Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 181 - Takut Lepas Kendali

Share

181 - Takut Lepas Kendali

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-05-21 16:43:17
“Menghadap pada Ketua Sekte Zhuge.” Di Yuxian menemui Zhuge Yang dengan membawa sikap yang sangat sopan dan hormat.

Pemuda yang biasanya angkuh itu kini bersedia menundukkan kepalanya sambil melakukan soja.

“Tetua Agung, Anda bisa tinggalkan kami.” Zhuge Yang melirik ke Pan Tekian.

Meski agak enggan, Pan Tekian mau tak mau pergi keluar dari ruangan tersebut.

“Sepertinya kultivasimu sudah sangat maju beberapa bulan ini, benar?” tanya Zhuge Yang.

Pertama-tama, dia menanyakan hal normal dulu.

Mata Di Yuxian melirik sekejap ke Zhuge Yang sambil menjawab, “Benar, Ketua Sekte Zhuge. Saya sudah mengalami kenaikan hingga Tingkat 7 Awal.”

Ada rasa bangga di hati Di Yuxian ketika mengucapkan itu.

“Hm. Kuharap kau mengokohkan kultivasimu karena tingkat yang tinggi saja tidak berguna tanpa adanya pengalaman pertarungan sesungguhnya.” Zhuge Yang kini mulai berdiri dari kursinya dan berjalan ke tanaman indoor di dekat meja besarnya.

Dia mengambil lap putih khusus untuk mengusap perlahan daun-daun le
Gauche Diablo

Makasih untuk komen rutinnya; pepen prengky, amsuzieimanjuwita, dan Anisa Salsabila P. Yok, yg laen jg ditunggu komen2 kalian yak! Jgn malu2, komen kalian pasti bakalan oe baca meski gabisa balas gegara kendala akun :"( Sehat selalu utk kalian ;'))

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Anisa Salsabila P.
oke Thor ^^
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
beres thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   182 - Menebas Leher dalam Hitungan Detik

    Karena bunyi berdebum itu, Yao Chen tidak memiliki pilihan lain selain keluar meski sebenarnya enggan meninggalkan kultivasi tertutupnya.“Ingin menyalahkan aku?” tanya Yao Chen ke orang itu. “Kenapa tidak menyalahkan saudaramu yang sudi menjadi anjing Di Yuxian?”Dia sudah mengetahui dari Li Yaren semalam apa saja yang diperbuat Di Yuxian selama dia sedang menjalani Ujian Langitnya dan berada di ambang hidup dan mati.“Kau bahkan bisa menuntut Di Yuxian!” Yao Chen melanjutkan. “Atau kau terlalu takut padanya?”Mata orang itu melotot menatap Yao Chen.“Kau! Kalau kau berani, kalau kau memang bernyali, ayo kita pergi ke hutan belakang sekte! Kita selesaikan masalah kita di sana!” Rupanya orang itu memiliki keinginan untuk membunuh Yao Chen tanpa bisa disentuh aturan sekte.Terkekeh dengan permintaan orang tersebut, Yao Chen berkata, “Memangnya kau siapa hingga aku harus menurutimu? Kalau kau mau, ayo naik ke arena dan kita bisa duel hidup dan mati!”Yao Chen justru menawarkan tantangan

    Last Updated : 2024-05-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   183 - Seperti Ikan di Atas Talenan

    “Apa?!” Penonton berteriak kaget melihat 40 puluhan orang mulai melompat naik ke arena.Meski panggung arena itu sangat luas dan bisa menampung 1000 orang lebih, tapi puluhan orang datang untuk melawan 1 orang, bukankah itu keterlaluan?Ketika mereka bingung dan menoleh ke ruangan terbuka tempat pengawas biasanya berada saat pertarungan arena, di sana ada Beigong Yu yang terlihat acuh tak acuh, sibuk membaca buku.“Ayo saja!” Yao Chen berteriak.Sementara itu, Li Yaren masih berdiri tenang karena dia meyakini kekuatan Yao Chen, apalagi pemuda bertopeng itu sudah setengah langkah menuju Tingkat 5, apa yang perlu dicemaskan?Puluhan orang masih belum apa-apa bagi Yao Chen yang aneh dan kuat.“Mati kau!” teriak salah satu dari mereka.Dengan cepat, energi pedang menebas dari segala arah untuk Yao Chen. Dia hanya perlu menggunakan Teknik Langkah Hantu sambil sesekali memblokir dengan energi pedangnya sendiri.Sementara, tangan kirinya mulai mengeluarkan energi petir untuk menyambar lawan

