Share

431. Part 19

last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-06 01:03:42

Wisesa melintir seperti gangsing. Tendangan Baraka sudah berhenti masih melintir juga. Rupanya selain tendangan itu berkekuatan tenaga dalam yang mampu merobek kulit wajah Wisesa, juga mempunyai angin besar yang bisa membuat tubuh Wisesa berputar mirip gangsing. Ketika putaran itu berhenti, Wisesa jatuh terkapar dengan kepala membentur batu lebih dulu.

Pletok...!

Lumayan. Wajah Wisesa hancur, berlumur darah dan luka mirip dicabik-cabik singa lapar. Hidungnya hampir somplak, giginya rontok empat biji, satu di antaranya tertelan tanpa disengaja. Bibirnya pun pecah, mirip pantat ayam habis bertelur. Telinganya yang kanan robek, tapi tak sampai putus, hanya kiwir-kiwir dan masih bisa dibetulkan pakai lem yang kuat jenis Aibon. Pokoknya keadaan Wisesa rusak berat di bagian wajah. Andai dibawa di rumah sakit pun dokter akan bingun, yang mana yang harus dijahit lebih dulu.

"Kaau... kau tak akan bertemu dengan Ketua, sebab... sebab dia tidak ada di sini!" kata Wisesa de

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Kera Sakti   432. Part 20

    Lelaki berusia sekitar lima puluh tahun, memakai surjan coklat dan blangkon di kepala, segera mencabut keris yang terselip di depan perutnya. Keris itu memancarkan sinar merah pijar. Jelas keris itu pasti keris pusaka yang dapat menyala merah tanpa tenaga batu baterai. Ketika keris itu digerak-gerakkan ke sana-sini, sinar merah mengikuti bagaikan ekor naga yang berbahaya, sewaktu-sewaktu bisa menyabet lawannya."Bocah dungu... kalau benar kau Pendekar Kera Sakti yang terkenal sakti itu, coba hadapi pusakaku yang bernama Keris Mata Iblis ini! Heaatt...!"Keris disentakkan ke depan setelah dikibaskan ke samping kanan-kiri, lalu sinar merah melesat cepat menuju Baraka.Wuusss...!Pendekar Kera Sakti mencoba menahan sinar merah itu dengan Gelang Brahmananda miliknya.Claap...!Blegaarr...!Baraka terpental oleh gelombang yang kuat itu. tubuhnya bisa terbang sendiri dan jatuh terbating.Bruuss...! Beehg...!"Uuhg...! Mati aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Pendekar Kera Sakti   433. SAYEMBARA MAUT

    PARA pengunjung kedai ramai membicarakan tentang selebaran. Pemuda tampan yang memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya ada di situ, ia ikut dengerin omongan orang-orang di kanan kirinya. Pemuda yang tak lain adalah Baraka si Pendekar Kera Sakti, tapi para pengunjung kedai nggak ada yang tahu kalau pemuda berpakaian mirip ksatria pewayangan itu adalah Baraka.Baraka diam saja, tidak kasih komentar apa-apa kepada siapa pun. Dia tetap menikmati sarapan paginya yang sederhana; nasi pecel tanpa lele. Tapi kupingnya nyadap ke mana-mana. Orang-orang kedai nggak ada yang tahu kalau percakapan mereka disadap oleh pemuda dari lembah kera itu.Pokok pembicaraan mereka berkisar tentang isi selebaran yang tersebar di mana-mana itu. Selebaran tersebut ditulis di atas kertas karton tebal lalu ditempelkan di pohon-pohon, batu-batu, dinding-dinding rumah penduduk, bahkan ada yang ditempelkan di pintu-pintu gua. Ada juga yang ditempelkan di layar sebuah perahu. Yang dib

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Pendekar Kera Sakti   434. Part 2

    Yang berambut pendek ikut terkekeh dan berkata, "Aku pernah bayangkan, kalau seandainya aku jadi suaminya si ratu cantik dan montok itu, wah... mungkin aku nggak bisa membedakan mana celanaku dan mana selimutku. Pasti enjoy terus, he, he, he...!""Kamu juga mau tangkap buronan itu?""Iya dong! Dengan ilmu 'Sendok Sakti' akan kulumpuhkan pendekar itu!""Wah, nggak bisa! Pendekar Kera Sakti itu jatahku. Aku yang harus tangkap dia! Kalau kamu serobot buronan itu, aku bisa tega sama kamu!""Lho, siapa saja kan boleh tangkap dia? Emangnya cuma kamu aja yang boleh tangkap buronan itu?" orang itu agak melotot. Temannya juga melotot."Iya. Emang cuma aku yang boleh tangkap dia, sebab cuma aku yang boleh jadi suami Ratu Cadar Jenazah! Mau apa lu!""Eh, kamu jangan ngotot gitu di depanku, Min! Bisa kena tampar mukamu yang kayak codot itu!""Coba! Coba kalau kamu memang berani tampar aku? Nih...!" orang itu sodorkan wajahnya. Tentu saja wajah ek

