Bruuuuuuuuuaaaak.Salah satu wanita yang mendekat ke arahnya langsung didorong oleh Fu Xi, dirinya memang laki-laki tapi tekadnya sangat kuat wanita bukan sebuah masalah besar untuknya.Fu Xi bergegas merobek bajunya dan menjadikannya penutup mata, Fu Xi tidak peduli jika dirinya tidak bisa melihat saat bertarung, baginya tidak melihat lebih baik dari pada melihat yang tidak seharusnya dilihat dan menjadikan nya lemah."Ini baru pertama kalinya bagimu bertarung dengan menutup mata," ucap Lulang."Benar, jadi tidak masalah jika aku bertarung sambil belajar hal baru," sahut Fu Xi."Lalu bagaimana jika kamu mati?" Tanya Lulang."Aku tidak akan mati sebelum membalas dendam dan meminta penjelasan pada keluarga Xi, aku harap kamu selalu mengingat itu," ucap Fu Xi."Aku selalu mengingatnya, tapi bertarung sambil menutup mata membuat lawanmu mengambil keuntungan, jika kamu terlambat saja menghindar kamu akan celaka," sahut Lulang.Fu Xi tidak menjawab perkataan Lulang, seperti sebelumnya saat
Hilla sang pemilik rumah pelatihan tidak percaya apa yang baru saja didengarnya, hanya demi seorang murid ketua Tang berani memasang badan untuk melawannya, padahal sebelumnya hubungan mereka sangat baik ketua Tang dan dirinya sama-sama saling membantu."Hanya demi muridmu kamu ingin bermusuhan denganku?" Tanya Hilla."Memangnya kenapa? Dia muridku dan aku yang membawanya dia adalah tanggung jawabku," ucap ketua Tang."Aku masih tidak percaya itu," sahut Hilla."Kalau begitu aku tidak akan segan padamu, selagi bertarung aku tidak akan membiarkan muridmu naik ke tingkat empat apalagi sampai tingkat lima," sambung Hilla.Hilla langsung menutup matanya sesaat dan kembali membukanya, sekarang dirinya sudah siap untuk melawan ketua Tang, dirinya juga sudah siap untuk melawan ketua Tang dengan kekuatan penuh tidak peduli kalau sebelumnya mereka adalah temannya."Majulah," ucap Hilla."Bukankah seharusnya kamu yang menyerang, kamu yang ingin bermusuhan denganku," sahut ketua Tang.Hilla yang
Fu Xi sama sekali tidak menyangka buah yang terlihat sangat cantik dan mulus ternyata rasanya sangat berbeda dari perkiraannya, buah yang dikiranya manis malah sangat pahit mengalahkan tanaman herbal yang pertama kali dimakan olehnya."Untung saja aku sudah menelan tanaman seperti racun itu, jika tidak aku pasti akan mati sekarang," ucap Fu Xi."Buah yang kamu makan sama sekali tidak beracun," sahut Lulang."Kalau begitu kenapa penampilannya sangat berbeda jauh dari rasanya?" Tanya Fu Xi."Aku sendiri juga tidak mengetahuinya," ucap Lulang.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan ke arah pohon lainnya, buah berwarna kuning yang sekilas mirip pisang membuat Fu Xi bergegas memetiknya satu."Buah apa lagi ini," ucap Fu Xi.Buah seperti pisang yang di makan oleh Fu Xi malah lebih berair seperti buah semangka, walau begitu Fu Xi sangat bersyukur buah itu rasanya tidak seperti sebelumnya.FunXi beralih ke pohon yang berbuah seperti jeruk, bedanya buah di depannya kulitnya memili
Detak jantung Fu Xi semakin bertambah tidak beraturan saat rasa sakit sepenuhnya menyelimuti tubuhnya, sambil menahan semua itu Fu Xi hanya bisa menggiggit bibirnya sendiri agar tetap sadarkan diri dan tidak membuat usahanya dan usaha ketua Tangi menjadi sia-sia.Uhuk uhuk.Mendengar ketua Tang terbatuk Fu Xi yang semula sangat kesakitan mencoba terlihat biasa saja, Fu Xi berpikir saat ini dirinya hanya menahan rasa sakit tapi dirinya tidak tahu apa yang dirasakan ketua Tang sampai batuk seperti itu."Kuat, aku pasti bisa bertahan," gumam Fu Xi pelan.Arrrrrrrrrrrrkkkkkkkkhhh.Fu Xi yang baru menyemangati dirinya sendiri tiba-tiba berteriak sangat keras, satu pukulan yang sangat besar menghantam bagian dalam tubuhnya dan membuatnya tidak bisa menahannya."Bertahanlah ini baru tahap pertama, jika kamu tidak bisa bertahan usaha kita akan sama-sama sia-sia," ucap ketua Tang dengan suara pelan.Mendengar itu Fu Xi mencoba mengatur nafasnya kembali, Fu Xi tidak ingin usaha ketua Tang sia-s
