Mereka benar-benar tidak yakin ketua Tang berada di gubuk yang ada di depan mereka saat ini, tapi mereka tetap harus memastikan apa ketua Tang berada di dalam sana atau tidak."Aku saja yang memastikannya," ucap Fu Xi bersiap pergi."Tidak bisa, karena kita datang bersama-sama untuk membantu ketua kita harus bersama-sama masuk ke sana," sahut senior Run."Yang dikatakannya ada benarnya, siapa tahu ada jebakan yang sudah disiapkan oleh orang jahat di dalam sana, Jika Kita bersama kita akan dengan mudah menghadapinya," ucap senior Yung.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya karena tidak mau berdebat, intinya mereka harus mencari ketua Tang dan segera menemukannya pikir Fu Xi.Sesampainya di depan gubuk keempatnya memperhatikan sekeliling gubuk, setelah memastikan semua aman kelimanya perlahan memasuki gubuk.Di dalam gubuk mereka baru mengetahui kalau gubuk itu adalah portal yang akan membawa mereka berpindah tempat, Jika seperti itu sudah bisa dipastikan kalau saat ini tempat yang akan m
"Menjadi penerus atau tidak itu memang urusan ketua, tapi sebagai murid kami tetap harus membantu ketuanya," ucap senior Run yang sejak tadi hanya diam."Izinkan kami mengikuti pertandingan itu ketua," sahut senior Yung."Izinkan saja, sebagai gantinya kita akan ubah peraturannya, kamu hanya perlu mengikut sertakan dua muridmu saja," ucap Ratu Elf yang baru memasuki rumah."Tapi peraturannya untuk pemenangnya juga kita ganti, jika salah satu saja muridmu kalah kamu harus tetap mewarisi Tahta," ucap Ratu Elf."Kami setuju aku dan senior Run yang bertanding," sahut Fu Xi."Aku juga akan menyetujuinya tapi jika peraturannya diganti bukan pertarungan hidup dan mati, hanya sampai seseorang kalah pertandingan harus diakhiri," ucap ketua Tang."Tentu saja," sahut Ratu Elf.Ketua Tang bukan tidak percaya dengan kemampuan muridnya, tapi dirinya tidak ingin terjadi sesuatu pada muridnya karena dirinya sudah menentukan pilihan.Di tempat pertandingan yang sudah disiapkan Fu Xi dan senior Run men
Fu Xi dan keempat seniornya yang kembali ke tempat ras Elf membuat Ratu Elf tersenyum, Ratu Elf senang karena murid-murid Putranya mau mengikuti upacara pengangkatan Putranya menjadi Raja.Sesampainya kembali di sana semua ras Elf terlihat sangat ramah, buah-buahan dan banyak makanan disedikan untuk Fu Xi dan para seniornya.Selama dua hari Fu Xi dan keempat seniornya menunggu hari baik ketua Tang, tepat di hari ketiga Fu Xi dan keempat seniornya di minta mendatangi tempat di mana ketua Tang akan diangkat menjadi Raja ras Elf.Nyanyian merdu dilantunkan para ras Elf menyambut ketua Tang yang berada di barisan depan, mahkota yang ada di atas kepala Ratu Elf perlahan diangkat dan di taruh lebih dulu di sebuah batu.Setelah disumpah ketua Tang langsung dipasangkan mahkota yang sebelumnya di taruh di atas batu, Fu Xi dan para seniornya hanya bisa memperhatikan semua upacara dari kejauhan sambil menikmati hidangan yang disiapkan.Selesai pengangkatan Fu Xi lebih dulu memberi selamat pada k
Sambil membaringkan tubuhnya Fu Xi teringat kalau masih ada dua lembar dari buku mantra yang bisa dikuasainya, Fu Xi yang tidak ingin membuang waktu langsung mengambil buku mantra, Lalang yang sudah tahu apa yang harus dilakukannya bergegas melepaskan sesuatu agar Fu Xi bisa membaca mantra.Setelah membuka buku mantra tulisan yang ada di dalamnya bisa di mengerti oleh Fu Xi, dengan pelan Fu Xi membaca setiap kata mantra di halaman kedua."Pengendali alam, pengendali bumi, pengendali langit dan bumi, pengendali terpisah jarak di dekatkan kembali pengendali dengan ini aku mengendalikan jarak."Setelah membaca mantra Fu Xi mencoba mengambil cangkir yang ada di atas meja, Fu Xi seperti tidak menyangka dirinya bisa menggerakkan sesuatu dari jarak jauh."Kamu bisa membaca pikiran, kamu juga bisa mengendalikan sesuatu dari jarak jauh," ucap Lalang."Aku hanya berhutang satu lagi padamu," sambung Lalang."Kalau begitu aku ingin menguasainya sekarang juga," sahut Fu Xi.Lalang yang mengerti ke
