Beranda / Pendekar / Pendekar Sembilan Matahari / 6 Tendangan Seribu Kati

Share

6 Tendangan Seribu Kati

Penulis: Bengcu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-01 05:34:11

Xiao Long Li menjadi sangat cemas dengan perkembangan yang terjadi ini.

Sebelumnya Xiao Long Li memang menantang Ge Fei untuk bertarung satu lawan satu dengan Chen Long. Tapi itu karena dia pikir Ge Fei yang terbiasa mengeroyok itu tidak akan berani untuk melakukan pertarungan satu lawan satu.

Tapi ternyata, Ge Fei malah terlihat semakin percaya diri saat akan melakukan pertarungan satu lawan satu itu.

Ge Fei melewati Xiao Long Li dan berbisik, "sebelum ini, aku sengaja mempermainkan dia dengan cara mengeroyok dia bersama teman-temanku. Tapi itu bukan berarti karena aku takut kepadanya. Tapi itu karena aku ingin mempermainkannya. Tapi saat aku bertarung satu lawan satu dengannya, maka, aku tidak akan main-main lagi. Aku tidak akan memberi ampun kepadanya."

Ge Fei mengakhiri kata-katanya dengan menatap Xiao Long Li tajam. Ini berarti Ge Fei akan mewujudkan kata-katanya itu

Hal ini membuat Xiao Long Li semakin menyesal karena kata-katanya tadi yang menantang Ge Fei hingga membuat Ge Fei sangat murka.

Karena itu Xiao Long Li kembali mendekati Chen Long dan berkata, "biar aku yang menghadapinya. Please, biar aku yang menghadapinya."

Tapi Chen Long buru-buru menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan mundur dalam pertarungan satu lawan satu. Walau bagaimanapun, aku seorang lelaki yang tidak akan mundur saat ditantang untuk bertarung satu lawan satu. Aku bisa mundur kalau dikeroyok, tapi tidak, kalau dalam pertarungan satu lawan satu."

"Dia akan menghajarmu habis-habisan, Chen Long," bisik Xiao Long Li sambil menahan tangan Chen Long.

"Aku tidak akan mundur. Aku sudah belajar ilmu k****u selama 20 hari ini."

"Benarkah? Siapa yang mengajarimu?"

Sebenarnya Chen Long akan menyebutkan nama Paman Kam, tapi kemudian apa yang sudah di ujung lidahnya dia tahan kembali. Kemudian dia cuma berkata, "pokoknya aku sudah belajar. Jadi, jangan khawatirkan aku."

"Please ... biarkan aku yang menghadapinya," bisik Xiao long Li lagi.

Sementara itu, Ge Fei menjadi geram. Dia kemudian berkata, "Chen Long, kalau memang kamu tidak mau berhadapan denganku, biarkan Xiao Long Li yang berhadapan denganku dan lebih baik kamu segera memakai baju perempuan. Hahaha."

Mendengar kata-kata Ge Fei ini, orang-orang yang berada di sini langsung tertawa semua. Semuanya mentertawakan Chen Long.

Chen Long merasa terhina dengan kata-kata dari Ge Fei itu, karena itu, dia segera mendelik ke arah Xiao Long Li. "Bibi Liong, jangan menghalangi aku lagi. Kalau kamu terus menghalangiku maka aku tidak akan mau lagi berteman denganmu."

Mata Xiao Long Li membulat ke arah Chen Long. Tentu saja Xiao Long Li tidak akan tahan kalau tidak bisa bersama Chen Long dan kalau Chen Long tidak lagi menganggapnya sebagai teman.

Karena itu, Xiao Long Li terpaksa mundur dua langkah ke belakang membiarkan Chen Long untuk berhadapan dengan Ge Fei.

Sekarang ini, Chen Long mulai menggerakkan tangannya. Sebenarnya, bagi dia, ini bukanlah jurus k****u tapi ini jurus menebang kayu seperti yang diajarkan oleh Paman Kam kepadanya.

Chen Long tidak tahu kalau jurus ini akan berfungsi atau tidak, yang jelas, saat ini, dia tidak memiliki pilihan lain dan dia akan menggunakan jurus ini untuk berhadapan dengan Ge Fei.

Ge Fei dan teman-temannya nampak tertawa melihat jurus Chen Long yang menurut mereka aneh itu.

Setelah itu, Ge Fei mulai mengeluarkan salah satu jurus terbaik dari Tong Lam Pai yaitu jurus Tapak Suci.

