Share

173. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Bagaimana dengan wajahku, Kakang? Apa aku kembali cantik seperti sediakala?” tanya Nilasari sembari memeriksa keadaan tubuhnya.

“Kau menjadi cantik kembali, Nilasari. Hanya saja kau masih terlihat tua, bukan seperti dirimu yang dulu,” jawab Wintara jujur.

“Benarkah, Kakang?” Nilasari cemberut, lalu melompat ke sebuah kendi berisi air di samping pagar bambu yang tumbang. Wanita itu mengamati penampilannya beberapa kali. “Kakang benar, aku masih terlihat tua.”

Nilasari kembali melompat ke dekat Wintara, lalu menatap tajam Bangasera. “Kenapa aku masih terlihat tua, Bangasera? Apa kau membohongiku dan kakangku?”

“Sama sekali tidak.” Bangasera memelotot tajam. “Buktinya kau dan Wintara menjadi lebih muda dari sebelumnya. Jika kau menginginkan dirimu kembali ke keadaan semula, kenapa kau tidak mencari perkampungan warga yang lain agar kau bisa mengisap kekuatan mereka kembali?”

Nilasari mendengkus, mengamati warga yang bergelimpangan di tanah. “Rasa mereka benar-benar pahit. Aku bahkan ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status