Fu Xi keluar masuk desa untuk mencari informasi di mana kediaman keluarga Xi berada, di beberapa desa yang sudah di datanginya Fu Xi sama sekali tidak menemukan informasi apapun.Haaaaaaaah.Fu Xi menarik nafas panjang karena saat ini dirinya baru saja keluar dari desa kelima, sama seperti sebelumnya Fu Xi yang tidak menemukan hasil langsung keluar desa dan menuju desa lainnya.Fu Xi memilih mencari informasi di desa karena akan lebih menguntungkan untuknya, di desa-desa sangat jarang ada mata-mata yang bisa saja di kirim oleh keluarga Xi untuk mencaritahu tentangnya."Aku akan beristirahat di desa ini, jika tidak menemukan informasi lagi aku akan beralih ke kota mulai besok," ucap Fu Xi."Aku tebak di sini kamu pasti akan berhasil," sahut Lulang."Dari mana kamu tahu? Kamu sudah seperti peramal saja," ucap Fu Xi."Kamu hanya perlu percaya perkataanku," sahut Lulang.Fu Xi tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, jika yang dikatakan Lulang benar itu akan lebih bagus pikirnya.Fu Xi l
Indra pendengaran Fu Xi yang sangat tajam membuatnya bisa mendengar semuanya dekat sangat jelas, semua rencana Hang Xi sudah diketahuinya tapi melihat Ash Xi yang penasaran tentangnya Fu Xi yakin Hang Xi tidak mengatakan apa-apa tentang dirinya yang memiliki dua roh hewan spirit."Padahal dia yang membuat kita sampai seperti ini dan membuat anak muda ini menderita, kenapa dia tidak mengatakan saja yang sebenarnya," ucap Lalang bertelepati pada Lulang dengan kesal.Naga memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam, tanpa pelatihan indra seperti Fu Xi mereka sudah bisa melihat dan mendengar semua dari kejauhan."Manusia tidak semua sama seperti Fu Xi, dia tentu saja tidak akan mengakui kesalahan dengan mudah bukan hanya dia bahkan semua manusia juga seperti itu," sahut Lulang."Benar tapi tidak tahu kenapa aku kesal saja," ucap Lalang."Itu berarti kamu sudah hampir sepertiku," sahut Lulang."Cih, jangan samakan aku denganmu," ucap Lalang.Lulang hanya diam tidak menghiraukan Lalang
Setelah beberapa jam Hang Xi dan Rarai yang sadarkan diri perlahan-lahan duduk, keduanya yang melihat ke arah satu sama lain serentak berteriak."Ternyata masih ada," ucap keduanya serentak."Dari mana kamu mengetahuinya?" Tanya Hang Xi."Daripada kamu bertanya padaku kenapa tidak kamu jelaskan saja padaku lebih dulu, Bagaimana bisa dia masih memiliki roh hewan Spirit Naga bahkan sampai mendapatkan sayap?" Tanya Rarai. "Kenapa kamu bertanya padaku? Mungkinkah kamu juga sudah melihatnya menggunakan kedua matamu waktu itu," ucap Hang Xi yang tidak ingin disalahkan."Tapi... ."Hang Xi yang menatap tajam istrinya membuat Rarai seketika terdiam, Rarai tidak berani lagi banyak bicara kalau situasinya sudah sangat menegangkan seperti ini.Bruuuuuuuuuuuaaaaaaaak.Suara yang terdengar dari luar membuat keduanya sama-sama berdiri, belum sampai di luar salah satu pembunuh bayaran terlempar masuk ke dalam rumah.Wheeeeeeeeeeeeeesss.Wheeeeeeeeeeeeeesss.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Suara pertarungan
Jleeeeeeeeeeb.Hang Xi yang berjalan mendekat ke arah Fu Xi langsung menusukkan belati yang sudah disiapkannya sembunyi-sembunyi, bagi Hang Xi yang sudah dibangunnya saat ini jauh lebih penting daripada hubungan orang tua dan anak antara dirinya dan Fu Xi.Satu tusukan yang mengarah ke Rui Xi membuat Rarai merasa sangat senang, tapi kesenangan Rarai menghilang saat melihat Fu Xi yang seharusnya mati tertusuk belati ayahnya sendiri malah menghilang."Suamiku lihatlah ke belakang," ucap Rarai."Kamu tenang saja aku sudah membunuhnya," sahut Hang Xi santai."Coba lihatlah lagi," ucap Rarai.Hang Xi bergegas memutar badannya melihat ke belakang, Betapa terkejutnya Hang Xi saat melihat belatinya terjatuh ke tanah tanpa noda darah dan tanpa ada Fu Xi di sana."Ke mana dia pergi? Aku sangat yakin sudah membunuhnya dan mengenainya," ucap Hang Xi."Tidak perlu terkejut karena aku yang asli ada di sini," sahut Fu Xi yang asli.Fu Xi berada di atas terbang dengan kedua sayapnya, Hang Xi yang mel