Share

389. Part 18

Ya, memang Rani Adinda yang terkapar di sana dengan tubuh terluka panjang. Luka yang mengucurkan darah itu menandakan luka bekas sabetan pedang. Tubuh itu membiru, berarti pedang itu mempunyai racun yang berbahaya jika menggores kulit manusia. Dilihat dari kesegaran darahnya dan masih hangat, berarti Rani Adinda baru saja melangsungkan pertarungan. Mungkin musuhnya belum jauh dari tempat tersebut. Baraka segera mencari dengan gerakan cepatnya ke berbagai penjuru. Namun ia tidak menemukan siapa-siapa di sana. Ia kembali ke tempat Rani Adinda terkapar dengan wajah penuh kekecewaan.

Janda Keramat berkata, "Dia belum meninggal. Kurasakan ada denyut nadinya, tapi lemah sekali!"

Baraka tegang, segera memeriksa denyut nadi Rani Adinda dengan menempelkan tangannya ke dada montok itu. Janda Keramat menampel tangan Baraka keras-keras.

Plak!

"Jangan periksa daerah itunya dong! Sini lho... di pergelangan tangan! Uuuh... dasar cowok ganjen!" umpatnya sambil bersungut-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status