Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 162 - Tuduhan Membunuh dan Diadili

Share

162 - Tuduhan Membunuh dan Diadili

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-13 20:04:24

“Merampok?” Yao Chen bangkit berdiri dan memiringkan kepalanya usai diteriaki seorang murid senior.

Dia sudah lebih bisa beradaptasi dengan lingkungan dan budaya di dunia yang ini. Di sini merupakan alam hidup yang teramat keras. Nyawa seakan tidak ada harganya di mata siapa pun yang kuat. Jika kau tidak memakan, maka kau akan dimakan. Begitulah prinsip di Planet Qi ini.

“Aku jelas-jelas melihat kau sedang menindas seniormu dan merampok mereka! Apa kau ingin berkelit?” Murid senior menuding Yao Chen.

Zluupph!

Mendadak saja Xiao Hei sudah menusukkan pedang pendek secara diam-diam ke jantung rekan yang tergeletak di sebelahnya tanpa diketahui Yao Chen dan murid senior yang sedang bedebat.

“Urghh! Hugghh!” Rekan yang ditusuk itu hanya bisa melotot tak mengira dirinya diserang cepat oleh Xiao Hei yang sama-sama berbaring di tanah.

Xiao Hei segera menyimpan pedang pendek dan memberi kode ke rekan yang satunya untuk diam dan mengikutinya saja.

Sementara itu, rekan yang ditusuk dan tak siap,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
pepen prengky
thanks updatenya author, ditunggu update selanjutnya. 1 gem meluncur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   163 - Nama Zhongli Yuan Meresahkan Sima Honglian

    Pan Tekian menaikkan alis putihnya tinggi-tinggi. “Oh! Pembunuhan? Wah, dia harus dihukum berat. Dimusnahkan kultivasinya dan diusir dari sekte.”Segera saja Yao Chen seperti tersambar petir.‘Apa?! Ada hukuman semacam itu di sekte ini? Sial! Aku tak mempelajari semua peraturan sekte!’ seru Yao Chen di benaknya.Sedangkan semua penonton mulai gaduh dan banyak dari mereka gembira dengan keputusan yang dijatuhkan pada Yao Chen.“Tidak bisa begitu!” Yao Chen tak mungkin pasrah begitu saja. “Tuan Hakim sekalian dan semua Tetua, saya mohon ini diperiksa dengan lebih mendalam. Tolong diusut apakah benar pembunuhan itu menggunakan senjata saya!”Kalau dia tidak mendapatkan pengacara untuk dirinya, maka yang bisa dia lakukan hanya membela diri sendiri seperti saat ini.“Aku setuju!” Mendadak saja terdengar suara keras dan tegas dari wanita saat sosoknya memasuki Aula Pengadilan Sekte.Yao Chen dan semuanya menoleh dan melihat Sima Honglian berjalan anggun memasuki aula besar tersebut. Kepelak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   164 - Apa Kau Tak Punya Ibu?

    “Apa?! Mayatnya menghilang?” Situ Jiang terkejut, matanya mendelik sambil berdiri dan menggebrak meja.Penonton di sana juga sama-sama terkejutnya.‘Barang buktinya hilang?’ Yao Chen berkerut.Dia mencurigai peradilan ini dari apa yang terjadi. Pasti semua sudah dipersiapkan untuk mempersulit dirinya.“Bawa aku ke ruangan sebelum mayat itu hilang!” Sima Honglian berseru.“Master Sima, untuk apa kamu ingin ke sana?” tanya Situ Jiang.Mata Sima Honglian lekas mengerling tajam ke Situ Jiang.“Tuan Situ, apakah kau takut aku menemukan sesuatu di sana?” tanya Sima Honglian dengan pandangan menyelidik ke Situ Jiang.Sikap Situ Jiang menjadi lumayan gugup dengan adanya pertanyaan yang seperti menohok dirinya.“Aku yakin Tuan Situ tidak seperti tuduhanmu, Master Sima.” Pan Tekian menyahut. “Dia hanya mempertanyakan proporsimu dalam peradilan ini.”“Anggap saja aku warga sekte yang sangat ingin mengikuti jalannya persidangan ini dengan adil dan berimbang tanpa ada campur tangan siapa pun. Bole