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Pendekar Kera Sakti   435. Part 3

    "Kok nggak berani? Tinggal cari yang namanya Baraka atau Pendekar Kera Sakti, lalu tangkap dia dan bawa ke Ratu, jadilah kau suami Ratu. Mudah kan?"Pendekar Kera Sakti hanya nyengir."Menangkap Baraka itu sama saja menangkap seribu petir.""Kok gitu?""Dia bukan orang sembarangan. Ilmunya tinggi!""Ya memang sih, kemarin kudengar percakapan orang-orang pantai juga sebut-sebut seperti itu, tapi itu kan cuma isu. Jangan percaya dengan isu." Duda Dadu tertawa. "Lagi pula, dia belum tentu berilmu tinggi benaran, Dik. Itu pun menurutku juga cuma isu.""Apakah Paman belum pernah dengar cerita kehebatan Baraka?""Pernah sih, tapi yaah... kuanggap itu sekadar dongeng di dunia persilatan saja. Sebab kalau memang dia sakti, tentunya Ratu Cadar Jenazah sudah dilabraknya karena nyebarin sayembara kayak gitu. Sebagai seorang pendekar mestinya dia tersinggung dong. Ya, nggak? Masa' dia diam saja? Masa' nggak ada kabar kalau Pendekar Kera Sakti mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Pendekar Kera Sakti   436. Part 4

    Kabarnya sih yang jadi korban kayak Dalang Setan itu cukup banyak. Pria yang mati gara-gara jatuh cinta pada sang Ratu lebih dari seratus, terhitung dari tiga dasawarsa belakangan ini. Ada yang matinya bunuh diri dengan mengantongi selembar surat cinta untuk sang Ratu. Ada yang matinya karena duel untuk mendapatkan sang Ratu. Ada pula yang matinya di tangan sang Ratu sendiri karena ngotot ingin diterima lamarannya."Perempuan itu bukan saja penyebar asmara, namun juga penyebar maut bagi kaum pria," ujar salah seorang tokoh tua yang cukup beken juga di kalangan para tokoh rimba persilatan. Katanya lagi, "Jangan coba-coba ingin menemui perempuan itu, dan jangan coba-coba ingin membuka cadarnya untuk melihat kecantikannya. Sebab kecantikannya adalah liang kubur bagi setiap lelaki. Pada tubuhnya terdapat liang surga yang menyemburkan api neraka bagi pria mana saja.""Tapi saya berminat mengikuti sayembara itu, Guru. Saya akan mencari Pendekar Kera Sakti dan menangkapnya."

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Pendekar Kera Sakti   437. Part 5

    Baraka sengaja dibawa oleh Duda Dadu ke tempat itu, sebab tempat itu sepi, cocok untuk belajar ilmu kanuragan. Duda Dadu tampak bersemangat memberikan pelajaran ilmunya kepada Baraka."Ini namanya jurus 'Paruh Bangau'," kata Duda Dadu sambil mengembangkan kedua tangan dengan ujung tangan saling menguncup seperti paruh siap mematuk. Kakinya diangkat satu, seperti anjing mau pipis. Badannya sedikit dimiringkan."Gerakan kedua tanganmu nanti harus cepat dan punya arah tertentu; ke kiri dua kali, ke kanan dua kali, membuka dua kali, ke bawah dua kali, ke depan dua kali, lalu kedua tangan menyodok dari bawah ke depan secara bersamaan. Nah, pada saat menyodok ke depan, sentakkan napasmu dalam keadaan tertahan di perut. Maka tenaga dalam dahsyat akan keluar dari ujung-ujung tanganmu yang menguncup begini!""Contohnya bagaimana?""Nih, lihat...! Hiaaat, hiiiat, heeaah...!"Wut, wut, wut, wuutt... bruutt!"EH, kok yang keluar bagian belakang, ya?" sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Pendekar Kera Sakti   438. Part 6

    Duda Dadu bersuara bisik sambil pandangi pohon itu, "Ngomong-ngomong kamu apakan sih pohon itu tadi, kok jadi gundul begitu?""Cuma menyentakkan napas yang tertahan di perut, Paman.""Masa'.. Kok bisa gitu ya?"Keheranan Duda Dadu tiba-tiba buyar dengan munculnya sesosok tubuh dari balik semak ilalang di belakang mereka.Gusraak...! Jlug...!Dan kedua orang itu berbalik ke belakang. Duda Dadu sempat terlonjak kaget karena kemunculan orang tersebut yang secara tiba-tiba. Lompatan kaki yang mendarat di tanah menimbulkan suara pelan tapi mengejutkan hati yang sedang terheran-heran itu.Seorang pemuda berpakaian merah memanggul cangkul di pundaknya. Dia adalah Balak Lima yang secara kebetulan tadi lewat di dekat tempat situ, lalu mendengar suara getaran pohon yang dihantam Baraka tadi. Rasa ingin tahu Balak Lima membawanya muncul di situ dan membuat Baraka berkerut dahi, tapi kerutan dahinya lebih tajam milik Duda Dadu yang benar-benar merasa as

