Share

379. Part 8

Janda Keramat tertawa kecil sambil membawa Baraka masuk, meninggalkan balkon lantai atas itu. Sang pemuda tampan menurut karena merasa perlu bicara serius dengan si Janda Keramat. Mereka duduk bersila menghadap meja. Mulanya Baraka mau ambil posisi duduk berhadapan. Tapi menurutnya, tak enak, karena terhalang meja. Walau ia bisa beradu muka terus, tapi jika terhalang meja kurang asyik. Jadi ia memilih duduk bersebelahan dengan si Janda Keramat yang berpakaian tipis dan tampak membayang 'perabot'nya itu.

"Mari minum untuk kesehatanmu!" kata Janda Keramat sambil mengangkat cangkir keramik. Baraka pun mengangkat cangkir itu dan kedua cangkir diadu pelan.

Trik...! Maka keduanya segera menghirup teh hangat yang dibuat dari rumput laut dan tanaman lainnya.

"Segar sekali teh ini. Rupanya kau pandai menghidangkan minuman dan makanan yang lezat-lezat, ya?"

"Aku dulu bekas anak pemilik kedai," kata Janda Keramat. "Kemudian aku berguru kepada seorang tabib ahli ramu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status