Setibanya kembali di perguruan Fu Xi langsung mengurung diri, ketua Tang yang tidak ada di perguruan membuat Fu Xi tidak tahu harus melakukan dari mana untuk menjadi sangat kuat.Fu Xi yang teringat dirinya memiliki buku mantra bergegas mengeluarkannya dari cincin ruangnya, Fu Xi memperhatikan dengan sangat teliti buku matra di depannya."Buku itu."Lalang yang melihat buku mantra Fu Xi teringat sesuatu yang sangat besar, Lalang tidak menyangka Fu Xi malah menjadi pemilik buku mantra penyihir asli bukan hanya sekedar salinannya."Menurutmu apa dia adalah orang pilihan yang sudah di takdirkan untuk kita," ucap Lalang."Itu benar, tapi saat ini aku masih belum memberitahunya, dia masih memiliki dendam yang harus diselesaikan oleh karena itu dia akan menjadi sangat kuat lebih dulu," sahut Lulang menyahuti perkataan Lalang dengan bertelepati agar Fu Xi tidak mendengar pembicaraan mereka."Kalau benar dia yang menjadi pemilik takdir bukankah seharusnya kita memberitahunya dari awal, Karena
Fu Xi yang hanya memperhatikan dari luar langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah pelatihan, tepat setelah membuka pintu Fu Xi disambut ruangan tanpa satupun orang di dalamnya, tidak hanya itu Fu Xi yang juga mencari sesuatu yang akan digunakan latihan sama sekali tidak menemukan apapun di sana."Aku yakin tidak semudah yang terlihat saat ini," gumam Fu Xi.Fu Xi kembali melanjutkan langkahnya masuk ke dalam, setelah semakin masuk ke dalam Fu Xi mulai mengerti apa yang ada di sana.Wheeeeeeeeeeeeessss.Fu Xi langsung menyerang membabi buta sekelilingnya walau tidak ada apapun di sana, Fu Xi yakin tidak mungkin di dalam rumah pelatihan dirinya hanya diminta berjalan lurus saja tanpa mendapatakan latihan apapun.Dug dug.Seperti yang sudah diduga oleh Fu Xi walau terlihat kosong ruangan tempatnya berada saat ini tidak benar-benar kosong, tugasnya di sini mencari semua rintangan dan menyelesaikannya untuk sampai ke tingkat kedua.Fu Xi yang merasakan dengan sangat serius setiap
Bruuuuuuuuuaaaak.Salah satu wanita yang mendekat ke arahnya langsung didorong oleh Fu Xi, dirinya memang laki-laki tapi tekadnya sangat kuat wanita bukan sebuah masalah besar untuknya.Fu Xi bergegas merobek bajunya dan menjadikannya penutup mata, Fu Xi tidak peduli jika dirinya tidak bisa melihat saat bertarung, baginya tidak melihat lebih baik dari pada melihat yang tidak seharusnya dilihat dan menjadikan nya lemah."Ini baru pertama kalinya bagimu bertarung dengan menutup mata," ucap Lulang."Benar, jadi tidak masalah jika aku bertarung sambil belajar hal baru," sahut Fu Xi."Lalu bagaimana jika kamu mati?" Tanya Lulang."Aku tidak akan mati sebelum membalas dendam dan meminta penjelasan pada keluarga Xi, aku harap kamu selalu mengingat itu," ucap Fu Xi."Aku selalu mengingatnya, tapi bertarung sambil menutup mata membuat lawanmu mengambil keuntungan, jika kamu terlambat saja menghindar kamu akan celaka," sahut Lulang.Fu Xi tidak menjawab perkataan Lulang, seperti sebelumnya saat