Walaupun ini merupakan jurus terendah dari Ilmu Tapak Suci, tapi Ge Fei yakin kalau ilmu yang baru dipelajarinya ini, sudah lebih dari cukup untuk mengalahkan Chen Long.

"Bersiaplah menerima jurus Tapak Menabur Bunga dari Ilmu Tapak Suci milikku." Setelah berkata seperti itu, Ge Fei langsung menyerang Chen Long.

Chen Long langsung kalang kabut menghadapi jurus serangan yang begitu kuat yang dilakukan oleh Ge Fei ini.

1, 2, 3, 4 sampai 5 pukulan dari Ge Fei ditangkis oleh Chen Long dengan sangat baik.

Walaupun Chen Long terlihat keteteran, tapi sampai 30 pukulan yang sudah dilayangkan Ge Fei, tidak ada satupun yang bisa mengenai tubuh Chen Long.

Chen Long cuma menggerak-gerakkan tangannya dengan menggunakan jurus memotong kayu yang diajarkan Paman Kam. Tapi semuanya dengan efektif bisa membuat Chen Long mampu menahan serangan Ge Fei

Hingga terdengar teriakan dari seorang temannya Ge Fei. Teriakan ini membuat Chen Long kaget.

Saat Chen Long kehilangan konsentrasi itu dan lupa menggerak-gerakkan tangannya untuk menghadapi serangan Ge Fei, saat itulah pukulan yang ke-31 dari Ge Fei berhasil mendarat di dada Chen Long.

Saat Chen Long masih terhuyung-huyung, sebuah tendangan dari Ge Fei sudah mendarat. Lagi-lagi di dada Chen Long sehingga membuat Chen Long jatuh ke arah pintu keluar hingga keluar dari ruang pertemuan ini.

Terdengar suara-suara sorak-sorai tanda puas di dalam gedung sementara Xiao Long Li langsung menyusul keluar untuk melihat keadaan Chen Long.

Ada darah di bibir Chen Long tapi dia sudah berdiri. Dia ingin masuk kembali ke dalam ruang pertemuan tapi Xiao Long Li sudah menghalanginya.

"Sudahlah. Kamu tidak perlu bertarung lagi, Chen Long."

"Aku harus bertarung lagi. Aku harus."

"Menang kalah sudah terlihat. Jangan memaksakan diri lagi. Kamu sudah kalah, Chen Long."

"Tidak. Aku belum kalah."

Tapi pada saat itulah ketua dari Tong Lam Pai sudah memanggil Ge Fei dan kawan-kawannya yang tadi berada di ruang pertemuan untuk masuk ke dalam ruang latihan sehingga saat Chen Long masuk ke dalam, dia tidak lagi menemukan Ge Fei dan yang lainnya.

"Mereka sudah masuk ke dalam. Kamu akan dimarahi kalau kamu berani masuk ke dalam dan menantang Ge Fei," kata Xiao Long Li.

Akhirnya Chen Long cuma bisa mendengus dan dia langsung meninggalkan Xiao Long Li untuk menuju ke arah dapur.

Ada perasaan marah dan malu yang berkecamuk di benak Chen Long. Karena selama 20 hari ini, dia sudah mendapatkan latihan dari Paman Kam dan Paman Kam sempat berjanji kepadanya kalau dia sudah memiliki kemampuan yang cukup hebat.

Nyatanya dia tetap saja pecundang di tangan Ge Fei. Karena itu, Chen Long ingin mencari Paman Kam untuk mengungkapkan kekecewaannya.

Chen Long melihat Paman Kam sedang sendirian berada di dapur karena itu dia segera mendekati Paman Kam dan berkata, "paman menipuku."

Paman Kam yang sedang mengaduk-ngaduk adonan kemudian menatap Chen Long dan berkata, "kapan aku menipumu?"

"Paman bilang aku sudah memiliki kemampuan yang hebat tapi nyatanya aku masih tetap saja pecundang. Ge Fei baru memukuliku dan aku tidak mampu berbuat apa-apa."

"Itu mungkin karena kamu kurang fokus," Kata Paman Kam sambil menggoreng ayam.

"Paman membohongiku. Aku yakin kalau sebenarnya Paman cuma bisa memasak di dapur. Iya kan? Kemudian karena aku tidak dipilih oleh empat sesepuh, karena itu Paman berusaha mengajarku tapi sebenarnya hanya untuk mengerjai aku. Iya kan?"

Paman Kam tidak menggubris perkataan-perkataan Chen Long yang penuh amarah itu. Dia masih terus sibuk memasak.

Mulai sekarang, aku tidak ingin mengenal Paman lagi. Aku akan segera pergi dari Tong Lam Pai ini. Permisi!"

"Hmmm. Dasar bocah polos. Dia tidak menyadari kalau dirinya 20 hari yang lalu sudah sangat berbeda dengan hari ini. Hmmm," gumam Paman Kam.

Chen Long langsung berbalik menuju ke kamarnya. Dia merasa tidak berguna lagi berada lebih lama lagi di Tong Lam Pai ini, karena tidak ada orang yang menghargainya.

Tidak ada orang yang mau melatih dirinya dan satu-satunya orang yang mau melatih dirinya kenyataannya cuma menipunya.

Tapi, sesaat kemudian, saat Chen Long menyadari kata-katanya yang cukup keras kepada Paman Kam, maka sambil membawa buntalan pakaiannya, dia putuskan untuk pergi ke dapur.

Tanpa berpamitan kepada siapapun bahkan tidak berpamitan kepada Xiao Long Li, Chen Long langsung mengambil semua pakaiannya dan diam-diam dengan buntalan pakaiannya,

dia pergi ke dapur.

"Maafkan aku, guru. Mungkin guru memang ingin membantuku. Tapi, aku perlu guru yang betul-betul sakti, guru. Karena aku harus membalaskan dendam orang tuaku. Baik-baiklah kau, guru. Aku pergi dulu," kata Chen Long sambil beranjak pergi.

Chen Long segera turun gunung melewati tempat-tempat sepi yang dia tahu membuat dia tidak akan bisa bertemu dengan siapapun.

Saat berada di kaki gunung Tong Lam San, markasnya Tong Lam Pai, Chen Long melihat salah seorang paman gurunya, murid tingkat dua yang bernama To Kek Sing sedang berhadapan dengan seorang pria berangasan.

To Kek Sing sendiri adalah salah satu paman gurunya Ge Fei yang juga tidak pernah peduli saat Chen Long pernah melaporkan kepada To Kek Sing ini tentang penganiayaan yang dilakukan Ge Fei dan kawan-kawannya kepada Chen Long.

Tiba-tiba Paman Kam entah bagaimana caranya sudah berada di samping Chen Long.

Melihat kehadiran Paman Kam ini, Chen Long langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan berbisik, "pokoknya aku tidak akan kembali ke Tong Lam Pai."

"Sssstttt. Pria itu bernama Ku Kok Jin yang mendapatkan julukan si Tendangan 1000 Kati. Dia adalah anggota dari Hek I Pang, Perkumpulan Tangan Besi. Kita lihat pertarungan To Kek Sing itu dengan si Tendangan Seribu Kati."

"Aku tidak peduli. Pokoknya aku tidak akan kembali lagi ke Tong Lam Pai dan menjadi budak di sana."

Paman Kam mengelus-ngelus jenggotnya dan berkata, "kita bicarakan itu nanti. Sekarang kamu lihat dulu pertarungan yang akan segera terjadi di depan sana."

Pertarungan mulai terjadi antara To Kek Sing dengan pria berangasan itu dan ternyata hanya dalam waktu singkat, To Kek Sing berhasil dikalahkan oleh si pria berangasan.

To Kek Sing langsung mundur. Sebelum lari, dia berkata, "kamu jangan pergi. Kakak seperguanku akan berurusan denganmu."

"Aku akan menunggu di sini," kata si Tendangan Seribu Kati dengan sikap jumawa.

Paman Kam berbisik kepada Chen Long, "sekarang kesempatanmu untuk menunjukkan kemampuanmu. Hadapi si Tendangan Seribu Kati itu."

"Apa? Bagaimana mungkin, paman? To Kek Sing saja yang ilmunya berada di atas Ge Fei berhasil dikalahkan dengan mudah olehnya. Apalagi aku."

"Kamu bisa. Kamu cukup ikuti bisikanku dan fokus untuk menjabarkan hasil latihan yang aku ajarkan padamu maka aku yakin kamu akan bisa mengalahkannya."

Chen Long menatap ke arah si Tendangan Seribu Kati yang masih menunggu di luar sana dengan jarak sekitar 50 meter dari tempat Chen Long berada.

Melihat dari cara bagaimanapun, Chen Long tahu kalau dia tidak akan mungkin bisa menang melawan si Tendangan 1000 Kati itu.

