Share

545. Part 3

last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-11 01:03:02

"Perawan Sesat!" Geramnya dengan mata menyipit tajam.

"Jika kau bersikeras untuk tidak menyerahkan pemuda itu kepada Nyai Lembah Asmara, kau harus melangkahi mayatku dulu!"

"Aku tak keberatan!" Jawab Perawan Sesat.

"Seribu mayat dirimu akan kulangkahi dalam sekejap, Maharani!"

"Cabut pedangmu!" Sentak Maharani sambil ia mulai pasang kuda-kuda untuk menyerang. Perawan Sesat melangkah pelan ke kiri, kembali lagi ke kanan sambil matanya melirik ke arah Maharani dengan senyum meremehkan.

"Pedangku tak akan kucabut! Karena untuk membuatmu menjadi mayat cukup menggunakan kelingkingku, Maharani!"

"Mulut sombong busuk!" Geram Maharani, kemudian ia kibaskan kipasnya dari kiri ke kanan dalam keadaan terbuka dan miring.

Wuuus...!

Tenaga dalam bagaikan ditebarkan dalam gerakan cepat, melesat ke arah Perawan Sesat. Dengan lincah perempuan berambut acak-acakan itu sentakkan ujung jempol kakinya ke tanah dan tubuhnya melesat naik ke atas samb

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Kera Sakti   546. Part 4

    Di tanah yang jaraknya lebih dari seratus langkah itu, dibangun pula rumah-rumah kecil yang merupakan pemukiman para anak buah Nyai Lembah Asmara. Juga dibangun tempat-tempat khusus untuk berlatih ilmu.Di sana dipersiapkan sepasukan prajurit wanita yang kelak akan menjadi benteng utama dari negeri yang ingin didirikan oleh Nyai Lembah Asmara. Mereka adalah kaum wanita yang tangguh dan terpilih. Cantik dan menggiurkan, adalah syarat utama untuk menjadi anak buah Nyai Lembah Asmara.Di sana, cinta bebas berkeliaran. Pria hanya merupakan barang yang bisa dibeli dan dijadikan satu kebutuhan hidup bila sewaktu-waktu diperlukan. Nyai Lembah Asmara dan anak buahnya dikenal sebagai perempuan-perempuan pemburu cinta yang tak segan-segan membantai lelaki yang habis dikencaninya. Mereka ditempa oleh Nyai Lembah Asmara untuk menjadi perempuan yang berjaya di atas kaum lelaki mana pun juga. Karena menurut ramalan seorang ahli nujum dari Mongol yang pernah bertemu dengan Nyai.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Pendekar Kera Sakti   547. Part 5

    "Tapi sebelum kita mendobrak masuk, ada baiknya kalau kita selidiki dulu apakah Baraka benar-benar ada di sana, dan di sebelah mana. Jadi kita tidak buang-buang waktu dan tenaga jika harus membantai habis orang-orangnya Nyai Lembah Asmara.""Setuju aku gagasanmu dengan!"Kemudian, Pujangga Kramat memasukkan jari telunjuknya ke mulut. Sebentar kemudian dikeluarkan lagi. Jari telunjuk yang basah oleh ludahnya itu diangkat ke atas dengan tangan teracung naik. Ia pejamkan mata sebentar.Selendang Maut memandangi dengan dahi kerut. Heran melihat apa yang dilakukan Pujangga Kramat. Kejap berikut, Pujangga Kramat turunkan tangan dan berkata. "Baraka memang ada benteng di dalam.""Maksudmu, Baraka ada di dalam benteng itu?""Ya!" Jawabnya tegas.Selendang Maut manggut-manggut sambil menatap bangunan itu. Hatinya membatin geli melihat cara Pujangga Kramat melacak Baraka."Cara yang dipakai seperti cara orang yang mencari tahu arah angin berhem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Pendekar Kera Sakti   548. Part 6

    Sementara itu, Peri Malam sigap kembali berdiri, menunggu serangan berikutnya. Selendang Maut bisikkan kata di hatinya. "Lumayan juga tangkisan tangannya. Dia salurkan tenaga dalamnya tadi hingga bikin kakiku sedikit kesemutan!"Di sisi lain, Peri Malam juga bisikkan kata dalam hatinya. "Setan! Linu juga tulangku menangkis tendangannya. Pasti dia salurkan tenaga dalamnya ke kaki. Agaknya dia tidak main-main! Aku harus lebih waspada lagi."Melihat Selendang Maut bangkit kembali, Peri Malam segera sentakkan kaki ke tanah dan melesat naik tubuhnya, berjungkir balik satu kali di udara.Wuuus...!Tepat pada saat itu, Selendang Maut pun melesat naik ke udara dan bersalto satu kali di udara.Wusss...!Kedua tangan mereka siap di udara dengan tenaga dalam yang tidak main-main. Wajah mereka sama-sama tampakkan kegeraman dan nafsu untuk saling membunuh.Tiba-tiba Pujangga Kramat hentakkan kakinya ke tanah dan lompatlah tubuhnya melayang maju ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Pendekar Kera Sakti   549. Part 7

