Share

499. Part 15

last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-26 01:03:12

Dirgo Mukti benar-benar marah, ia sama saja dibuat malu di depan perempuan yang sedang ditaksirnya. Maksud hati unjuk kebolehan ilmunya di depan Peri Malam, tak tahunya terpental dan berjungkir balik dengan hidung berdarah. Rasa malu yang amat besar itu yang membuat Dirgo Mukti benar-benar marah pada orang yang mengganggunya.

"Kalau kau benar-benar berilmu tinggi, tampakkan batang hidungmu dan hadapilah aku, Manusia Sontoloyo!" Teriaknya keras.

Dirgo Mukti sengaja salurkan tenaga dalamnya lewat teriakan itu, hingga batu-batu karang bergetar, Peri Malam tutupkan tangan ke telinganya.

Kejap berikutnya, dari celah bebatuan karang di belakang Dirgo Mukti melompatlah sesosok tubuh berompi kulit ular emas, berwajah tampan.

Seketika itu hati Peri Malam terpekik kaget.

"Oh...?! Rupanya dia! Murid Setan Bodong!"

-o0o-

Dirgo Mukti segera kibaskan tangan kanannya ke arah Baraka.

Taap...!

Sebuah pisau kecil bertali rumbai merah dari

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Kera Sakti   500. Part 16

    "Maaf kalau begitu!' ucap Peri Malam berlagak ketus sambil melangkahkan kaki menuju bawah pohon mahoni yang rindang itu. Sampai di sana ia duduk. Matanya memandang Baraka yang masih berdiri dalam jarak sepuluh langkah. Berdebar hati Peri Malam setiap menatap mata murid Setan Bodong itu. Gelisah jiwanya menerima rasa indah yang mekar berbunga-bunga di dalam hatinya."Luar biasa daya pikatnya. Ingin aku tenggelam dalam pelukannya. Ah, setan! Sulit sekali aku menolak kehadiran bayangannya!" Gerutu resah hati Peri Malam.Baraka menghentikan langkah tiga tindak ke depan Peri Malam. Pandangan matanya tetap tertuju ke wajah Peri Malam. Perempuan itu pun menatapnya dan berkata. "Duduklah,"Sambil ia tepuk batu di sampingnya, seakan menuntun agar Baraka duduk di batu sebelahnya itu."Aku sedang memikirkan tantangan Dirgo.""Apakah kau takut?"Baraka masih berdiri. Kali ini ia tersenyum indah mengarah pada wajah Peri Malam. Darah Peri Malam bagai dise

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Pendekar Kera Sakti   501. Part 17

    "Tak perlu kau banyak bicara, Selendang Maut! Yang jelas kau telah mengganggu kemesraanku dengan Baraka!" Peri Malam sengaja batasi omongan, supaya Selendang Maut tidak menyebut-nyebut tentang Pusaka Air Mata Malaikat. Sebab, jika Selendang Maut melontarkan keinginannya untuk meminta Pusaka Air Mata Malaikat, maka Baraka yang ada di bawah pohon itu akan mendengar, dan tentunya Baraka menjadi tahu bahwa Pusaka Air Mata Malaikat ada di tangan Peri Malam.Ini yang dihindari Peri Malam. Karena menurutnya, Baraka belum mengetahui di mana Pusaka Air Mata Malaikat itu berada."Peri Malam! Kau tidak layak mendapatkan kemesraan darinya, karena kau seorang perempuan hina. Kau durjana dan kotor!""Tutup mulutmu Selendang Maut!" Sentak Peri Malam memotong."Jangan sangka dirimu bukan perempuan kotor! Aku tahu kau sudah bukan perawan lagi. Aku tahu kau sudah serahkan kehormatanmu kepada Trenggono!""Jahanam! Kaulah yang telah menyerahkan kesucianmu kepada Treng

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Pendekar Kera Sakti   502. Part 18

    "Membunuh itu hal yang mudah, tapi mengampuni lawan adalah hal yang sulit! Dulu kudapatkan wejangan seperti itu dari guruku.""Mungkin benar kata gurumu. Tapi tahukah kau, tak ada ampun lagi buat perempuan macam dia, hah?!"Peri Malam sudah berusaha bangkit. Mulutnya semburkan darah segar saat tadi terkena pukulan 'Merpati Puber'. Tapi ia masih bisa menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya. Kalau saja ia teruskan pertarungan itu, ia masih sanggup menumbangkan Selendang Maut dengan jurus-jurus maut yang belum sempat dikeluarkan. Tetapi ia menangkap adanya bahaya dari percakapan Baraka dengan Selendang Maut.Rahasia Air Mata Malaikat akan terbongkar dari mulut Selendang Maut. Sudah tentu Baraka akan berada di pihak Selendang Maut dan segera menyerangnya jika Baraka tahu pusaka itu ada padanya. Demi menyelamatkan pusaka dari tangannya, juga demi menyelamatkan hubungannya dengan Baraka di kelak kemudian hari, Peri Malam terpaksa harus menghilang sementar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Pendekar Kera Sakti   503. Part 19

