“Aku cantik?” Sima Honglian memastikan pernyataan Yao Chen baru saja.Tentu Yao Chen panik. Wajahnya merah merona karena malu.“A—ah! Bukan begitu maksudku!” Yao Chen takut Sima Honglian salah sangka.“Jadi, aku tidak cantik?” Sima Honglian berkacak pinggang sambil memunculkan wajah sedikit cemberut yang imut.Wanita itu hanya berpura-pura merajuk.“Ma—Master cantik! Bahkan sangat cantik dan memesona!” Yao Chen mau tak mau menyebutkan kalimat yang ingin dia tahan dari mulutnya.Sima Honglian tertawa kecil melihat kegugupan Yao Chen.“Mana yang lebih cantik? Aku atau Zhuge Ling?” Pertanyaan Sima Honglian seakan tusukan di ulu hati Yao Chen.Sesaat, Yao Chen membeku di tempatnya, tak tau harus menjawab apa.“Ha ha! Aku bercanda!” Sima Honglian tertawa lepas. “Ha ha ha! Jangan terlalu dipikir dalam-dalam candaanku, Yao Chen! Ya ampun, mukamu luar biasa ketika kau panik begitu! Hi hi hi!”Jika tak ingat itu adalah seorang master sekte tempatnya bernaung, ingin sekali Yao Chen menerjang ke
“C—Chen! Bagaimana ini?” Zhuge Ling panik.Dia masih ada di dalam rumah Yao Chen, sedangkan di depan ada Li Yaren dan akan datang pula Master Baili.Yao Chen ikut bingung, tapi dia mempercayai instingnya. “Akan aku bukakan dulu Li Yaren.”“Apa?!” Zhuge Ling mendelik kaget.Tapi Yao Chen sudah lebih dulu bergerak membuka pintu.Mata Li Yaren jatuh ke Zhuge Ling yang tertunduk malu dengan wajah merah merona.“Oh, kuharap aku tidak mengganggu diskusi kalian mengenai kultivasi.” Li Yaren buru-buru berkata.Yao Chen paham bahwa itu hanya ucapan pemanis saja dari Li Yaren agar Zhuge Ling tidak malu.‘Aku akui Li Yaren berbaik hati melindungi perasaan Zhuge Ling. Nanti aku harus berterima kasih padanya. Dia tau ada Zhuge Ling di rumahku tapi berlagak seolah tak mengerti apa-apa.’ Yao Chen menatap Li Yaren yang bersikap santai.Agar tidak berlama-lama di depan pintu, Yao Chen mempersilakan Li Yaren masuk. Mereka duduk dan Yao Chen menyuguhkan teh untuk dua orang itu.Baru saja mereka mengheny
“Siapa yang hendak naik tingkat? Kenapa Awan Hukuman sudah berkumpul sepekat itu?” Murid-murid di Sekte Dalam mempertanyakan sambil menengadah ke atas.Sementara itu, Yao Chen panik dan tak tau harus bagaimana.“Keluar dan cari tempat tersembunyi jauh dari sekte, bocah!” seru Gao Long dari dalam tubuh Yao Chen.Karena itu, Yao Chen bergegas melesat keluar dari rumahnya dan menaiki daun terbangnya, dia hendak kembali ke hutan merah, mencari tempat tersembunyi.Perhatian orang-orang lebih banyak terpusat ke awan hitam tebal yang bergulung di langit membentuk pola berbeda dari warna langit malam.“Bagus! Mereka teralihkan dengan awan itu!” Yao Chen menatap kerumunan murid-murid Sekte Dalam yang masih bingung dengan kemunculan awan hitam di langit.Kini gumpalan-gumpalan awan itu mulai bergabung dan terlihat banyak pijar petir kecil merambat di sekitar awan.“Siapa sebenarnya yang hendak naik tingkat? Apakah sekelas master? Kenapa awannya mengerikan begitu?” Salah seorang murid merasa her
