BERSAMBUNG
Wibawa Pangeran Boon Me kalau mau jujur, jauh lebih hebat dari Pangeran Daha dan juga Pangeran Akmal.Tapi Pendekar Mabuk ini sudah tegas menyatakan sejak dulu, sama sekali tak berminat jadi Putra Mahkota,Sehingga adiknya Pangeran Daha yang di pilih, sebagai penerus Prabu Japra kelak.Begitu bertemu Putri Alona, Pangeran Boon Me beri penghormatan pada kakaknya ini. Dia juga tak ragu periksa tubuh kakaknya dan lega kakaknya ini sudah sembuh dan tak apa-apa.Tapi saat melihat wajah si Putul yang agak pucat, tanpa bicara, Pangeran Boon Me langsung kirim jurus dingin, sehingga semua orang terkejut.Tak terkecuali Putri Alona, yang mendadak ketar-ketir.Karena jurus dingin ini sangat hebat. Inilah inti jurus rajawali milik adiknya, yang bikin lawan-lawannya keok.Tapi si Putul malah menerima pukulan dahsyat ini dengan dadanya, tanpa melawan sedikitpun.“Bagus, cepat salurkan tenaga inti Rajawali Mencaplok Mangsa, usir racun yang hebat yang dipukul Pendekar Gledek padamu,” seru Pangeran Boo
Lolosnya tahanan-tahanan penting, di tambah gagalnya rencana yang sudah di susun rapi, karena bukan jasad Pangeran Daha dan Pangeran Akmal yang berada di dalam peti, makin runyam lagi dengan tertangkapnya utusan ke kedua kerajaan tersebut.Membuat Ki Rawa murka tak kepalang, penjagaan di padepokan ini pun dibuat berlapis-lapis.Ki Rawa bahkan kini terpaksa menunda menyerbu kadipaten-kadipaten yang mereka incar.Setelah dia dapat kabar, pasukan kedua kerajaan besar itu, mulai menempatkan pasukan besar di perbatasan masing-masing dan hanya tunggu waktu untuk menyerbu ke padepokan mereka ini.“Kita harus ubah rencana!” kata Ki Rawa sambil memandang Pendekar Gledek dan beberapa tangan kanannya yang hadir saat ini.“Hmm…ya, agaknya melawan kedua kerajaan itu dengan kekuatan fisik, sama juga dengan mati konyol, kita gunakan jaur lain…!” sahut Pendekar Gledek sambil hisap cangklungnya.Semuanya kini memandang Pendekar Gledek, ingin tahu apa rencana mantan pangeran terbuang dari kerajaan Daha
Ki Palung adalah pentolan bangsawan yang menjadi tokoh perampok yang sangat sakti dan tewas di tangan Tiga Pendekar Golok Putih, sekaligus pendiri Padepokan Ular Hitam tersebut.Ki Palung juga punya hubungan dengan Prabu Japra, selain pernah beri dia peta kitab pusaka bukit meratus, Permaisuri Aura juga anak dari Ki Palung.Bahkan keturunan Pangeran Somali ini juga memiliki ilmu sihir yang sangat hebat.Tapi Pangeran Busu sangat cerdik, dia tak mau sebutkan siapa gurunya. Hanya saja Pendekar Gledek akui, selain Pangeran Boon Me dan Pendekar Putul, Pangeran Busu juga luar biasa kekuatan sihirnya.Dan juga Ki Rawa baru tahu, kalau 5 Jawara Bertopeng yang membunuh Ibu Suri Putri Reswari adalah…kaki tangan Pangeran Busu..!“Pantas, saat tempat ini di acak-acak dan bebaskan dua tahanan pentingku, ke 5 nya tak muncul membantu, kiranya mereka tangan kanan Pangeran Busu dan di panggil pulang ke Kadipaten Tapanan. Entah apa rencana Pangeran itu?” batin Ki Rawa penasaran sendiri.“Apa rencana P
