Share

460. Part 9

Kayaknya ada dosa yang dilakukan Baraka tanpa sadar menghadirkan kesialan seperti itu. Apakah mungkin karena sebelum berangkat ke situ Baraka sempat mencium bibir Nyai Guru Payung Cendana? Mungkin yang bikin sial karena ia hanya mencium bibir saja. Coba kalau ia ikut mencium tangan si guru yang cantik itu, mungkin nggak sebegitu apesnya nasib seorang pendekar dalam almari pakaian.

Ketika Baraka terbangun dari tidurnya, hari sudah malam, gelap sudah datang sejak tadi. Baraka memang nggak bisa lihat apakah di luar sudah gelap atau belum, tapi suasana sepi dan suara derik jangkrik yang samarsamar membuatnya yakin bahwa saat itu hari sudah malam.

"Celaka! Pingin buang air kecil, lagi! Ke mana buangnya, ya?" gumam Baraka dalam hatinya. "Ampun deh! Nggak lagi-lagi aku ngumpet dalam almari, ah! Menderita sekali. Mana di almari ini nggak ada toiletnya? Kalau mau buang air repot sekali!"

Segala macam cara sudah dicoba, tapi Baraka belum bisa keluar dari kurungan gelomban

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status