Share

169 - 1 Vs 5

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-05-15 21:30:59

“Eh? Bocah itu melawan lima orang sekaligus?” Ada yang melongo heran.

Namun, Yao Chen tidak bergeming apalagi terlihat gentar.

“Boleh saja, tak masalah.” Yao Chen masih bersikap tenang. “Tapi aku tak mau sia-sia mengeluarkan energi untuk bertarung jika tak ada keuntungan apa pun.”

Medengar itu, kelima orang melotot geram.

“Kau! Sialan! Kau masih sombong?!” Ada yang sangat geram dan mendelik ganas.

Kemudian, murid lainnya memegang rekan yang sedang geram.

“Biarkan saja kita ikuti apa mau dia, Kak Yan! Toh, sebentar lagi dia akan jadi mayat,” ucap orang itu pada rekannya yang sangat geram. “Anggaplah kita berbaik hati pada calon mayat.”

Mendengar itu, si paling geram menjadi lebih surut emosinya.

“Katakan, apa maumu!” Orang itu bertanya.

“Serahkan semua harta kalian kalau aku menang.” Yao Chen tak ingin rugi. Bertarung itu mengeluarkan energi dan membuang waktu, meski berguna untuk meningkatkan ketrampilan bela diri.

<
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   170 - Tak Bisa Menolak Zhuge Ling

    “Menusuk di leher?” seru penonton yang terkejut.“Bocah itu tertusuk lehernya!” Penonton lainnya tak menduga serangan fatal itu.“Yao Chen!” Zhuge Ling memekik cemas sampai dia hendak melompat ke arena, tapi segera dipegangi salah satu murid perempuan di sampingnya.“Adik Yao!” Li Yaren ikut berteriak.Yao Chen menggertakkan gerahamnya sambil melesat ke belakang untuk meminimalisir dalamnya tusukan pada lehernya.‘Untung saja baru mencapai kedalaman tak sampai 5 cm atau aku bisa dalam situasi gawat!’ Yao Chen menyeru di benaknya.“Kalian tak boleh menyerang titik fatal!” seru Shangguan Wu sebagai petugas arena.Akan gawat jika ada yang sampai mati di arena jika itu bukan pertarungan hidup dan mati.“Rupanya kalian main kotor dan mencurangi peraturan!” geram Yao Chen dengan suara parau.Meski leher bagian samping yang tertusuk, tapi pita s

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   171 - Melihat Master Sima Berendam di Sungai

    ‘Aku sepertinya harus belajar mencintai Zhuge Ling,’ batin Yao Chen ketika dia menatap gadis yang sedang bergerak indah di atas tubuhnya.Pagi harinya, Yao Chen sudah pergi dari rumahnya dan memiliki keinginan pergi ke hutan untuk mengumpulkan bahan-bahan herbal agar dia bisa membuat pil lagi.‘Aku sudah lama tidak memproduksi pil. Mungkin nanti aku bisa bertanya ke Xiao Rong, apakah aku bisa berjualan pil di Sekte Dalam.’ Yao Chen membatin.Kali ini, Yao Chen memutuskan untuk pergi ke hutan yang tak biasa dirambah murid sekte.‘Aku malas kalau berurusan lagi dengan orang-orang yang tak ada habisnya mencari perkara denganku.’ Ini yang menjadi pertimbangannya.Maka dari itu, dia menuju ke hutan merah, tapi hanya di sekitar tepian saja untuk menghindari bertemu dengan hewan macam Singa Surai Api seperti dulu.Dia mengeluarkan benda seperti daun yang bisa membesar seukuran sampan untuk digunakan sebagai alat transportasi terbang.“Sungguh beruntung aku menemukan ini di salah satu kantong

    Last Updated : 2024-05-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   172 - Seharian Bersama Wanita Molek

