“Wah! Akan terjadi pembantaian murid baru yang sedang menjalani Ujian Langit!” Para murid berkasak-kusuk.Sebagian dari mereka menatap iba ke Yao Chen, sedangkan sisanya memandang penuh kedengkian.Mereka yang sudah berpuluh tahun di sekte dan masih belum mencapai prestasi gemilang, mendadak saja kalah pamor dari bocah kemarin sore yang namanya melejit semenjak menjadi pemenang Kompetisi 3 Sekte?Mana mungkin mereka tidak dengki?“Genius … jika mereka tidak mau tunduk pada kita, maka musnahkan saja mereka sebelum terlalu berkembang lebih hebat.” Demikian banyak penduduk Planet Qi dalam memperlakukan para genius.Tak heran jika banyak genius muda yang belum berkembang sempurna akan mati sia-sia akibat penguasa jahat, kedengkian, dan persaingan sengit.“Tapi, apakah tidak apa-apa kalau Di Yuxian memerintahkan banyak dari kita untuk membunuh Yao Chen?” bisik salah satu Murid Dalam ke kawannya.“Apa yang kau cemaskan? Dia adalah Tuan Muda Di! Orang dari keluarga bangsawan yang sedang naik
“Ma—Master ….” Hati Yao Chen serasa diremukkan ketika dia menyaksikan Sima Honglian terhantam petir. Dia menatap sedih ke wanita di atasnya.Wanita berambut merah itu memuntahkan banyak darah karena dia terlalu ceroboh tidak mengaktifkan kekuatan apinya saat menerjang ke depan untuk selekasnya melindungi Yao Chen.“Ya—Yao Chen ….” Sima Honglian masih sempat memulaskan senyum dengan ujung bibir berhias darah yang mengalir keluar usai memuntahkannya.Punggung Sima Honglian terhantam petir dan mengakibatkan luka terbuka di sana. Baju di punggungnya robek dan dagingnya terbelah.Andaikan dia bukan ahli di Tingkat 10, tentu tulang di punggungnya sudah tercerai berantakan.“Master ….” Yao Chen mengusap darah di sudut mulut Sima Honglian dengan jarinya, merasa bersalah.Gara-gara dirinya kurang kuat, dia malah menyeret wanita tercintanya dalam bencana.“Tak apa. Aku baik-baik saja, jangan cemas!” Sima Honglian memaksakan senyum lebarnya keluar.Tapi Yao Chen tentu tau seberapa besar rasa saki
“Kenapa malah pusaka yang bagus kau berikan padaku?” Yao Chen ingin memarahi Sima Honglian, tapi suaranya justru terdengar seperti suami yang mencemaskan istrinya.Sima Honglian justru terkekeh sambil mengusap noda darah di mulutnya.“Jangan meremehkan aku, Yao Chen. Aku ini kuat!” Sima Honglian pelan-pelan berdiri dibantu Yao Chen.Sementara itu, para penonton di kejauhan tidak melewatkan detail apa pun adegan di puncak tebing.“Master Sima begitu menghargai bocah aneh itu.” Seorang murid senior menatap iri ke Yao Chen.Dulu dia gagal menjadi murid Sima Honglian.“Mungkin karena bocah itu punya bakat yang menarik perhatian Master Sima.” Murid senior lainnya menyahut pelan.Sedangkan Zhang Xuan dan para murid di daftar peringkat juga sudah ada di sana untuk menonton Yao Chen naik tingkat.“Tidak aku sangka, bakat bocah itu sungguh mengerikan. Mendapatkan Ujian Langit di Ting
“Humph!” Tiba-tiba, Li Yaren terbang cepat ke arah ratusan orang itu. Setelah berhenti, dia memukulkan kedua tangannya ke tanah.Segera saja, muncul tembok tanah mengurung ratusan orang tersebut.“Apa?!”“Hei!”“Apa-apaan ini?!”Banyak murid senior yang tergabung dalam aliansi pembasmi Yao Chen kebingungan ketika dirinya mendadak saja dikurung oleh tembok tanah.“Lawan!” seru salah satu dari mereka.Maka, mereka bersama-sama mencoba melepaskan diri dai kurungan tersebut menggunakan kekuatan elemen mereka.Ada yang memukul dengan petir, ada pula yang mencoba meruntuhkan tembok tanah itu menggunakan elemen airnya, tapi itu justru berdampak semakin buruk untuk mereka.Lumpur yang tercipta justru semakin menenggelamkan mereka.“Bodoh! Hentikan airmu! Lumpur ini malah mengisap kita!” seru seseorang.“Oh tidak! Kenapa kekuatan tanah ini begitu besar? Siapa pelakunya?!” Ada yang masih belum mengerti kenapa hal demikian bisa terjadi secara mendadak ke mereka.“Apakah Yao Chen memiliki elemen t