    Baraka bersungut-sungut dan buang muka. Sikap Baraka mencemaskan hati Maharani, Putri Alam Baka, dan orang-orang yang ada di situ. Selama ini tak ada orang yang berani menolak panggilan Nyai Lembah Asmara. Penolakan itu bisa membuat Nyai menjadi murka. Tapi agaknya Nyai Lembah Asmara tidak bersikap seperti biasanya, ia justru tertawa semakin kegirangan melihat Baraka menolak panggilannya, ia berseru kepada anak buahnya."Lihat! Lihatlah dia! Penolakannya itu menandakan bahwa ia tidak mudah tertarik dengan seorang perempuan. Itu pertanda dia punya harga diri yang cukup tinggi dan sudah sepantasnya aku mendapatkan pria yang punya harga diri tinggi. Penolakannya itu menandakan pula bahwa dia... masih perjaka! Ha ha ha...!"Yang lain ikut tertawa bagai mendukung kegembiraan Nyai Lembah Asmara. Tapi Baraka tetap tidak mau ikut tertawa, ia bahkan menatap tiap wajah yang ada di situ, mencari seraut wajah yang pernah ia temui di alam semadinya, juga yang sering hadir di alam m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Pendekar Kera Sakti   550. Part 8

    Sungguh romantis sebenarnya suasana di peraduan itu, sayangnya Baraka tidak tergugah kemesraannya, ia bahkan masih bingung mencari kekasihnya di dalam kamar tersebut."Mana kekasihku? Tak kulihat ada di kamar ini!" Katanya seperti bicara sendiri, tapi didengar oleh Nyai Lembah Asmara."Akulah kekasihmu, Baraka," Kata Nyai Lembah Asmara sambil melepas mahkota dan melepas pula jubah merah jambunya.Baraka bersungut-sungut memandangnya, lalu berkata. "Bukan kamu! Sudah kubilang wajahnya lebih cantik dan lebih menggairahkan dari dirimu, Nyai!""Jangan bicara begitu, Baraka. Itu sama saja kau membangkitkan amarahku!""Aku tidak peduli! Memang menurut penilaianku dia lebih cantik dari dirimu, Nyai! Aku tak mau bohongi diriku sendiri.""Jangan banyak bicara, Baraka! Sebaiknya lekas lepasi pakaianmu. Aku sudah tak sanggup menahan gejolak hasratku untuk mencumbumu!"Sambil Nyai Lembah Asmara mendekat, ia meraih pundak Pendekar Kera Sakti, mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Pendekar Kera Sakti   551. Part 9

    "Ciumlah aku...,"Perintah Nyai Lembah Asmara bernada bisik. Baraka pun mencium bibir itu. Mengecup dan melumatnya yang segera mendapat perlawanan tak kalah panas dari Nyai Lembah Asmara sendiri.Hanya saja di dalam hati Baraka, terlintas pertanyaan-pertanyaan yang menggundahkan hatinya. "Mengapa aku mau? Mengapa aku menurut? Mengapa bibir ini kupagut? Apakah aku harus pasrah dan membiarkan hasratku dipenuhi oleh kehangatan tubuhnya? Ah..., mengapa jiwaku jadi bimbang begini?!"Pendekar Kera Sakti menurut ketika tubuhnya di dorong ke belakang dan jatuh terbaring di ranjang empuk itu.Blukkk...!Nyai Lembah Asmara menerkamnya.-o0o-CINTA mengamuk di hati dan jiwa Nyai Lembah Asmara. Amukan cinta itu begitu gemuruhnya, hingga menutup kedua gendang telinga Nyai Lembah Asmara dari seruan dan pekikan di luar kamar. Apalagi saat itu Pendekar Kera Sakti pun tampak ingin meronta dan melawan kekuatan racun Darah Asmara dengan ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Pendekar Kera Sakti   552. Part 10

    "Tapi kita tidak punya urusan dengan penguasa Pulau Hantu itu!" Kata Maharani sambil ikuti langkah Putri Alam Baka dan lompati mayat Pujangga Kramat."Tak peduli apa urusan mereka mengamuk di sini, tugas kita adalah hancurkan mereka jika perlu tanpa sisa sedikit pun!"Selendang Maut sedang terpojok di salah satu bangunan seperti barak, ia menghadapi tiga lawannya yang bersenjata tombak semua. Selendangnya berkelebat cepat bagaikan kilat, menyambar ke sana-sini, dan akhirnya tiga lawannya itu pun tumbang tak berkutik lagi. Baru saja ia hendak lentingkan tubuh menuju ke arah Peri Malam yang dikeroyok oleh lima lawan itu, tiba-tiba sesosok tubuh meluncur turun dari atap barak. Jleeg...! Orang itu berdiri di depan Selendang Maut dengan mata memandang tajam."Nyai...?!" Sentak Selendang Maut. Ia terkejut sekali memandang orang yang muncul di depan itu. Sekejap ia tak bisa bicara.Orang yang ada di depannya itu cepat ulurkan tangan dan berkata. "Serahkan pedang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Pendekar Kera Sakti   553. Part 11

    Ia pun menahan tenaga dalamnya agar tidak mudah terlepas sebelum cincin itu diarahkan pada sasarannya. Nyai Betari Ayu tenangkan diri dan tetap bisu sebelum kedua lawannya bergerak.Mata Betari Ayu tak pernah lepas dari gerak kewaspadaan. Karenanya, ketika Maharani tebarkan kipasnya dalam gerakan kecil, Betari Ayu cepat hadangkan tangan kiri ke depan untuk menahan pukulan jarak jauh yang dilepas kan secara diam-diam itu.Deeb...!Pukulan itu bisa tertahan. Maharani mundur setindak karena tersentak. Tapi dari cincin di tangan kirinya melesat sinar menyilaukan ke arah samping secara tak sengaja. Sinar itu mengenai seorang lawan yang sedang berhadapan dengan Selendang Maut.Melihat kilatan sinar menyilaukan dari cincin itu, maka Maharani dan Putri Alam Baka terbelalak seketika. Karena mereka melihat ada satu orang lagi yang rubuh dalam keadaan tubuh bolong karena terkena tembusan sinar putih menyilaukan itu.Orang yang rubuh dan menjadi korban kedua a

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

  • Pendekar Kera Sakti   1256. Part 23

    Orang pertama yang menghadapi Baraka adalah Tongkang Lumut yang bersenjata rencong terselip di depan perutnya. Yang lain mundur, memberikan tempat untuk pertarungan maut itu. Tongkang Lumut mulai buka kuda-kudanya, tapi Baraka malahan menggaruk-garuk pantatnya dengan seenaknya saja. Ketenangan itu sengaja dipamerkan Baraka untuk membuat ciut nyali lawannya, sekalipun hanya sedikit saja kedutan nyali itu dialami oleh lawan, tapi punya sisi menguntungkan bagi Baraka.Tongkang Lumut rendahkan kakinya. Kedua tangan terangkat, yang kanan ada di atas kepala dengan bergetar pertanda tenaga dalam mulai disalurkan pada tangan tersebut. Tangan kirinya menghadang di depan dada. Menggenggam keras dan kuat sekali.Slaaap...!Tiba-tiba Tongkang Lumut bagai menghilang dari hadapan Baraka. Tahu-tahu dia sudah berpindah tempat di belakang Baraka dalam jarak satu jangkauan tangan. Tentu saja punggung Pendekar Kera Sakti dijadikan sasaran tangan yang sudah berasap itu. Menyadari h

  • Pendekar Kera Sakti   1255. Part 22

    JUBAH hitam berambut putih panjang terurai sebatas punggung adalah tokoh sakti dari Nusa Garong. Biar badannya kurus, wajahnya bengis, matanya cekung, tapi kesaktiannya tak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai ketua perguruan aliran hitam, yaitu Perguruan Lumbung Darah. Namanya cukup dikenal di kalangan aliran sesat sebagai Tengkorak Liar. Anak buahnya pernah berhadapan dengan Baraka ketika Baraka selamatkan Sabani, kakak Angon Luwak dalam peristiwa Keris Setan Kobra. Orang kurus bersenjata cambuk pendek warna merah itu berdiri tepat berhadapan dengan Baraka. Usianya diperkirakan sama dengan orang yang berpakaian serba hijau, sampai ikat kepalanya juga hijau, sabuknya hijau, gagang rencongnya hijau dan pakaian dalamnya hijau lebih tua dari jubah lengan panjangnya. Orang itu dikenal dengan nama Tongkang Lumut, dari Perguruan Tambak Wesi.Dalam usia sekitar delapan puluh tahun ke atas ia masih mempunyai mata tajam dan rambut serta kumisnya abu-abu. Badannya masih tegap, walau tak

