BAB 17Melihat Chen Long yang maju ke depan untuk berhadapan dengan Pek I Liong Ong, membuat Ge Fei dan teman-temannya langsung tertawa terbahak-bahak. "Si bodoh itu maju ke depan. Dia betul-betul mencari mati.""Aku sampai sakit perut tertawa nih. Aku sampai lupa kalau perguruan kita sedang tertimpa masalah.""Walaupun dia bodoh tetapi harus ada yang menariknya supaya dia tidak mengantar nyawanya."Itulah kata-kata dari murid-murid Tong Lam Pai saat mereka melihat keberanian Chen Long yang tiba-tiba maju untuk berhadapan dengan Pek I Liong Ong. Pek I Liong Ong sendiri langsung berkata, "ternyata perguruan ini masih memiliki orang yang berani. Aku salut dengan orang muda yang berani untuk tampil. Kamu berani maju di saat tokoh-tokoh tua di tempat ini sudah meringkuk ketakutan.""Kalian para tua-tua seharusnya malu kepada anak muda ini yang masih berani maju di saat kalian sudah tidak ada lagi yang berani maju," kata Pek I Liong Ong sambil menatap ke arah adik-adik seperguruannya ket
BAB 18Saat tadi Chen Long melihat gerakan dari Pek I Liong Ong yang ingin menghancurkan papan nama perguruan ini, maka Chen Long langsung bergerak cepat. Dia langsung meraih papan nama perguruan ini untuk dia bawa ke bawah dan dia bersihkan. Gerakan yang dilakukan Chen Long ini sangat cepat dan hampir tidak bisa diikuti mata, karena itu saat dia mengambil papan nama ini, banyak dari murid Tong Lam pai yang jadi bingung mengapa papan nama ini bisa berada di tangan Chen Long. Mengingat kemampuan Chen Long yang sangat payah itu, maka orang-orang berpikir kalau papan nama itu terjatuh dari tempatnya berada sehingga kemudian berada di tangan Chen Long. Tapi bagi beberapa orang, hal yang terjadi tidak demikian. Beberapa orang ini bisa mengikuti pergerakan Chen Long dan itu termasuk Pek I Liong Ong. Pek I Liong Ong yang sebelumnya merasa kasihan kepada Chen Long, kini menjadi marah. Karena itu, dia segera menggeram. "Berarti kamu memiliki kebiasaan juga, bocah cilik! Sekarang juga kita
BAB 19Sementara itu, Nirahai langsung menepuk pundak Xiao Liong Li. "Lihatlah, apa yang dilakukan budak cilik itu."Perlahan-lahan Xiao Liong Li membuka matanya. Saat ini dia merasa seperti berada di alam mimpi ketika dia melihat gerakan-gerakan seperti orang memasak yang dilakukan oleh Chen Long ternyata berhasil menandingi ilmu badai totokan maut dari Pek I Liong Ong yang sangat dahsyat itu. "Sekarang ini, dia tidak selemah yang kamu bayangkan, tahu!" kata Nirahai kepada Xiao Liong Li. "Tapi dua bulan yang lalu, dia betul-betul masih lemah, guru. Kenapa tiba-tiba dia jadi setangguh ini?""Aku tidak tahu bagaimana ceritanya. Yang jelas, temanmu itu sangat tangguh sekarang ini. Aku melihatnya sejak dia dengan sangat cepat berhasil mengambil papan nama perguruan untuk melebihi kecepatan pukulan dari Pek I Liong Ong tadi,"pungkas ni Rahayu sambil terus memperhatikan pergerakan Chen Long yang sampai saat ini masih terus memberikan perlawanan hebat kepada Pek I Liong Ong. "JURUS MEMOT