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Shofiyudin Musthofa
lanjutkan... #5
goodnovel comment avatar
AMuis Limpokasih
mantap alur cerita
goodnovel comment avatar
Atok Uda
jadi penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Sembilan Matahari   7 Bertarung di Bawah Petunjuk

    Tapi tiba-tiba tubuh Chen Long sudah didorong oleh Paman Kam sehingga tubuh Chen Long langsung keluar dari persembunyiannya dan kini sudah berada hanya 10 meter saja, berhadapan dengan si tendangan seribu kati. Tendangan Seribu Kati langsung melotot ke arah Chen Long. "Siapa kamu? Apa kamu orang Tong Lam Pai?"Chen Long celingukan mencari Paman Kam yang mendorongnya keluar. "CEPAT JAWAB PERTANYAANKU!" teriak si Tendangan Seribu Kati. Chen Long yang memang pada dasarnya itu tidak biasa berbohong dan karena dia memang anggota Tong Lam Pai, terpaksa mengangguk. "Apa kamu orang yang dibilang akan datang untuk melawanku, heh?" tanya si Tendangan Seribu Kati lagi. Tentu saja Chen Long tidak mau membenarkan pertanyaan si Tendangan 1000 Kati itu, karena memang bukan dia yang dimaksud To Kek Jing itu. Karena itu, dia terus diam tapi kemudian ada angin yang memaksa kepalanya untuk mengangguk. Chen Long langsung melotot karena ketakutan setelah menyadari akan apa yang dia lakukan ini. Apal

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01
  • Pendekar Sembilan Matahari   8 Terasa Mustahil

    Saat ini, Paman Kam terus memberikan petunjuk kepada Chen Long tapi Chen Long yang merasa kalau sebelumnya dia berhasil menjatuhkan si Tendangan Seribu Kati ini, hanya karena keberuntungan semata, kini merasa dia akan dihabisi oleh si Tendangan Seribu Kati.Karena itu, walaupun Chen Long mengikuti semua petunjuk yang dikatakan oleh Paman Kam kepadanya dan melakukan gerakan-gerakan memotong pohon seperti yang pernah diajarkan oleh Paman Kam kepadanya dengan baik, tapi sebenarnya dia tidak memiliki keyakinan untuk bisa terhindar dari tendangan keras dari musuhnya ini.Bahkan saat Chen Long melakukan gerakannya dia bahkan harus sampai menutup matanya karena dia pikir sebentar lagi dia akan menjadi korban tendangan keras dari musuhnya yang sudah dia lihat kehebatannya itu.Karena sedang menutup mata itu, Chen Long tidak tahu kalau gerakan-gerakan memotong pohon yang dia lakukan sekarang ini melahirkan angin badai yang sangat hebat.Angin badai yang bahkan membuat si Tendangan 1000 Kati ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • Pendekar Sembilan Matahari   9 Bunyi Lonceng

    Chen Long berpikir sejenak. Dia baru saja melihat demonstrasi kehebatan Paman Kam yang dalam sekali melejit bisa bergerak seperti terbang melewati pepohonan bambu dan kemudian kembali lagi dengan sangat cepat. Karena itu, Chen Long berkata, "nampaknya aku telah salah selama ini.""Apa maksudmu, Chen Long?" tanya Paman Kam. "Aku pikir Paman cuma seorang koki biasa. Tapi nampaknya Paman benar-benar memiliki kepandaian tinggi dan ilmuku benar-benar sudah meningkat sejak dilatih olehmu, paman.""Kalau begitu, aku tanya sekali lagi, apa kamu masih mau berguru kepadaku atau tidak?"Chen Long langsung mengangguk. "Aku mau, paman. Aku mau berguru padamu.""Bagus. Sebelumnya aku tidak pernah menanyakan ini tapi sekarang aku harus menanyakan ini kepadamu.""Apa itu, Suhu (guru)" Chen Long sengaja merubah panggilannya kepada Paman Kam. kalau sebelumnya dia memanggil paman atau Paman Kam, sekarang ini dia memanggil dengan sebutan guru kepada Paman Kam. Paman Kam nampak tersenyum mendengar pang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Pendekar Sembilan Matahari   10 Si Jelita Rase Terbang

