Share

371. Part 21

"Hari sudah hampir sore. Apakah kau berani pulang sendiri?"

"Berani, Kang. Pokoknya asal jangan ketemu orang berpakaian hitam dengan rambut dikuncir. Aku takut kalau lihat orang itu, Kang."

"Mengapa takut?"

"Soalnya tadi malam aku lihat dia lari di kaki bukit ini dan bertarung dengan lawannya. Tapi lawannya tahu-tahu mati sendiri. Padahal orang berkuncir itu hanya memasukkan pisau kecil pada boneka yang dibawanya. Dia sakti sekali, Kang."

"Tunggu, tunggu...!" kata Pak Tua. "Boneka kecil seperti apa?! Kau melihat sendiri boneka itu?".

"Ya, tapi tak jelas sekali karena cahaya rembulan tidak terlalu terang. Boneka itu sepertinya dari karet, Pak Tua."

"Pantas! Itulah yang dinamakan Patung Genit, eh... Patung Dedemit," kata Pak Tua saking gugupnya. "Patung itu memang seperti karet, tapi menurut penjelasan guruku; Iblis Dedemit sendiri, patung tersebut sebenarnya terbuat dari gumpalan daging dan urat-urat tubuhnya yang mengkerut selama sekian tahu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status