Xiao Liong Li sangat bahagia saat dia melihat tangan dari Hok Bun Tosu itu tertuju ke arah Chen Long.
"Aku sudah tahu kalau kamu mampu. Aku tahu kalau kamu memiliki bakat yang hebat. Aku tahu kamu bisa, Chen Long," gumam Xiao Liong Li.
Chen Long sudah sangat bahagia melihat tangan Hok Bun Tosu itu tertuju ke arahnya. Dia langsung menunjuk hidungnya sendiri dan berkata dengan , "aku? Apakah aku yang dipilih?" Matanya melotot bahagia.
Tapi Hok Bun Tosu berkata, "bukan kamu. Tapi yang di sebelah kamu itu."
"Aku yang dipilih?" tanya Ge Fei yang memang sekarang ini sudah berada di samping Chen Long.
Sebelumnya, Ge Fei berada di belakang dari Chen Long tapi karena dia ingin mengintip Chen Long. Dia mendekati Chen Long. Pada saat itulah ternyata dia ditunjuk oleh Hok Bun Tosu.
Hok Bun Tosu langsung mendelik. "Iya kamu. Ayo ikut aku." Setelah itu, Hok Bun Tosu membalikkan tubuhnya.
Ge Fei langsung tertawa mengejek ke arah Chen Long. "Hahaha. Kau kira kamu yang dipilih, kan? Hahaha. Jangan mimpi orang bodoh. Kamu itu bloon, kamu tidak akan mampu menyerap ilmu dari Hok Bun Tosu. Jadi, kamu jangan berharap untuk dipilih."
Para murid lainnya ikut mentertawakan Chen Long.
Chen Long cuma bisa menundukkan kepalanya karena harapannya selama setahun ini tidak menjadi kenyataan. Harapannya untuk menjadi murid dari Hok Bun Tosu, orang paling sakti di Tong Lam Pai ini, ternyata tidak menjadi kenyataan.
Sambil tertawa-tawa, Ge Fei langsung menuju ke arah panggung untuk menerima kehormatan menjadi murid dari Hok Bun Tosu.
Xiao Liong Li yang sangat khawatir kepada Chen Long kemudian berbisik kepada guru barunya. "Guru, bolehkah aku minta sesuatu padamu?"
"Kamu belum resmi menjadi muridku saja sudah mau minta sesuatu. Apa sih yang kamu mau?"
"Bolehkah guru menerima 1 murid lagi. Aku yakinkan kepadamu guru, kalau guru tidak akan menyesal, karena temanku ini sangat berbakat."
"Apa dia seorang lelaki?" tanya Nirahai.
"Iya, guru. Tapi aku yakinkan kepadamu kalau dia lelaki yang baik. Dia bukan tipe pemerkosa seperti yang guru dan aku sama-sama benci."
Nirahai langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak! Aku sudah bersumpah untuk tidak menerima murid lelaki."
"Tapi, guru ..."
"Diam disitu dan jangan bersuara lagi," tegas Nirahai.
Xiao Liong Li terpaksa berdiam diri. Dia cuma bisa menatap sedih ke arah Chen Long yang sekarang ini bersama murid-murid lainnya sudah diminta untuk duduk untuk mendengarkan dan mengikuti upacara pengangkatan para murid yang diambil oleh empat Sesepuh ini.
Setelah habis acara, Chen Long pun melakukan tugasnya, mencari kayu bakar di hutan.
Selain menyapu, maka inilah tugas Chen Long sehari-hari yang dibebankan kepadanya sebagai murid yang tidak menyumbang banyak untuk perguruan ini.
Untuk murid yang menyumbang banyak, maka mereka cuma akan makan tidur dan berlatih di perguruan dan tidak diharuskan untuk bekerja di perguruan ini.
Tapi untuk murid yang masuk dengan dana cekak seperti Chen Long, maka salah satu tugas sehari-harinya adalah mencari kayu bakar untuk koki di dapur memasak makanan.
Sesudah mengambil kayu bakar untuk dibawa ke dapur, Chen Long memiliki pemikiran untuk segera keluar dari perguruan ini, karena dia tidak jadi mendapatkan impiannya, yaitu menjadi murid dari 4 orang sesepuh.
Dengan wajah muram, Chen Long langsung menaruh kayu bakar di dapur dan mengebas-ngebaskan tangannya.
Koki kepala yang berumur 60 tahunan yang namanya tidak diketahui jelas oleh semua orang dan dia hanya dipanggil dengan nama Paman Kam oleh semua orang, kini menatap Chen Long.
Paman Kam kini mendekati Chen Long dan berkata, "kamu pasti kecewa karena tidak dipilih oleh empat orang sesepuh itu, iya kan?"