    Last Updated : 2024-05-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   184 - Asura yang Murka

    “Yao Chen dalam bahaya!” Li Yaren sadar dan hendak melonjak ke arena untuk menolong Yao Chen.Namun, baru saja dia hendak bergerak, sudah ada orang di belakangnya yang menempelkan jimat pembeku di punggung.“Lebih baik kau di sini saja menonton kejadian spektakuler, mengerti?” Orang di belakang Li Yaren terkekeh.Li Yaren tak bisa bergerak sama sekali, seakan semua energinya dikunci.‘Jimat pembeku level tinggi! Kenapa mereka punya barang seperti itu? Apakah mereka disokong seorang tetua?’ Otak Li Yaren terus bekerja.Sementara itu, Yao Chen sedang menghadapi bahayanya sendirian. Tak ada yang bisa menolongnya.“Terkutuk kalian!” Yao Chen menggeram keras.Kenapa orang-orang selalu ingin menindasnya? Kenapa mereka terus saja tidak ingin mengakui kemampuannya? Harus sebanyak apa dia menunjukkan ke mereka?Marah akan ketidakadilan yang terjadi padanya, energi Qi di dalam tubuh Yao Chen bergolak seolah ingin terbebas dari kungkungan jimat pembeku.“Hrrrkkhhh!” Menggigit gerahamnya kuat-kua

    Last Updated : 2024-05-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   185 - Zhuge Ling Bersikap Aneh

    “Dia teman Yao Chen! Tentu saja dia akan berat sebelah membela Yao Chen!” Beigong Yu yang diungkap Li Yaren segera menimpali untuk melindungi dirinya.Mana boleh dia disalahkan ketika bertugas? Memangnya seberapa tinggi kedudukan Li Yaren dan Yao Chen di Sekte Dalam? Tentu dia yang lebih tinggi dari mereka!“Apa yang akan saya ucapkan mengenai kejadian di arena bisa disaksikan langit dan dewata kebenarannya. Oleh karena itu, saya berani bersumpah atas nama langit dan semua dewata.” Li Yaren memberikan balasan yang menohok Beigong Yu.Tak hanya itu saja, Li Yaren juga menggigit jarinya sehingga darah keluar di sana dan dia acungkan jari itu ke atas, melakukan Sumpah Surgawi. Segera, dari jari Li Yaren, keluar cahaya putih begitu cepat dan darah yang keluar di sana melejit naik dan hilang di udara, pertanda sudah diterima oleh dewata.Semua orang di Aula Pengadilan Sekte menahan napas, tidak menyangka Li Yaren berani melakukan sesuatu yang sangat sakral. Apalagi, setelah itu tidak ada s

    Last Updated : 2024-05-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   186 - Menjadi Murid Langsung Sima Honglian

    “Wah! Mereka diangkat jadi murid langsung Master Sima!”“Betapa beruntungnya! Bukankah mereka baru saja menjadi Murid Dalam? Dan sekarang sudah menjadi Murid Langsung?”Ada banyak tanggapan dari murid-murid senior perihal Yao Chen dan Zhuge Ling yang diangkat Sima Honglian menjadi Murid Langsungnya.Banyak dari mereka semakin dengki pada Yao Chen.Ini karena mereka yang sudah berada di Sekte Dalam dengan perjuangan berdarah-darah susah-payah selama bertahun-tahun, tidak juga berhasil menjadi Murid Langsung.Bahkan ada yang sudah belasan tahun menjadi Murid Dalam dan masih belum juga menjadi Murid Langsung guru mana pun di sekte.“Kak Li, aku pamit dulu.” Yao Chen melakukan soja penghormatan pada Li Yaren.Bagaimanapun juga, pemuda itu sudah banyak membantunya meski tabiatnya aneh dan mesum.“Pergilah, Adik Yao. Kakakmu ini akan baik-baik saja di sini. Sering-seringlah mampir ke rumahku kalau kau mampir ke Sekte Dalam.” Li Yaren melebarkan kipasnya, bersikap santai.Dia ikut senang akh

    Last Updated : 2024-05-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   187 - Tebang 100 Pohon!