Saat pembicaraan terjadi di antara Chen Long dan para petinggi Tong Lam Pai, ternyata Pek I Liong Ong telah dibawa oleh orang-orangnya dan tanpa pamit sudah langsung meninggalkan tempat ini. Setelah menyadari kepergian Pek I Liong Ong dan rombongannya, barulah anak murid Tong Lam Pai nampak menantang rombongannya Pek I Liong Ong tadi. "Hei di mana kalian? Kenapa kalian sangat pengecut?""Kenapa kalian kabur?""Ayo sini lawan aku kalau berani.""Ayo sini lawan aku. Jangan lari, pengecut!""Woi! Sini balik sini! Aku lawanmu."Itulah sebagian dari kata-kata anak-anak murid Tong Lam Pai yang sebelumnya ketakutan, kini jadi sangat berani melihat musuhnya lari ketakutan seperti itu. Para petinggi Pek I Liong Ong kini menatap ke arah Chen Long. "Dari mana kamu mempelajari ilmu rahasia kami itu?"Chen Long terdiam. Berharap Paman Kam-nya akan segera membisikkan sesuatu kepadanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para petinggi Tong Lam Pai ini. Tapi sampai sekian lama Chen Long me
Paman Kam mengalihkan pandangannya dari masakan di depannya ini. Dia tahu kalau Xiao Liong Li sedang mencuri dengar di luar sana. Tapi dia biarkan hal itu terjadi.Kemudian Paman Kam berkata, "di masa lalu, Tong Lam Pai ini terkenal di dunia persilatan sebagai salah satu dari perguruan terbesar di dunia yang melahirkan banyak ahli silat kenamaan yang bernama besar di dunia persilatan.""Lalu apa yang terjadi, Paman Kam?""Kemudian sejak sekitar 150 tahun yang lalu, Perguruan ini mengalami penurunan karena tidak ada lagi bakat cemerlang di antara murid-muridnya.""Lalu?""Sekitar 90 tahun yang lalu, ada dua orang murid Tong Lam Pai yang berseteru di gedung ini. Sebut saja si Kakak dan si adik.""Lalu bagaimana?" tanya Chen Long penasaran."Si Kakak itu sangat dikasihi oleh guru-gurunya apalagi dia pandai sekali menjilat. Dia pandai mencari muka, terlihat rajin di depan guru-gurunya sehingga dia selalu mendapatkan keistimewaan untuk belajar sementara nasib yang berbeda dialami si adik.
"Apa yang terjadi?" tanya Chen Long penasaran. Paman Kam menghela nafas berat. Setelah itu dia berkata, "Sang adik dituduh mencuri kitab ilmu Tangan Pengacau Lautan karena kitab itu jatuh dari tubuhnya saat dia bertarung dengan orang-orang Soa Hu Pai.""Lalu bagaimana?""Dia dipukul oleh guru-gurunya. Sang adik benar-benar berada dalam situasi yang sulit. Kitab itu secara tidak sengaja jatuh dari bajunya, dan sang kakak langsung menuduhnya mencuri. Guru-gurunya juga langsung mengambil tindakan fisik terhadap sang adik saya.""Tapi Bukankah ilmu mereka masih berada di bawah sang adik?""Tentu saja. Kalau sang adik mau, dia bisa menghabisi mereka semua tetapi dia sudah pernah berjanji untuk tidak menggunakan ilmu tangan pengacau lautan untuk berhadapan dengan orang-orang Tong Lam Pai. Karena itu dia tidak melawan saat dia dipukul oleh guru-gurunya itu.""Apakah sang adik baik-baik saja setelah dipukul oleh guru-gurunya?""Sang Adik babak belur. Dan bukan hanya luka luar yang dialami ta
Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu dapur.Sebenarnya baik Chen long maupun Paman Kam, sudah tahu kalau ada beberapa orang yang belakangan mencuri dengar di luar ruangan.Setelah sebelumnya hanya Xiao Liong Li yang mencuri dengar di luar, belakangan sudah ada beberapa orang lainnya yang mengikuti langkah Xiao Liong Li itu.Karena itu, baik Chen Long maupun Paman Kam tidak heran dengan suara beberapa langkah kaki yang kini mendekati pintu dan sekarang mengetuk pintu dapur.Paman Kam buru-buru membuka pintu. Waktu dia membuka pintu, dia langsung bertemu dengan Nirahai, gurunya Xiao Liong Li beserta beberapa orang petinggi Tong Lam Pai yang masih hidup setelah sebelumnya ada beberapa yang dibunuh oleh Pek I Liong Ong.Nirahai langsung menjura penuh hormat kepada Paman Kam. "Ternyata ilmuku terlalu rendah sehingga selama ini, aku tidak menyadari kalau selama puluhan tahun ada seorang jago di tempat ini.""Tidak berani. Tidak berani," kata Paman Kam menolak pujian itu. "Kalian adala