    "Aku bertemu dengan Dewi Murka, juga bertemu dengan gurumu Nyai Guru Betari Ayu. Bahkan aku sempat bicara panjang lebar dengan gurumu di taman yang indah itu.""Apa...?! Kau bicara dengan Guru? Kau diajak ke taman itu?!""Ya," Jawab Baraka polos. "Aku kagum sekali.""Kagum pada guruku?""Kagum pada taman yang indah itu," Jawab Baraka mengalihkan sangkaan, karena ia tahu arah pertanyaan Selendang Maut itu.Selendang Maut kembali katupkan mulutnya. Kembali pula hatinya berkata. "Kalau dia dibawa oleh Guru ke taman itu, berarti Guru punya perhatian istimewa padanya. Oh, apakah Guru juga mempunyai rasa suka pada Baraka?""Bahkan aku sempat bermalam di sana. Satu malam," Tambah Baraka.Selendang Maut semakin terperanjat. "Kau bermalam di sana?! Hmmm... dengan siapa? Dengan siapa kau tidur di sana?”"Dengan seseorang," Jawab Baraka menggoda, membuat hati Selendang Maut semakin penasaran."Siapa orang itu?! Sebutkan naman

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Pendekar Kera Sakti   504. ASMARA MAUT

    MENURUT BARAKA, mereka tidak perlu mengejar Peri Malam. Sebab tadi ia melihat ada perahu di celah bebatuan karang. Baraka ingat, bahwa Guru dari Peri Malam adalah Mawar Hitam yang tinggal di Pulau Hantu. Tentunya menjadi penguasa di Pulau Hantu tersebut.Menurut perhitungan Baraka, cepat atau lambat pasti Peri Malam akan kembali datang ke pantai itu dan menuju ke Pulau Hantu memakai perahu tersebut. Tetapi, Selendang Maut mempunyai pemikiran lain lagi."Mungkin saja dia akan pulang ke Pulau Hantu menyerahkan Pusaka Air Mata Malaikat kepada gurunya. Tapi bagaimana jika ia nekat menjadi murid murtad?!""Apa maksudmu?""Karena dia tahu kekuatan dahsyat di dalam Air Mata Malaikat itu, maka dia meminum sendiri Air Mata Malaikat tersebut. Bukankah dengan begitu dia bisa kalahkan gurunya sendiri?""Hmmm... ya. Memang bisa saja terjadi begitu!" Kata Baraka. Kemudian ia bertanya kepada Selendang Maut."Apa dia berani menjadi murid murtad?""Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Pendekar Kera Sakti   505. Part 2

    Sejurus kemudian, Dewi Murka perdengarkan suaranya yang tegas. "Dengar, Larasati...! Guru telah perintahkan aku untuk memaksamu pulang. Tak bisa hidup, mati pun tak apa! Guru telah tugaskan aku untuk membawamu pulang dalam keadaan hidup atau mati! Paham?!""Tak mungkin Guru keluarkan tugas begitu untukmu! Aku bukan murid bersalah. Aku tidak melanggar peraturan perguruan!""Siapa bilang?!" Sergah Dewi Murka."Kau menjadi murid bersalah dan dianggap telah murtad!""Hei, apa salahku?!" Selendang Maut kian keras kerutkan keningnya karena heran."Jangan berlagak bodoh, Larasati! Sejak kepergianmu tempo hari dari perguruan, ternyata kau telah berhasil mencuri Kitab Wedar Kesuma!""Gila kau!""Kitab Wedar Kesuma telah hilang dari tempatnya. Siapa lagi pencurinya jika bukan kau, Larasati! Karena sejak saat itu kau tidak berani pulang ke perguruan!""Itu fitnah! Itu praduga yang kau timbulkan sendiri, karena kau takut Guru akan memilihk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Pendekar Kera Sakti   506. Part 3

    Pemilik kedai itu menggeragap sambil bergegas menyiapkan arak satu kendil berukuran kecil.Pada saat itu, lelaki berkumis melintang dan berbadan seperti kebo itu melirik sinis pada Baraka. Meski tahu dilirik, Baraka diam saja dan pura-pura tidak memperhatikan lelaki yang sedang unjuk keberanian dan kegalakannya itu."Ini araknya, Kang? Apa masih kurang?" Tanya pemilik kedai."Sudah. Cukup."Seorang lelaki kurus berbaju merah lusuh bertanya kepada lelaki berkumis tebat itu. "Kang, apa tidak merasa sayang kalau arak sebegitu banyak dipakai untuk cuci tangan?”"Sudah biasa!" Jawab lelaki itu."Aku kalau habis makan, cuci tangannya harus pakai arak. Arak seperti ini kalau di rumahku tidak diminum, tapi buat cuci tangan atau cuci kaki kalau habis kena tanah becek!"Tangan lelaki berkumis itu segera masuk ke kendil berisi arak. Tapi kejap berikutnya dia memekik keras, kaget dan heran. Tangannya ditarik kuat-kuat."Bangsat! Kena