    “Xiao Chen, kau di dalam?” Suara Sima Honglian terdengar dari luar pintu paviliun kecil.Mau tak mau, Yao Chen membuka matanya dan pergi ke depan. Dia sudah berkultivasi tertutup semalaman.“Guru.” Yao Chen menyahut sambil membuka pintunya.Pagi ini begitu cerah dan udara gunung memenuhi paru-paru Yao Chen, membawa banyak sekali energi Qi alam yang bisa dia hirup banyak-banyak.“Ayo berlatih!” Wajah Sima Honglian sudah lebih berseri ketimbang kemarin.Mereka berdua pergi ke padang rumput luas di puncak tersebut.“Xiao Chen, aku ingin melatih kekuatan sekaligus kecepatanmu. Aku tau kau memiliki teknik unik untuk mempercepat pergerakanmu, ditambah kau juga menguasai energi petir, tapi aku masih ingin kau melampaui semua yang pernah kau lakukan sebelum ini.” Sima Honglian tersenyum.Kemudian, Sima Honglian melemparkan sepasang gelang logam ke Yao Chen.Sigap, Yao Chen menangkapnya. ‘Astaga! Beratnya!’ Dia kaget.“Itu adalah salah satu alat yang aku buat, Gelang Beban.” Sima Honglian berk

    Last Updated : 2024-05-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   188 - Keromantisan Pagi di Alam Terbuka

    “Xiao Chen? Kau sungguh ingin kucium, yah?” Suara lembut Sima Honglian mengalun sambil wanita itu mendekatkan bibirnya ke wajah Yao Chen.Segera saja Yao Chen membuka matanya.“Ah! Guru!” Pipi Yao Chen memerah malu seketika.Sebenarnya dia sudah menyadari kedatangan gurunya, tapi masih ingin berbaring sejenak setelah malam yang sangat melelahkan.Tidak disangka, Sima Honglian justru memberinya ucapan selamat pagi yang tak biasa.“Ah! Kau sudah bangun! Sepertinya caraku membangunkanmu sangat efektif, bukan? Hi hi!” Sima Honglian terkikik senang.Yao Chen hanya bisa merutuk di hatinya.‘Kalau Guru menciumku, kau tak hanya membangunkanku yang tertidur, tapi kau juga bisa membangunkan adik pusakaku!’ batin Yao Chen, tak berdaya.“Aku buatkan kau sarapan pagi.” Sima Honglian menyodorkan rantang kayu susun 2 yang dia keluarkan dari cincin ruangnya. “Meski aku tak begitu pandai memasak, tapi hargai niat baikku, yah!”Sima Honglian menaruh rantang kayu 2 susun itu ke tanah dan membukanya.Mat

    Last Updated : 2024-05-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   189 - Dia Posesif Padaku

    “Me—mereka kembali ke pangkal patahannya?” Yao Chen menatap takjub ke 100 pohon besar yang mulai kembali ke pangkal batang sebelumnya dan menyatu kembali di sana seakan tak pernah tumbang, apalagi tergores.“Nah, karena kau sudah makan banyak, lakukan yang kuperintahkan tadi, Xiao Chen. Waktumu juga hanya sampai besok pagi.” Sima Honglian menepuk bahu Yao Chen.Astaga! Besok pagi? Apakah nantinya dia akan makan makanan beracun ala Sima Honglian lagi?“Gu—Guru! Izinkan aku besok yang memasak!” Yao Chen lekas mengatakannya sebelum Sima Honglian pergi.Mata besar Sima Honglian menatap serius ke Yao Chen.“Kau yakin?” Sima Honglian ingin memastikan.Setelah Yao Chen mengangguk, maka Sima Honglian mengangguk dan benar-benar pergi dari sana.Usai kepergian sang guru, Yao Chen memulai tugasnya.“Hukh! Ukh! Hugh!” Yao Chen meninju kuat-kuat pohon besar di depannya.Tak berapa lama, setelah ditinju sebanyak 3 kali, pohon itu pun tumbang.“Wah, sepertinya aku sudah semakin kuat saja!” Yao Chen

    Last Updated : 2024-05-24

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   509 - Berusaha Demi Istri

    “Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u

  • Pendekar Tanpa Wajah   508 - Iming-Iming Luar Biasa untuk Yao Chen

    Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.

  • Pendekar Tanpa Wajah   507 - Menantang Mereka Semua

    “Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i

  • Pendekar Tanpa Wajah   506 - Tebasan Nona Besar Sheng untuk Yao Chen

    Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h

  • Pendekar Tanpa Wajah   505 - Ke Perjamuan Resmi Sekte Langit Kudus

    ‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un

  • Pendekar Tanpa Wajah   504 - Acara Penobatan Putra Suci

    “Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d

  • Pendekar Tanpa Wajah   503 - Mulai Dekat

    Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka

  • Pendekar Tanpa Wajah   502 - Memusnahkan Iblis Jiwa Putri Suci

    Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen

  • Pendekar Tanpa Wajah   501 - Iblis Jiwa

    “Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal

DMCA.com Protection Status