Share

640. Petaka di Gunung Sereh Awi

Lingga menyambut kedatangan Geni, Jaya, dan Barma. “Aku mendapatkan waktu libur selama dua hari. Aku akan menghabiskan waktu di sini.”

“Lihatlah dirimu sekarang, Lingga. Kau bertambah tinggi dan gagah.” Geni menyentuh bahu dan lengan Lingga. “Kau pasti berlatih sangat keras.”

“Aku senang kau berkunjung ke padepokan, Lingga,” ujar Jaya.

“Hei, tunggu. Bukankah pakaian ini adalah pakaian yang dikenakan oleh pengitip tadi?” Barma tiba-tiba tertawa. “Kau pasti yang sudah mengintip para gadis, Lingga.”

“Benarkah?” Geni dan Jaya tersenyum lebar.

“Kau memang mesum, Lingga.” Geni tertawa. “Kau juga mengintip Sekar Sari saat kau pertama kali datang ke padepokan ini.”

“Paman Limbur Kancana mengerjaiku. Dia tiba-tiba saja menjatuhkanku di tengah sungai saat para gadis mandi. Aku terkejut dan segera pergi.”

“Kau pasti melihat tubuh para gadis itu, bukan?”

Lingga tiba-tiba menunduk. “Aku tidak sengaja melihatnya.”

“Lingga.” Para murid padepokan yang lain terdiam di dekat pintu dan teras. Mereka ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status