Paman Kam mengalihkan pandangannya dari masakan di depannya ini. Dia tahu kalau Xiao Liong Li sedang mencuri dengar di luar sana. Tapi dia biarkan hal itu terjadi.Kemudian Paman Kam berkata, "di masa lalu, Tong Lam Pai ini terkenal di dunia persilatan sebagai salah satu dari perguruan terbesar di dunia yang melahirkan banyak ahli silat kenamaan yang bernama besar di dunia persilatan.""Lalu apa yang terjadi, Paman Kam?""Kemudian sejak sekitar 150 tahun yang lalu, Perguruan ini mengalami penurunan karena tidak ada lagi bakat cemerlang di antara murid-muridnya.""Lalu?""Sekitar 90 tahun yang lalu, ada dua orang murid Tong Lam Pai yang berseteru di gedung ini. Sebut saja si Kakak dan si adik.""Lalu bagaimana?" tanya Chen Long penasaran."Si Kakak itu sangat dikasihi oleh guru-gurunya apalagi dia pandai sekali menjilat. Dia pandai mencari muka, terlihat rajin di depan guru-gurunya sehingga dia selalu mendapatkan keistimewaan untuk belajar sementara nasib yang berbeda dialami si adik.
"Apa yang terjadi?" tanya Chen Long penasaran. Paman Kam menghela nafas berat. Setelah itu dia berkata, "Sang adik dituduh mencuri kitab ilmu Tangan Pengacau Lautan karena kitab itu jatuh dari tubuhnya saat dia bertarung dengan orang-orang Soa Hu Pai.""Lalu bagaimana?""Dia dipukul oleh guru-gurunya. Sang adik benar-benar berada dalam situasi yang sulit. Kitab itu secara tidak sengaja jatuh dari bajunya, dan sang kakak langsung menuduhnya mencuri. Guru-gurunya juga langsung mengambil tindakan fisik terhadap sang adik saya.""Tapi Bukankah ilmu mereka masih berada di bawah sang adik?""Tentu saja. Kalau sang adik mau, dia bisa menghabisi mereka semua tetapi dia sudah pernah berjanji untuk tidak menggunakan ilmu tangan pengacau lautan untuk berhadapan dengan orang-orang Tong Lam Pai. Karena itu dia tidak melawan saat dia dipukul oleh guru-gurunya itu.""Apakah sang adik baik-baik saja setelah dipukul oleh guru-gurunya?""Sang Adik babak belur. Dan bukan hanya luka luar yang dialami ta
Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu dapur.Sebenarnya baik Chen long maupun Paman Kam, sudah tahu kalau ada beberapa orang yang belakangan mencuri dengar di luar ruangan.Setelah sebelumnya hanya Xiao Liong Li yang mencuri dengar di luar, belakangan sudah ada beberapa orang lainnya yang mengikuti langkah Xiao Liong Li itu.Karena itu, baik Chen Long maupun Paman Kam tidak heran dengan suara beberapa langkah kaki yang kini mendekati pintu dan sekarang mengetuk pintu dapur.Paman Kam buru-buru membuka pintu. Waktu dia membuka pintu, dia langsung bertemu dengan Nirahai, gurunya Xiao Liong Li beserta beberapa orang petinggi Tong Lam Pai yang masih hidup setelah sebelumnya ada beberapa yang dibunuh oleh Pek I Liong Ong.Nirahai langsung menjura penuh hormat kepada Paman Kam. "Ternyata ilmuku terlalu rendah sehingga selama ini, aku tidak menyadari kalau selama puluhan tahun ada seorang jago di tempat ini.""Tidak berani. Tidak berani," kata Paman Kam menolak pujian itu. "Kalian adala
Mendengar kata-kata Nirahai itu, Paman Kam langsung mengangguk setuju. "Baik aku akan mengambil Xiao Liong Li sebagai murid baruku."Nirahai langsung tersenyum mendengar kesanggupan dari Paman Kam itu. "Dan mulai sekarang aku tidak akan lagi menjadi koki di perguruan ini karena jati diriku sudah diketahui. Jadi, aku meminta pondok yang berada di atas sana." Paman Kam menunjuk ke arah bukit di atas markas perguruan Tong Lam Pai ini. Nirahai mengangguk. "Maksud Paman Kam, Paman Kam ingin melatih Xiao Liong Li dan Chen long di atas sana?"Paman Kam mengangguk. "Ya dan setiap hari, pengurus dapur ini harus menyediakan makanan untuk kami bertiga santap.""Baiklah."Nirahai memanggil Xiao Liong Li untuk menemui Paman Kam. Xiao Liong Li menjura penuh hormat. "Paman Kam, saya sangat terkesan dengan pengetahuan dan kebijaksanaan yang Anda tunjukkan dan saya merasa tertarik dan ingin belajar dari Anda. Bisakah Anda mengajari saya juga?"Paman Kam mengangguk. "Tentu, Xiao Liong Li. Saya senan
