Share

481. Part 10

Datuk Marah Gadai menggeram ketika melihat Cadaspati menyeringai bagai mengejek kekuatannya.

"Jahanam kau! Rupanya kau sudah bosan bernapas. Cadaspati! Tak ada waktu lagi untuk bermain-main denganmu! Sekaranglah saatnya kucabut nyawamu! Hiaaat...!"

Datuk Marah Gadai menyentakkan kaki kanannya ke depan dengan satu tendangan miring. Dari telapak kakinya berkelebat sinar putih keperakan yang melesat ke arah Cadaspati. Sinar putih keperakan itu segera dihindari oleh Cadaspati dengan satu lompatan ke atas. Dan bersamaan dengan itu, Cadaspati mengibaskan tangannya bagai merobek angin.

Wuuusss...!

Lima berkas sinar meluncur dari kuku-kuku tangan kanan Cadaspati. Sinar merah api itu begitu cepat menerjang tubuh Datuk Marah Gadai.

Segera orang berpakaian hitam itu berguling-guling ke samping dan akhirnya melesat bangkit dalam satu hentakan tangan kuat.

Kelima sinar merah api itu masuk ke dalam telaga hingga airnya berguncang hebat. Sebagian air ada y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status