“Se—sedang bosan?” Banyak dari mereka yang termangu pada jawaban Luo Xiang yang seenaknya.Kini mereka disergap dilema. Harus menuruti Di Yuxian atau menjadi korban ketiga peringkat tertinggi sekte.Tak perlu diragukan lagi seperti apa kekuatan tiga orang tersebut.“Seraaaang!” Akhirnya mereka tak punya pilihan selain tetap maju.Mundur pun percuma, karena hidup mereka akan dibuat sengsara oleh Di Yuxian nantinya. Maka, lebih baik mati dengan gagah di bawah pedang ketiga genius sekte.Sebanyak 90 lebih murid yang ada di hadapan ketiga peringkat teratas sekte itu sudah pasrah dan hanya perlu melakukan seperti yang diperintahkan Di Yuxian.Suruh siapa bersedia tunduk ke anak bangsawan muda kejam itu?Namun, sesuatu yang tidak terduga terjadi.“Argh!”“Arghh!”“Ehh?”Sembilan puluh orang lebih itu ternyata tidak dibunuh oleh Zhang Xuan, Luo Xiang, dan Zhao Yuan; melainkan hanya dipukul sampai tak sadarkan diri saja.“He he!” Luo Xiang terkekeh sambil menyeringai lebar.Meski ketiganya mem
Mata Yao Chen yang berpijar biru terang, mulai kembali normal. Dia menatap telapak tangannya yang dirambati banyak ular-ular listrik.“Aku … aku benar-benar memiliki elemen petir?” Dia merasa takjub dan tak percaya yang dia lihat.Tapi ketika dia merasakan adanya kumpulan energi petir di dantiannya, dia tak bisa berkelit bahwa dia memang memiliki kekuatan elemen itu.“Wa ha ha ha! Selamat, bocah!” Suara menggelegar Gao Long terdengar. “Kau kini memiliki salah satu elemen kuat di semesta! Olah dengan baik agar elemenmu itu lekas tumbuh dengan baik dan tidak mengecewakanmu.”Yao Chen tersenyum lebar karena senangnya. Kekuatan elemen petir. Bukankah itu sungguh hebat?“Sekarang aku punya kekuatan elemen sendiri.” Yao Chen gembira.Api murni memang berada di tubuh Yao Chen, tapi itu sama sekali bukan kekuatan elemen asli dia karena dibawa oleh Tasbih Semesta. Dia hanya bisa menggunakannya saja atas seizing sang pusaka.Demikian pula dengan api Gao Long.Sementara itu, petir yang ada di sa
“Menghadap pada Ketua Sekte Zhuge.” Di Yuxian menemui Zhuge Yang dengan membawa sikap yang sangat sopan dan hormat.Pemuda yang biasanya angkuh itu kini bersedia menundukkan kepalanya sambil melakukan soja.“Tetua Agung, Anda bisa tinggalkan kami.” Zhuge Yang melirik ke Pan Tekian.Meski agak enggan, Pan Tekian mau tak mau pergi keluar dari ruangan tersebut.“Sepertinya kultivasimu sudah sangat maju beberapa bulan ini, benar?” tanya Zhuge Yang.Pertama-tama, dia menanyakan hal normal dulu.Mata Di Yuxian melirik sekejap ke Zhuge Yang sambil menjawab, “Benar, Ketua Sekte Zhuge. Saya sudah mengalami kenaikan hingga Tingkat 7 Awal.”Ada rasa bangga di hati Di Yuxian ketika mengucapkan itu.“Hm. Kuharap kau mengokohkan kultivasimu karena tingkat yang tinggi saja tidak berguna tanpa adanya pengalaman pertarungan sesungguhnya.” Zhuge Yang kini mulai berdiri dari kursinya dan berjalan ke tanaman indoor di dekat meja besarnya.Dia mengambil lap putih khusus untuk mengusap perlahan daun-daun le
Karena bunyi berdebum itu, Yao Chen tidak memiliki pilihan lain selain keluar meski sebenarnya enggan meninggalkan kultivasi tertutupnya.“Ingin menyalahkan aku?” tanya Yao Chen ke orang itu. “Kenapa tidak menyalahkan saudaramu yang sudi menjadi anjing Di Yuxian?”Dia sudah mengetahui dari Li Yaren semalam apa saja yang diperbuat Di Yuxian selama dia sedang menjalani Ujian Langitnya dan berada di ambang hidup dan mati.“Kau bahkan bisa menuntut Di Yuxian!” Yao Chen melanjutkan. “Atau kau terlalu takut padanya?”Mata orang itu melotot menatap Yao Chen.“Kau! Kalau kau berani, kalau kau memang bernyali, ayo kita pergi ke hutan belakang sekte! Kita selesaikan masalah kita di sana!” Rupanya orang itu memiliki keinginan untuk membunuh Yao Chen tanpa bisa disentuh aturan sekte.Terkekeh dengan permintaan orang tersebut, Yao Chen berkata, “Memangnya kau siapa hingga aku harus menurutimu? Kalau kau mau, ayo naik ke arena dan kita bisa duel hidup dan mati!”Yao Chen justru menawarkan tantangan
“Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u
Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.
“Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i
Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h
‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un
“Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d
Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka
Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen
“Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal