Share

553. Part 11

Ia pun menahan tenaga dalamnya agar tidak mudah terlepas sebelum cincin itu diarahkan pada sasarannya. Nyai Betari Ayu tenangkan diri dan tetap bisu sebelum kedua lawannya bergerak.

Mata Betari Ayu tak pernah lepas dari gerak kewaspadaan. Karenanya, ketika Maharani tebarkan kipasnya dalam gerakan kecil, Betari Ayu cepat hadangkan tangan kiri ke depan untuk menahan pukulan jarak jauh yang dilepas kan secara diam-diam itu.

Deeb...!

Pukulan itu bisa tertahan. Maharani mundur setindak karena tersentak. Tapi dari cincin di tangan kirinya melesat sinar menyilaukan ke arah samping secara tak sengaja. Sinar itu mengenai seorang lawan yang sedang berhadapan dengan Selendang Maut.

Melihat kilatan sinar menyilaukan dari cincin itu, maka Maharani dan Putri Alam Baka terbelalak seketika. Karena mereka melihat ada satu orang lagi yang rubuh dalam keadaan tubuh bolong karena terkena tembusan sinar putih menyilaukan itu.

Orang yang rubuh dan menjadi korban kedua a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status