Ratusan bekas anak buah Ki Rawa yang sebelumnya jadi anak buah mendiang Ki Boka kini di kumpulkan dan di beri ‘arahan’ Pendekar Mabuk.“Mulai kini, kalian di bawah pengawasanku, kalau kembali menyeleweng, maka kalian ku hukum. Tapi sebaliknya, kalau patuh dan menurut, maka kalian akan di bawah perlindunganku, majikan Lembah Rajawali,” kata Pangeran Boon Me sambil menatap mereka semua secara random.Semuanya langsung angkat sumpah dan berjanji akan mentaati semua ‘aturan’ Pangeran Boon Me.Tentu saja mereka bangga jadi anak buah majilan Lembah Rajawali, seorang pendekar sakti sekaligus bangsawan kaya raya lagi.Langkah pertama, semua yang berbau Ki Rawa d musnahkan pendekar ini.Pangeran Boon Me dengan kesaktiannya, sengaja tunjukan kehebatannya, plang bertuliskan Padepokan Ular Hitam yang berada di pintu gerbang padepokan ini di copotnya, hebatnya tanpa bergerak dari kedudukannya saat ini.Plang itu seakan ‘hidup’ saja, copot dengan sendirinya, pendekar sakti ini hanya dengan menggerak
“Arya…!”Pendekar Putul yang sedang duduk melamun kaget mendengar suara ini, dia langsung menoleh dan tersenyum, melihat Putri Arumi yang datang menghampirinya.Wajahnya yang tadi murung berubah ceria, ibaratnya perubahan itu 180 derajat perbedaannya. Berada di dekat orang yang diam-diam di cintai memang beda.“Putri Arumi!” si Putul bangkit dan menjura beri penghormatan buat adik Pangeran Akmal ini.“Aku mau pulang dengan kakanda Pangeran Akmal, kapan kamu jalan-jalan ke Loksana…?” ceplos si putri jelita ini.Putri Arumi langsung duduk di dekat si Putul dan mau tak mau pendekar ini kembali duduk di tempatnya melamun tadi, sambil melihat pegunungan meratus yang sangat indah.“A-apa…Loksana?” sahut si Putul gagap.“Iya, kan kamu bilang ingin lihat-lihat kotaraja, ih kok gitu sih, masa lupa dengan ucapan sendiri beberapa hari yang lalu!” sungut Putri Arumi.“Oh…i-iya secepatnya tuan putri!” sahut Pendekar Putul dan senyum manisnya kembali merekah, sehingga makin tampanlah pemuda ini.“H
Pendekar Putul kini membawa hatinya yang patah, Putri Arumi yang dia cintai kini akan sudah di lamar pamannya sendiri Pangeran Daha dan kelak akan menjadi Permaisuri.Seandainya pamannya ini kelak naik tahta, gantikan kakeknya Prabu Japra.Nasehat ibunya dan pamannya Pangeran Boon Me membuat hatinya kini tidak mau lagi coba-coba menyeleweng. Bahkan dia punya tugas khusus dari pamannya.“Arya, jangan pernah lagi bikin malu keturunan kita, walaupun kamu lahir sedarah! Tapi ingat, ayahmu seorang maharaja, kakekmu juga maharaja. Betapa hebatnya darah dalam dirimu, kamu harusnya bangga, darah dua raja bersemayam dalam darahmu. Aku sebagai pamanmu pun akan terimbas kalau kamu kembali menyeleweng, camkan ini nasehatku,” kata Pangeran Boon Me, sekaligus penekanan buat keponakannya ini.Tentu saja Pendekar Putul tunduk, setunduknya dengan pamannya ini, dia pun kini sadar dan diam-diam bangga, setelah pamannya ini beri dia nasehat yang bikin mata hatinya terbuka. Bahkan sebelum merantau, Putri
“Selamat malam tuan, ini saya mau sampaikan sebuah surat buat tuan, dari utusan Temanggung Pangeran Busu!” seorang pelayan menyerahkan sebuah surat yang di lipat rapi dan di terima si Putul dengan dahi berkerut.Si pelayan pun juga rada aneh melihat si Putul yang hanya berkaki satu. Walaupun penampilan anak muda ini sepertinya bukan orang sembarangan. Wajah Si Putul juga tampan dan pakainnya bagus dan rapi.Buktinya, utusan Temanggung sampai mengiriminya surat, yang isinya tak berani dia buka.Tapi dia simpan keherananya itu dan kembali bertugas, si Putul pun menutup pintu kamarnya dan kini membuka kertas itu dengan macam-macam pikiran sekaligus bingung sendiri.“Selamat datang Pangeran Arya atau Pendekar Siluman alias Pendekar Putul, sebuah kehormatan bagi saya, sebagai Temanggung di kadipaten ini di kunjungi seorang pangeran seperti Anda. Besok saya undang pangeran untuk makan siang di rumah jabatan saya, akan ada utusan saya menjemput pangeran.Tertanda, Pangeran Busu, Temanggung Ta
