Share

Lima Tujuan

Fahma masuk lebih dulu, disusul Asoka dan Ki Langkir Pamanang. Dua pria ikat kepala merah nampaknya tidak suka melihat kehadiran Langkir Pamanang, seolah ada dendam kesumat yang tertanam di benak mereka.

Keduanya diinterogasi dan diminta mengaku di mana markas Laskar Tengkorak Merah berada, namun mereka tidak bergeming, tetap mempertahankan pendirian.

“Katakan atau kubunuh!” Asoka coba mengancam, tapi keduanya malah pingsan.

Ki Langkir Pamanang meminta Fahma dan Asoka mundur beberapa langkah, dia membuka Tameng Api karena sadar ada hal tidak enak terasa di dalam goa.

“Menangislah, Langkir! Kau tidak akan pernah bisa menemukanku! Markasku adalah tempat paling aman untuk membangun pasukan. Tunggu aku dua tahun lagi ... hahahaha!”

Kesadaran dua anggota laskar tiba-tiba hilang, suara mereka berubah seperti ada yang mengontrol pikiran mereka dari jauh. Usai mengucapkan pesan terakhir, tubuh keduanya semakin membesar dan membesar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status