“Wah! Akan terjadi pembantaian murid baru yang sedang menjalani Ujian Langit!” Para murid berkasak-kusuk.Sebagian dari mereka menatap iba ke Yao Chen, sedangkan sisanya memandang penuh kedengkian.Mereka yang sudah berpuluh tahun di sekte dan masih belum mencapai prestasi gemilang, mendadak saja kalah pamor dari bocah kemarin sore yang namanya melejit semenjak menjadi pemenang Kompetisi 3 Sekte?Mana mungkin mereka tidak dengki?“Genius … jika mereka tidak mau tunduk pada kita, maka musnahkan saja mereka sebelum terlalu berkembang lebih hebat.” Demikian banyak penduduk Planet Qi dalam memperlakukan para genius.Tak heran jika banyak genius muda yang belum berkembang sempurna akan mati sia-sia akibat penguasa jahat, kedengkian, dan persaingan sengit.“Tapi, apakah tidak apa-apa kalau Di Yuxian memerintahkan banyak dari kita untuk membunuh Yao Chen?” bisik salah satu Murid Dalam ke kawannya.“Apa yang kau cemaskan? Dia adalah Tuan Muda Di! Orang dari keluarga bangsawan yang sedang naik
“Ma—Master ….” Hati Yao Chen serasa diremukkan ketika dia menyaksikan Sima Honglian terhantam petir. Dia menatap sedih ke wanita di atasnya.Wanita berambut merah itu memuntahkan banyak darah karena dia terlalu ceroboh tidak mengaktifkan kekuatan apinya saat menerjang ke depan untuk selekasnya melindungi Yao Chen.“Ya—Yao Chen ….” Sima Honglian masih sempat memulaskan senyum dengan ujung bibir berhias darah yang mengalir keluar usai memuntahkannya.Punggung Sima Honglian terhantam petir dan mengakibatkan luka terbuka di sana. Baju di punggungnya robek dan dagingnya terbelah.Andaikan dia bukan ahli di Tingkat 10, tentu tulang di punggungnya sudah tercerai berantakan.“Master ….” Yao Chen mengusap darah di sudut mulut Sima Honglian dengan jarinya, merasa bersalah.Gara-gara dirinya kurang kuat, dia malah menyeret wanita tercintanya dalam bencana.“Tak apa. Aku baik-baik saja, jangan cemas!” Sima Honglian memaksakan senyum lebarnya keluar.Tapi Yao Chen tentu tau seberapa besar rasa saki
“Kenapa malah pusaka yang bagus kau berikan padaku?” Yao Chen ingin memarahi Sima Honglian, tapi suaranya justru terdengar seperti suami yang mencemaskan istrinya.Sima Honglian justru terkekeh sambil mengusap noda darah di mulutnya.“Jangan meremehkan aku, Yao Chen. Aku ini kuat!” Sima Honglian pelan-pelan berdiri dibantu Yao Chen.Sementara itu, para penonton di kejauhan tidak melewatkan detail apa pun adegan di puncak tebing.“Master Sima begitu menghargai bocah aneh itu.” Seorang murid senior menatap iri ke Yao Chen.Dulu dia gagal menjadi murid Sima Honglian.“Mungkin karena bocah itu punya bakat yang menarik perhatian Master Sima.” Murid senior lainnya menyahut pelan.Sedangkan Zhang Xuan dan para murid di daftar peringkat juga sudah ada di sana untuk menonton Yao Chen naik tingkat.“Tidak aku sangka, bakat bocah itu sungguh mengerikan. Mendapatkan Ujian Langit di Ting
“Humph!” Tiba-tiba, Li Yaren terbang cepat ke arah ratusan orang itu. Setelah berhenti, dia memukulkan kedua tangannya ke tanah.Segera saja, muncul tembok tanah mengurung ratusan orang tersebut.“Apa?!”“Hei!”“Apa-apaan ini?!”Banyak murid senior yang tergabung dalam aliansi pembasmi Yao Chen kebingungan ketika dirinya mendadak saja dikurung oleh tembok tanah.“Lawan!” seru salah satu dari mereka.Maka, mereka bersama-sama mencoba melepaskan diri dai kurungan tersebut menggunakan kekuatan elemen mereka.Ada yang memukul dengan petir, ada pula yang mencoba meruntuhkan tembok tanah itu menggunakan elemen airnya, tapi itu justru berdampak semakin buruk untuk mereka.Lumpur yang tercipta justru semakin menenggelamkan mereka.“Bodoh! Hentikan airmu! Lumpur ini malah mengisap kita!” seru seseorang.“Oh tidak! Kenapa kekuatan tanah ini begitu besar? Siapa pelakunya?!” Ada yang masih belum mengerti kenapa hal demikian bisa terjadi secara mendadak ke mereka.“Apakah Yao Chen memiliki elemen t
