Share

434. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Limbur Kancana bersama tiruan-tiruannya tiba di tempat cahaya api menyala tadi. Ia tercekat ketika melihat sisa pertarungan di tempat ini. “Bau apa ini?”

Salah satu tiruan Limbur Kancana mendekat, lalu memberikan sebuah batu yang bertuliskan sesuatu. “Nyi Genit.”

Limbur Kancana melompat ke puncak pohon. Bau aneh itu masih tercium olehnya. Dari jaraknya saat ini, sudah tidak bisa lagi merasakan keberadaan Sekar Sari. “Sepertinya Sekar Sari dibawa ke tempat Nyi Genit berada. Ini gawat.”

Salah satu tiruan lain kembal memberi sebuat batu bertuliskan pesan.

“Siluman kerbau. Jangan khawatir.” Limbur Kancana tercenung sesaat. “Apa mungkin yang menculik Sekar Sari adalah Brajawesi? Tapi dia masih terkurung di penjara raka Tarsubawa.”

Limbur Kancana segera duduk bersila, menghubungi Tarusbawa. “Raka, apa kau bisa mendengarku? Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu.”

Tarusbawa yang sedang memulihkan kekuatan di dalam pohon menyahut, “Apa yang ingin kau tanyakan, Limbur Kancana?”

“Apakah Brajawe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status