Share

538. Part 15

Hembusan angin itu dirasakan bukan hembusan angin sembarangan. Cepat pula Pendekar Kera Sakti cabut suling mustikanya dan dikibaskan ke belakang sambil putar tubuhnya.

Wuuut...!

"Aahg...!"

Kibasan angin laksana badai topan itu membuat seseorang bertubuh kurus kering terpental jatuh ke belakang dalam jarak empat langkah. Orang itu menyeringai memegangi pinggangnya yang terasa mau patah itu. Ia bangkit dengan menggeliat sakit dan menggerutu.

"Sial! Begitukah sambutanmu kepada orang yang tidak memusuhimu, Baraka?"

"O, maafkan aku, Peramal Pikun! Kukira kau musuh yang ingin memukulku dari belakang!"

Peramal Pikun, orang yang sudah berambut uban merata dengan alis dan jenggotnya pun putih semua, sedikit terpincang-pincang mendekati Baraka. Dari mulut tuanya masih mengeluarkan gerutuan yang membuat Pendekar Kera Sakti jadi tersenyum geli.

"Aku tak pernah membokong musuhku, kecuali kepepet!"

Peramal Pikun hentikan langkah setelah jara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status