Share

Lana Ari

Sebelum meninggalkan Ringin Anom, pemuda berkuncir lebih dulu mampir ke Perguruan Pasir Putih atas permintaan Saptajaya.

Sempat diminta menunjukkan gerakan terbang di udara pada murid-murid Perguruan Pasir Putih, Asoka mengaku segan karena mereka sempat mengajarinya cara menjaga keseimbangan kaki di atas pasir hisap.

“Tidak elok seorang murid menunjukkan kebolehan di hadapan gurunya sendiri.” Ucapan Asoka membuat semuanya tertegun.

“Bukannya kau sudah menapaki tingkat pendekar naga awal, tapi kenapa kau tetap menganggap murid-murid perguruan sebagai gurumu?” Saptajaya keheranan, dia tidak habis pikir, pemuda sekuat Asoka masih mau merendahkan diri pada murid-murid perguruan.

“Semua yang mengajariku adalah guruku, walau hanya satu gerakan, walau hanya satu tarikan nafas. Selayaknya aku harus menghormati mereka, sama halnya aku menghormati guru-guruku yang lain. Bapak telah menanamkan pikiran ini sejak aku berusia lima tahun.&r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status