketimbang yang ada di Sekte Luar. Apalagi di fasilitasi Formasi Pengumpul Qi yang bisa membuat Qi alam berlimpah, sehingga sangat nyaman untuk berkultivasi. Pantas menjadi rebutan banyak

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   169 - 1 Vs 5

    “Eh? Bocah itu melawan lima orang sekaligus?” Ada yang melongo heran.Namun, Yao Chen tidak bergeming apalagi terlihat gentar.“Boleh saja, tak masalah.” Yao Chen masih bersikap tenang. “Tapi aku tak mau sia-sia mengeluarkan energi untuk bertarung jika tak ada keuntungan apa pun.”Medengar itu, kelima orang melotot geram.“Kau! Sialan! Kau masih sombong?!” Ada yang sangat geram dan mendelik ganas.Kemudian, murid lainnya memegang rekan yang sedang geram.“Biarkan saja kita ikuti apa mau dia, Kak Yan! Toh, sebentar lagi dia akan jadi mayat,” ucap orang itu pada rekannya yang sangat geram. “Anggaplah kita berbaik hati pada calon mayat.”Mendengar itu, si paling geram menjadi lebih surut emosinya.“Katakan, apa maumu!” Orang itu bertanya.“Serahkan semua harta kalian kalau aku menang.” Yao Chen tak ingin rugi. Bertarung itu mengeluarkan energi dan membuang waktu, meski berguna untuk meningkatkan ketrampilan bela diri.

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   170 - Tak Bisa Menolak Zhuge Ling

    “Menusuk di leher?” seru penonton yang terkejut.“Bocah itu tertusuk lehernya!” Penonton lainnya tak menduga serangan fatal itu.“Yao Chen!” Zhuge Ling memekik cemas sampai dia hendak melompat ke arena, tapi segera dipegangi salah satu murid perempuan di sampingnya.“Adik Yao!” Li Yaren ikut berteriak.Yao Chen menggertakkan gerahamnya sambil melesat ke belakang untuk meminimalisir dalamnya tusukan pada lehernya.‘Untung saja baru mencapai kedalaman tak sampai 5 cm atau aku bisa dalam situasi gawat!’ Yao Chen menyeru di benaknya.“Kalian tak boleh menyerang titik fatal!” seru Shangguan Wu sebagai petugas arena.Akan gawat jika ada yang sampai mati di arena jika itu bukan pertarungan hidup dan mati.“Rupanya kalian main kotor dan mencurangi peraturan!” geram Yao Chen dengan suara parau.Meski leher bagian samping yang tertusuk, tapi pita s

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   171 - Melihat Master Sima Berendam di Sungai

    ‘Aku sepertinya harus belajar mencintai Zhuge Ling,’ batin Yao Chen ketika dia menatap gadis yang sedang bergerak indah di atas tubuhnya.Pagi harinya, Yao Chen sudah pergi dari rumahnya dan memiliki keinginan pergi ke hutan untuk mengumpulkan bahan-bahan herbal agar dia bisa membuat pil lagi.‘Aku sudah lama tidak memproduksi pil. Mungkin nanti aku bisa bertanya ke Xiao Rong, apakah aku bisa berjualan pil di Sekte Dalam.’ Yao Chen membatin.Kali ini, Yao Chen memutuskan untuk pergi ke hutan yang tak biasa dirambah murid sekte.‘Aku malas kalau berurusan lagi dengan orang-orang yang tak ada habisnya mencari perkara denganku.’ Ini yang menjadi pertimbangannya.Maka dari itu, dia menuju ke hutan merah, tapi hanya di sekitar tepian saja untuk menghindari bertemu dengan hewan macam Singa Surai Api seperti dulu.Dia mengeluarkan benda seperti daun yang bisa membesar seukuran sampan untuk digunakan sebagai alat transportasi terbang.“Sungguh beruntung aku menemukan ini di salah satu kantong

    Last Updated : 2024-05-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   172 - Seharian Bersama Wanita Molek

    “Aku cantik?” Sima Honglian memastikan pernyataan Yao Chen baru saja.Tentu Yao Chen panik. Wajahnya merah merona karena malu.“A—ah! Bukan begitu maksudku!” Yao Chen takut Sima Honglian salah sangka.“Jadi, aku tidak cantik?” Sima Honglian berkacak pinggang sambil memunculkan wajah sedikit cemberut yang imut.Wanita itu hanya berpura-pura merajuk.“Ma—Master cantik! Bahkan sangat cantik dan memesona!” Yao Chen mau tak mau menyebutkan kalimat yang ingin dia tahan dari mulutnya.Sima Honglian tertawa kecil melihat kegugupan Yao Chen.“Mana yang lebih cantik? Aku atau Zhuge Ling?” Pertanyaan Sima Honglian seakan tusukan di ulu hati Yao Chen.Sesaat, Yao Chen membeku di tempatnya, tak tau harus menjawab apa.“Ha ha! Aku bercanda!” Sima Honglian tertawa lepas. “Ha ha ha! Jangan terlalu dipikir dalam-dalam candaanku, Yao Chen! Ya ampun, mukamu luar biasa ketika kau panik begitu! Hi hi hi!”Jika tak ingat itu adalah seorang master sekte tempatnya bernaung, ingin sekali Yao Chen menerjang ke