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   165 - Memanggil Master Penjinak Hewan Roh

    “Tuan Muda, tolong hentikan!” Salah satu tetua yang tidak ikut masuk ke ruangan di belakang aula, segera menghentikan Di Yuxian menggunakan suaranya. “Anda justru mempersulit diri Anda jika memukul orang yang sedang diadili.”Tetua itu hanya bertujuan untuk mencegah Di Yuxian dari hukuman.Dengan keengganan yang tercetak di wajahnya, Di Yuxian menurunkan tangannya sambil mendengus keras. “Huh! Untung saja Tetua Xu menghentikanku atau kau akan kujadikan perkedel daging untuk makanan anjingku!”Setelah itu, Di Yuxian kembali ke tempat duduknya dan Shang Meili segera menghiburnya dengan elusan dan usapan lembut.“Tuan Muda, untuk apa kau menaruh tangan berhargamu itu ke bocah tengik seperti dia?” Shang Meili mengusap dada Di Yuxian dengan gerakan manja sambil menyandarkan tubuhnya ke pemuda itu.Yao Chen melirik dan merasa jijik ke pasangan tak tau malu itu. Sedangkan penonton yang merupakan murid-murid pelataran dalam, mereka mendesah pelan, merasa Di Yuxian begitu beruntung bisa mendap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   166 - Keluarkan Semua Senjata Kalian!

    “Melukai?” Sima Honglian menoleh ke Situ Jiang.Mereka mendarat di tanah dekat mayat Fu Huai dibaringkan, hendak dikubur.“Tuan Situ, Anda salah. Pertama, saya tidak melukai murid, hanya menepikan mereka. Dan kedua, saya sedang mencegah pengerusakan barang bukti! Justru Anda yang harus berterima kasih pada saya dan menghukum mereka karena berani melakukan sesuatu terhadap barang bukti, bukannya memarahi saya.” Sima Honglian membela diri.Situ Jiang tak bisa melawan ucapan Sima Honglian. Keempat siswa memang tidak terluka parah, bahkan tidak ada darah di tubuh mereka akibat kibasan Sima Honglian yang terkendali tadi.Kucing roh pun kembali masuk ke kantong ruang milik Baili Fung.“Semoga ini belum dirusak parah.” Sima Honglian menatap ke mayat Fu Huai.Maka, mereka pun membawa kembali mayat tersebut ke sekte dan menempatkannya di ruangan sebelumnya. Sedangkan keempat murid senior tadi segera diamankan untuk dimintai keterangan.Di aula, Yao Chen bernapas lega karena mayat Fu Huai akhirn

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   167 - Ketahuan oleh Baili Fung

    “Sembarangan saja!” Di Yuxian lekas merespon, berdiri dengan wajah memerah, entah karena marah atau malu. “Guru, dia membual! Tolong berikan keadilan padaku atas fitnahan ini!”Di Yuxian bersoja sambil menundukkan kepala ke Pan Tekian.“Beraninya kau mengucapkan omong kosong mengenai muridku!” Pan Tekian mendengus keras sembari matanya melotot ganas ke Xiao Hei.Xiao Hei semakin pucat pasi. Apakah dia memang menambah kesialannya dengan mengungkap mengenai andil Di Yuxian di perkara ini?Usai terkejut dengan pengakuan aneh Xiao Hei, Situ Jiang berteriak, “Seret Xiao Hei dan Ji Tanwei ke penjara sekte sampai masa hukuman tiba untuk mereka!”Mendengar itu, kedua pemuda tadi meraung-raung tak terima dengan nasib yang ditimpakan pada mereka.“Tuan Muda Di! Kau yang menyuruh kami untuk berburu Yao Chen! Kau yang memerintahkan kami untuk mencarinya ke segala penjuru sekte karena kau tak puas dia memenangkan Kompetisi 3 Sekte! Anda sungguh keji berbalik badan begitu saja!” Xiao Hei sudah tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   168 - Merelakan Madu Merah Sebelum Menerima Tantangan

