Share

537. Part 14

last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-09 01:01:43

"Siapa kau, Anak Muda?!" Tanya Datuk Marah Gadai dengan lagak bijaknya.

"Rupanya kau tokoh baru di rimba persilatan ini, sehingga tidak mengenali diriku!" Kata Dirgo Mukti dengan angkuhnya.

Datuk Marah Gadai serukan tawa bernada mengejek. "Kau itu anak ingusan, mana mungkin aku mengenalimu? Bukan karena aku tokoh baru di dunia persilatan, tapi karena kau terlambat muncul karena masih menetek ibumu, jadi aku tidak mengenalimu!"

"Bicaralah dengan tutur kata yang baik dan sopan, Pak Tua!"

Makin terkekeh geli Datuk Marah Gadai dipanggil dengan sebutan 'pak tua'. Baginya itu panggilan yang belum waktunya muncul. Tapi karena yang menyerukan adalah mulut bocah ingusan, Datuk Marah Gadai pun merasa tidak perlu mempermasalahkannya. Yang menjadi masalah adalah maksud dan tujuan anak muda di depannya itu.

"Sebutkan namamu atau kuhabiskan nyawamu sekarang juga?" Datuk mulai mengawali ancamannya dengan sudut mata menatap bengis.

"Kurasa kau tak perlu men

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Kera Sakti   538. Part 15

    Hembusan angin itu dirasakan bukan hembusan angin sembarangan. Cepat pula Pendekar Kera Sakti cabut suling mustikanya dan dikibaskan ke belakang sambil putar tubuhnya.Wuuut...!"Aahg...!"Kibasan angin laksana badai topan itu membuat seseorang bertubuh kurus kering terpental jatuh ke belakang dalam jarak empat langkah. Orang itu menyeringai memegangi pinggangnya yang terasa mau patah itu. Ia bangkit dengan menggeliat sakit dan menggerutu."Sial! Begitukah sambutanmu kepada orang yang tidak memusuhimu, Baraka?""O, maafkan aku, Peramal Pikun! Kukira kau musuh yang ingin memukulku dari belakang!"Peramal Pikun, orang yang sudah berambut uban merata dengan alis dan jenggotnya pun putih semua, sedikit terpincang-pincang mendekati Baraka. Dari mulut tuanya masih mengeluarkan gerutuan yang membuat Pendekar Kera Sakti jadi tersenyum geli."Aku tak pernah membokong musuhku, kecuali kepepet!"Peramal Pikun hentikan langkah setelah jara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pendekar Kera Sakti   539. Part 16

    Malam mulai datang. Cahaya purnama berpendar di atas memandangi bumi. Sejenak Pendekar Kera Sakti ingat janji pertarungannya dengan Manusia Sontoloyo pada purnama kedua nanti. Tapi untuk sementara ia kesampingkan dulu tantangan Dirgo Mukti tersebut, ia masih membutuhkan pemusatan pikiran untuk penyembuhan luka Perawan Sesat.Ketika malam semakin kelam, selesai sudah penyembuhan yang dilakukannya terhadap Perawan Sesat. Baraka tinggal menunggu perempuan itu siuman. Untuk membuang rasa penat di dalam pondok berdinding anyaman pandan itu, Baraka melangkah keluar.Ditatapnya Peramal Pikun yang duduk di atas sebuah batu, lima langkah dari pondoknya, merenung sambil dongakkan kepala, bak sedang mengamati indahnya rembulan.Pendekar Kera Sakti mendekatinya. Ia duduk di batang pohon kering yang tumbang miring. Kemudian ia segera ajukan tanya kepada Peramal Pikun. "Aku ingin sekali mengetahui suatu rahasia yang amat penting bagi hidupku. Maukah kau menjawabnya?"P

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pendekar Kera Sakti   540. Part 17

    "Kau telah menyerangku dan membuatku hampir mati?!""Ya!""Lalu siapa yang sembuhkan lukaku?""Aku juga!""Kenapa kau sembuhkan aku?""Iseng-iseng saja," Jawab Baraka dengan santai, berkesan menyepelekan pertanyaan itu.Cepat sekali kaki Perawan Sesat berkelebat menampar pipi Baraka. Cepat pula tangan kanan Pendekar Kera Sakti berkelebat naik sampai telapak tangannya yang merapatkan jari itu berhenti di depan pipinya. Kaki yang sudah meluncur itu membalik sebelum menyentuh tangan Pendekar Kera Sakti. Hampir membuat Perawan Sesat terpelanting jatuh kalau tidak segera ditopang oleh tangan kurus Peramal Pikun."Jangan coba-coba meremehkan aku!" Hardiknya kepada Baraka."Perawan Sesat, kau ini sudah diselamatkan nyawamu oleh Baraka. Bukannya berterima kasih malah mengancam!" Tukas Peramal Pikun. Perawan Sesat menuding tegas di depan hidung Peramal Pikun."Kau jangan turut campur urusanku kalau mau punya umur panjang!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pendekar Kera Sakti   541. Part 18

    Kejap kemudian napas Perawan Sesat disentakkan lewat hidung.Wusss...!Pelan tapi berbahaya, karena itulah yang dinamakan ilmu 'Pelet Sukma' yang mampu membuat setiap lelaki mabuk birahi. Tetapi ada satu keanehan yang dirasakan oleh Perawan Sesat. Ketika napasnya terhempas lewat hidung tadi, tiba-tiba napas itu memantul balik terasa masuk kembali ke dalam hidung. Namun hati Perawan Sesat sangsi akan hal itu, karena perasaan seperti itu belum pernah dialami. Peristiwa berbaliknya hembusan napas itu belum pernah terjadi. Perawan Sesat tidak mengetahui kalau di tubuh Baraka tengah mengeram sebuah kekuatan pengasih maha dahsyat bernama Aji ‘Dewa Kayangan’. Dengan ajian ini, Baraka memiliki kekebalan terhadap aji pengasih manapun.Perawan Sesat tetap harapkan Baraka mulai tergiur dengan kemolekan tubuhnya. Perawan Sesat mulai memamerkan belahan dadanya yang sungguh montok itu.Pendekar Kera Sakti tertawa kecil, ia segera berdiri dan Perawan Sesat i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pendekar Kera Sakti   542. Part 19

    Baraka manggut-manggut dengan wajah kebodoh-bodohan."Iya. Lekas, jangan banyak bicara lagi!" Bentak Perawan Sesat."Aih, kau bentak-bentak aku?! Aku tak mau!""Tidak, tidak! Aku tidak bentak kamu lagi!""Aku tidak mau!"Baraka menggeleng dan membuang pedang itu ke semak belukar."Setan kau! Kenapa kau buang gagang pedang itu?! Dasar sinting!"Perawan Sesat bergegas ke semak belukar untuk mengambil gagang pedangnya. Baraka hanya tertawa-tawa."Benar-benar edan orang itu!" Gerutu Perawan Sesat sambil mencari gagang pedang yang tadi dibuang Baraka."Habis ini kuhajar sebentar dia, biar tahu adat sedikit terhadapku! Seenaknya saja dia buang gagang pedang itu. Dia tidak tahu kalau di dalam gagang pedang masih tersimpan racun yang mematikan dan bisa kugunakan untuk membunuh dirinya!"Langkah kaki menyusuri semak terhenti. Mata Perawan Sesat terbelalak lebar, ia melihat gagang pedangnya tergeletak di antara rerumputan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pendekar Kera Sakti   543. Ratu Lembah Asmara

    PERAWAN SESAT segera sigap dan berdiri dalam posisi siap menyerang. Matanya liar penuh waspada. Tangan Perawan Sesat hendak mencabut senjata rahasia berbentuk bintang segi enam. Tapi dengan cepat kaki Pendekar Kera Sakti menendang tangan Perawan Sesat.Plakk...!Cepat sekali Perawan Sesat menarik tangannya kembali, tapi gerakan itu terlambat. Mata liar Perawan Sesat memandang lurus ke arah Baraka."Apa maksudmu menendang tanganku?!" Geram Perawan Sesat."Senjata itu beracun. Hanya pemiliknya yang bisa memegang dan tidak terkena racunnya!""Aku lebih tahu daripada kau, Baraka!" Sentak Perawan Sesat."Senjata bintang persegi enam seperti itu adalah senjata milik temanku sendiri. Itu senjatanya Putri Alam Baka! Senjata itu tidak beracun dan tidak berbahaya. Hanya sebagai senjata peluka saja, Baraka!""Lantas mengapa daun-daun pohon ini menjadi layu semua. Lihatlah ke atas! He he he...!"Terkesiap mata Perawan Sesat setelah memanda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pendekar Kera Sakti   544. Part 2

    Selain sering menjadi utusan bagi Nyai Lembah Asmara, Putri Alam Baka juga merupakan orang kepercayaan Nyai Lembah Asmara yang menjadi wakil tertinggi dan dikenal sebagai orang kedua di Bukit Garinda. Jelas Perawan Sesat sedikit gentar melihat Putri Alam Baka sampai turun tangan dan menyerangnya dari tempat persembunyian.Cara memandangnya pun tampak bermusuhan. Perawan Sesat semakin curiga dan waswas. Sekalipun Putri Alam Baka adalah teman sendiri, tetapi tingkat perbedaan ilmu dan kedudukan, membuat Perawan Sesat merasa sungkan kepada Putri Alam Baka. Karena itu, kehadiran Putri Alam Baka membuat Perawan Sesat ajukan tanya. "Sepenting apakah keperluanmu hingga datang menemuiku, Sumbi?""Sejak keberangkatanmu, kami memang sudah membuntuti!" Jawab Putri Alam Baka. Tak ada senyum di bibirnya. Sikapnya pun kelihatan dingin.Dalam keadaan rambut lebih rapi, Putri Alam Baka dan Maharani tampak lebih cantik dari Perawan Sesat. Tetapi kecantikan itu tidak membuat Pend

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pendekar Kera Sakti   545. Part 3

    "Perawan Sesat!" Geramnya dengan mata menyipit tajam."Jika kau bersikeras untuk tidak menyerahkan pemuda itu kepada Nyai Lembah Asmara, kau harus melangkahi mayatku dulu!""Aku tak keberatan!" Jawab Perawan Sesat."Seribu mayat dirimu akan kulangkahi dalam sekejap, Maharani!""Cabut pedangmu!" Sentak Maharani sambil ia mulai pasang kuda-kuda untuk menyerang. Perawan Sesat melangkah pelan ke kiri, kembali lagi ke kanan sambil matanya melirik ke arah Maharani dengan senyum meremehkan."Pedangku tak akan kucabut! Karena untuk membuatmu menjadi mayat cukup menggunakan kelingkingku, Maharani!""Mulut sombong busuk!" Geram Maharani, kemudian ia kibaskan kipasnya dari kiri ke kanan dalam keadaan terbuka dan miring.Wuuus...!Tenaga dalam bagaikan ditebarkan dalam gerakan cepat, melesat ke arah Perawan Sesat. Dengan lincah perempuan berambut acak-acakan itu sentakkan ujung jempol kakinya ke tanah dan tubuhnya melesat naik ke atas samb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1045. Part 3

    Sebuah senjata rahasia telah terselip di antara jemari Baraka. Citradani terperanjat dan segera menyadari apa sebenarnya yang dilakukan oleh Baraka. Ternyata Pendekar Kera Sakti baru saja menyelamatkan jiwa Citradani dari ancaman senjata rahasia yang dilemparkan oleh seseorang dari tempat yang tersembunyi. Senjata rahasia itu berupa sepotong bulu landak yang tajam dan beracun ganas. Jika tangan Baraka tidak menutup ujung bukit dada Citradani maka senjata rahasia itu yang akan menancap di sana. Tapi dengan gerakan tangan Baraka menutup ujung bukit dada Citradani, maka senjata rahasia itu hanya terselip di sela jari Baraka dan dijepit kuat agar tak menyentuh kulit dada gadis itu."Kau mengenal siapa pemilik senjata ini?" tanya Baraka."Tidak. Tapi aku melihat sekelebat bayangan lari ke sana. Aku akan mengejarnya!""Tunggu dulu, aku akan...."Wuuusss...!Citradani sudah melesat lebih dulu sebelum Baraka selesai bicara. Kecepatan gerakannya yang menyer

  • Pendekar Kera Sakti   1044. Part 2

    Brrug...!Jaraknya hanya empat langkah dari tempat Pendekar Kera Sakti berdiri. Kalau saja Baraka mau menyerangnya, itu bukan pekerjaan yang sulit. Tapi ternyata Baraka tidak mau memberikan serangan balasan. Ia hanya melangkah satu tindak lagi dan si gadis buru-buru bangkit dari kejatuhannya. Kuda-kuda terpasang lagi, mata semakin tajam, napas kian menderu."Tulangku terasa ngilu semua," pikir gadis itu. "Kekuatan apa yang ada pada senjata itu, sehingga tenaga dalamku menjadi berbalik menyerangku? Rupanya pemuda ini bukan manusia hutan sembarangan. Aku tak boleh menganggap remeh kepadanya. Hmmm... tapi ketampanannya membuat keberanianku sempat susut beberapa kali. Kurang ajar! Persetan dengan ketampanan itu. Aku harus bisa melupakannya kalau tak ingin mati di ujung senjatanya itu!""Tahan seranganmu, Nona," kata Baraka dengan kalem. "Aku bukan musuhmu. Toh aku telah melepaskanmu dan tak jadi menyantapmu," tambah Baraka karena ia yakin gadis itu jelmaan dari keli

  • Pendekar Kera Sakti   1043. IBLIS RAJA NAGA

    SEKELEBAT bayangan melintasi hutan di kaki bukit. Orang mengenal bukit itu dengan nama Bukit Mata Langit. Tak ada orang yang berani melintasi hutan di Bukit Mata Langit itu, karena mereka takut terperosok ke sebuah lubang yang amat dalam. Lubang itu tertutup oleh tanaman rambat sehingga tidak mudah diketahui oleh siapa pun. Tanaman rambat yang menutup rapat lubang tersebut seolah-olah berguna sebagai tanaman penjebak. Kelihatannya tempat itu datar dan bertanaman rambat biasa, tapi sebenarnya di bawah tanaman rambat itu terdapat lubang besar yang mengerikan. Lubang itu dikenal orang dengan nama Sumur Tembus Jagat.Hanya orang-orang yang tersesat saja yang berani masuk dan melintasi hutan Bukit Mata Langit itu. Salah satu orang yang tersesat adalah pemuda berpakaian keemasan. Pemuda itu mempunyai ketampanan menghebohkan kaum wanita. Di kedua pergelangan tangannya, tampak barisan gelang yang juga berwarna keemasan. Sebuah rajah naga emas melingkar juga tampak terlihat jelas dipu

  • Pendekar Kera Sakti   1042. Part 17

    Kini pedang emas sudah ada di tangan Baraka. Dan tubuh Rangka Cula yang terkena jurus 'Yudha' itu menjadi terpotong-potong dengan sendirinya setiap ruasnya, sampai terakhir kepalanya jatuh ke tanah dalam keadaan sudah tidak sempurna lagi.Brukk...!Tubuh Rangka Cula rubuh dalam keadaan paha dan lutut sudah terpisah. Dan itulah kehebatan jurus 'Yudha', yang menjadi satu dengan jurus 'Manggala', pemberian dari seorang ratu di alam gaib, yaitu Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi."Baraka...! Kau berhasil...!" teriak Kirana dengan girangnya, ia segera memeluk Pendekar Kera Sakti yang sudah memegangi pedang emas bersama sarungnya. Yang lain pun tersenyum merasa lega bercampur kagum. Terutama Ratna Prawitasari, tak henti-hentinya ia tersenyum memandangi kehebatan Baraka, tak henti-hentinya ia terkesima memandangi ketampanan Baraka, hingga lupa berkedip sejak tadi.Namun, kegembiraan itu segera susut setelah mereka mendengar suara ringkik kuda. Mata mereka berpaling ke

  • Pendekar Kera Sakti   1041. Part 16

    "Memenggal dengan hanya melihat...!" gumam Nyai Cungkil Nyawa sambil merenung dalam kebimbangan."Jubah itu... pasti jubah itu yang membuatnya dapat begitu!"Pendekar Kera Sakti segera ikut bicara, "Apa kelemahan jubah itu, Nyai?""Kelemahannya...!" Nyai Cungkil Nyawa berpikir beberapa saat, kemudian menjawab, "Tidak ada kelemahannya! Kecuali jika jubah itu dilepas, baru orang itu menjadi lemah!""Kalau begitu, biarlah aku yang menghadapinya," kata Pendekar Kera Sakti dengari tegas dan mantap. Semua mata memandang ke arah Baraka, termasuk Ratna Prawitasari.Tiba-tiba terdengar suara menyahut, "Aku yang menghadapi!"Semua berpaling ke arah orang yang menyahut pembicaraan itu. Ternyata Rangka Cula sudah berdiri dalam jarak tujuh tombak dari tempat mereka. Nyai Cungkil Nyawa menggeram benci, ia ingin bergerak maju, tapi tangan Baraka menahannya dan berkata, "Mundurlah semua! Ini bagianku...!"Semua menuruti kata Baraka. Mereka mundur den