Pendekar Putul bersikap pura-pura alim, dia harus adu cerdik agar tak dicurigai.“Ehmm…kenapa pangeran tidak nginap di sini saja, banyak kamar kosong dan dua selirku itu akan dengan senang hati melayani kamu pangeran?” pancing Pangeran Busu sambil senyum-senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.“Oh yaa…itu tadi..?” Pendekar Putul terkaget-kaget, ini bukan di buat-buat, tapi kaget benaran, masa selir sendiri mau di ‘serahkan’ buatnya.Teringatlah dulu dia sempat gauli Nyai Safitri, istri Temanggung Iday dan gara-gara itu, dia sempat di musuhi kaum pendekar golongan putih.Lalu dirinya dii juluki Pendekar Cabul, julukan yang sangat tak enak di dengar telinga, selain julukan pendekar kaki buntung.Gara-gara berani selingkuhi selir sang Temanggung dan akhirnya menewaskan keduanya. Setela aksi tak terpujinya dipergoki sang temanggung itu.Pangeran Busu ini malah kebalikannya, dia tak segan menawarkan selirnya, dua sekaligus malah, cakep dan denok-denok lagi.“Tentu….dengan senang hati ak
Raja Iblis menatap tajam Pendekar Tanpa Bayangan yang terlihat lengket dengan Melania. Bahkan Pangeran Kumu juga Ki Samosi dan beberapa orang anak buah utama sang Raja Iblis heran sendiri.Bafin lebih menyukai wanita dengan wajah ‘standar’, tapi memiliki tubuh denok ini. Padahal 9 dayang lainnya yang di pilihkan buat Bafin memiliki wajah jauh lebih cantik dari Melania saat ini, tubuh mereka pun juga bagus.Padahal hanya Bafin yang tahu, di balik wajah standar Melania, tertutup wajah sangat cantik jelita wanita ini yang asli, keturunan bangsawan pula..!“Silahkan duduk, mari kita nikmati hidangan ini,” kata si Raja Iblis dengan sikap dingin dan berwibawa.Bafin yang lama tak berjumpa dengan musuh kakek Japra dan kakek Slengean sepintas juga sadar, pria yang separu mukanya tertutup topeng ini makin sakti saja.Setelah makan dengan gaya tak ubahnya perjamuan di sebuah istana kerajaan, Raja Iblis kini menatap kembali wajah Bafin.“Kurasa selain miliki julukan Pendekar Tanpa Bayangan, kam
Namun secepat kilat, Melania kembali memasang topeng tipisnya, lengkap dengan tahu lalatnya itu, sehingga wajah jelitanya tak bisa lama-lama di tatap pendekar biawak ini."Jangan lama-lama menatapku, nanti sifat biawakmu muncul, aku nggak suka laki-laki biawak," dengus Melania. Bafin sampai menahan tawa melihat kelakuan si putri yang sedang menyamar ini.“Sekarang apa rencana kamu Melania,” tanya Bafin dan kini mulai serius.Melihat sosok asli Melania, kini Bafin lupakan main-main dengan si janda jelita ini, dia malah penasaran ingin tahu, apa siasat Melania sekarang.“Aku masih selidiki apakah kelompok mereka ini menyekap Pangeran Raya di Istana ini, juga apakah mereka terlibat pembunuhan ayahandaku setahunan yang lalu," cetus Melania.Melania juga cerita, di sini juga ada sebuah tahanan yang letaknya di bawah tanah."Aku belum sempat ke sana, karena di jaga sangat ketat.”Bafin pun mengangguk dan bilang nanti dia pun akan ikut selidiki soal tahanan tersebut.“Melania…aku masih pena
