Share

Perintah Gatra

“Jangan dibuka kalau keadaan benar-benar darurat. Ingat, Soka, kaki gunung Welirang, tempat itu yang harus kau jadikan acuan.”

Ucapan Ki Langkir Pamanang terus terngiang dalam telinga Asoka, dia merasa ada yang aneh dengan bingkisan itu. Getaran yang dihasilkan terasa semakin kuat, bingkisan itu mulai condong ke sebuah tempat misterius di tengah hutan.

“Pasti ada yang mengintaiku,” batin Asoka. “Fahma, tetaplah berdiri di belakangku, ada tiga orang bersembunyi di balik bebatuan goa.”

Dua pedang melesat dari balik semak belukar.

Asoka berhasil berkelit, tapi pelipisnya tergores. Dia merintih pelan saat melihat ada bercak darah yang mengalir melalui pipi, lalu menetes ke kerikil kecil di atas tanah.

Fahma yang melihat itu, terketuk hatinya. Dia membuka ikatan hitam yang menutupi mata kiri, mengeluarkan sinar kebiruan yang langsung menjahit luka di pelipis kanan Asoka.

“Apa yang kau lakukan? Ki Langkir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status