Share

447. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Semua orang yang ada di dalam ruang sontak terkejut meski tak lama setelahnya mereka tersenyum bahagia.

“Kakang Ajisaka, Kakang Amarsa, Gendis, kalian sudah kembali.” Malawati sampai menangis. Gadis itu dengan cepat keluar dari ruangan, berlari menuju tempat para korban Wintara dan Nilasari berada, melewati para pendekar yang berjaga di sekitar lorong.

“Apa yang terjadi, Nyai? Kenapa kau berlari?” tanya salah satu pendekar.

“Aku hanya ingin memeriksa keadaan para korban yang sudah sadarkan diri.” Malawati terus berlari tanpa menoleh ke belakang.

Kembali ke ruangan para tabib.

“Kembali bertugas,” ujar Galih Jaya pada para tabib. Ia kemudian menoleh pada Dharma yang terus memperhatikan sosok Pendekar Hitam yang mengaku sebagai Kancana. “Dharma, kita akan memeriksa keadaan para korban.”

“Baik, Galih Jaya.”

Galih Jaya, Dharma dan beberapa pendekar bergegas keluar ruangan, berlari menuju tempat para korban berada.

“Apa kau menyadari sesuatu yang aneh dari pendekar bernama Kancana itu, Dhar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status