    “Aku cantik?” Sima Honglian memastikan pernyataan Yao Chen baru saja.Tentu Yao Chen panik. Wajahnya merah merona karena malu.“A—ah! Bukan begitu maksudku!” Yao Chen takut Sima Honglian salah sangka.“Jadi, aku tidak cantik?” Sima Honglian berkacak pinggang sambil memunculkan wajah sedikit cemberut yang imut.Wanita itu hanya berpura-pura merajuk.“Ma—Master cantik! Bahkan sangat cantik dan memesona!” Yao Chen mau tak mau menyebutkan kalimat yang ingin dia tahan dari mulutnya.Sima Honglian tertawa kecil melihat kegugupan Yao Chen.“Mana yang lebih cantik? Aku atau Zhuge Ling?” Pertanyaan Sima Honglian seakan tusukan di ulu hati Yao Chen.Sesaat, Yao Chen membeku di tempatnya, tak tau harus menjawab apa.“Ha ha! Aku bercanda!” Sima Honglian tertawa lepas. “Ha ha ha! Jangan terlalu dipikir dalam-dalam candaanku, Yao Chen! Ya ampun, mukamu luar biasa ketika kau panik begitu! Hi hi hi!”Jika tak ingat itu adalah seorang master sekte tempatnya bernaung, ingin sekali Yao Chen menerjang ke

    Last Updated : 2024-05-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   173 - Pertolongan Cerdas Li Yaren

    “C—Chen! Bagaimana ini?” Zhuge Ling panik.Dia masih ada di dalam rumah Yao Chen, sedangkan di depan ada Li Yaren dan akan datang pula Master Baili.Yao Chen ikut bingung, tapi dia mempercayai instingnya. “Akan aku bukakan dulu Li Yaren.”“Apa?!” Zhuge Ling mendelik kaget.Tapi Yao Chen sudah lebih dulu bergerak membuka pintu.Mata Li Yaren jatuh ke Zhuge Ling yang tertunduk malu dengan wajah merah merona.“Oh, kuharap aku tidak mengganggu diskusi kalian mengenai kultivasi.” Li Yaren buru-buru berkata.Yao Chen paham bahwa itu hanya ucapan pemanis saja dari Li Yaren agar Zhuge Ling tidak malu.‘Aku akui Li Yaren berbaik hati melindungi perasaan Zhuge Ling. Nanti aku harus berterima kasih padanya. Dia tau ada Zhuge Ling di rumahku tapi berlagak seolah tak mengerti apa-apa.’ Yao Chen menatap Li Yaren yang bersikap santai.Agar tidak berlama-lama di depan pintu, Yao Chen mempersilakan Li Yaren masuk. Mereka duduk dan Yao Chen menyuguhkan teh untuk dua orang itu.Baru saja mereka mengheny

    Last Updated : 2024-05-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   174 - Ujian Petir dari Langit

    “Siapa yang hendak naik tingkat? Kenapa Awan Hukuman sudah berkumpul sepekat itu?” Murid-murid di Sekte Dalam mempertanyakan sambil menengadah ke atas.Sementara itu, Yao Chen panik dan tak tau harus bagaimana.“Keluar dan cari tempat tersembunyi jauh dari sekte, bocah!” seru Gao Long dari dalam tubuh Yao Chen.Karena itu, Yao Chen bergegas melesat keluar dari rumahnya dan menaiki daun terbangnya, dia hendak kembali ke hutan merah, mencari tempat tersembunyi.Perhatian orang-orang lebih banyak terpusat ke awan hitam tebal yang bergulung di langit membentuk pola berbeda dari warna langit malam.“Bagus! Mereka teralihkan dengan awan itu!” Yao Chen menatap kerumunan murid-murid Sekte Dalam yang masih bingung dengan kemunculan awan hitam di langit.Kini gumpalan-gumpalan awan itu mulai bergabung dan terlihat banyak pijar petir kecil merambat di sekitar awan.“Siapa sebenarnya yang hendak naik tingkat? Apakah sekelas master? Kenapa awannya mengerikan begitu?” Salah seorang murid merasa her

    Last Updated : 2024-05-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   175 - Aliansi Pembasmi Yao Chen