"Tingkat tertinggi?" tanya Chen Long. Paman Kam mengangguk. "Ya. Setelah dua bulan pembelajaran yang intensif, tampaknya waktu yang tepat bagi kalian untuk memasuki level tertinggi dalam ilmu Tangan Pengacau Lautan. Untuk mencapai tingkat ini, kita perlu melibatkan diri dalam meditasi mendalam di hutan yang tenang dan terpencil. Di sana, kita akan fokus sepenuhnya pada pemahaman yang lebih dalam dan pengembangan kemampuan kita."Xiao Liong Li dan Chen Long mendengarkan dengan seksama penuturan dari Paman Kam ini. "Xiao Liong Li dan kamu Chen Long, saya menghargai komitmen dan semangat kalian dalam mempelajari ilmu ini. Jadi, kita akan menuju ke hutan yang jauh dari gangguan dan distraksi. Di sana, kalian akan bersemedi untuk berusaha memasuki atmosfer tertinggi di alam supranatural. Dari situ, kalian akan bisa mendapatkan kemampuan serta pemahaman kalian terhadap ilmu puncak dari Tangan Pengacau Lautan," lanjut Paman Kam. "Namun, perlu diingat bahwa meditasi ini membutuhkan konsent
Di tengah kedamaian dan keheningan yang meliputi tempat ini, Paman Kam duduk dengan penuh konsentrasi.Matanya terfokus pada dua sosok muda yang tengah bermeditasi di hadapannya. Xiao Liong Li dan Chen Long duduk dalam posisi lotus, dengan tubuh tegak dan wajah tenang. Mereka mengenakan pakaian tradisional yang sederhana, menggambarkan kesederhanaan dan kedamaian yang mereka cari.Di atas kepala mereka, asap ringan mengambang seperti kabut, menandakan tingkat meditasi yang telah mencapai puncaknya. Asap itu melambangkan kehadiran roh atau energi yang mulai mengalir dengan lancar dan mengisi keduanya dengan aura ketenangan yang menakjubkan. Paman Kam mengawasi mereka dengan penuh keahlian, mengetahui betapa pentingnya momentum ini.Suasana menjadi sangat krusial, dan setiap detik terasa berharga. Suara apa pun yang mencoba merusak ketenangan ini dapat dengan mudah memecahkannya. Dua muridnya ini, sudah berada di kondisi tidak bisa membela dirinya sendiri sehingga sekalipun berilmu ti
Saat Paman Kam melewati jalan di bawah sana untuk menuju ke markas Tong Lam pai, Ge Fei melihatnya dan dia bergegas untuk menuju ke tempat Xiao Liong Li dan Chen Long bermeditasi. Ge Fei ingin mencelakai mereka berdua memanfaatkan kesempatan saat mereka berdua tengah bermeditasi ini. **Paman Kam melintasi jalan yang gelap dan sempit menuju markas Tong Lam Pai untuk membantu orang-orang Tong Lam Pai. Dia berjalan dengan langkah mantap dan fokus, sambil menyatukan pikiran dan hatinya dengan tujuan yang mendesak. Namun, tanpa disadarinya, Ge Fei, seorang individu yang jahat karena iri hati dan penuh dendam kepada Chen Long dan Xiao Liong Li, telah memperhatikannya dari kejauhan.Saat ini, Ge Fei telah melihat Ge Fei memandang Chen Long dan Xiao Liong Li. Dia menatap Chen Long dengan ekspresi penuh kebencian dan iri hati. Sejak lama, dia menyukai Xiao Liong Li tapi Xiao Liong Li justru menyukai Chen Long. Karena itu, dia selalu berusaha mempersulit hidup Chen Long di perguruan ini.
Ge Fei mulai tertawa terkekeh-kekeh. "Hahaha. Sekarang ini, di tempat ini, hanya ada kita bertiga. Aku dan kalian berdua yang lagi lemah. Hahaha."Saat ini, Xiao Liong Li dan Chen Long benar-benar dalam keadaan tidak berdaya. Mereka cuma bisa berharap agar supaya menjadi meditasi mereka berjalan lancar dan selesai secepatnya supaya mereka bisa menghadapi Ge Fei. Kemudian Ge Fei mendengus. "Aku tidak suka dengan kemampuanmu sekarang ini, Chen Long. Aku mau Chen Long yang dulu, yang bisa aku permainkan, bisa aku tindas sesuka hati. Tapi kenapa kamu bisa jadi sehebat sekarang, hah!"Mendengar kata-kata Ge Fei ini, maka Chen Long dan Xiao Liong Li tahu akan niat jahat Ge Fei. Tapi mereka tidak bisa menghentikan meditasi mereka begitu saja. Karena begitu mereka menghentikan paksa meditasi mereka ini, maka jalan darah mereka akan kacau dan tenaga dalam mereka membalik ke arah mereka sendiri yang pada akhirnya bisa mengancam keselamatan jiwa mereka sendiri. Xiao Liong Li dan Chen Long men