    Chen Long langsung menghentikan latihannya dan segera menuju ke arah ruang latihan perguruan Tong Lam Pai. Saat Chen Long melewati para murid Tong Lam Pai, sekilas Chen Long Mendengar pembicaraan dari para murid Tong Lam Pai ini. "Yang datang adalah para rampok yang mengganas di desa-desa di kaki gunung. Beberapa teman mereka baru dihabisi oleh ketua partai kita dan nampaknya mereka datang dengan kekuatan lebih untuk menuntut balas."Setelah mendengar sekilas berita itu, Chen Long mulai mengarahkan pandangannya ke tengah ruang latihan ini. Nampak seorang pria berumur 50 tahunan dengan memakai jubah hijau yang bergambar naga putih kini berkata, "aku ingin bertemu dengan Ketua Tong Lam Pai. Kalau dia berani, keluarlah karena aku akan menentangnya bertarung hingga tewas!"Seorang tosu bernama To Kek Bung langsung maju dan berkata, "kamu tidak pantas untuk berhadapan dengan ketua kami. Jadi, hadapi aku dulu. Buktikan kalau kamu pantas untuk berhadapan dengan ketua kami."Orang berjubah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Pendekar Sembilan Matahari   11 Hati Kecil Memindahkan Gunung

    Wakil ketua Tong Lam Pai ini sangat percaya kalau gelombang serangan yang dia lakukan dengan tingkat tertinggi dari ilmu andalannya Hati Kecil Memindahkan Gunung ini, akan bisa mengalahkan gadis muda belia itu.Tapi ternyata apa yang dipikirkan oleh wakil ketua Tong Lam Pai itu tidak menjadi kenyataan.Hanya sesaat saja si Jelita Rase Terbang nampak terdesak ke belakang tapi kemudian dia langsung meningkatkan serangannya untuk menghadapi gelombang serangan dari wakil ketua Tong Lam Pai itu.Akibatnya terdengar suara benturan yang amat keras ketika angin pukulan yang berasal dari tingkat tertinggi ilmu hati kecil memindahkan gunung saling bentur dengan gelombang serangan yang dilakukan gadis belia nan cantik ini.Akibatnya tubuh si Jelita Rase Terbang nampak terguyung-hyung hingga 10 langkah ke arah belakang sementara tubuh wakil ketua Tong Lam Pai hanya undur 2 langkah ke belakang.Melihat apa yang terjadi itu, murid-murid Tong Lam Pai langsung bersorak gembira. Mereka langsung bertep

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Pendekar Sembilan Matahari   12 Pek I Liong Ong

    Kini semua mata menatap ke arah si Jelita Rase Terbang yang masih diobati oleh perempuan berumur 40 tahunan itu.Gadis belia itu sempat terluka namun terlihat berangsur-angsur membaik.Ketua Tong Lam Pai langsung menyuruh adik seperguruannya yang lain untuk mengangkat tubuh sang wakil ketua Tong Lam Pai yang sudah tewas itu.Setelah itu, si pria berjubah hijau dengan gambar naga putih maju ke depan dan berkata, "ini saatnya bagiku untuk menghadapimu, ketua.""Siapa namamu?" tanya ketua Tong Lam Pai Di dunia persilatan bagian Utara ini, aku tidak terlalu bernama. Apalagi aku termasuk jarang keluar dari perguruanku. Karena itu, walaupun aku mengatakan namaku, pasti kalian tidak pernah mendengarnya."Jangan muter-muter! Sebutkan namamu karena aku tidak ingin membunuh orang yang tidak bernama!" tegas ketua Tong Lam Pai ini, Pria berjubah naga putih itu kemudian berkata, "namaku tidak dikenal, sementara julukanku adalah Pek I Liong Ong (Raja Naga Jubah Putih) pasti kalian tidak pernah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Pendekar Sembilan Matahari   13 Arus Kekuatan Seperti Badai

    BAB 13Sambil berteriak kencang, ketua Tong Lam Pai melejit tinggi ke atas untuk menukik ke bawah dalam usahanya menyerang Pek I Liong Ong.Saat ini, ketua Tong Lam Pai yang gantian menyerang dari arah atas ke arah bawah ke arah Pek I Liong Ong.Anak murid Tong Lam Pai bsrsorak gembira melihat demonstrasi kehebatan dari ketua mereka, kebanggaan mereka semua yang mereka tahu sangat sakti itu.Tapi kemudian suara seruan kegembiraan itu langsung lenyap saat mereka melihat ketua Tong Lam Pai terlempar setelah benturan pukulan terjadi antara ketua Tong Lam Pai dan Pek I Liong Ong.Benturan hebat yang terjadi ini, melahirkan suara yang keras ibarat sebuah bom yang meledak membahana, melahirkan asap dan juga material-material yang terpencar hampir ke seluruh penjuru ruang latihan yang berukuran luas ini.Ketua Tong Lam Pai sudah bangkit lagi setelah sempat jatuh. Dia nampak memegangi dadanya. Darah segar mengucur keluar dari mulutnya. Dia nampak menatap ke arah Pek I Liong Ong dengan mimik