    “Wah! Akan terjadi pembantaian murid baru yang sedang menjalani Ujian Langit!” Para murid berkasak-kusuk.Sebagian dari mereka menatap iba ke Yao Chen, sedangkan sisanya memandang penuh kedengkian.Mereka yang sudah berpuluh tahun di sekte dan masih belum mencapai prestasi gemilang, mendadak saja kalah pamor dari bocah kemarin sore yang namanya melejit semenjak menjadi pemenang Kompetisi 3 Sekte?Mana mungkin mereka tidak dengki?“Genius … jika mereka tidak mau tunduk pada kita, maka musnahkan saja mereka sebelum terlalu berkembang lebih hebat.” Demikian banyak penduduk Planet Qi dalam memperlakukan para genius.Tak heran jika banyak genius muda yang belum berkembang sempurna akan mati sia-sia akibat penguasa jahat, kedengkian, dan persaingan sengit.“Tapi, apakah tidak apa-apa kalau Di Yuxian memerintahkan banyak dari kita untuk membunuh Yao Chen?” bisik salah satu Murid Dalam ke kawannya.“Apa yang kau cemaskan? Dia adalah Tuan Muda Di! Orang dari keluarga bangsawan yang sedang naik

    Last Updated : 2024-05-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   176 - Menerima Ujian Langit Bersama

    “Ma—Master ….” Hati Yao Chen serasa diremukkan ketika dia menyaksikan Sima Honglian terhantam petir. Dia menatap sedih ke wanita di atasnya.Wanita berambut merah itu memuntahkan banyak darah karena dia terlalu ceroboh tidak mengaktifkan kekuatan apinya saat menerjang ke depan untuk selekasnya melindungi Yao Chen.“Ya—Yao Chen ….” Sima Honglian masih sempat memulaskan senyum dengan ujung bibir berhias darah yang mengalir keluar usai memuntahkannya.Punggung Sima Honglian terhantam petir dan mengakibatkan luka terbuka di sana. Baju di punggungnya robek dan dagingnya terbelah.Andaikan dia bukan ahli di Tingkat 10, tentu tulang di punggungnya sudah tercerai berantakan.“Master ….” Yao Chen mengusap darah di sudut mulut Sima Honglian dengan jarinya, merasa bersalah.Gara-gara dirinya kurang kuat, dia malah menyeret wanita tercintanya dalam bencana.“Tak apa. Aku baik-baik saja, jangan cemas!” Sima Honglian memaksakan senyum lebarnya keluar.Tapi Yao Chen tentu tau seberapa besar rasa saki

    Last Updated : 2024-05-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   177 - Tindakan Gila Yao Chen

    “Kenapa malah pusaka yang bagus kau berikan padaku?” Yao Chen ingin memarahi Sima Honglian, tapi suaranya justru terdengar seperti suami yang mencemaskan istrinya.Sima Honglian justru terkekeh sambil mengusap noda darah di mulutnya.“Jangan meremehkan aku, Yao Chen. Aku ini kuat!” Sima Honglian pelan-pelan berdiri dibantu Yao Chen.Sementara itu, para penonton di kejauhan tidak melewatkan detail apa pun adegan di puncak tebing.“Master Sima begitu menghargai bocah aneh itu.” Seorang murid senior menatap iri ke Yao Chen.Dulu dia gagal menjadi murid Sima Honglian.“Mungkin karena bocah itu punya bakat yang menarik perhatian Master Sima.” Murid senior lainnya menyahut pelan.Sedangkan Zhang Xuan dan para murid di daftar peringkat juga sudah ada di sana untuk menonton Yao Chen naik tingkat.“Tidak aku sangka, bakat bocah itu sungguh mengerikan. Mendapatkan Ujian Langit di Ting

    Last Updated : 2024-05-17

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

  • Pendekar Tanpa Wajah   573 - Gurun Cakrawala Merah

    “Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.

  • Pendekar Tanpa Wajah   572 - Akhir dari Tanah Suci

    “Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status