“Tuan pendekar, agaknya tuan ini…maaf kurang pengalaman dan tentunya kurang perhitungan, tuan masuk ke sini sama saja dengan masuk sarang harimau, tak tahu seberapa hebat kekuatan si Raja Iblis ini,” ceplos Melania, hingga bikin wajah Bafin merah padam.Dia dianggap remeh oleh wanita bertahi lalat ini, yang lebih aneh lagi, Melania begitu saja sebut si Raja Iblis, tanpa embel-embel yang mulia.“Itu urusanku Melania, kamu tak perlu tahu berlebihan, yang jelas Ki Samosi dan Raja Iblis adalah musuh besarku, karena mereka sudah membunuh kakek Japra dan kakek Slengean, juga si Samosi sudah membunuh ibuku,” dengus Bafin kurang senang.Jawaban Bafin ketus dan seolah meremehkan Melania.Melania tak marah mendengar jawaban ketus Bafin, dia malah tersenyum saja, seolah sedang hadapi anak kecil yang sedang ngambek.Melania memang lebih tua dari Bafin, usianya saat ini sudah 21 tahunan, lebih tua 2 tahunan dari Bafin yang baru berusia 19 tahunan tiga harian yang lalu. “Asal tuan pendekar tahu,
Bafin menatap satu persatu ke 10 wanita cantik ini, dia memandang wajah-wajah yang terlihat menunduk ini.Tapi ada juga yang terlihat menatap ke depan dan inilah yang bikin Bafin tertarik, wanita ini sebenarnya tidak terlalu cantik di bandingkan ke 9 lainnya.Bahkan ada tahi lalat sebesar kerikil pasir di dagunya. Tapi memiliki wajah yang manis dan aneh.Sikapnya pun beda, sama sekali tak terlihat takut, wanita bertahi lalat ini bahkan menantang mata tajam Bafin, saat pemuda ini meneliti satu persatu wanita-wanita cantik ini.Bafin lalu mundur dan berbisik ke Pangeran Kumu, si pangeran ini tersenyum sambil mengangguk.“Pendekar Tanpa Bayangan sudah menentukan pilihannya, dia memilih Melania sebagai temannya di sini, yang lainnya silahkan kembali ke tempat istirahat,” perintah Pangeran Kumu, yang aslinya kaget juga, kenapa Bafin justru memilih yang ‘tak terlalu’ cantik?Aneh juga pendekar ini, seleranya bukan wanita terlalu cantik, tapi suka body aduhai, pikir Pangeran Kumu dengan seny
Pria ini senyum kecil dengan sikap sinis melihat sikap pongah Bafin, yang di anggapnya masih kekanak-kanakan ini.“Hmm…luar biasa sekali, benar-benar pendekat hebat! Namaku Pangeran Kumu, atau boleh kamu panggil Ki Kumu, ku rasa daripada kita bermusuhan, alangkah baiknya kalau kita jalin persahabatan bukan?”Ucapan Ki Kumu ini sebuah pesan ‘persahabatan’. Otomatis Bafin yang aslinya kurang pengalaman ini mulai tertarik. Kenapa ada seorang pangeran yang ikut kelompok ini?“Apa untungnya aku bersahabat dengan kelompok iblis segala, walaupun kamu mengaku pangeran. Aku akui memang tak bisa lihat wanita denok, tapi aku bukan penjahat wanita atau perampok,” dengus Bafin, tetap sengaja bergaya angkuh.“Justru itu, kalau kamu mau, lebih dari Lira dan Bina akan mudah kamu dapatkan! Jadi bagaimana kisanak Pendekar Tanpa Bayangan, mari kita ke Istana Lembah Iblis, di sana kisanak akan kami jamu penuh penghormatan dan soal wanita, aku jamin kisanak akan kesulitan memilihnya…!” janji Ki Kumu.Sua
Begitu sampai di penginapan Lira dan Bina yang bermaksud akan pergi, langsug di gandeng Bafin untuk masuk ke penginapan ini.“Mau kemana kalian, temani aku yuks…di luar mau turun hujan, mending kita nyantai saja, sambl minum arak,” bujuk Bafin.Keduanya tak kuasa menolak, apalagi Bafin kembali gunakan ilmu hitamnya yang hebat, keduanya bak kerbau di cokok di hidung saja dan mandah di ajak masuk ke kamar penginapan ini.Senyum ceria pun terhias di bibir Bafin yang kini telah berubah jadi laki-laki flamboyan yang lengkap segalanya, tampan dan sakti, serta royal sekaligus nekat dan ganas.Pelayan penginapan langsung bawakan pesanan Bafin, koin emas yang di berikan Bafin lebih dari cukup memenuhi pesanan pendekar tampan ini.Begitu sudah minum, sifat asli keduanya pun keluar, sehingga Bafin tertawa sinis, setelah keduanya mulai binal dan tak malu-malu lagi dengannya."He-he-he tubuh kalian emank denok, sini sayang," tarik Bafin dan tak malu-malu lagi, lumat bibir Lira dan Bina bergantian.