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Pendekar Sembilan Matahari   14 Aku lah Lawnmu

    Pek I Liong Ong kembali mengeluarkan ilmu Badai Totokan Maut, tapi kali ini dengan level lebih tinggi.Karena itu, kali ini muncul lebih banyak jari yang melakukan gerakan menotok.Ada sekira 200 jari yang terlihat untuk berhadapan dengan badai yang dibawa oleh ketua Tong Lam Pai.Akibatnya, di antara 200 totokan itu, ada puluhan yang berhasil meloloskan diri dari terjangan badai dan bahkan berhasil memudarkan badai itu hingga akhirnya ada beberapa totokan yang berhasil masuk ke arah tubuh ketua Tong Lam Pai.Totokan-totokan itu berhasil masuk ke tubuh ketua Tong Lam Pai hingga membuat terdengar suara orang muntah disusul dengan terjengkangnya tubuh ketua Tong Lam Pai ke arah belakang dengan darah segar yang menyembur sangat banyak dari mulut ketua Tong Lam Pai ini."Ketua.""Ketua.""Ketua."Terdengar seruan dari banyak orang.Adik seperguruan ketua Tong Lam Pai langsung memburu maju ke depan untuk memeriksa tubuh sang ketua yang kini tergolek lemas tidak berdaya dengan mulut mengelu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12

Bab terbaru

  • Pendekar Sembilan Matahari   1298 Godaan Kaisar Darah

    Mendengar perkataan Chen Long dan melihat senyum Chen Long, Kaisar Darah menjadi murka."Semut, apa yang kau katakan? Kau tahu apa yang kau katakan? Kau menghina Kaisar Abadi yang agung. Kau tahu kejahatan apa yang telah kau lakukan? Kau tahu seberapa serius dosamu?"Kepala Kaisar Darah meraung marah.Kaisar Abadi yang bermartabat justru diejek oleh seorang anak yang bahkan tidak sehebat seekor semut. Ia bahkan memintanya untuk menggigit orang. Apakah ia pikir ia seekor anjing?Ini hanyalah penghinaan paling serius yang pernah dideritanya sepanjang hidupnya.Chen Long merasa gendang telinganya hendak pecah.Meskipun dia menggunakan energi aslinya untuk menutup telinganya, raungan dari kepala Kaisar Darah masih terdengar, membuat kepalanya berdengung dan menyebabkan darah di tubuhnya mengalir deras.Kaisar Darah begitu marah hingga ia bahkan ingin mengambil tindakan, namun, sembilan rantai besi Zhendan meledak dengan cahaya keemasan tak terbatas, yang secara langsung menekannya.Menabr

  • Pendekar Sembilan Matahari   1297 Tiga Alam Keabadian

    "Kakak Chen Long, bisakah kamu...memberikan tanda tangan untukku?"Gadis berwajah bayi itu berlari dengan gembira, memegang kertas dan pena, dan menatap Chen Long dengan penuh harap.Wajah Chen Long tiba-tiba dipenuhi garis-garis hitam.Jika dia tidak melihat bahwa orang-orang ini adalah pengikut Sekte Chunqiu, dia akan mengusir mereka dari Pegunungan Shashi."Saudara Chen Long, tolong jangan tolak aku. Aku tumbuh besar dengan mendengarkan cerita-ceritamu. Kamu adalah idolaku, dan tidak ada yang bisa menggantikanmu. Idola, tolong tanda tangani aku,"Gadis berwajah bayi itu mengedipkan mata besarnya dan mulai bersikap genit.Chen Long tersenyum tak berdaya, mengambil kertas dan pena, melambaikan tangannya, dan menandatangani namanya."Baiklah, kalian semua keluarlah, dan jangan datang ke sini lagi. Tidak ada sumber kehidupan di sana."Chen Long melambaikan tangannya lagi, kemudian pusaran angin lembut menyapu orang-orang ini dan langsung mengirim mereka keluar dari Pegunungan Shashi."

  • Pendekar Sembilan Matahari   1296 Bisakah Saya Mendapatkan Tanda Tangan?