Hilla sang pemilik rumah pelatihan tidak percaya apa yang baru saja didengarnya, hanya demi seorang murid ketua Tang berani memasang badan untuk melawannya, padahal sebelumnya hubungan mereka sangat baik ketua Tang dan dirinya sama-sama saling membantu."Hanya demi muridmu kamu ingin bermusuhan denganku?" Tanya Hilla."Memangnya kenapa? Dia muridku dan aku yang membawanya dia adalah tanggung jawabku," ucap ketua Tang."Aku masih tidak percaya itu," sahut Hilla."Kalau begitu aku tidak akan segan padamu, selagi bertarung aku tidak akan membiarkan muridmu naik ke tingkat empat apalagi sampai tingkat lima," sambung Hilla.Hilla langsung menutup matanya sesaat dan kembali membukanya, sekarang dirinya sudah siap untuk melawan ketua Tang, dirinya juga sudah siap untuk melawan ketua Tang dengan kekuatan penuh tidak peduli kalau sebelumnya mereka adalah temannya."Majulah," ucap Hilla."Bukankah seharusnya kamu yang menyerang, kamu yang ingin bermusuhan denganku," sahut ketua Tang.Hilla yang
Fu Xi sama sekali tidak menyangka buah yang terlihat sangat cantik dan mulus ternyata rasanya sangat berbeda dari perkiraannya, buah yang dikiranya manis malah sangat pahit mengalahkan tanaman herbal yang pertama kali dimakan olehnya."Untung saja aku sudah menelan tanaman seperti racun itu, jika tidak aku pasti akan mati sekarang," ucap Fu Xi."Buah yang kamu makan sama sekali tidak beracun," sahut Lulang."Kalau begitu kenapa penampilannya sangat berbeda jauh dari rasanya?" Tanya Fu Xi."Aku sendiri juga tidak mengetahuinya," ucap Lulang.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan ke arah pohon lainnya, buah berwarna kuning yang sekilas mirip pisang membuat Fu Xi bergegas memetiknya satu."Buah apa lagi ini," ucap Fu Xi.Buah seperti pisang yang di makan oleh Fu Xi malah lebih berair seperti buah semangka, walau begitu Fu Xi sangat bersyukur buah itu rasanya tidak seperti sebelumnya.FunXi beralih ke pohon yang berbuah seperti jeruk, bedanya buah di depannya kulitnya memili
Detak jantung Fu Xi semakin bertambah tidak beraturan saat rasa sakit sepenuhnya menyelimuti tubuhnya, sambil menahan semua itu Fu Xi hanya bisa menggiggit bibirnya sendiri agar tetap sadarkan diri dan tidak membuat usahanya dan usaha ketua Tangi menjadi sia-sia.Uhuk uhuk.Mendengar ketua Tang terbatuk Fu Xi yang semula sangat kesakitan mencoba terlihat biasa saja, Fu Xi berpikir saat ini dirinya hanya menahan rasa sakit tapi dirinya tidak tahu apa yang dirasakan ketua Tang sampai batuk seperti itu."Kuat, aku pasti bisa bertahan," gumam Fu Xi pelan.Arrrrrrrrrrrrkkkkkkkkhhh.Fu Xi yang baru menyemangati dirinya sendiri tiba-tiba berteriak sangat keras, satu pukulan yang sangat besar menghantam bagian dalam tubuhnya dan membuatnya tidak bisa menahannya."Bertahanlah ini baru tahap pertama, jika kamu tidak bisa bertahan usaha kita akan sama-sama sia-sia," ucap ketua Tang dengan suara pelan.Mendengar itu Fu Xi mencoba mengatur nafasnya kembali, Fu Xi tidak ingin usaha ketua Tang sia-s
Ketua Tang langsung menatap Fu Xi dengan sangat serius, setelah memperhatikan dengan sangat teliti ketua Tang merasa sangat lega karena usahanya berhasil, hanya tersisa satu cara terakhir yang harus dilakukan oleh Fu Xi agar tingkat pelatihannya naik sempurna.Tingkat menengah terdiri dari Dunia bawah, alam bawaan satu, alam bawaan dua, alam bawaan tiga, tingkat bumi dan inti bumi.Saat ini Fu Xi berhasil menerobos ke tingkat Dunia bawah, jika dia berhasil bertapa selama satu tahun dia akan sampai ke tingkat bumi bahkan inti bumi pikir ketua Tang."Apa kamu sudah siap?" Tanya ketua Tang."Maaf ketua aku lancang, aku ingin bertanya apa aku berhasil?" Tanya Fu Xi balik."Tentu saja, saat ini kamu berada di tingkat dunia bawah, jika langsung bertapa tingkat pelatihan mu akan kembali naik," ucap ketua Tang."Kalau begitu kapan aku harus bertapa?" Tanya Fu Xi."Jika kamu siap sekarang aku akan mengantarkan mu ke tempatnya," ucap ketua Tang."Aku tentu saja sudah siap ketua," sahut Fu Xi pe