Kembali ke 10 orang ini menggerakan senjatanya menyerang Bafin, tapi kali ini Bafin sengaja tak mau bergerak seperti tadi.Lima orang yang tadi senjata jatuh juga sudah buru-buru ambil lagi goloknya dan makin ganas menyerang.Tapi Bafin malah secara lihai merampas salah satu golok mereka dan tiga orang langsung terpental ketika ditangkis golok rampasan tadi.Lalu dengan cepat ia menerjang dengan golok mereka.Akibatnya, kembali 3 orang terpental ke belakang dan golok mereka putus terbabat golok yang ada di tangan Bafin.“Hmmm…sudah cukup aku main-main, cacing-cacing tiada guna yang hanya bisa menyakiti orang lemah, harus aku musnahkan, baru setelah ini giliran Samosi,” dengus Bafin dan kini dia mulai salurkan tenaga dalamnya yang hebat ke kedua tangannya.Bafin lalu menggerakkan golok ini, jurus ‘pedang’ halilintar yang ia pelajari dari Pendekar Gledek dan di sempurnakan Pangeran Boon Me bergerak sangat mengerikan.Gerakannya sangat halus, cepat dan tidak menimbulkan suara yang nyaring
Dari kaget, kini wajah Bafin berubah jadi sinis dan matanya berapi-api, yang datang adalah Ki Samosi, si musuh besarnya, pembunuh ibundanya, inilah orang yang ia cari-cari.Ki Samosi tentu saja tidak sadar dan tidak kenal lagi, kalau yang sedang dia hadapi saat ini orang yang pernah dia sebut anak dewa.Apalagi kini Bafin bukanlah lagi anak kecil berusia 4-5 tahunan, namun sudah menjelma jadi pemuda tampan.Ki Samosi memang pemuja dewa-dewi, yang di bawa gurunya yang aslinya negeri prindavan, itulah sebabnya dia punya semacam ilmu tertentu yang bisa menilai seseorang punya kelebihan.“Hehh…berani sekali kamu muncu di sini, setelah memotong lengan anak buah dari Lembah Iblis, rupanya nyawa kamu rangkap 10,” bentak Ki Samosi yang datang diikuti 10 anak buahnya.“Hmm…ternyata kamu mengabdi di sini Samosi, menjadi anak buah manusia bertopeng!” balas Bafin, sengaja mengejeknya, sekaligus sindir pimpinan besar mereka. Samosi kini berbalik kaget, Bafin justru kenal dirinya. Srattt…!10 ana
Bafin sebaliknya, dia tetap santai saja, sama sekali tidak takut. “Itulah lembahnya tuan pendekar,” tunjuk Suliti dengan tangan agak gemetar.Gentar sekali hatinya, kini sudah sampai di kaki lembah ini.Bafin mengecup bibir Suliti, lalu ambil sekantong koin emas dari tas ransel miliknya, yang berisi pakaian ganti dan juga koin-koin emas miliknya yang tak pernah habis.“Suliti, bawalah kantong koin emas ini, pergilah kamu jauh-jauh dari tempat ini, mulailah kamu hidup baru, tugasmu sudah sudah cukup sampai di sini, sampia jumpa lagi. Ku harap saat kita jumpa lagi, kamu sudah lebih bahagia...!”Setelah berkata begitu, lalu Bafin genjot tubuhnya dan Suliti melongo, saat tubuh Bafin sudah sangat jauh hanya berupa titik abu-abu lalu lenyap di lebatnya pepohonan di kaki lembah Iblis ini.“Benar-benar pendekar sakti, tiba-tiba saja ngilang, sesuai dengan julukannya, pasti geger lembah ini,” gumam Suliti yang lalu putar balik dan pergi sejauh-jauhnya dari kaki lembah ini.Bafin kini memantau l