  • Pendekar Kera Sakti   1040. Part 15

    "Gandarwo! Sekarang giliran kau bertarung melawanku secara jantan! Serahkan jubah itu atau kulenyapkan nyawamu sekarang juga!"Gandarwo diam saja, tapi matanya memandang dan mulutnya menyeringaikan senyum. Dan tiba-tiba kepala Mandraloka jatuh sendiri dari lehernya bagai ada yang memenggalnya dalam gaib. Gandarwo tertawa terbahak-bahak, karena ia membayangkan kepala Mandraloka terpenggal, dan ternyata menjadi kenyataan.Tiba-tiba tubuh Gandarwo tersentak jatuh dari kuda karena punggungnya ada yang menendangnya dengan kuat. Gandarwo terguling-guling di tanah, dan begitu bangkit ternyata Marta Kumba sudah berdiri di depannya, pedangnya pun dicabut dengan cepat.Gandarwo menggeram dengan pancaran mata kemarahannya, "Kau juga ingin memiliki jubah ini, Anak Dungu!""Ya! Untuk kekasihku, aku harus bertarung melawanmu!""Kasihan...!""Uhg...!" Marta Kumba tiba-tiba menghujamkan pedangnya sendiri ke perutnya dengan sentakan kuat.Gandarwo mem

  • Pendekar Kera Sakti   1039. Part 14

    "Ha ha ha ha...! Kalau sudah begini, siapa yang akan melawanku? Siapa yang akan mengalahkan Gandarwo, hah! Huah ha ha...! O, ya... aku akan membuat nama baru! Bukan Gandarwo lagi namaku! Biar wajahku angker menurut orang-orang, tapi aku punya jubah keramat begini, aku menjadi seperti malaikat! Hah...! Tak salah kalau aku memakai nama Malaikat Jubah Keramat! Ya... itu nama yang cocok untukku! Malaikat Jubah Keramat! Huah ha ha ha...!"Clapp...!Seekor kuda muncul di depan Gandarwo. Karena ia memang membayangkan seekor kuda yang akan dipakainya mengelilingi dunia persilatan dan mengalahkan jago-jago silat dari mana saja. Sesuai dengan apa yang ada dalam bayangan pikirannya, kuda itu adalah kuda jantan berbulu hitam yang kekar, dengan pelana indah berlapis emas pada tepian pelananya.Gandarwo naik di atas punggung kuda dengan gagahnya. Tapi pada saat itu, dua pasang mata ternyata sedang memperhatikan dari kejauhan. Dua pasang mata itu adalah milik Ratna Prawitasari

  • Pendekar Kera Sakti   1038. Part 13

    Crakk...!Ujung-ujung tombak itu mengenai lantai marmer, dan sebagian lantai ada yang gompal. Tetapi tubuh Gandarwo selamat dari hujaman tombak-tombak itu. Kalau ia tak cepat bergerak dan berguling ke depan, matilah ia saat itu juga."Jebakan!" ucap Gandarwo sambil matanya membelalak tapi mulutnya menyunggingkan senyum kegirangan."Pasti ini jebakan buat orang yang tak hati-hati dalam perjalanannya menuju makam itu! Ah, tak salah dugaanku! Pasti ini jalan menuju makam Prabu Indrabayu!"Semakin beringas girang wajah Gandarwo yang angker. Semakin banyak ia menghadapi jebakan-jebakan di situ, dan masing-masing jebakan dapat dilaluinya, sampai ia tiba di jalanan bertangga yang arahnya menurun. Setiap langkah sekarang diperhitungkan betul oleh Gandarwo. Tangga yang menurun berkelok-kelok itu tidak menutup kemungkinan akan ada jebakannya pula.Ternyata benar. Salah satu anak tangga yang diinjak membuat dinding lorong menyemburkan asap hitam. Gandarwo bur

  • Pendekar Kera Sakti   1037. Part 12

    "Aku tidak membawa almari! Untuk apa aku bawa-bawa almari!"Nyai Cungkil Nyawa berteriak jengkel, "Kataku, mau apa kau kemari!""Ooo... mau apa kemari?" Hantu Laut nyengir sambil menahan sakit. Nyai Cungkil Nyawa tidak tahu bahwa Hantu Laut adalah orang yang agak tuli, karena dulunya ketika ikut Kapal Neraka, dan menjadi anak buah Tapak Baja, ia sering digampar dan dipukul bagian telinganya, jadi sampai sekarang masih rada budek. (Baca serial Pendekar Kera Sakti dalam episode: "Tombak Kematian")."Aku ke sini tidak sengaja, Nek. Tujuanku cuma mau cari orang yang bernama Baraka! Dia harus segera pergi mengikutiku, karena aku mendapat perintah untuk menghubungi dia dari kekasihnya, bahwa....""Nanti dulu jangan cerita banyak-banyak dulu...!" potong Nyai Cungkil Nyawa, "Apakah kau teman Baraka?""Aku anak buahnya Baraka! Aku diutus oleh Gusti Mahkota Sejati Ratu Ayu Sejagat untuk menyusul dia, sebab akan diadakan peresmian istana yang sudah selesai di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status