Mendengar itu Chen Long cuma bisa menghembuskan nafas penuh kekecewaan. "Iya, Paman Kam. Tapi aku harus menerimanya. Mungkin aku memang tidak memiliki bakat untuk menjadi murid dari 4 orang sesepuh yang sangat sakti itu."
Mendengar itu Paman Kam membatin. "Huh! 4 orang sesepuh bodoh itu yang tidak bisa melihat bakat bagus dalam dirimu. Aku heran dengan empat orang itu, bertapa bertahun-tahun tapi keluar dengan tidak berguna, tidak bisa melihat bakat bagus di depan mata dan memilih bakat-bakat recehan. Kecuali mungkin anak gadis itu yang memiliki bakat kuat, maka tiga lainnya bakatnya recehan."
Tapi sekalipun membatin seperti itu, Paman Kam cuma berkata, "mungkin kamu memang tidak berjodoh dengan mereka tapi mungkin kamu berjodoh dengan tokoh sakti lainnya."
"Sudahlah, Paman Kam. Kamu tidak perlu menghiburku. Aku sudah menyerah. Mungkin aku memang tidak memiliki bakat untuk menjadi seorang tokoh silat karena itu aku mungkin akan mengikuti anjuran Bibiku saja untuk mengikuti ujian sastrawan di ibukota."
"Kenapa begitu?"
"Mungkin aku memang tidak berbakat untuk belajar k****u."
"Justru kulihat kamu tidak berbakat untuk menjadi sastrawan tapi kamu lebih berbakat untuk menjadi seorang pesilat yang tangguh. Karena itu, aku bersedia mengambilmu menjadi muridku. Bagaimana?"
"Selama aku berada di perguruan ini, sudah 5 kali Paman Kam menawarkan aku menjadi muridmu tetapi, maafkan aku, Paman. Tapi, aku tidak bisa menjadi muridmu dan kalau memang aku bisa menjadi seorang pesilat mungkin aku harus mencari perguruan lain yang lebih bisa menerimaku."
"Jangan pergi. Tetaplah di sini. Ingatlah akan dendam Orang tuamu itu. Kamu bisa mendapatkan ilmu untuk membalas dendam atau menghabisi orang-orang yang telah tega menghabisi orang tuamu dan itu bisa kamu dapatkan di sini."
Chen Long sangat kaget mendengar kata-kata dari Paman Kam. "Dari mana Paman tahu tentang ceritaku itu? Aku rasa aku belum pernah menceritakan soal itu kepada siapapun di sini.".
"Aku pernah mendengar kamu mengatakannya saat kamu tertidur. Nampaknya saat itu kamu lelah setelah mengambil kayu bakar yang sangat banyak sehingga kamu tertidur pulas dan bercerita tentang semua keluh kesahmu juga tentang dendam kesumatmu pada orang yang membunuh orang tuamu."
"Iya, Paman Kam. Karena itu, pamanku memasukkan aku ke perguruan ini supaya aku mendapatkan seorang guru yang bisa mengajarkan aku untuk menuntut balas. Sayangnya ternyata aku telah gagal, Paman Kam."
"Kamu belum gagal. Izinkan aku menjadi gurumu dan aku jamin kamu akan bisa mengalahkan orang-orang yang telah menghancurkan keluargamu itu. Bagaimana?"
Chen Long menatap Paman Kam. Dia tahu keinginan Paman Kam yang sejak lama ingin mengambilnya sebagai murid.
Tetapi karena Paman Kam ini cuma menjadi koki di perguruan Tong Lam Pai ini, karena itu dia tahu kalau Paman Kam tidak memiliki kemampuan untuk mengajarkan dia ilmu silat.
Karena itu, Chen Long kembali menggeleng.
"Sebelum ini, aku bisa menerima penolakanmu, Chen Long. Tapi setelah kamu tidak dipilih oleh empat sesepuh, maka tidak ada jalan lain bagiku. Aku harus menunjukkan kemampuanku padamu," kata Paman Kam kepada Chen Long.
Belum habis Paman Kam mengatakan kata-katanya itu, tiba-tiba Chen Long merasa dirinya seperti dibawa angin dan hanya dalam beberapa saat saja, dia sudah berada di atas bukit yang dia tahu jaraknya sekitar 900 meter dari dapur tempat sebelumnya dia berada.
Chen Long sangat kaget melihat dia tiba-tiba saja sudah berada di atas bukit yang jaraknya cukup jauh dari dapur restoran Perguruan Tong Lam Pay."Nampaknya Paman Kam adalah seorang tokoh berilmu tinggi."Chen Long langsung merasakan harapan yang tinggi kepada Paman Kam. Dia kemudian bertanya, "paman, apakah paman yang melakukan ini kepadaku? Itu berarti Paman Kam betul-betul sangat jago. Paman Kam. Paman di mana?"Chen Long celingukan mencari Paman Kam tapi Paman Kam tidak berada di sekitar sini. Kemudian Chen Long berjalan beberapa langkah untuk melihat ke arah dapur perguruan Tong Lam Pai yang berada jauh di bawah sana.Chen Long sangat kaget karena dia melihat Paman Kam berjalan tertatih-tatih dari bawah sana untuk naik menuju ke arah Chen Long berada saat ini."Kalau Paman Kam berada di bawah sana, jadi siapa yang tadi membawaku ke atas sini?" Harapan Chen Long yang sudah sangat tinggi kepada Paman Kam ternyata jatuh ke bawah lagi.Dengan langkah gontai, Chen Long berjalan ke ara
Hari ini adalah hari ke-20 sejak pemilihan murid untuk 4 sesepuh Tong Lam Pai dan dengan demikian hari ini adalah hari pertama bagi keempat murid baru dari empat sesepuh untuk menunjukkan diri mereka keluar dari gua tempat mereka digembleng dengan ilmu silat oleh guru mereka masing-masing.Xiao Liong Li, Ge Fei dan dua lainnya bisa keluar bergabung dengan para murid yang lainnyaSemua orang memuji-muji akan empat orang ini yang dipilih oleh Guru mereka masing-masing.Ge Fei yang sangat gila pujian itu sudah langsung mendemonstrasikan kekuatan barunya yang baru dia dapat dari guru barunya itu.Sementara itu, Xiao Liong Li sudah langsung mencari sosok yang dia rindukan selama dia digembleng di tempat pelatihan di goa di perut gunung Tong Lam San ini.Xiao Liong Li sempat kecewa karena orang yang dicari tidak dia temukan selama beberapa saat. "Mungkinkah Chen Long sudah turun gunung untuk mencari guru yang lain?"Teringat kalau Chen Long pernah bilang kalau impiannya adalah menjadi murid
Xiao Long Li menjadi sangat cemas dengan perkembangan yang terjadi ini. Sebelumnya Xiao Long Li memang menantang Ge Fei untuk bertarung satu lawan satu dengan Chen Long. Tapi itu karena dia pikir Ge Fei yang terbiasa mengeroyok itu tidak akan berani untuk melakukan pertarungan satu lawan satu.Tapi ternyata, Ge Fei malah terlihat semakin percaya diri saat akan melakukan pertarungan satu lawan satu itu. Ge Fei melewati Xiao Long Li dan berbisik, "sebelum ini, aku sengaja mempermainkan dia dengan cara mengeroyok dia bersama teman-temanku. Tapi itu bukan berarti karena aku takut kepadanya. Tapi itu karena aku ingin mempermainkannya. Tapi saat aku bertarung satu lawan satu dengannya, maka, aku tidak akan main-main lagi. Aku tidak akan memberi ampun kepadanya."Ge Fei mengakhiri kata-katanya dengan menatap Xiao Long Li tajam. Ini berarti Ge Fei akan mewujudkan kata-katanya ituHal ini membuat Xiao Long Li semakin menyesal karena kata-katanya tadi yang menantang Ge Fei hingga membuat Ge F
Tapi tiba-tiba tubuh Chen Long sudah didorong oleh Paman Kam sehingga tubuh Chen Long langsung keluar dari persembunyiannya dan kini sudah berada hanya 10 meter saja, berhadapan dengan si tendangan seribu kati. Tendangan Seribu Kati langsung melotot ke arah Chen Long. "Siapa kamu? Apa kamu orang Tong Lam Pai?"Chen Long celingukan mencari Paman Kam yang mendorongnya keluar. "CEPAT JAWAB PERTANYAANKU!" teriak si Tendangan Seribu Kati. Chen Long yang memang pada dasarnya itu tidak biasa berbohong dan karena dia memang anggota Tong Lam Pai, terpaksa mengangguk. "Apa kamu orang yang dibilang akan datang untuk melawanku, heh?" tanya si Tendangan Seribu Kati lagi. Tentu saja Chen Long tidak mau membenarkan pertanyaan si Tendangan 1000 Kati itu, karena memang bukan dia yang dimaksud To Kek Jing itu. Karena itu, dia terus diam tapi kemudian ada angin yang memaksa kepalanya untuk mengangguk. Chen Long langsung melotot karena ketakutan setelah menyadari akan apa yang dia lakukan ini. Apal