    "Kakak Senior Xu, lihat cepat, apa yang ada di depan?"Tiba-tiba, Adik Muda Mo berseru.Tidak jauh di depan mereka, sebuah pusaran muncul, memancarkan fluktuasi spasial yang kuat."Ayo pergi dan lihat."Kakak Senior Xu mengatakan sesuatu, lalu sosoknya melayang dan terbang ke depan.Tak lama kemudian rombongan itu tiba di depan pusaran kehampaan.Kakak Senior Xu memandanginya sejenak, lalu mengambil sebuah batu dan melemparkannya ke arah pusaran kehampaan.Begitu batu itu memasuki pusaran kehampaan, detik berikutnya ia menghilang."Hm?"Kakak Senior Xu dan yang lainnya saling berpandangan dengan pandangan tajam.“Ini seharusnya adalah lorong hampa yang mengarah ke suatu tempat yang tidak diketahui,” Kakak Senior Xu berpikir sejenak dan berkata."Ngomong-ngomong, Kakak Senior Xu, aku pernah mendengar bahwa Mata Air Kehidupan muncul jauh di dalam Pegunungan Shashi. Mungkinkah itu ada di ruang di balik lorong hampa ini?" kata pemuda yang bernama Adik Muda Mo."Nyata?"Ketika Kakak Senior

  • Pendekar Sembilan Matahari   1295 Tiga Gunung Mayat Jahat

    Orang-orang dari Sekte Setan Langit Darah dan kekuatan dari Benua Luar sedang dalam pelarian.Orang-orang dari semua kekuatan besar di Benua Tianwu mengejarnya.Pengejaran dan pelarian, pemandangannya sangat intens.Aliran orang-orang dari kekuatan besar di Benua Tianwu seperti momok, menyapu medan perang kuno tanpa hambatan apa pun.Orang-orang dari Sekte Setan Langit Darah dan kekuatan dari Benua Luar yang ditangkap dibunuh tanpa ketegangan sama sekali.Dan Kekosongan Abadi Tngkat Tinggi dan kultivator legendaris tidak peduli dengan hidup atau mati orang-orang ini, dan menggunakan semua kekuatan mereka untuk melarikan diri dari medan perang kuno.Kali ini ketika mereka bekerja sama dengan Sekte Setan Langit Darah, mereka kehilangan istri dan pasukan mereka, dan hampir melibatkan diri.Chen Long juga berada di tengah kerumunan, mengejar orang-orang dari Sekte Setan Langit Darah.Segera, semua orang mengusir mereka keluar dari medan perang kuno.Setelah keluar, Chen Long mema

  • Pendekar Sembilan Matahari   1294 Perburuan Besar

    Kekalahan itu separah tanah longsor, itulah gambaran sebenarnya dari Sekte Setan Langit Darah dan kekuatan dari Benua Luar saat ini.Sekarang.Bukan hanya murid-murid dan tetua pasukan itu yang kehilangan semangat, bahkan para raksasa setingkat Dewa Tertinggi pun kehilangan semangat juangnya dan berpikir bagaimana caranya agar bisa melarikan diri.Kematian Xue Luo benar-benar membuat orang-orang ini ketakutan.Itu merupakan pukulan besar bagi mereka.Kelima orang itu tidak mampu melawan Zhang Daoling, dan sekarang satu orang hilang, mereka tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Jika mereka terus maju, mereka mungkin akan menjadi korban berikutnya.Mengenai balas dendam untuk Wang Zhong, Xiahou dan yang lainnya, apakah nyawa orang-orang ini sama pentingnya dengan nyawamu sendiri?Akan tetapi, meskipun orang-orang ini ingin pergi, orang-orang dari kekuatan utama di Benua Tianwu tidak mau membiarkan mereka pergi."Bunuh, bunuh semua serangga ini!""Jangan biarkan seorang pun pergi! Jangan bia

  • Pendekar Sembilan Matahari   1293 Situasi Sepihak

    "Ah!"Saat jeritan Xue Luo berakhir secara tiba-tiba, semua orang melihat pemandangan dari makhluk abadi virtual kelas atas ini yang sekarat di tempat.Tiba-tiba, seluruh medan perang kuno menjadi sunyi.Meskipun sudah diduga bahwa seorang abadi virtual tertinggi akan mati dalam pertempuran epik ini, ketika adegan ini benar-benar muncul, semua orang tetap sangat terkejut.Tujuan hidup banyak orang adalah menjadi legenda.Adapun yang abadi secara virtual, itu hanya sebuah pemikiran.Xuxian Tertinggi adalah makhluk seperti dewa di mata semua orang.Kini, kematian Xue Luo sama saja dengan jatuhnya dewa dan berakhirnya mitos bagi semua orang."Darah Luo!"Iblis tua Jueyin dan Senluo keduanya meraung dalam kesedihan dan kemarahan.Mereka semua mencapai posisi tertinggi sebagai makhluk abadi tiga ribu tahun yang lalu. Mereka memiliki hubungan yang sangat baik dan telah berjuang berdampingan serta mengalami hidup dan mati bersama.Tanpa diduga, Xue Luo, yang selamat dari pertempuran besar ti