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Pendekar Kera Sakti   507. Part 4

    Baraka jadi dikerumuni oleh mereka, ditanyai ini-itu, dijamu dengan makanan lezat, dan dipaksa untuk bercerita tentang kehebatan ilmu-ilmunya.Baraka sempat berbisik kepada Peri Malam."Apa-apaan ini sebenarnya? Mengapa mereka terkagum-kagum sekali padaku?""Kuceritakan tentang kehebatanmu. Mereka suka dengan cerita-cerita kependekaran. Mereka kagum mendengar ceritaku. Kagum terhadap dirimu. Jadi, jangan kecewakan mereka, toh mereka berikan kita tumpangan untuk bermalam di rumah ini!""Bermalam? Siapa bilang aku mau bermalam di sini? Aku hanya akan numpang tidur saja!" Kata Baraka sedikit mengacau.Mereka duduk di tikar, di pelataran samping rumah. Bahkan kala itu datang juga beberapa tetangga sekeliling rumah Kriyo Suntuk. Pendekar Kera Sakti bercerita apa saja yang pernah dialaminya.Dan mereka tampak senang, hanyut dalam cerita tersebut. Satu-satunya orang yang datang ke situ dan sangat tertarik sekali dengan cerita Baraka adalah seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1263. Part 5

    "Sayang sekali sewaktu Baraka ada di tempat kita, aku dan Pita Biru sedang menjalankan tugas ke Pulau Gayung, sehingga aku dan Pita Biru tidak melihat seperti apa ketampannya.” Desah resah Kesuma Sumi"Sudah, sudah..., jangan bicara soal ketampanannya. Nanti kalian terkulai lemas membayangkannya!" sergah Rindu Malam. "Sebaiknya kita pergi temui Sumbaruni di pantai semberani!""Apakah Sumbaruni alias Pelangi Sutera itu mengenal Pendekar Kera Sakti?!"Rindu Malam menjawab dengan mulut runcing, "Bukan hanya kenal, tapi juga jatuh cinta kepada Pendekar Kera Sakti!"Kesuma Sumi menyahut. "Kalau begitu, ku rasa Pendekar tampan itu sedang terlena dalam pelukan Sumbaruni!?"Rindu Malam tarik napas dalam-dalam, karena masih ada sisa kecemburuan yang bikin dia deg-deg-an. Betapa pun juga ia harus bisa sisa kecemburuan itu karena takut melanggar peringatan dari ratunya."Jangan bayangkan dia ada dalam pelukan Sumbaruni. Bayangkan saja dia ada dal

  • Pendekar Kera Sakti   1262. Part 4

    Dari semadi yang dilakukannya, Ratu Asmaradani mendapatkan petunjuk kalau kalau Baraka adalah sang pewaris para dewa. Maka, Ratu Asmaradani pun mengirim ilmu 'merambah bhatin' untuk hadir ke alam mimpi Baraka. Tetapi sudah beberapa kali hal itu dilakukan, ternyata Baraka belum datang juga. Terpaksa tiga utusan diperintahkan mencari Pendekar tampan yang namanya sering menjadi bahan pembicaraan para tokoh rimba persilatan itu. Sebab Ratu Asmaradani curiga, pasti ada kesulitan yang di alami Baraka sehingga pemuda itu tidak bisa datang ke negeri Samudera Kencana. Karenanya, sang Ratu berpesan kepada Rindu Malam, jika ada sesuatu yang menyulitkan sang Pendekar Kera Sakti, Rindu Malam bergegas membantu melepaskan si Pendekar tampan itu dari kesulitan tersebut. Kesulitan apa yang dihadapi Baraka sebenarnya?Titik pangkal kesulitan itu terletak pada hilangnya Pedang Kayu Petir yang sebenarnya sudah ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu namun pedang tersebut jatuh k

