Share

483. Part 12

Sekali lagi Baraka membatin. "Iya. Kurasakan agak berat waktu ilmu 'Menyadap Jiwa' masuk ke raganya. Bagian belakang pakaiannya yang mirip jubah itu sepertinya mempunyai kantong untuk menyimpan Guci Air Mata Malaikat. Atau mungkinkah benda lain yang tak berharga yang ada di kantong jubah belakangnya itu?"

Datuk Marah Gadai mengambil sikap siap menyerang. Kedua tangannya mulai dinaikkan sebatas dada. Tapi Peramal Pikun masih tetap tenang dan cengar-cengir saja.

"Peramal Pikun, terpaksa kau juga perlu kukirim ke neraka karena membela adikmu yang punya urusan denganku!"

"Tunggu, tunggu...," Peramal Pikun tetap kalem.

"Bukan soal ke neraka yang kupikirkan, tapi kesia-siaan pertarungan ini yang kupertimbangkan. Sebab menurut ramalanku, Pusaka Air Mata Malaikat itu tidak akan jatuh ke tangan siapa-siapa, kecuali ke tangan murid tunggalnya Setan Bodong."

"Ramalanmu semakin tua semakin tak manjur!"

"Manjur atau tidak, tapi kenyataannya si m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status