    Last Updated : 2024-05-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   173 - Pertolongan Cerdas Li Yaren

    “C—Chen! Bagaimana ini?” Zhuge Ling panik.Dia masih ada di dalam rumah Yao Chen, sedangkan di depan ada Li Yaren dan akan datang pula Master Baili.Yao Chen ikut bingung, tapi dia mempercayai instingnya. “Akan aku bukakan dulu Li Yaren.”“Apa?!” Zhuge Ling mendelik kaget.Tapi Yao Chen sudah lebih dulu bergerak membuka pintu.Mata Li Yaren jatuh ke Zhuge Ling yang tertunduk malu dengan wajah merah merona.“Oh, kuharap aku tidak mengganggu diskusi kalian mengenai kultivasi.” Li Yaren buru-buru berkata.Yao Chen paham bahwa itu hanya ucapan pemanis saja dari Li Yaren agar Zhuge Ling tidak malu.‘Aku akui Li Yaren berbaik hati melindungi perasaan Zhuge Ling. Nanti aku harus berterima kasih padanya. Dia tau ada Zhuge Ling di rumahku tapi berlagak seolah tak mengerti apa-apa.’ Yao Chen menatap Li Yaren yang bersikap santai.Agar tidak berlama-lama di depan pintu, Yao Chen mempersilakan Li Yaren masuk. Mereka duduk dan Yao Chen menyuguhkan teh untuk dua orang itu.Baru saja mereka mengheny

    Last Updated : 2024-05-16

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   554 - Kaisar Alkemis

    “Dua naga … dua naga menari sungguhan! Apa kalian lihat itu barusan?!”“Indah sekali … gerakan mereka selaras dan penuh energi, seperti makhluk surgawi!”Sorak-sorai meledak dari pihak Sekte Istana Dewa. Para alkemis dari istana berdiri dari duduk mereka dan berseru-seru dengan semangat tinggi, memuji pil hasil pemurnian Sima Honglian.Aroma harum masih menggantung di udara, dan dua naga imaji yang muncul dari pil itu perlahan menghilang, namun aura megahnya masih terasa menusuk hati.“Pil yang melampaui kesempurnaan! Bahkan bisa membentuk manifestasi dua naga dari energi murni—itu bukan sekadar kebetulan!” seorang alkemis Istana Dewa berseru lantang.“Bukan hanya aroma dan warna pilnya yang sempurna, tapi efek visual seperti itu hanya bisa muncul dari sinkronisasi energi ilahi dengan seni pemurnian tingkat tinggi!”“Benar! Inilah tujuan utama Pil Dua Naga Menari, bukan? Menari—menyatu dalam energi dan wujud! Sima Honglian benar-benar memahaminya!”Namun, dari pihak Sekte Langit Kudus

  • Pendekar Tanpa Wajah   553 - Tarian Dua Naga

    “Kau membuatku merinding sampai ingin tertawa berguling-guling,” olok Sima Honglian.Nona Sheng hanya bisa menggigit geraham menahan kesal, tak bisa banyak membalas karena dia masih harus berkonsentrasi dengan pilnya.Di atas panggung, suhu tungku perlahan meningkat, udara di sekitarnya mulai bergelombang.Aroma herbal memenuhi udara, membuat banyak alkemis yang menonton menghirup dalam-dalam, mencoba menebak komposisi yang digunakan kedua wanita itu.Namun, perhatian mereka tertuju pada Sima Honglian yang tampak gelisah. Tangan kirinya sedikit gemetar saat memutar suhu tungkunya, dan dahinya terlihat berembun. Beberapa bahan herbal tampak belum terolah sempurna, membuat nyala api tungkunya sesekali berkedip tak stabil.“Dia tampak kesulitan,” bisik seorang penonton.“Apakah benar dia hanya alkemis kelas menengah dari benua bawah?” sambung yang lain.Nona Sheng mendengarnya dan tersenyum angkuh. Dia langsung melirik ke arah panggung sebelah dengan mata penuh sindiran.“Kau tidak perlu