  • Pendekar Kera Sakti   1261. Part 3

    Kapak bergagang panjang dicabut dari selipan sabuk, lalu tubuh Roh Gepuk berkelebat menerjang Pita Biru. Tapi mendadak tubuh itu terpental ke samping. Baru saja melompat belum jauh dari tempat, sebuah pukulan jarak jauh tanpa sinar dilepaskan dari tangan Kusuma Sumi. Roh Gepuk terpekik pendek. Lalu jatuh tak tentu keseimbangan.Pita Biru memandang Kusuma Sumi dengan sikap masih berdiri tegak dan kedua kaki sedikit merenggang. Saat itu Kusuma Sumi segera melangkah maju dan berkata dengan tegas. “yang ini biar kutangani, mundurlah!”Pita Biru segera melompat ke samping. Kejap berikut sudah berdiri tak jauh dari Rindu Malam, yang bersidekap dengan tenang di bawah pohon. Dan ketika Roh Gepuk bangkit kembali, ia terkesiap melihat lawannya sudah berganti pakaian. Tapi segera sadar, bahwa lawannya bukan berganti pakaian, tetapi berganti orang.“Kau yang akan menggantikan nyawa temanmu itu untuk menebus nyawa temanku, ha?!”Kusuma Sumi dia

  • Pendekar Kera Sakti   1260. Part 2

    “Ya, kami tahu. Tapi Nila Cendani sudah mati, kabarnya dibunuh Pendekar Kera Sakti. Entah benar atau tidak, kami tidak ikut terbunuh waktu itu. Tapi kami tahu, Ratu Samudera Kencana pernah terlibat bentrokan dengan Nila Cendani dan mengejarnya sampai ke Teluk Sumbing. Tentunya ratumu tahu dimana Teluk itu berada. Tentu ratumu pun tahu bahwa disana terpendam harta karun rampasan Nila Cendani semasa menjadi ketua Rompak Samudera. Dan tentunya sebagai anak buah Ratu Asmaradani, kalian juga diberitahu letak Teluk itu, untuk sewaktu-waktu menggali harta karun disana”.“Ratu kami tidak pernah memikirkan harta yang bukan miliknya. Kami sudah cukup kaya tanpa merampas harta yang bukan milik kami!” Kata Rindu Malam.Roh Gepuk segera menyahut, “Begini saja nona-nona cantik. Aku akan membuka sayembara. Barang siapa di antara kalian ada yang bisa menyebutkan dimana letak Teluk Sumbing. Akan mendapat hadiah dikawinkan dengan temanku ini, si Cucur Sangi

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

  • Pendekar Kera Sakti   1256. Part 23

    Orang pertama yang menghadapi Baraka adalah Tongkang Lumut yang bersenjata rencong terselip di depan perutnya. Yang lain mundur, memberikan tempat untuk pertarungan maut itu. Tongkang Lumut mulai buka kuda-kudanya, tapi Baraka malahan menggaruk-garuk pantatnya dengan seenaknya saja. Ketenangan itu sengaja dipamerkan Baraka untuk membuat ciut nyali lawannya, sekalipun hanya sedikit saja kedutan nyali itu dialami oleh lawan, tapi punya sisi menguntungkan bagi Baraka.Tongkang Lumut rendahkan kakinya. Kedua tangan terangkat, yang kanan ada di atas kepala dengan bergetar pertanda tenaga dalam mulai disalurkan pada tangan tersebut. Tangan kirinya menghadang di depan dada. Menggenggam keras dan kuat sekali.Slaaap...!Tiba-tiba Tongkang Lumut bagai menghilang dari hadapan Baraka. Tahu-tahu dia sudah berpindah tempat di belakang Baraka dalam jarak satu jangkauan tangan. Tentu saja punggung Pendekar Kera Sakti dijadikan sasaran tangan yang sudah berasap itu. Menyadari h

  • Pendekar Kera Sakti   1255. Part 22

    JUBAH hitam berambut putih panjang terurai sebatas punggung adalah tokoh sakti dari Nusa Garong. Biar badannya kurus, wajahnya bengis, matanya cekung, tapi kesaktiannya tak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai ketua perguruan aliran hitam, yaitu Perguruan Lumbung Darah. Namanya cukup dikenal di kalangan aliran sesat sebagai Tengkorak Liar. Anak buahnya pernah berhadapan dengan Baraka ketika Baraka selamatkan Sabani, kakak Angon Luwak dalam peristiwa Keris Setan Kobra. Orang kurus bersenjata cambuk pendek warna merah itu berdiri tepat berhadapan dengan Baraka. Usianya diperkirakan sama dengan orang yang berpakaian serba hijau, sampai ikat kepalanya juga hijau, sabuknya hijau, gagang rencongnya hijau dan pakaian dalamnya hijau lebih tua dari jubah lengan panjangnya. Orang itu dikenal dengan nama Tongkang Lumut, dari Perguruan Tambak Wesi.Dalam usia sekitar delapan puluh tahun ke atas ia masih mempunyai mata tajam dan rambut serta kumisnya abu-abu. Badannya masih tegap, walau tak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status