Setelah menjelaskan pada keempat seniornya para seniornya langsung mengerti, buku mantra itu dan semua isi mantra adalah takdir Fu Xi siapa saja tidak sembarang orang bisa menghafalnya.Mereka sama sekali tidak menyalahkan Fu Xi, mereka merasa itu wajar walau kenyataan pahit mereka jadi tidak bisa menguasai hal menakjubkan seperti itu."Sudahlah bagaimana jika kita merayakan pesta dengan makan makanan besar di restoran mewah, aku yang akan mentraktir kalian hari ini," ucap senior Run."Hahaha, dari mana terbitnya matahari hari ini? Bagaimana bisa kamu berubah menjadi sangat baik hari ini," sahut senior Yung."Demi adik junior kita. Ahhhh, atau mulai dari sekarang aku menyebutnya saudara kita," ucap senior Run."Baiklah, karena kamu yang sangat baik kami tidak akan menolaknya," sahut senior Yung.Setelah menentukan tempatnya kelimanya sama-sama menghilang berpindah tempat, kelimanya yang berpindah ke restoran mewah di kota langsung memesan banyak makanan mewah.Setelah selesai makan Fu
Karena sudah berhasil mendamaikan dua Dewa saat ini adalah yang ditunggu olehnya, saat di mana penentuan dirinya bisa memilih apa yang harus dilakukannya ataupun tidak, hari di mana dirinya bisa menentukan nasib dan takdirnya sendiri."Aku akan membawa mu menghadap Kaisar Dewa, di sana kami bisa mengatakan apa yang ingin kamu lakukan nantinya tentang Takdirmu, katakan Jika kamu mau atau tidak menjadi dewa atau sebaliknya," ucap sang Cahaya."Apa pada Kaisar Dewa Aku juga membutuhkan formalitas? Seperti berpura-pura sopan," tanya Fu Xi."Kamu lakukan seperti biasa saja seperti sifatmu sendiri, karena Kaisar Dewa tahu apa yang kamu inginkan dan yang tidak kamu inginkan termasuk merubah sifatnya hanya untuk berpura-pura sopan," ucap sang cahaya."Saat di sana nanti aku tidak bisa ikut berbicara denganmu dan Tugasku juga sudah selesai aku tidak bisa lagi membantumu, setelah aku mengantarmu ke sana aku juga harus melanjutkan pekerjaanku yang lain," sah
Di dunia Dewa Fu Xi dan Anying yang sudah sampai di bawa oleh cahaya terdiam beberapa saat, kalau sebelumnya saja dirinya bisa menyelesaikan setiap permasalahan kali ini dirinya juga pasti bisa menyelesaikan pertengkaran kedua Dewa, mengingat masalalunya Fu Xi yakin kalau kali ini dirinya juga sama pasti bisa."Sekarang bagaimana?" tanya Anying."Aku akan melakukannya sekarang, jadi apapun itu jangan kamu coba halangi," ucap Fu Xi.Anying yang memang sebenarnya tidak berniat untuk menghalanginya agar semua cepat selesai hanya menganggukkan kepala, Anying melihat Fu Xi berjalan ke perbatasan di mana serangan demi serangan silih berganti."Ternyata para Dewa sangat kekanakan, bagaimana bisa bertarung satu sama lain seperti itu," ucap Fu Xi membuat serangan berhenti."Manusia, bagamana bisa ada manusia di sini," sahut kedua Dewa serentak.Para Dewa merasa sangat terkejut melihat kehadiran FunXi yang sebelumnya sama sekali tidak di sadarinya, seharusnya kehadiran manusia akan dengan mudah