Ketua Tang langsung menatap Fu Xi dengan sangat serius, setelah memperhatikan dengan sangat teliti ketua Tang merasa sangat lega karena usahanya berhasil, hanya tersisa satu cara terakhir yang harus dilakukan oleh Fu Xi agar tingkat pelatihannya naik sempurna.Tingkat menengah terdiri dari Dunia bawah, alam bawaan satu, alam bawaan dua, alam bawaan tiga, tingkat bumi dan inti bumi.Saat ini Fu Xi berhasil menerobos ke tingkat Dunia bawah, jika dia berhasil bertapa selama satu tahun dia akan sampai ke tingkat bumi bahkan inti bumi pikir ketua Tang."Apa kamu sudah siap?" Tanya ketua Tang."Maaf ketua aku lancang, aku ingin bertanya apa aku berhasil?" Tanya Fu Xi balik."Tentu saja, saat ini kamu berada di tingkat dunia bawah, jika langsung bertapa tingkat pelatihan mu akan kembali naik," ucap ketua Tang."Kalau begitu kapan aku harus bertapa?" Tanya Fu Xi."Jika kamu siap sekarang aku akan mengantarkan mu ke tempatnya," ucap ketua Tang."Aku tentu saja sudah siap ketua," sahut Fu Xi pe
Setelah menjelaskan pada keempat seniornya para seniornya langsung mengerti, buku mantra itu dan semua isi mantra adalah takdir Fu Xi siapa saja tidak sembarang orang bisa menghafalnya.Mereka sama sekali tidak menyalahkan Fu Xi, mereka merasa itu wajar walau kenyataan pahit mereka jadi tidak bisa menguasai hal menakjubkan seperti itu."Sudahlah bagaimana jika kita merayakan pesta dengan makan makanan besar di restoran mewah, aku yang akan mentraktir kalian hari ini," ucap senior Run."Hahaha, dari mana terbitnya matahari hari ini? Bagaimana bisa kamu berubah menjadi sangat baik hari ini," sahut senior Yung."Demi adik junior kita. Ahhhh, atau mulai dari sekarang aku menyebutnya saudara kita," ucap senior Run."Baiklah, karena kamu yang sangat baik kami tidak akan menolaknya," sahut senior Yung.Setelah menentukan tempatnya kelimanya sama-sama menghilang berpindah tempat, kelimanya yang berpindah ke restoran mewah di kota langsung memesan banyak makanan mewah.Setelah selesai makan Fu
Mereka benar-benar tidak yakin ketua Tang berada di gubuk yang ada di depan mereka saat ini, tapi mereka tetap harus memastikan apa ketua Tang berada di dalam sana atau tidak."Aku saja yang memastikannya," ucap Fu Xi bersiap pergi."Tidak bisa, karena kita datang bersama-sama untuk membantu ketua kita harus bersama-sama masuk ke sana," sahut senior Run."Yang dikatakannya ada benarnya, siapa tahu ada jebakan yang sudah disiapkan oleh orang jahat di dalam sana, Jika Kita bersama kita akan dengan mudah menghadapinya," ucap senior Yung.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya karena tidak mau berdebat, intinya mereka harus mencari ketua Tang dan segera menemukannya pikir Fu Xi.Sesampainya di depan gubuk keempatnya memperhatikan sekeliling gubuk, setelah memastikan semua aman kelimanya perlahan memasuki gubuk.Di dalam gubuk mereka baru mengetahui kalau gubuk itu adalah portal yang akan membawa mereka berpindah tempat, Jika seperti itu sudah bisa dipastikan kalau saat ini tempat yang akan m
"Menjadi penerus atau tidak itu memang urusan ketua, tapi sebagai murid kami tetap harus membantu ketuanya," ucap senior Run yang sejak tadi hanya diam."Izinkan kami mengikuti pertandingan itu ketua," sahut senior Yung."Izinkan saja, sebagai gantinya kita akan ubah peraturannya, kamu hanya perlu mengikut sertakan dua muridmu saja," ucap Ratu Elf yang baru memasuki rumah."Tapi peraturannya untuk pemenangnya juga kita ganti, jika salah satu saja muridmu kalah kamu harus tetap mewarisi Tahta," ucap Ratu Elf."Kami setuju aku dan senior Run yang bertanding," sahut Fu Xi."Aku juga akan menyetujuinya tapi jika peraturannya diganti bukan pertarungan hidup dan mati, hanya sampai seseorang kalah pertandingan harus diakhiri," ucap ketua Tang."Tentu saja," sahut Ratu Elf.Ketua Tang bukan tidak percaya dengan kemampuan muridnya, tapi dirinya tidak ingin terjadi sesuatu pada muridnya karena dirinya sudah menentukan pilihan.Di tempat pertandingan yang sudah disiapkan Fu Xi dan senior Run men