  • Pendekar Tanpa Wajah   552 - Pil Kelas 7 yang Rumit

    “Berani sekali kau!” pekik kesal Nona Sheng.Dia benci jika ada yang berani mengolok-olok dirinya.“Segera mulai!” seru Yao Chen untuk menghentikan keributan dari Nona Sheng.Dengan wajah kesal dan bersungut-sungut, Nona Sheng mulai memeriksa bahan ramuannya.“Pil yang akan dimurnikan adalah Pil Senandung Alam.” Yao Chen mulai berbicara lagi menyebutkan nama pil level .Semua hadirin berkasak-kusuk karena sedari tadi, belum dinyatakan pil yang harus dimurnikan kedua peserta. Kali ini Yao Chen sendiri yang menyebutkan nama pil untuk dipertarungkan.“Akan terasa tidak ada keadilan apabila pihak Istana Dewa yang menentukan pilnya.” Salah satu alkemis tua dari Sekte Langit Kudus berkomentar keras.“Benar! Kau bisa saja memberikan nama pil yang sudah dikuasai dengan baik oleh wanitamu untuk merugikan nona kami!” teriak kepala dayang Nona Sheng.“Tentu! Akan lebih adil apabila pihak kami yang menentukan pil yang akan mereka murnikan!” Dayang Nona Sheng lainnya tak mau kalah.Kali ini, orang

  • Pendekar Tanpa Wajah   551 - Tungku yang Adil

    “Aku di sini.” Sima Honglian tampil ke muka bersama Yao Chen yang menggenggam tangannya.Mata Nona Sheng nyalang tajam ketika melihat calon suaminya sedang menggandeng wanita lain di depan mata, menunjukkan kemesraan mereka.“Lepaskan tanganmu dari dia!” Nona Sheng menunjuk ke genggaman tangan itu.Yao Chen melirik ke arah yang ditunjuk Nona Sheng dan tersenyum kecil.Namun, Sima Honglian sudah lebih dulu menyahut, “Itu tergantung apakah kau mampu atau tidak.”Mendengar jawaban Sima Honglian, hati Nona Sheng panas seketika. Dia terbang melesat maju ke saingan cintanya sambil membawa energi pukulan yang besar.Yao Chen tidak tinggal diam dan segera berubah menjadi Asura, menahan pukulan Nona Sheng dan mendorong wanita itu menggunakan kekuatan Asura.Dhakk!“Urgh!” Nona Sheng merasakan tangannya kebas seketika begitu mendapat energi pukulan balasan dari Asura Yao Chen.Itu memang hanya kekuatan Asura biasa dari Yao Chen, tapi nyatanya cukup membuat Nona Sheng terkejut. Dia tak menyangka

  • Pendekar Tanpa Wajah   550 - Tantangan untuk Nona Sheng

    "Apa kau bilang?" Tuan Besar Sheng memekik.Yao Chen menatap istrinya dan bertanya, "Lian Lian? Kau yakin?"Ada kekhawatiran di matanya. Bukannya dia meragukan kemampuan istrinya, tapi orang dari benua atas tentu saja tak bisa diremehkan."Kau berpikir terlalu tinggi dengan berbicara semacam itu." Tuan Besar Sheng menatap tajam ke Sima Honglian.Sima Honglian tersenyum lembut ke Yao Chen demi menenangkan perasaan suaminya. Setelah itu, dia membalas Tuan Besar Sheng dengan tertawa kecil terlebih dahulu.Lalu berkata, "Kenapa? Apakah Anda tidak yakin dengan kemampuan putri Anda?" Mata Sima Honglian mengerling jenaka, sedikit memberikan nuansa mengolok Tuan Besar Sheng.Darah Tuan Besar Sheng mulai bergejolak atas kalimat Sima Honglian. Matanya melotot ganas."Baiklah!" Tuan Besar Sheng tak ingin putrinya kehilangan muka. "Kau tentukan saja ingin bertanding apa, putriku takkan gentar dan akan memenangkan semua!"Dia begitu yakin akan talenta putrinya.Justru ini membuat Sima Honglian sem