  • Pendekar Kera Sakti   1254. Part 21

    Kini kelihatannya Ki Bwana Sekarat mulai memperhatikan segala sikap Baraka yang tadi terjadi saat ia menceritakan kehebatan pedang maha sakti itu. Ki Bwana Sekarat bertanya pada pemuda dari lembah kera itu, "Tadi kudengar kau mengatakan 'persis', maksudnya persis bagaimana?""Aku melihat pedang itu ada di tangan muridmu."Ki Bwana Sekarat kerutkan dahi, pandangi Baraka penuh curiga dan keheranan."Aku tak punya murid. Semua muridku sudah mati ketika Pulau Mayat diobrak-abrik oleh Rawana Baka atau Siluman Selaksa Nyawa!"Baraka tersenyum. "Kau mempunyai murid baru yang hanya mempunyai satu ilmu, yaitu ilmu 'Genggam Buana'. Apakah kau sudah tak ingat lagi?"Segera raut wajah Ki Bwana Sekarat berubah tegang. "Maksudmu... maksudmu pedang itu ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu?""Benar!" lalu Baraka pun ceritakan kembali tentang apa yang dilihatnya saat Angon Luwak bermain perang-perangan dengan Saladin dan yang lainnya.

  • Pendekar Kera Sakti   1253. Part 20

    Wuuuss...! Kabut itu membungkus sekeliling mereka berdua. Kejap berikut kabut itu lenyap. Kedua tubuh mereka pun lenyap. Tak terlihat oleh mata siapa pun."Kita lenyap dari pandang mata siapa pun, Gusti Manggala. Suara kita pun tak akan didengar oleh siapa pun walau orang itu berilmu tinggi."Baraka memandangi alam sekeliling dengan kagum, sebab dalam pandangannya alam sekeliling bercahaya hijau semua. Mulut Baraka pun menggumam heran. "Luar biasa! Hebat sekali! Ilmu apa namanya, Ki?""Namanya ilmu... jurus 'Surya Kasmaran'.""Aneh sekali namanya itu?""Jurus ini untuk menutupi kita jika sewaktu-waktu kita ingin bermesraan dengan kekasih."Gelak tawa Baraka terlepas tak terlalu panjang. "Agaknya jurus ini adalah jurus baru. Aku baru sekarang tahu kau memiliki ilmu ini, Ki!""Memang jurus baru! Calon istrimu itulah yang menghadiahkan jurus ini padaku sebagai hadiah kesetiaanku yang menjadi penghubung antara kau dan dia!""Menakj

  • Pendekar Kera Sakti   1252. Part 19

    "Apa maksudmu bertepuk tangan, Bwana Sekarat?" tegur Pendeta Mata Lima.Dengan suara parau karena dalam keadaan tidur, KI Bwana Sekarat menjawab, "Aku memuji kehebatan Gusti Manggala-ku ini!" seraya tangannya menuding Baraka dengan lemas. "Masih muda, tapi justru akan menjadi pelindung kalian yang sudah tua dan berilmu tinggi!""Jaga bicaramu agar jangan menyinggung perasaanku, Bwana Sekarat!" hardik Pendeta Mata Lima.Ki Bwana Sekarat tertawa pendek, seperti orang mengigau, ia menepuk pundak Baraka dan berkata, "Pendeta yang satu ini memang cepat panas hati dan mudah tersinggung!""Ki Bwana Sekarat, apa maksud Ki Bwana Sekarat datang menemuiku di sini? Apakah ada utusan dari Puri Gerbang Kayangan?"Mendengar nama Puri Gerbang Kayangan disebutkan, kedua pendeta itu tetap tenang. Sebab mereka tahu, bahwa Baraka adalah orang Puri Gerbang Kayangan. Noda merah di kening Baraka sudah dilihat sejak awal jumpa. Semestinya mereka merasa sungkan, karena mer

  • Pendekar Kera Sakti   1251. Part 18

    Tetapi tiba-tiba sekelebat Sinar putih perak dari telapak tangan sang pengintai melesat lebih dulu sebelum Rajang Lebong lepaskan jurus 'Pasir Neraka' andalannya.Zlaaap...!Sinar putih perak yang dinamakan jurus 'Tapak Dewa Kayangan' itu tepat kedai dada Rajang Lebong.Deeub...! Blaaarrr...!Apa yang terjadi sungguh tak diduga-duga oleh Pangkas Caling. Tubuh Rajang Lebong hancur. Pecah menjadi serpihan-serpihan daging dan tulang yang menyebar ke mana-mana. Bahkan darahnya sendiri tak bisa terkumpulkan. Ada yang membasahi batu, pohon, daun, ilalang, dan ke mana saja tak jelas bentuknya, hanya warna merah yang membuat alam sekitarnya bagai berbunga indah. Sedangkan Pangkas Caling gemetar antara takut dan memendam murka, ia sempat berkata pada dirinya sendiri, "Kalau begini matinya, bagaimana aku bisa meludahi Rajang Lebong? Apanya yang harus kuludahi! Celaka! Ada orang yang membantu kedua pendeta itu! Ilmunya pasti lebih tinggi! Sebaiknya aku harus lekas-l

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status