Share

295. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Kakang, sebaiknya kita menggunakan racun kalong setan.” Nilasari terbatuk dengan satu tangan menutup mulut. Bau dari ramuan pemusnah siluman membuatnya pening. Kedua tangannya juga bergetar di sela menepis serbuan anak panah. “Ternyata apa yang dikatakan Bangasera benar. Para pendekar itu benar-benar memberikan perlawanan serius pada kita.”

“Jangan! Kita tidak boleh menggunakan racun kalong setan hanya untuk menghadapi cecunguk-cecunguk ini. Sebaiknya kita mundur untuk saat ini.”

“Tapi, Kakang. Aku tidak ingin kalah dari pendekar-pendekar lemah seperti mereka. Aku masih ingin mengisap kekuatan mereka.” Nilasari mendengkus, menatap beberapa pendekar yang bersembunyi di balik pepohonan sembari terus melayangkan anak panah.

“Keputusanku tetap sama. Kita akan mundur dan kembali menyerang jika waktunya tepat. Setidaknya dengan kedatangan kita ke perkampungan ini, kita sudah mengetahui bagaimana cara musuh melawan kita saat ini. Dengan begitu, kita bisa membuat rencana untuk mengalahkan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status