Chen Long berpikir sejenak. Dia baru saja melihat demonstrasi kehebatan Paman Kam yang dalam sekali melejit bisa bergerak seperti terbang melewati pepohonan bambu dan kemudian kembali lagi dengan sangat cepat. Karena itu, Chen Long berkata, "nampaknya aku telah salah selama ini.""Apa maksudmu, Chen Long?" tanya Paman Kam. "Aku pikir Paman cuma seorang koki biasa. Tapi nampaknya Paman benar-benar memiliki kepandaian tinggi dan ilmuku benar-benar sudah meningkat sejak dilatih olehmu, paman.""Kalau begitu, aku tanya sekali lagi, apa kamu masih mau berguru kepadaku atau tidak?"Chen Long langsung mengangguk. "Aku mau, paman. Aku mau berguru padamu.""Bagus. Sebelumnya aku tidak pernah menanyakan ini tapi sekarang aku harus menanyakan ini kepadamu.""Apa itu, Suhu (guru)" Chen Long sengaja merubah panggilannya kepada Paman Kam. kalau sebelumnya dia memanggil paman atau Paman Kam, sekarang ini dia memanggil dengan sebutan guru kepada Paman Kam. Paman Kam nampak tersenyum mendengar pang
Chen Long langsung menghentikan latihannya dan segera menuju ke arah ruang latihan perguruan Tong Lam Pai. Saat Chen Long melewati para murid Tong Lam Pai, sekilas Chen Long Mendengar pembicaraan dari para murid Tong Lam Pai ini. "Yang datang adalah para rampok yang mengganas di desa-desa di kaki gunung. Beberapa teman mereka baru dihabisi oleh ketua partai kita dan nampaknya mereka datang dengan kekuatan lebih untuk menuntut balas."Setelah mendengar sekilas berita itu, Chen Long mulai mengarahkan pandangannya ke tengah ruang latihan ini. Nampak seorang pria berumur 50 tahunan dengan memakai jubah hijau yang bergambar naga putih kini berkata, "aku ingin bertemu dengan Ketua Tong Lam Pai. Kalau dia berani, keluarlah karena aku akan menentangnya bertarung hingga tewas!"Seorang tosu bernama To Kek Bung langsung maju dan berkata, "kamu tidak pantas untuk berhadapan dengan ketua kami. Jadi, hadapi aku dulu. Buktikan kalau kamu pantas untuk berhadapan dengan ketua kami."Orang berjubah
Wakil ketua Tong Lam Pai ini sangat percaya kalau gelombang serangan yang dia lakukan dengan tingkat tertinggi dari ilmu andalannya Hati Kecil Memindahkan Gunung ini, akan bisa mengalahkan gadis muda belia itu.Tapi ternyata apa yang dipikirkan oleh wakil ketua Tong Lam Pai itu tidak menjadi kenyataan.Hanya sesaat saja si Jelita Rase Terbang nampak terdesak ke belakang tapi kemudian dia langsung meningkatkan serangannya untuk menghadapi gelombang serangan dari wakil ketua Tong Lam Pai itu.Akibatnya terdengar suara benturan yang amat keras ketika angin pukulan yang berasal dari tingkat tertinggi ilmu hati kecil memindahkan gunung saling bentur dengan gelombang serangan yang dilakukan gadis belia nan cantik ini.Akibatnya tubuh si Jelita Rase Terbang nampak terguyung-hyung hingga 10 langkah ke arah belakang sementara tubuh wakil ketua Tong Lam Pai hanya undur 2 langkah ke belakang.Melihat apa yang terjadi itu, murid-murid Tong Lam Pai langsung bersorak gembira. Mereka langsung bertep
Kini semua mata menatap ke arah si Jelita Rase Terbang yang masih diobati oleh perempuan berumur 40 tahunan itu.Gadis belia itu sempat terluka namun terlihat berangsur-angsur membaik.Ketua Tong Lam Pai langsung menyuruh adik seperguruannya yang lain untuk mengangkat tubuh sang wakil ketua Tong Lam Pai yang sudah tewas itu.Setelah itu, si pria berjubah hijau dengan gambar naga putih maju ke depan dan berkata, "ini saatnya bagiku untuk menghadapimu, ketua.""Siapa namamu?" tanya ketua Tong Lam Pai Di dunia persilatan bagian Utara ini, aku tidak terlalu bernama. Apalagi aku termasuk jarang keluar dari perguruanku. Karena itu, walaupun aku mengatakan namaku, pasti kalian tidak pernah mendengarnya."Jangan muter-muter! Sebutkan namamu karena aku tidak ingin membunuh orang yang tidak bernama!" tegas ketua Tong Lam Pai ini, Pria berjubah naga putih itu kemudian berkata, "namaku tidak dikenal, sementara julukanku adalah Pek I Liong Ong (Raja Naga Jubah Putih) pasti kalian tidak pernah me
BAB 13Sambil berteriak kencang, ketua Tong Lam Pai melejit tinggi ke atas untuk menukik ke bawah dalam usahanya menyerang Pek I Liong Ong.Saat ini, ketua Tong Lam Pai yang gantian menyerang dari arah atas ke arah bawah ke arah Pek I Liong Ong.Anak murid Tong Lam Pai bsrsorak gembira melihat demonstrasi kehebatan dari ketua mereka, kebanggaan mereka semua yang mereka tahu sangat sakti itu.Tapi kemudian suara seruan kegembiraan itu langsung lenyap saat mereka melihat ketua Tong Lam Pai terlempar setelah benturan pukulan terjadi antara ketua Tong Lam Pai dan Pek I Liong Ong.Benturan hebat yang terjadi ini, melahirkan suara yang keras ibarat sebuah bom yang meledak membahana, melahirkan asap dan juga material-material yang terpencar hampir ke seluruh penjuru ruang latihan yang berukuran luas ini.Ketua Tong Lam Pai sudah bangkit lagi setelah sempat jatuh. Dia nampak memegangi dadanya. Darah segar mengucur keluar dari mulutnya. Dia nampak menatap ke arah Pek I Liong Ong dengan mimik
Pek I Liong Ong kembali mengeluarkan ilmu Badai Totokan Maut, tapi kali ini dengan level lebih tinggi.Karena itu, kali ini muncul lebih banyak jari yang melakukan gerakan menotok.Ada sekira 200 jari yang terlihat untuk berhadapan dengan badai yang dibawa oleh ketua Tong Lam Pai.Akibatnya, di antara 200 totokan itu, ada puluhan yang berhasil meloloskan diri dari terjangan badai dan bahkan berhasil memudarkan badai itu hingga akhirnya ada beberapa totokan yang berhasil masuk ke arah tubuh ketua Tong Lam Pai.Totokan-totokan itu berhasil masuk ke tubuh ketua Tong Lam Pai hingga membuat terdengar suara orang muntah disusul dengan terjengkangnya tubuh ketua Tong Lam Pai ke arah belakang dengan darah segar yang menyembur sangat banyak dari mulut ketua Tong Lam Pai ini."Ketua.""Ketua.""Ketua."Terdengar seruan dari banyak orang.Adik seperguruan ketua Tong Lam Pai langsung memburu maju ke depan untuk memeriksa tubuh sang ketua yang kini tergolek lemas tidak berdaya dengan mulut mengelu
BAB 15Tosu Kurus Makan Banyak bisa memperkirakan hal itu. Dia tahu kalau musuhnya saat ini sedang mempersiapkan tenaga yang lebih baik dari sebelumnya karena itu dia juga mulai menyiapkan tenaganya. "SEMANGAT, SESEPUH. ANDA PASTI BISA.""HAJAR DIA, SESEPUH. BALASKAN DENDAM KETUA.""HABISI MEREKA SUPAYA MEREKA TIDAK MENGINJAKKAN KAKI LAGI DI UTARA."Itulah antara lain suara-suara penuh semangat dari anak murid Tong Lam Pai yang memberi semangat kepada Tosu Kurus Makan Banyak untuk berhadapan dengan Pek I Liong OngKarena itu, begitu Tosu Kurus Makan Banyak berteriak untuk memulai serangannya, maka terdengar suara sorak sorai dari anak murid Tong Lam Pai yang sangat percaya kalau sang sesepuh bisa memenangkan pertarungan ini. Pertarungan langsung berjalan dengan sengit. Jual beli pukulan terjadi. Tosu Kurus Makan Banyak yang melihat kekalahan dari banyak anak murid Tong Lam Pai menjadi sangat marah sehingga dia sangat bernafsu untuk menjatuhkan Pek I Liong Ong. Pada awalnya Pek I Li
Tapi ternyata hal itu tidak dilakukan oleh Pek I Liong Ong, karena dengan gagah beraninya Pek I Liong Ong malah menunggu serangan lawan walaupun dia tahu apa yang diniatkan oleh Tosu Kurus Makan Banyak ini. Akibatnya sebuah benturan Dahsyat terjadi. Benturan yang lebih kuat daripada benturan-benturan yang sebelumnya terjadi. Benturan ini bahkan membuat sebagian dinding di tempat latihan Tong Lam Pai yang jaraknya masih ada sekitar 10 meter dari pusat pertarungan ini, kini hancur sebagian. Hal ini menandakan betapa hebatnya dua orang yang sedang bertarung di tengah tempat latihan ini. Debu-debu beterbangan. Pertarungan luar biasa antara dua orang ini yang ternyata pemenangnya sudah langsung terlihat. Itu terlihat ketika Tosu Kurus Makan Banyak terlempar 10 meter ke belakang dengan darah muncrat dari mulutnya. Sementara saat para murid Tong Lam Pai berharap Pek I Liong Ong akan mengalami kerugian yang sama, ternyata harapan mereka itu tidak menjadi kenyataanPek I Liong Ong hanya