“Se—sedang bosan?” Banyak dari mereka yang termangu pada jawaban Luo Xiang yang seenaknya.Kini mereka disergap dilema. Harus menuruti Di Yuxian atau menjadi korban ketiga peringkat tertinggi sekte.Tak perlu diragukan lagi seperti apa kekuatan tiga orang tersebut.“Seraaaang!” Akhirnya mereka tak punya pilihan selain tetap maju.Mundur pun percuma, karena hidup mereka akan dibuat sengsara oleh Di Yuxian nantinya. Maka, lebih baik mati dengan gagah di bawah pedang ketiga genius sekte.Sebanyak 90 lebih murid yang ada di hadapan ketiga peringkat teratas sekte itu sudah pasrah dan hanya perlu melakukan seperti yang diperintahkan Di Yuxian.Suruh siapa bersedia tunduk ke anak bangsawan muda kejam itu?Namun, sesuatu yang tidak terduga terjadi.“Argh!”“Arghh!”“Ehh?”Sembilan puluh orang lebih itu ternyata tidak dibunuh oleh Zhang Xuan, Luo Xiang, dan Zhao Yuan; melainkan hanya dipukul sampai tak sadarkan diri saja.“He he!” Luo Xiang terkekeh sambil menyeringai lebar.Meski ketiganya mem
“Dua naga … dua naga menari sungguhan! Apa kalian lihat itu barusan?!”“Indah sekali … gerakan mereka selaras dan penuh energi, seperti makhluk surgawi!”Sorak-sorai meledak dari pihak Sekte Istana Dewa. Para alkemis dari istana berdiri dari duduk mereka dan berseru-seru dengan semangat tinggi, memuji pil hasil pemurnian Sima Honglian.Aroma harum masih menggantung di udara, dan dua naga imaji yang muncul dari pil itu perlahan menghilang, namun aura megahnya masih terasa menusuk hati.“Pil yang melampaui kesempurnaan! Bahkan bisa membentuk manifestasi dua naga dari energi murni—itu bukan sekadar kebetulan!” seorang alkemis Istana Dewa berseru lantang.“Bukan hanya aroma dan warna pilnya yang sempurna, tapi efek visual seperti itu hanya bisa muncul dari sinkronisasi energi ilahi dengan seni pemurnian tingkat tinggi!”“Benar! Inilah tujuan utama Pil Dua Naga Menari, bukan? Menari—menyatu dalam energi dan wujud! Sima Honglian benar-benar memahaminya!”Namun, dari pihak Sekte Langit Kudus
“Kau membuatku merinding sampai ingin tertawa berguling-guling,” olok Sima Honglian.Nona Sheng hanya bisa menggigit geraham menahan kesal, tak bisa banyak membalas karena dia masih harus berkonsentrasi dengan pilnya.Di atas panggung, suhu tungku perlahan meningkat, udara di sekitarnya mulai bergelombang.Aroma herbal memenuhi udara, membuat banyak alkemis yang menonton menghirup dalam-dalam, mencoba menebak komposisi yang digunakan kedua wanita itu.Namun, perhatian mereka tertuju pada Sima Honglian yang tampak gelisah. Tangan kirinya sedikit gemetar saat memutar suhu tungkunya, dan dahinya terlihat berembun. Beberapa bahan herbal tampak belum terolah sempurna, membuat nyala api tungkunya sesekali berkedip tak stabil.“Dia tampak kesulitan,” bisik seorang penonton.“Apakah benar dia hanya alkemis kelas menengah dari benua bawah?” sambung yang lain.Nona Sheng mendengarnya dan tersenyum angkuh. Dia langsung melirik ke arah panggung sebelah dengan mata penuh sindiran.“Kau tidak perlu