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Pendekar Kera Sakti   444. Part 12

    Baraka memandangnya beberapa saat, dan bisa menangkap maksud hati si Malaikat Bisu itu. Namun sebagai basa-basinya, Baraka tetap mengajukan tanya kepada orang berwajah kaku itu,"Apa maksudmu menghadangku, Malaikat Bisu?""Menangkapmu!" jawabnya dalam satu kata."Kau ingin ikut sayembara itu?""Ya!" jawabnya lagi dengan suara dingin."Apakah kau tertarik dengan hadiah dari sang Ratu itu?""Tertarik!""Batalkan saja niatmu. Sayembara itu hanya bikin kita saling musuhan saja, Malaikat Bisu!""Biarin!"Bunga Taring Liar menggumam kesal, "Konyol juga orang tua ini. Minggir, Baraka... biar kuhadapi dia!""Yang ini berat lho!""Aaah... persetan dengannya. Biar dia pakai nama julukan malaikat atau iblis, aku nggak takut menghadapinya!" sambil Bunga Taring Liar maju satu langkah di depan Baraka.Lalu menyapa Malaikat Bisu dengan suaranya yang tegas. "Kau harus berhadapan denganku jika masih nekat mau tangkap

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1265. Part 7

    Trangg, Trangg..! Wuutt! Wuutt! Trangg...! Breett...!Selama perpaduan pedang di udara, percikan bunga api terlihat jelas bagi siapapun yang menyaksikan pertarungan itu. Tapi kecepatan gerak pedang keduanya tak bisa dilihat jelas oleh setiap orang. Hanya mereka yang terbiasa melihat kecepatan gerak pedang seperti itu saja yang bisa menyaksikannya, seperti Kusuma Sumi dan Pita Biru.Dalam sekejap mereka sudah berpindah tempat saat kaki mendarat. Tapi keduanya masih tegak berdiri dengan kaki merenggang kokoh. Rlndu Malam menggenggam pedangnya dengan satu tangan, tubuhnya tetap tanpa luka dan cidera apapun. Tapi Dewa Rayu yang juga tanpa luka sedikit pun itu sempat merasa malu karena sabuk kain pengikat celana dan tali celananya putus oleh sabetan pedang Rindu Malam. Celana itu sempat melorot sedikit ketika ia menapakkan kaki ditanah, lalu buru-buru dicekal dengan tangan kirinya."Ih...!" Dewa Rayu celingukan, malu sekali. Suara yang mengikik datang dari arah Pita

  • Pendekar Kera Sakti   1264. Part 6

    “Siapa kau sebenarnya?" tanya Rindu Malam dengan menahan hati berdebar-debar."Aku yang berjuluk Dewa Rayu!""Dewa Rayu?!" gumam lirih Kusuma Sumi yang tak berbarengan dengan gumam Pita Biru. Akibatnya Rindu Malam melirik ke arah mereka. Keduanya sama-sama malu ditahan karena gumaman tadi bernada kagum.“Namaku sebenarnya adalah Aryawinuda, Putra Raja Pengging yang dibuang oleh Ibu tiriku sejak usia delapan tahun."“Kasihan!" desah Pita Biru. Karena jaraknya amat dekat dengan Kusuma Sumi, maka tulang kakinya terkena tendangan kecil Kusuma Sumi yang menyuruhnya diam dengan isyarat kaki. Pita Biru menggerutu sambil mendesis sakit.Dewa Rayu kembali berkata dengan Suaranya yang berkharisma, “Aku dirawat oleh Paman Patih Janursulung, dan kemudian minggat dari Istana bersamaku dan akhirnya menjadi seorang resi di Bukit Karangapus"Tiga wajah cantik bungkam, bagaikan terkesima oleh cerita si tampan bermata bening itu. Rindu

