Share

172. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Tidak mungkin,” ujar Nilasari dengan tatapan penuh ketidakpercayaan, “meski aku dan kakangku sudah melanglangbuana di rimba persilatan selama bertahun-tahun lamanya, kami berdua tidak pernah sekalipun diminta Gusti Totok Surya untuk menjadi anggota Cakar Setan. Berhentilah membual, Bangasera. Kau membuatku ingin meludahimu sepanjang malam.”

Wintara menatap tajam Bangasera, berusaha menilai ilmu kanarugan pria bersisik ular di depannya. Ia bisa merasakan kekuatan yang meluap-luap dari pria yang berhasil mengalahkan dirinya dan adiknya beberapa saat lalu.

“Aku tahu kalau kalian hanya terkejut dan merasa iri padaku. Tapi pada kenyataannya aku adalah salah anggota Cakar Setan yang dipilih langsung oleh Gusti Totok Surya. Gusti Totok Surya memilihku karena aku pantas menjadi salah satu pendekar terkuatnya.” Bangasera tertawa, lalu menunjukkan dada sebelah kiri yang terdapat gambar tengkorak.

Wintara dan Nilasari sontak terhenyak, berdecak kesal ketika melihat tanda itu. Mau tak mau mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status