    “Kenapa Master Baili menemui bocah baru itu?” tanya salah satu murid senior pada kawan di sampingnya ketika lewat di depan rumah Yao Chen.“Entahlah. Mungkinkah Yao Chen bergabung dengan divisi Penjinak Hewan?” Kawannya mengerutkan kening.Namun, orang-orang yang melihat kejadian itu hanya bisa menatap penuh tanda tanya ketika Baili Fung diajak masuk ke dalam rumah baru Yao Chen. Spekulasi mereka meliar.“Bocah sialan itu! Kenapa dia terus saja mendapatkan perhatian banyak orang penting di sekte? Dari Master Sima, Dewi Zhuge, dan kini Master Baili!”“Yang kudengar, dia bahkan mendapatkan perhatian Tetua Zheng dari divisi Alkimia!”Di saat orang-orang sibuk membicarakannya, Yao Chen justru sedang duduk bersama Baili Fung di aula rumahnya.Rumah istimewa di Sekte Dalam rupanya lebih besar dan lebih luas ketimbang yang ada di Sekte Luar. Apalagi di fasilitasi Formasi Pengumpul Qi yang bisa membuat Qi alam berlimpah, sehingga sangat nyaman untuk berkultivasi. Pantas menjadi rebutan banyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   169 - 1 Vs 5

    “Eh? Bocah itu melawan lima orang sekaligus?” Ada yang melongo heran.Namun, Yao Chen tidak bergeming apalagi terlihat gentar.“Boleh saja, tak masalah.” Yao Chen masih bersikap tenang. “Tapi aku tak mau sia-sia mengeluarkan energi untuk bertarung jika tak ada keuntungan apa pun.”Medengar itu, kelima orang melotot geram.“Kau! Sialan! Kau masih sombong?!” Ada yang sangat geram dan mendelik ganas.Kemudian, murid lainnya memegang rekan yang sedang geram.“Biarkan saja kita ikuti apa mau dia, Kak Yan! Toh, sebentar lagi dia akan jadi mayat,” ucap orang itu pada rekannya yang sangat geram. “Anggaplah kita berbaik hati pada calon mayat.”Mendengar itu, si paling geram menjadi lebih surut emosinya.“Katakan, apa maumu!” Orang itu bertanya.“Serahkan semua harta kalian kalau aku menang.” Yao Chen tak ingin rugi. Bertarung itu mengeluarkan energi dan membuang waktu, meski berguna untuk meningkatkan ketrampilan bela diri.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   170 - Tak Bisa Menolak Zhuge Ling

    “Menusuk di leher?” seru penonton yang terkejut.“Bocah itu tertusuk lehernya!” Penonton lainnya tak menduga serangan fatal itu.“Yao Chen!” Zhuge Ling memekik cemas sampai dia hendak melompat ke arena, tapi segera dipegangi salah satu murid perempuan di sampingnya.“Adik Yao!” Li Yaren ikut berteriak.Yao Chen menggertakkan gerahamnya sambil melesat ke belakang untuk meminimalisir dalamnya tusukan pada lehernya.‘Untung saja baru mencapai kedalaman tak sampai 5 cm atau aku bisa dalam situasi gawat!’ Yao Chen menyeru di benaknya.“Kalian tak boleh menyerang titik fatal!” seru Shangguan Wu sebagai petugas arena.Akan gawat jika ada yang sampai mati di arena jika itu bukan pertarungan hidup dan mati.“Rupanya kalian main kotor dan mencurangi peraturan!” geram Yao Chen dengan suara parau.Meski leher bagian samping yang tertusuk, tapi pita s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   509 - Berusaha Demi Istri

    “Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u

  • Pendekar Tanpa Wajah   508 - Iming-Iming Luar Biasa untuk Yao Chen

    Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.

  • Pendekar Tanpa Wajah   507 - Menantang Mereka Semua

    “Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i

  • Pendekar Tanpa Wajah   506 - Tebasan Nona Besar Sheng untuk Yao Chen

    Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h

  • Pendekar Tanpa Wajah   505 - Ke Perjamuan Resmi Sekte Langit Kudus

    ‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un

  • Pendekar Tanpa Wajah   504 - Acara Penobatan Putra Suci

    “Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d

  • Pendekar Tanpa Wajah   503 - Mulai Dekat

    Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka

  • Pendekar Tanpa Wajah   502 - Memusnahkan Iblis Jiwa Putri Suci

    Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen

  • Pendekar Tanpa Wajah   501 - Iblis Jiwa

    “Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal

DMCA.com Protection Status