“Berani sekali kau!” pekik kesal Nona Sheng.Dia benci jika ada yang berani mengolok-olok dirinya.“Segera mulai!” seru Yao Chen untuk menghentikan keributan dari Nona Sheng.Dengan wajah kesal dan bersungut-sungut, Nona Sheng mulai memeriksa bahan ramuannya.“Pil yang akan dimurnikan adalah Pil Senandung Alam.” Yao Chen mulai berbicara lagi menyebutkan nama pil level .Semua hadirin berkasak-kusuk karena sedari tadi, belum dinyatakan pil yang harus dimurnikan kedua peserta. Kali ini Yao Chen sendiri yang menyebutkan nama pil untuk dipertarungkan.“Akan terasa tidak ada keadilan apabila pihak Istana Dewa yang menentukan pilnya.” Salah satu alkemis tua dari Sekte Langit Kudus berkomentar keras.“Benar! Kau bisa saja memberikan nama pil yang sudah dikuasai dengan baik oleh wanitamu untuk merugikan nona kami!” teriak kepala dayang Nona Sheng.“Tentu! Akan lebih adil apabila pihak kami yang menentukan pil yang akan mereka murnikan!” Dayang Nona Sheng lainnya tak mau kalah.Kali ini, orang
“Aku di sini.” Sima Honglian tampil ke muka bersama Yao Chen yang menggenggam tangannya.Mata Nona Sheng nyalang tajam ketika melihat calon suaminya sedang menggandeng wanita lain di depan mata, menunjukkan kemesraan mereka.“Lepaskan tanganmu dari dia!” Nona Sheng menunjuk ke genggaman tangan itu.Yao Chen melirik ke arah yang ditunjuk Nona Sheng dan tersenyum kecil.Namun, Sima Honglian sudah lebih dulu menyahut, “Itu tergantung apakah kau mampu atau tidak.”Mendengar jawaban Sima Honglian, hati Nona Sheng panas seketika. Dia terbang melesat maju ke saingan cintanya sambil membawa energi pukulan yang besar.Yao Chen tidak tinggal diam dan segera berubah menjadi Asura, menahan pukulan Nona Sheng dan mendorong wanita itu menggunakan kekuatan Asura.Dhakk!“Urgh!” Nona Sheng merasakan tangannya kebas seketika begitu mendapat energi pukulan balasan dari Asura Yao Chen.Itu memang hanya kekuatan Asura biasa dari Yao Chen, tapi nyatanya cukup membuat Nona Sheng terkejut. Dia tak menyangka
"Apa kau bilang?" Tuan Besar Sheng memekik.Yao Chen menatap istrinya dan bertanya, "Lian Lian? Kau yakin?"Ada kekhawatiran di matanya. Bukannya dia meragukan kemampuan istrinya, tapi orang dari benua atas tentu saja tak bisa diremehkan."Kau berpikir terlalu tinggi dengan berbicara semacam itu." Tuan Besar Sheng menatap tajam ke Sima Honglian.Sima Honglian tersenyum lembut ke Yao Chen demi menenangkan perasaan suaminya. Setelah itu, dia membalas Tuan Besar Sheng dengan tertawa kecil terlebih dahulu.Lalu berkata, "Kenapa? Apakah Anda tidak yakin dengan kemampuan putri Anda?" Mata Sima Honglian mengerling jenaka, sedikit memberikan nuansa mengolok Tuan Besar Sheng.Darah Tuan Besar Sheng mulai bergejolak atas kalimat Sima Honglian. Matanya melotot ganas."Baiklah!" Tuan Besar Sheng tak ingin putrinya kehilangan muka. "Kau tentukan saja ingin bertanding apa, putriku takkan gentar dan akan memenangkan semua!"Dia begitu yakin akan talenta putrinya.Justru ini membuat Sima Honglian sem
"Itu...." Yao Chen sampai kehilangan kata-kata setiap istrinya berbicara menohok ulu hati. "Tak apa, tak apa!" sergah Sima Ye melihat menantunya mendadak kikuk. "Lelaki beristri lebih dari satu itu wajar saja. Yang penting, Lian'er, kamu adalah yang paling utama." Yao Chen tersenyum kikuk mendengar pembelaan dari ayah mertuanya. Masalah para istri ini memang cukup memusingkan kepala Yao Chen. * * * "Aku tak mau tau, putri berhargaku haruslah menjadi istri pertama! Itu status yang tepat untuknya!" Mendadak saja suara menggelegar terdengar di langit Tanah Suci. Suara keras itu berbarengan dengan menyemburnya energi yang membuat telinga banyak murid Tanah Suci kesakitan. "Tuan Besar Sheng!" Gongsun Huojun segera naik ke langit. Wajahnya memerah akibat kesal atas huru-hara dadakan yang disebabkan Tuan Besar Sheng. "Gongsun Huojun, karena aku mengingat hubungan baik kita selama ini, aku akan melupakan penyerangan anakmu terhadap orang-orang milikku." Tuan Besar Sheng menaik