  • Pendekar Kera Sakti   1263. Part 5

    "Sayang sekali sewaktu Baraka ada di tempat kita, aku dan Pita Biru sedang menjalankan tugas ke Pulau Gayung, sehingga aku dan Pita Biru tidak melihat seperti apa ketampannya.” Desah resah Kesuma Sumi"Sudah, sudah..., jangan bicara soal ketampanannya. Nanti kalian terkulai lemas membayangkannya!" sergah Rindu Malam. "Sebaiknya kita pergi temui Sumbaruni di pantai semberani!""Apakah Sumbaruni alias Pelangi Sutera itu mengenal Pendekar Kera Sakti?!"Rindu Malam menjawab dengan mulut runcing, "Bukan hanya kenal, tapi juga jatuh cinta kepada Pendekar Kera Sakti!"Kesuma Sumi menyahut. "Kalau begitu, ku rasa Pendekar tampan itu sedang terlena dalam pelukan Sumbaruni!?"Rindu Malam tarik napas dalam-dalam, karena masih ada sisa kecemburuan yang bikin dia deg-deg-an. Betapa pun juga ia harus bisa sisa kecemburuan itu karena takut melanggar peringatan dari ratunya."Jangan bayangkan dia ada dalam pelukan Sumbaruni. Bayangkan saja dia ada dal

  • Pendekar Kera Sakti   1262. Part 4

    Dari semadi yang dilakukannya, Ratu Asmaradani mendapatkan petunjuk kalau kalau Baraka adalah sang pewaris para dewa. Maka, Ratu Asmaradani pun mengirim ilmu 'merambah bhatin' untuk hadir ke alam mimpi Baraka. Tetapi sudah beberapa kali hal itu dilakukan, ternyata Baraka belum datang juga. Terpaksa tiga utusan diperintahkan mencari Pendekar tampan yang namanya sering menjadi bahan pembicaraan para tokoh rimba persilatan itu. Sebab Ratu Asmaradani curiga, pasti ada kesulitan yang di alami Baraka sehingga pemuda itu tidak bisa datang ke negeri Samudera Kencana. Karenanya, sang Ratu berpesan kepada Rindu Malam, jika ada sesuatu yang menyulitkan sang Pendekar Kera Sakti, Rindu Malam bergegas membantu melepaskan si Pendekar tampan itu dari kesulitan tersebut. Kesulitan apa yang dihadapi Baraka sebenarnya?Titik pangkal kesulitan itu terletak pada hilangnya Pedang Kayu Petir yang sebenarnya sudah ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu namun pedang tersebut jatuh k

  • Pendekar Kera Sakti   1261. Part 3

    Kapak bergagang panjang dicabut dari selipan sabuk, lalu tubuh Roh Gepuk berkelebat menerjang Pita Biru. Tapi mendadak tubuh itu terpental ke samping. Baru saja melompat belum jauh dari tempat, sebuah pukulan jarak jauh tanpa sinar dilepaskan dari tangan Kusuma Sumi. Roh Gepuk terpekik pendek. Lalu jatuh tak tentu keseimbangan.Pita Biru memandang Kusuma Sumi dengan sikap masih berdiri tegak dan kedua kaki sedikit merenggang. Saat itu Kusuma Sumi segera melangkah maju dan berkata dengan tegas. “yang ini biar kutangani, mundurlah!”Pita Biru segera melompat ke samping. Kejap berikut sudah berdiri tak jauh dari Rindu Malam, yang bersidekap dengan tenang di bawah pohon. Dan ketika Roh Gepuk bangkit kembali, ia terkesiap melihat lawannya sudah berganti pakaian. Tapi segera sadar, bahwa lawannya bukan berganti pakaian, tetapi berganti orang.“Kau yang akan menggantikan nyawa temanmu itu untuk menebus nyawa temanku, ha?!”Kusuma Sumi dia

  • Pendekar Kera Sakti   1260. Part 2

    “Ya, kami tahu. Tapi Nila Cendani sudah mati, kabarnya dibunuh Pendekar Kera Sakti. Entah benar atau tidak, kami tidak ikut terbunuh waktu itu. Tapi kami tahu, Ratu Samudera Kencana pernah terlibat bentrokan dengan Nila Cendani dan mengejarnya sampai ke Teluk Sumbing. Tentunya ratumu tahu dimana Teluk itu berada. Tentu ratumu pun tahu bahwa disana terpendam harta karun rampasan Nila Cendani semasa menjadi ketua Rompak Samudera. Dan tentunya sebagai anak buah Ratu Asmaradani, kalian juga diberitahu letak Teluk itu, untuk sewaktu-waktu menggali harta karun disana”.“Ratu kami tidak pernah memikirkan harta yang bukan miliknya. Kami sudah cukup kaya tanpa merampas harta yang bukan milik kami!” Kata Rindu Malam.Roh Gepuk segera menyahut, “Begini saja nona-nona cantik. Aku akan membuka sayembara. Barang siapa di antara kalian ada yang bisa menyebutkan dimana letak Teluk Sumbing. Akan mendapat hadiah dikawinkan dengan temanku ini, si Cucur Sangi

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status