Mendengar kata-kata Nirahai itu, Paman Kam langsung mengangguk setuju. "Baik aku akan mengambil Xiao Liong Li sebagai murid baruku."Nirahai langsung tersenyum mendengar kesanggupan dari Paman Kam itu. "Dan mulai sekarang aku tidak akan lagi menjadi koki di perguruan ini karena jati diriku sudah diketahui. Jadi, aku meminta pondok yang berada di atas sana." Paman Kam menunjuk ke arah bukit di atas markas perguruan Tong Lam Pai ini. Nirahai mengangguk. "Maksud Paman Kam, Paman Kam ingin melatih Xiao Liong Li dan Chen long di atas sana?"Paman Kam mengangguk. "Ya dan setiap hari, pengurus dapur ini harus menyediakan makanan untuk kami bertiga santap.""Baiklah."Nirahai memanggil Xiao Liong Li untuk menemui Paman Kam. Xiao Liong Li menjura penuh hormat. "Paman Kam, saya sangat terkesan dengan pengetahuan dan kebijaksanaan yang Anda tunjukkan dan saya merasa tertarik dan ingin belajar dari Anda. Bisakah Anda mengajari saya juga?"Paman Kam mengangguk. "Tentu, Xiao Liong Li. Saya senan
Chen Long, Ji Mo, Ji Yang dan yang lainnya menatap ke Sarang Phoenix, satu besar dan satu kecil, membubung ke langit dan berteriak ke arah langit.Hadiah Phoenix apa yang akan diterima Qin Yao?Misalnya, hadiah burung phoenix yang diterima Kaisar Ji saat itu adalah bulu burung phoenix. Dengan bantuan bulu burung phoenix inilah Kaisar Ji memasuki tingkat keabadian virtual.Contoh lainnya adalah keluarga Ji yang menerima anugerah Phoenix dan menerima pancaran Api Phoenix Nirwana. Begitu api ini padam, semua api menyerah dan memiliki kekuatan untuk membakar gunung dan merebus laut.Jadi hadiah Phoenix seperti apa yang akan didapat Qin Yao kali ini?Apakah itu bulu burung phoenix, api Nirwana, atau seni bela diri yang tiada tara?Tapi tidak peduli apa jenis hadiah phoenix itu, Qin Yao ditakdirkan untuk menjadi Dewa Tertinggi di masa depan dan mengendalikan keluarga Ji.Mata semua orang tertuju pada Sarang Phoenix, tidak berani berkedip.Pada saat ini, hanya dua burung phoenix, satu besar
Satu demi satu, para jenius Ji gagal mereka keluar dari Tangga Phoenix dan berdiri di bawah pohon sycamore, memandangi dua orang yang tersisa di tangga, Qin Yao dan Ji Kong.Ji Kong, yang pertama di antara sembilan generasi muda keluarga Ji, adalah orang pertama yang membangkitkan kekuatan darah. Baik itu bakat atau ketekunan, dia termasuk yang teratas di antara generasi muda keluarga Ji dan dipuji oleh Kaisar Ji.Oleh karena itu, bahkan orang-orang dari suku lain percaya bahwa selama perjalanan ke tanah leluhur ini, Ji Kong kemungkinan besar akan menginjakkan kaki di Sarang Phoenix dan menerima hadiah Phoenix.Sekarang Ji Kong tidak mengecewakan. Semua orang telah gagal. Dia masih bergerak maju, menuju Sarang Phoenix.Ji Kong terus bergerak maju, yang bagi semua orang tampaknya merupakan hal yang biasa.Tapi Qin Yao adalah masalah yang berbeda.Sebelum memasuki tanah leluhur, banyak orang yang menentang Qin Yao, seorang "darah berdosa", memasuki tanah leluhur. Bahkan di dalam suku Li