  • Pendekar Sembilan Matahari   1292 Kematian Sang Abadi

    Pada saat ini, situasi di medan perang berbalik lagi.Kekuatan utama di Benua Tianwu yang tadinya sedang lesu, juga terstimulasi dan menjadi lebih kuat. Mereka menyerang dengan lebih ganas dan membunuh Sekte Setan Langit Darah, membuat mereka menangisi orang tua mereka.Untuk perang yang belum pernah terjadi sebelumnya, pentingnya momentum sudah jelas dengan sendirinya.Mereka adalah lawan yang kekuatannya setara, satu dengan momentum kuat dan yang lainnya dengan momentum lemah. Dalam keadaan seperti itu, pihak yang lebih kuat dapat merangsang potensinya dan mengerahkan 100% atau bahkan 120% efektivitas tempurnya.Pihak yang moralnya lemah mungkin hanya mampu tampil pada 60 hingga 70 persen dari levelnya, atau bahkan kurang.Bila dibandingkan dengan cara ini, kesenjangan antara kedua belah pihak menjadi sangat besar.Bukan hanya para murid dan tetua dari pasukan utama yang bersemangat tinggi, bahkan Xuxian Tertinggi, Beishan Ling, Ji Huang dan yang lainnya yang akan menentukan hasil p

  • Pendekar Sembilan Matahari   1291 Pembalikan Situasi

    "Apa?"Taring hijau tulang putih, yang awalnya memiliki senyum ganas di wajahnya, tiba-tiba mengubah ekspresinya.Tombak tulang di tangannya adalah senjata sihir tingkat atas tingkat sembilan. Tombak itu tidak hanya sangat tajam tetapi juga sangat keras. Namun, tombak itu terpotong menjadi dua bagian hanya dalam satu gerakan.Hampir seketika, sebuah napas yang membuatnya menggigil datang, menyebabkan bulu kuduknya berdiri, dan dia mundur dengan panik.Chu Qingtian juga tercengang.Dia hanya tanpa sadar menangkap pedang yang dilempar Chen Long, lalu tanpa sadar menebasnya dengan pedang itu.Kupikir aku akan beruntung jika bisa menetralkan serangan mematikan Bai Gu Qing Liao, tapi tak disangka tombak tulang Bai Gu Qing Liao malah terpotong menjadi dua bagian sekaligus."Guru, kenapa Anda masih berdiri di sana? Ayo!"Ketika Chen Long melihat Chu Qingtian berdiri di sana dengan linglung, dia langsung berteriak.Dia bahkan menggunakan semua harta miliknya untuk memberikan dukungan.Pedang

  • Pendekar Sembilan Matahari   1290 Tuan Istana, Ambil Pedang

    "Tuan, ambillah pedangnya!"Chen Long meraung ke arah Zhang Daoling, dan suaranya bergema di seluruh alam semesta.Pada saat yang sama, sebuah pedang muncul di tangannya, yang merupakan pedang pembunuh.Chen Long tahu keterbatasannya sendiri dan ingin membantu Zhang Daoling. Keterbatasannya tidak cukup untuk membantu iblis tua Jueyin dan yang lainnya.Satu-satunya cara dia dapat membantu Zhang Daoling adalah memberi gurunya senjata yang dapat mengubah kekalahan menjadi kemenangan.Dengan tingkat kultivasinya, dia bahkan tidak dapat melepaskan sepersepuluh kekuatan dari Pedang Penekan Kejahatan.Tetapi Zhang Daoling mendekati tingkat keabadian sejati, dan seharusnya mampu mengerahkan kekuatan penuhnya untuk menekan kejahatan, dan bahkan mungkin mengubah kekalahan menjadi kemenangan.Tiba-tiba, Chen Long melemparkan pedang penekan kejahatan ke arah Zhang Daoling.Zhang Daoling juga tercengang saat mendengar raungan Chen Long.Kemudian dia melihat Chen Long melemparkan pedang ke arahnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status