Share

552. Part 10

"Tapi kita tidak punya urusan dengan penguasa Pulau Hantu itu!" Kata Maharani sambil ikuti langkah Putri Alam Baka dan lompati mayat Pujangga Kramat.

"Tak peduli apa urusan mereka mengamuk di sini, tugas kita adalah hancurkan mereka jika perlu tanpa sisa sedikit pun!"

Selendang Maut sedang terpojok di salah satu bangunan seperti barak, ia menghadapi tiga lawannya yang bersenjata tombak semua. Selendangnya berkelebat cepat bagaikan kilat, menyambar ke sana-sini, dan akhirnya tiga lawannya itu pun tumbang tak berkutik lagi. Baru saja ia hendak lentingkan tubuh menuju ke arah Peri Malam yang dikeroyok oleh lima lawan itu, tiba-tiba sesosok tubuh meluncur turun dari atap barak. Jleeg...! Orang itu berdiri di depan Selendang Maut dengan mata memandang tajam.

"Nyai...?!" Sentak Selendang Maut. Ia terkejut sekali memandang orang yang muncul di depan itu. Sekejap ia tak bisa bicara.

Orang yang ada di depannya itu cepat ulurkan tangan dan berkata. "Serahkan pedang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status