Fu Xi yang sibuk berbicara sendiri tidak menyadari kehadiran ketua Tang yang sudah berada di sampingnya beberapa menit lalu, ketua Tang benar-benar merasa sangat kebingungan melihat tingkat pelatihan Fu Xi yang tidak berbeda jauh dari sebelumnya."Ini aneh, seharusnya tingkatnya sudah naik lebih daru satu," gumam ketua Tang."Itu karena isi dari batu jiwa diambil beast spirit keduanya, saat ini beast keduanya sudah terbangun sepenuhnya dan tidak berbeda jauh dengan beast spirit pertamanya," ucap roh hewan spirit ketua Tangi."Ahhhhh, kalau begitu aku tidak heran lagi," sahut ketua Tang."Kenapa hanya diam saja?" Tanya ketua Tang membuat Fu Xi terkejut."Ketua," ucap Fu Xi yang langsung bangkit berdiri."Tingkat pelatihan ku," sambung Fu Xi."Kamu tidak perlu menjelaskannya, itu sama sekali Bukan masalah besar," sahut ketua Tang."Aku datang hanya untuk memastikan mu saja, karena kamu sudah selesai kamu bisa pergi bersama keempat seniormu," sambung ketua Tang yang langsung berjalan per
Fu Xi yang mengatakan akan kembali ke tempatnya beristirahat langsung memutar arah, Fu Xi mengikuti kereta kuda keluarga Xi yang menuju istana kerajaan Dura.Sesampainya di sana Fu Xi menatap seseorang yang berusia lebih muda darinya turun dari kereta kuda, Fu Xi sangat tidak asing dengan anak muda itu karena dirinya beberapa kali bertemu anak muda itu di keluarga cabang Xi."Selamat datang Tuan muda Ash Xi, aku sendiri di minta Raja untuk menyambutmu," ucap Penasehat Raja Danga."Terima kasih, aku mewakili keluarga kecil Xi benar-benar berterima kasih pada Raja kerajaan Dura," sahut Ash Xi."Tuan muda Ash Xi terlalu merendah diri, keluarga Xi semakin terkenal karena anda, apalagi tidak hanya satu kerajaan yang berpihak pada keluarga Xi," ucap penasehat."Mereka hanya melebih-lebihkan saja, yang sebenarnya tidak seperti itu," sahut Ash Xi."Hahaha, baiklah karena Tuan muda masih ingin merendah, kalau begitu mari ikut denganku, aku akan menunjukkan tempat istirahat yang sudah disiapkan
Setibanya kembali di perguruan Fu Xi langsung mengurung diri, ketua Tang yang tidak ada di perguruan membuat Fu Xi tidak tahu harus melakukan dari mana untuk menjadi sangat kuat.Fu Xi yang teringat dirinya memiliki buku mantra bergegas mengeluarkannya dari cincin ruangnya, Fu Xi memperhatikan dengan sangat teliti buku matra di depannya."Buku itu."Lalang yang melihat buku mantra Fu Xi teringat sesuatu yang sangat besar, Lalang tidak menyangka Fu Xi malah menjadi pemilik buku mantra penyihir asli bukan hanya sekedar salinannya."Menurutmu apa dia adalah orang pilihan yang sudah di takdirkan untuk kita," ucap Lalang."Itu benar, tapi saat ini aku masih belum memberitahunya, dia masih memiliki dendam yang harus diselesaikan oleh karena itu dia akan menjadi sangat kuat lebih dulu," sahut Lulang menyahuti perkataan Lalang dengan bertelepati agar Fu Xi tidak mendengar pembicaraan mereka."Kalau benar dia yang menjadi pemilik takdir bukankah seharusnya kita memberitahunya dari awal, Karena
Fu Xi yang hanya memperhatikan dari luar langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah pelatihan, tepat setelah membuka pintu Fu Xi disambut ruangan tanpa satupun orang di dalamnya, tidak hanya itu Fu Xi yang juga mencari sesuatu yang akan digunakan latihan sama sekali tidak menemukan apapun di sana."Aku yakin tidak semudah yang terlihat saat ini," gumam Fu Xi.Fu Xi kembali melanjutkan langkahnya masuk ke dalam, setelah semakin masuk ke dalam Fu Xi mulai mengerti apa yang ada di sana.Wheeeeeeeeeeeeessss.Fu Xi langsung menyerang membabi buta sekelilingnya walau tidak ada apapun di sana, Fu Xi yakin tidak mungkin di dalam rumah pelatihan dirinya hanya diminta berjalan lurus saja tanpa mendapatakan latihan apapun.Dug dug.Seperti yang sudah diduga oleh Fu Xi walau terlihat kosong ruangan tempatnya berada saat ini tidak benar-benar kosong, tugasnya di sini mencari semua rintangan dan menyelesaikannya untuk sampai ke tingkat kedua.Fu Xi yang merasakan dengan sangat serius setiap
Bruuuuuuuuuaaaak.Salah satu wanita yang mendekat ke arahnya langsung didorong oleh Fu Xi, dirinya memang laki-laki tapi tekadnya sangat kuat wanita bukan sebuah masalah besar untuknya.Fu Xi bergegas merobek bajunya dan menjadikannya penutup mata, Fu Xi tidak peduli jika dirinya tidak bisa melihat saat bertarung, baginya tidak melihat lebih baik dari pada melihat yang tidak seharusnya dilihat dan menjadikan nya lemah."Ini baru pertama kalinya bagimu bertarung dengan menutup mata," ucap Lulang."Benar, jadi tidak masalah jika aku bertarung sambil belajar hal baru," sahut Fu Xi."Lalu bagaimana jika kamu mati?" Tanya Lulang."Aku tidak akan mati sebelum membalas dendam dan meminta penjelasan pada keluarga Xi, aku harap kamu selalu mengingat itu," ucap Fu Xi."Aku selalu mengingatnya, tapi bertarung sambil menutup mata membuat lawanmu mengambil keuntungan, jika kamu terlambat saja menghindar kamu akan celaka," sahut Lulang.Fu Xi tidak menjawab perkataan Lulang, seperti sebelumnya saat
Hilla sang pemilik rumah pelatihan tidak percaya apa yang baru saja didengarnya, hanya demi seorang murid ketua Tang berani memasang badan untuk melawannya, padahal sebelumnya hubungan mereka sangat baik ketua Tang dan dirinya sama-sama saling membantu."Hanya demi muridmu kamu ingin bermusuhan denganku?" Tanya Hilla."Memangnya kenapa? Dia muridku dan aku yang membawanya dia adalah tanggung jawabku," ucap ketua Tang."Aku masih tidak percaya itu," sahut Hilla."Kalau begitu aku tidak akan segan padamu, selagi bertarung aku tidak akan membiarkan muridmu naik ke tingkat empat apalagi sampai tingkat lima," sambung Hilla.Hilla langsung menutup matanya sesaat dan kembali membukanya, sekarang dirinya sudah siap untuk melawan ketua Tang, dirinya juga sudah siap untuk melawan ketua Tang dengan kekuatan penuh tidak peduli kalau sebelumnya mereka adalah temannya."Majulah," ucap Hilla."Bukankah seharusnya kamu yang menyerang, kamu yang ingin bermusuhan denganku," sahut ketua Tang.Hilla yang
Fu Xi sama sekali tidak menyangka buah yang terlihat sangat cantik dan mulus ternyata rasanya sangat berbeda dari perkiraannya, buah yang dikiranya manis malah sangat pahit mengalahkan tanaman herbal yang pertama kali dimakan olehnya."Untung saja aku sudah menelan tanaman seperti racun itu, jika tidak aku pasti akan mati sekarang," ucap Fu Xi."Buah yang kamu makan sama sekali tidak beracun," sahut Lulang."Kalau begitu kenapa penampilannya sangat berbeda jauh dari rasanya?" Tanya Fu Xi."Aku sendiri juga tidak mengetahuinya," ucap Lulang.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan ke arah pohon lainnya, buah berwarna kuning yang sekilas mirip pisang membuat Fu Xi bergegas memetiknya satu."Buah apa lagi ini," ucap Fu Xi.Buah seperti pisang yang di makan oleh Fu Xi malah lebih berair seperti buah semangka, walau begitu Fu Xi sangat bersyukur buah itu rasanya tidak seperti sebelumnya.FunXi beralih ke pohon yang berbuah seperti jeruk, bedanya buah di depannya kulitnya memili
Detak jantung Fu Xi semakin bertambah tidak beraturan saat rasa sakit sepenuhnya menyelimuti tubuhnya, sambil menahan semua itu Fu Xi hanya bisa menggiggit bibirnya sendiri agar tetap sadarkan diri dan tidak membuat usahanya dan usaha ketua Tangi menjadi sia-sia.Uhuk uhuk.Mendengar ketua Tang terbatuk Fu Xi yang semula sangat kesakitan mencoba terlihat biasa saja, Fu Xi berpikir saat ini dirinya hanya menahan rasa sakit tapi dirinya tidak tahu apa yang dirasakan ketua Tang sampai batuk seperti itu."Kuat, aku pasti bisa bertahan," gumam Fu Xi pelan.Arrrrrrrrrrrrkkkkkkkkhhh.Fu Xi yang baru menyemangati dirinya sendiri tiba-tiba berteriak sangat keras, satu pukulan yang sangat besar menghantam bagian dalam tubuhnya dan membuatnya tidak bisa menahannya."Bertahanlah ini baru tahap pertama, jika kamu tidak bisa bertahan usaha kita akan sama-sama sia-sia," ucap ketua Tang dengan suara pelan.Mendengar itu Fu Xi mencoba mengatur nafasnya kembali, Fu Xi tidak ingin usaha ketua Tang sia-s