Share

14. Kematian sang ibu

Pertarungan Yudha melawan kelima begundal Wasesa masih berlangsung seru. Dilihat dari perkembangannya, jelas menunjukkan Yudha semakin terdesak hebat oleh kelima lawannya yang semakin bernafsu untuk secepatnya menjatuhkan lawan mereka.

Meski begitu, Yudha tidak mau mengalah begitu saja. Selama hayat masih dikandung badan, ia akan tetap melawan sampai titik darah penghabisan. Itulah jiwa ksatria sejati.

Golok Sakti di tangan Yudha bergerak cepat, memapak serangan lawan yang datang silih berganti. Sesekali tangannya menyodokkan golok ke arah lawan yang menyerang, tapi lawannya yang lain telah mendahului dari belakang. Mau tak mau Yudha mengurung serangannya.

Sambil membalikkan tubuh, ditangkisnya serangan lawan.

"Heaaa...!"

Senjata rantai berujung bola berduri di tangan Sepasang Hantu dari Kelangit mendesing di alas kepalanya. Cepat-cepat Yudha merundukkan tubuh ke bawah untuk menghindar dari sabetan ganas salah satu rantai. Kemudian dengan cepat pul

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status