  • Pendekar Tanpa Wajah   549 - Pengorbanan Sima Honglian

    "Itu...." Yao Chen sampai kehilangan kata-kata setiap istrinya berbicara menohok ulu hati. "Tak apa, tak apa!" sergah Sima Ye melihat menantunya mendadak kikuk. "Lelaki beristri lebih dari satu itu wajar saja. Yang penting, Lian'er, kamu adalah yang paling utama." Yao Chen tersenyum kikuk mendengar pembelaan dari ayah mertuanya. Masalah para istri ini memang cukup memusingkan kepala Yao Chen. * * * "Aku tak mau tau, putri berhargaku haruslah menjadi istri pertama! Itu status yang tepat untuknya!" Mendadak saja suara menggelegar terdengar di langit Tanah Suci. Suara keras itu berbarengan dengan menyemburnya energi yang membuat telinga banyak murid Tanah Suci kesakitan. "Tuan Besar Sheng!" Gongsun Huojun segera naik ke langit. Wajahnya memerah akibat kesal atas huru-hara dadakan yang disebabkan Tuan Besar Sheng. "Gongsun Huojun, karena aku mengingat hubungan baik kita selama ini, aku akan melupakan penyerangan anakmu terhadap orang-orang milikku." Tuan Besar Sheng menaik

  • Pendekar Tanpa Wajah   548 - Berbagi Menantu

    "Itu menurut kalian." Yao Chen menyilangkan tangan di dada. "Bagiku, tempat teraman adalah tempat yang hanya aku saja yang tau."Tatapan mereka saling bertaut.Di antara mereka, aura ketegangan terus meningkat.Para tetua di luar aula kini saling bertukar pandang dengan cemas. Dua generasi Gongsun saling bersitegang, dan ini bukan pertanda baik.Gongsun Weiyan akhirnya bersuara, dengan nada yang lebih dingin."Jika kau menolak, maka kau juga harus menanggung konsekuensinya."Yao Chen tersenyum tipis. "Tentu saja. Aku selalu siap menghadapi konsekuensi."Gongsun Huojun menatapnya lama, lalu akhirnya mundur selangkah."Baiklah," katanya dengan suara datar. "Jika itu keputusanmu."Namun, sebelum dia berbalik pergi, matanya berkilat tajam."Tapi ingat satu hal, Chen'er .…"Yao Chen menunggu, namun Gongsun Huojun hanya menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya meninggalkan ruangan bersama Gongsun Weiyan.Saat mereka keluar, suasana di ruangan itu tetap tegang.Sima Honglian yang sejak tadi

  • Pendekar Tanpa Wajah   547 - Memanas

    "Aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar layak … dan ternyata kau cukup menarik."Seketika, semua sosok berjubah hitam menghilang ke dalam bayangan!Seakan-akan mereka tidak pernah ada.Namun sebelum pergi, pria bertopeng itu meninggalkan satu kalimat:"Pedang itu akan menjadi milik kami … cepat atau lambat."Angin malam kembali bertiup, membawa keheningan yang mencekam.Bao Xu akhirnya bersuara. "Ini buruk. Banyak pihak mulai bergerak untuk merebut pedang itu."Sima Honglian menoleh ke arah Yao Chen. "Apa kau baik-baik saja, Chen?"Yao Chen tidak langsung menjawab.Matanya tetap menatap ke arah bayangan tempat para penyerang menghilang, tangannya menggenggam erat gagang pedang. “Ini semakin berbahaya.”* * *Di aula pribadi di Tanah Suci, Yao Chen menggenggam tangan Sima Honglian saat dia menghadap Gongsun Huojun di singgasananya. Gongsun Weiyan duduk tak jauh dari putranya."Sepertinya kamu sudah bisa mengendalikan Asura Gelapmu, Chen'er." Gongsun Huojun membuka percakapan

  • Pendekar Tanpa Wajah   546 - Semakin Berbahaya

    Asap hitam dari serangan Luo Shen masih menyelimuti sebagian kota, meski angin mulai membawanya pergi. Namun, keheningan yang menyusul justru terasa lebih menekan.Yao Chen mengamati sekelilingnya. Dia paham, bukan hanya Sekte Iblis yang menginginkan Pedang Keseimbangan—banyak pihak lainnya, tapi mereka memilih bermain di balik bayangan.Terlalu berisiko menunjukkan ketertarikan mereka secara terang-terangan.‘Kurasa … aku harus lebih berhati-hati mulai sekarang,’ gumamnya dalam hati.Di sampingnya, Sima Honglian menyipitkan mata. " Chen, kita harus segera pergi dari sini sebelum situasi semakin kacau."Tapi sebelum mereka bisa bergerak .…BRUK!Salah satu prajurit Kekaisaran tiba-tiba jatuh tersungkur, tubuhnya menggigil hebat. Matanya memutih, urat-urat hitam menjalar di bawah kulitnya.Bao Xu langsung berjongkok di sampingnya. "Celaka! Kutukan jiwa Luo Shen masih menginfeksi mereka!"Gongsun Weiyan menggertakkan giginya. "Sekte Iblis memang busuk! Kita harus segera mengobati mereka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status