"Itu menurut kalian." Yao Chen menyilangkan tangan di dada. "Bagiku, tempat teraman adalah tempat yang hanya aku saja yang tau."Tatapan mereka saling bertaut.Di antara mereka, aura ketegangan terus meningkat.Para tetua di luar aula kini saling bertukar pandang dengan cemas. Dua generasi Gongsun saling bersitegang, dan ini bukan pertanda baik.Gongsun Weiyan akhirnya bersuara, dengan nada yang lebih dingin."Jika kau menolak, maka kau juga harus menanggung konsekuensinya."Yao Chen tersenyum tipis. "Tentu saja. Aku selalu siap menghadapi konsekuensi."Gongsun Huojun menatapnya lama, lalu akhirnya mundur selangkah."Baiklah," katanya dengan suara datar. "Jika itu keputusanmu."Namun, sebelum dia berbalik pergi, matanya berkilat tajam."Tapi ingat satu hal, Chen'er .…"Yao Chen menunggu, namun Gongsun Huojun hanya menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya meninggalkan ruangan bersama Gongsun Weiyan.Saat mereka keluar, suasana di ruangan itu tetap tegang.Sima Honglian yang sejak tadi
"Aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar layak … dan ternyata kau cukup menarik."Seketika, semua sosok berjubah hitam menghilang ke dalam bayangan!Seakan-akan mereka tidak pernah ada.Namun sebelum pergi, pria bertopeng itu meninggalkan satu kalimat:"Pedang itu akan menjadi milik kami … cepat atau lambat."Angin malam kembali bertiup, membawa keheningan yang mencekam.Bao Xu akhirnya bersuara. "Ini buruk. Banyak pihak mulai bergerak untuk merebut pedang itu."Sima Honglian menoleh ke arah Yao Chen. "Apa kau baik-baik saja, Chen?"Yao Chen tidak langsung menjawab.Matanya tetap menatap ke arah bayangan tempat para penyerang menghilang, tangannya menggenggam erat gagang pedang. “Ini semakin berbahaya.”* * *Di aula pribadi di Tanah Suci, Yao Chen menggenggam tangan Sima Honglian saat dia menghadap Gongsun Huojun di singgasananya. Gongsun Weiyan duduk tak jauh dari putranya."Sepertinya kamu sudah bisa mengendalikan Asura Gelapmu, Chen'er." Gongsun Huojun membuka percakapan
Asap hitam dari serangan Luo Shen masih menyelimuti sebagian kota, meski angin mulai membawanya pergi. Namun, keheningan yang menyusul justru terasa lebih menekan.Yao Chen mengamati sekelilingnya. Dia paham, bukan hanya Sekte Iblis yang menginginkan Pedang Keseimbangan—banyak pihak lainnya, tapi mereka memilih bermain di balik bayangan.Terlalu berisiko menunjukkan ketertarikan mereka secara terang-terangan.‘Kurasa … aku harus lebih berhati-hati mulai sekarang,’ gumamnya dalam hati.Di sampingnya, Sima Honglian menyipitkan mata. " Chen, kita harus segera pergi dari sini sebelum situasi semakin kacau."Tapi sebelum mereka bisa bergerak .…BRUK!Salah satu prajurit Kekaisaran tiba-tiba jatuh tersungkur, tubuhnya menggigil hebat. Matanya memutih, urat-urat hitam menjalar di bawah kulitnya.Bao Xu langsung berjongkok di sampingnya. "Celaka! Kutukan jiwa Luo Shen masih menginfeksi mereka!"Gongsun Weiyan menggertakkan giginya. "Sekte Iblis memang busuk! Kita harus segera mengobati mereka