Di dalam kamarnya Fu Xi merasa sangat lega akhirnya dirinya berhasil menepati janjinya, setelah bertemu dan memastikan wanita bernama Yin Fu Xi memanggil Tuan Hades, tugasnya hanya menemukan wanita bernama Yin karena sudah menemukan wanita itu dan mempertemukan keduanya Fu Xi merasa tugasnya sudah selesai."Kamu kenapa tidak pulang semalam?" tanya Anying."Aku berhasil menemukan wanita bernama Yin, aku juga sudah membantu mempertemukan keduanya membutuhkan waktu lama untuk aku agar bisa kembali ke perguruan," ucap Fu Xi."Aku ingin beristirahat hari ini, setelah ini baru kita pergi," sambung Fu Xi."Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua lainnya untuk mengajari para murid," sahut Anying.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Anying, tentu saja dirinya tidak keberatan istrinya untuk membantunya membantu melatih para murid karena itu memang tugasnya.Fu Xi yang membaringkan tubuhnya langsung menutup matanya dan tertidur dengan lelap, saat setelah Menutup Mata F
Fu Xi yang tiba di desa mulai mencari energi Yin yang ada di sekitarnya, energi Yin tidak hanya dimiliki oleh satu orang di desa yang saat ini dipijaknya terdapat puluhan orang yang memiliki energi Yin.Perbedaan orang yang memiliki energi Yin biasa dan Yin murni sama sekali tidak berbeda jauh, energi Yin murni tidak membuat orang lebih mencolok dari pemilik energi Yin lainnya.Di bawah pohon tidak jauh dari Gerbang Desa Fu Xi terus memperhatikan ke arah desa, semua wanita yang memiliki energi Yin diperhatikannya satu persatu menggunakan penglihatan tajamnya."Haaaaaah, di mana dia saat ini," gumam Fu Xi."Apa perlu aku mengumpulkan semua wanita-wanita itu dan bertanya pada mereka siapa yang bernama Yin," ucap Lulang sepemikiran dengan Fu Xi."Jika kamu yang mengumpulkan mereka pasti akan takut sepertinya memang harus mencari satu persatu," sahut Fu Xi."Terlalu lama, apa kamu akan kembali dulu, ini sudah malam," ucap Lulang."Tidak, aku ingin menemukan wanita itu dulu sebelum kembali
Keduanya yang sudah kembali ke tempat asal bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Fu Xi kepikiran tugas yang seharusnya diselesaikannya ada di surga tapi saat ini dirinya sudah keluar dan Fu Xi berpikir bagaimana caranya dirinya kembali ke sana."Kenapa tidak jadi pergi?" Tanya Amying."Aku lupa kalau yang harus aku selesaikan berada di surga tapi aku tidak tahu bagaimana cara agar kita kembali ke sini," ucap Fu Xi."Benar juga, jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Anying lagi."Aku akan masuk ke dalam ruang tanpa batas lebih dulu, akan aku tanyakan padanya," ucap Fu Xi."Tapi sebelumnya dia tidak ada di sana," sahut Anying."Tidak tahu kenapa aku merasa Sepertinya dia ada di dalam sana, jadi biarkan aku masuk ke sana dan bertanya padanya lebih dulu," ucap Fu Xi lagi disambut anggukan kepala oleh Anying.Fu Xi yang menutup matanya langsung menghilang berpindah ke ruang tanpa batas miliknya, baru berpindah tempat Fu Xi melihat cahaya putih berbentuk orang sudah ada di
Fu Xi dan Anying menatap tempatnya saat ini berdiri, setelah menaiki anak tangga yang tidak tahu ada berapa banyak Fu Xi dan Anying sampai di tempat yang lebih indah dari yang ada di bawah.Anying bahkan merasakan kedamaian yang membuatnya hampir lupa tugasnya, Anying juga sempat memiliki niat untuk tinggal di tempat itu."Walau kamu mau kamu belum tentu bisa tunggal di sini," ucap Lalang yang melihat Anying terlena dengan tempat yang dipijaknya saat ini."Aku tahu, tapi... .""Kalian berhentilah berbicara, aku sudah menemukan permasalahannya," ucap Fu Xi yang melihat ke arah satu arah."Apa permasalahannya sebenarnya?" tanya Lulang.Tidak menjawab pertanyaan Lulang Fu Xi langsung berjalan ke arah salah satu pohon Rindang yang berada 50 meter di depannya, di bawah pohon itu terdapat lubang yang di dalamnya terdapat api berukuran Segenggam tangan, di surga seharusnya tidak ada api Fu Xi yakin api itu adalah api dari neraka.Walau berpikiran seperti itu Fu Xi masih tidak mengerti satu h