Saat ini, Paman Kam terus memberikan petunjuk kepada Chen Long tapi Chen Long yang merasa kalau sebelumnya dia berhasil menjatuhkan si Tendangan Seribu Kati ini, hanya karena keberuntungan semata, kini merasa dia akan dihabisi oleh si Tendangan Seribu Kati.Karena itu, walaupun Chen Long mengikuti semua petunjuk yang dikatakan oleh Paman Kam kepadanya dan melakukan gerakan-gerakan memotong pohon seperti yang pernah diajarkan oleh Paman Kam kepadanya dengan baik, tapi sebenarnya dia tidak memiliki keyakinan untuk bisa terhindar dari tendangan keras dari musuhnya ini.Bahkan saat Chen Long melakukan gerakannya dia bahkan harus sampai menutup matanya karena dia pikir sebentar lagi dia akan menjadi korban tendangan keras dari musuhnya yang sudah dia lihat kehebatannya itu.Karena sedang menutup mata itu, Chen Long tidak tahu kalau gerakan-gerakan memotong pohon yang dia lakukan sekarang ini melahirkan angin badai yang sangat hebat.Angin badai yang bahkan membuat si Tendangan 1000 Kati ha
Chen Long berpikir sejenak. Dia baru saja melihat demonstrasi kehebatan Paman Kam yang dalam sekali melejit bisa bergerak seperti terbang melewati pepohonan bambu dan kemudian kembali lagi dengan sangat cepat. Karena itu, Chen Long berkata, "nampaknya aku telah salah selama ini.""Apa maksudmu, Chen Long?" tanya Paman Kam. "Aku pikir Paman cuma seorang koki biasa. Tapi nampaknya Paman benar-benar memiliki kepandaian tinggi dan ilmuku benar-benar sudah meningkat sejak dilatih olehmu, paman.""Kalau begitu, aku tanya sekali lagi, apa kamu masih mau berguru kepadaku atau tidak?"Chen Long langsung mengangguk. "Aku mau, paman. Aku mau berguru padamu.""Bagus. Sebelumnya aku tidak pernah menanyakan ini tapi sekarang aku harus menanyakan ini kepadamu.""Apa itu, Suhu (guru)" Chen Long sengaja merubah panggilannya kepada Paman Kam. kalau sebelumnya dia memanggil paman atau Paman Kam, sekarang ini dia memanggil dengan sebutan guru kepada Paman Kam. Paman Kam nampak tersenyum mendengar pang
Chen Long langsung menghentikan latihannya dan segera menuju ke arah ruang latihan perguruan Tong Lam Pai. Saat Chen Long melewati para murid Tong Lam Pai, sekilas Chen Long Mendengar pembicaraan dari para murid Tong Lam Pai ini. "Yang datang adalah para rampok yang mengganas di desa-desa di kaki gunung. Beberapa teman mereka baru dihabisi oleh ketua partai kita dan nampaknya mereka datang dengan kekuatan lebih untuk menuntut balas."Setelah mendengar sekilas berita itu, Chen Long mulai mengarahkan pandangannya ke tengah ruang latihan ini. Nampak seorang pria berumur 50 tahunan dengan memakai jubah hijau yang bergambar naga putih kini berkata, "aku ingin bertemu dengan Ketua Tong Lam Pai. Kalau dia berani, keluarlah karena aku akan menentangnya bertarung hingga tewas!"Seorang tosu bernama To Kek Bung langsung maju dan berkata, "kamu tidak pantas untuk berhadapan dengan ketua kami. Jadi, hadapi aku dulu. Buktikan kalau kamu pantas untuk berhadapan dengan ketua kami."Orang berjubah
Wakil ketua Tong Lam Pai ini sangat percaya kalau gelombang serangan yang dia lakukan dengan tingkat tertinggi dari ilmu andalannya Hati Kecil Memindahkan Gunung ini, akan bisa mengalahkan gadis muda belia itu.Tapi ternyata apa yang dipikirkan oleh wakil ketua Tong Lam Pai itu tidak menjadi kenyataan.Hanya sesaat saja si Jelita Rase Terbang nampak terdesak ke belakang tapi kemudian dia langsung meningkatkan serangannya untuk menghadapi gelombang serangan dari wakil ketua Tong Lam Pai itu.Akibatnya terdengar suara benturan yang amat keras ketika angin pukulan yang berasal dari tingkat tertinggi ilmu hati kecil memindahkan gunung saling bentur dengan gelombang serangan yang dilakukan gadis belia nan cantik ini.Akibatnya tubuh si Jelita Rase Terbang nampak terguyung-hyung hingga 10 langkah ke arah belakang sementara tubuh wakil ketua Tong Lam Pai hanya undur 2 langkah ke belakang.Melihat apa yang terjadi itu, murid-murid Tong Lam Pai langsung bersorak gembira. Mereka langsung bertep