Setelah mencapai level 30 dengan Tuan Tubuh Emas, Chen Long merasa sangat nyaman.Selama perjalanan ke tanah leluhur keluarga Ji ini, dia memperoleh banyak hal. Dia menyelesaikan tungku langit dan bumi, dan tubuh emasnya mencapai level 30. Itu adalah berkah ganda.Sembilan orang kuat juga merasakan perubahan aura Chen Long, dan mata mereka menyusut.“Sungguh tubuh fisik yang kuat. Tampaknya qigong pemurnian tubuhnya baru saja berhasil menembus.”Ji Mo dan yang lainnya semuanya adalah orang kuat dalam Alam Segala Sesuatu Kesempurnaan Agung, dan mereka semua berada di puncak alam ini. Mereka telah mulai bersiap untuk memasuki legenda, dan mata mereka secara alami sangat kejam.Hampir segera setelah tubuh emas dominan Chen Long menerobos, mereka merasakan perbedaannya.“Qigong pemurnian tubuh yang dipraktikkan oleh anak ini sungguh luar biasa,” Kata orang kuat dari Departemen Zhu dengan mata sedikit menyipit.Uh-hah.Setelah terobosan, Chen Long tidak terus membunuh roh api tersebut, tet
Di bawah pohon sycamore, semua orang berkumpul.Pohon-pohon sycamore yang menyala-nyala terjalin dengan akar-akarnya, dan daun-daun berguguran satu demi satu, beterbangan di udara, berubah menjadi potongan-potongan pepohonan yang menyala-nyala, sungguh indah kelihatannya.Setiap daun pohon phoenix api berukuran sangat besar, seperti bulu burung phoenix, begitu halus dan indah.Di atas pohon phoenix yang menyala-nyala, dahan dan daun pohon phoenix membentuk sarang burung phoenix yang besar, di mana api Nirwana menyala, hantu burung phoenix menjulang, dan suara panggilan burung phoenix terdengar dari waktu ke waktu.Tampaknya setelah burung phoenix mencapai nirwana, ia tidak pergi, melainkan tetap berada di sarang burung phoenix.Ada sepuluh anak tangga yang berkelok-kelok dari Sarang Phoenix hingga ke kaki pohon sycamore, seperti tangga menuju langit, digunakan untuk memandu orang di bawah pohon sycamore menuju Sarang Phoenix.“Haha, sepertinya beberapa tahun terakhir ini memang menjad
Di luar tanah leluhur keluarga Ji, Kaisar Ji berdiri bersama dengan kultivator legendaris yang tak terkalahkan dari sembilan suku.Mereka melihat patung burung phoenix yang besar. Pada saat ini, penglihatan datang dari waktu ke waktu, dan mereka tahu bahwa itu karena seseorang di tanah leluhur telah membangkitkan garis keturunan mereka."Tergantung situasinya. Kali ini tanah leluhur dibuka, banyak orang telah membangkitkan kekuatan darah.""Tanah leluhur adalah tempat dimana Phoenix Nirwana berada. Di dalamnya terdapat kehendak api Phoenix Nirwana, yang tidak ada habisnya. Tidak sulit bagi junior berbakat itu untuk menelan dan memurnikan keinginan api ini dan membangkitkan kekuatan darah."“Ya, sekarang saya ingin tahu berapa banyak orang yang telah membangkitkan garis keturunan mereka untuk kedua kalinya?”"Jika kesembilan dari mereka memiliki garis keturunan yang terbangun untuk kedua kalinya, di masa depan, aku, keluarga Ji, akan memiliki sembilan ahli puncak lagi di alam legendari
Pada saat ini, tubuh Qin Yao dipenuhi dengan suara burung phoenix, dan kekuatan darah mendidih.Seluruh tubuhnya bermandikan cahaya api yang terang, dan tanda phoenix di antara alisnya benar-benar hidup. Bahkan ada api phoenix yang melayang, dan dia berjuang untuk keluar dari cangkangnya.Chen Long menjaga Qin Yao dan melihat ke arah banyak roh api matahari, emas dan gagak yang menukik ke bawah. Roh humanoid muncul, dan sesosok tubuh bergegas menuju Chen Long secara langsung.Chen Long merasakan auranya, matanya tiba-tiba menyipit, dan cahayanya meledak. Energi pedang meraung, mencoba menembus tubuh lawan.Namun, tubuh humanoid itu tiba-tiba berubah menjadi lautan api, membungkus ruang tempat Chen Long berada, dan kepala yang ganas dan menakutkan muncul, mencoba melahap Chen Long.“Hati-hati, dia ingin mencuri jiwamu!”Sebuah suara terdengar di telinga Chen Long, dan orang kuat dari keluarga Ji mengirim pesan untuk mengingatkannya.Ini adalah roh api humanoid tingkat Alam Segala Sesu
Tanah leluhur ini memiliki roh api yang tak ada habisnya, yang sungguh menakjubkan. Bagi mereka yang melatih kemampuan atribut api, tanah leluhur keluarga Ji ini hanyalah sebuah tempat suci.Tanpa berpikir panjang, Chen Long dan Qin Yao segera melanjutkan perjalanannya.Tanah magma ini sangat luas dan tidak ada habisnya. Mereka menjarah dengan liar di tanah magma ini, menghancurkan tubuh roh magma yang tak terhitung jumlahnya dan melucuti Taoisme.Tidak hanya mereka berdua yang berakting, tetapi orang-orang kuat dari sembilan suku keluarga Ji juga bertindak dan menjarah di tempat yang berbeda.Tentu saja pada tahap ini, setiap orang yang masuk juga sudah memisahkan levelnya.Misalnya, Ji Hanyou dan anak muda lainnya dari Sembilan Suku, yang merupakan generasi pertama di antara generasi muda, dilindungi oleh para penjaga dan melewatinya sepanjang jalan. Tidak ada roh api yang dapat menghentikan mereka, dan mereka telah bergerak maju kedepan meninggalkan semua orang jauh-jauh di belakan
Chen Long tidak memurnikan roh api ini untuk meningkatkan budidayanya atau membangunkan garis keturunannya. Sebaliknya, dia ingin menggunakan roh api ini untuk memungkinkan Tungku Perebutan Surga mengambil setengah langkah terakhir dan sepenuhnya dipromosikan ke Tungku Langit dan Bumi.Ketika dia dipromosikan ke alam Bintang Surgawi, informasi bahwa Tungku Perebutan Surga dipromosikan ke Tungku Langit dan Bumi muncul di benaknya. Di waktu berikutnya, Tungku Perebutan Surga terus maju, mencapai tingkat setengah langkah ke Tungku Langit dan Bumi.Namun kini setelah bertahun-tahun berlalu, Tungku Perebutan Surga masih setengah langkah menuju Tungku Langit dan Bumi, dan belum pernah mampu melewati setengah langkah terakhir itu.Tapi sekarang, Chen Long melihat harapan untuk maju sepenuhnya ada disini.Roh api dari tanah leluhur Ji adalah Api Phoenix Nirvana Dao. Ini adalah api yang sangat kuat. Meskipun tidak sebagus Api Pemurnian Surga, ini adalah salah satu dari sedikit api teratas.Jik
Chen Long juga tidak menyangka Ji Hanyou benar-benar akan mengirim pesan transmisi suara kepadanya saat ini. Hal ini justru membuatnya memiliki kesan yang lebih baik terhadap Ji Hanyou.“Kakak senior, apa hubunganmu dengan Ji Hanyou?” Chen Long bertanya pada Qin Yao.Qin Yao melirik Chen Long dengan ragu dan berkata sambil setengah tersenyum, "Kenapa, kamu masih memikirkannya?""Kakak, kamu terlalu banyak berpikir," Chen Long tidak bisa menahan senyum pahit.Benar saja, wanita suka cemburu.Tanpa bertanya lagi karena Qin Yao berpikir salah kemudian Chen Long berkata, "Ji Hanyou baru saja mengirim pesan kepadaku, memberitahuku tentang beberapa situasi di tanah leluhur."Qin Yao mengangguk dan berkata, "Oh iya, ngomong-ngomong, dia adalah sepupuku, dan ibuku adalah bibinya.""Jadi begitu," Setelah mendengar ini, Chen Long mengerti.Saat ini, masyarakat dari sembilan suku tersebut sedang berjalan maju, lalu mulai berpencar, masing-masing menuju ke arah yang berbeda.Chen Long melihat bah