Setibanya Fu Xi di dalam ruang tanpa batas miliknya Fu Xi memanggil cahaya yang biasa langsung menampakan dirinya tanpa harus menunggu panggilan darinya, Tapi saat ini setelah memanggil berulang kali cahaya yang biasa muncul itu tidak muncul sama sekali seperti tidak ada di dalam tubuhnya."Apa kamu masih berada di dalam tubuhku? Bisakah aku bertanya Apa yang harus kulakukan sekarang," ucap Fu Xi masih terus memanggil walau tahu sepertinya cahaya itu sudah tidak ada di dalam tubuhnya.Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan cahaya itu Fu Xi kembali membuka matanya, Fu Xi menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, karena cahaya itu tidak ada Fu Xi berpikir untuk mencari cara sendiri bagaimana caranya dirinya agar bisa mengembalikan api ke tempatnya semula.Melihat Fu Xi menarik bafas panjang Anying yakin kalau Fu Xi tidak berhasil bertemu dengan yang ada di dalam tubuhnya, ke mana perginya dan kenapa tiba-tiba menghilang membuat Fu Xi terlihat kebingungan."Jadi apa kamu tidak ber
Fu Xi memperingatkan istrinya agar terbiasa dengan suara teriakan yang nantinya akan semakin sering didengarnya, dan Sebenarnya bukan hanya teriakan saja yang akan didengarnya melainkan juga siksaan demi siksaan bagi mereka yang saat hidup di dunia menjadi Pendosa yang sangat besar.Sambil berjalan berdampingan dengan istrinya Fu Xi mencoba melihat ke arah sekelilingnya, Fu Xi ingin melihat apa yang harus diselesaikannya di neraka yang dipenuhi oleh jiwa-jiwa orang yang penuh dosa semasa hidupnya.Saat memperhatikan sekelilingnya Anying baru tersadar kalau jumlah para jiwa yang disiksa di dalam kobaran api lebih banyak wanita dibanding pria, semua wanita itu tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuhnya.Melihat setiap jiwa yang mendapatkan siksaan Anying begidik ngeri, setelah disiksa dengan sangat menyakitkan tubuh mereka menjadi utuh kembali dan mereka terus mengulangi siksaan tanpa henti dan jeritan dan teriakan terus memekik telinga."Sebenarnya Kenapa di neraka le
Fu Xi dan Anying masih terus memperhatikan pria yang berada tidak jauh dari si hitam dan si putih, setelah tugasnya selesai pria itu bersiap pergi sayap yang ada di belakang tubuhnya melebar dengan sempurna, walau sama-sama memiliki sayap sayap yang dimiliki Tuan Hades terlihat berbeda dengan yang dimiliki oleh Fu Xi.Tidak ingin tertinggal dari Tuan Hades Fu Xi bergegas mengepakkan sayapnya dan terbang menyusulnya, seperti mengetahui kalau saat ini sedang diikuti Tuan Hades berhenti dan memutar badannya."Ada apa manusia sepertimu mengikutiku?" Tanya Tuan Hades."Apa aku perlu memperkenalkan diri lebih dulu atau Haruskah aku langsung saja mengatakan tujuanku," ucap Fu Xi."Katakan saja tujuanmu karena aku sangat tidak suka berbasa-basi, lagi pula namamu tidak penting untukku," sahut Tuan Hades."Aku membutuhkan bantuanmu untuk pergi ke neraka, karena saat ini tidak ada yang bisa membantuku selain kamu Tuan hades yang terhormat," ucap Fu Xi."Dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu