Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 456: Pangeran Boon Me Pimpin Basmi Padepokan Ular Hitam

Share

Bab 456: Pangeran Boon Me Pimpin Basmi Padepokan Ular Hitam

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-12-30 20:04:20
Wibawa Pangeran Boon Me kalau mau jujur, jauh lebih hebat dari Pangeran Daha dan juga Pangeran Akmal.

Tapi Pendekar Mabuk ini sudah tegas menyatakan sejak dulu, sama sekali tak berminat jadi Putra Mahkota,

Sehingga adiknya Pangeran Daha yang di pilih, sebagai penerus Prabu Japra kelak.

Begitu bertemu Putri Alona, Pangeran Boon Me beri penghormatan pada kakaknya ini. Dia juga tak ragu periksa tubuh kakaknya dan lega kakaknya ini sudah sembuh dan tak apa-apa.

Tapi saat melihat wajah si Putul yang agak pucat, tanpa bicara, Pangeran Boon Me langsung kirim jurus dingin, sehingga semua orang terkejut.

Tak terkecuali Putri Alona, yang mendadak ketar-ketir.

Karena jurus dingin ini sangat hebat. Inilah inti jurus rajawali milik adiknya, yang bikin lawan-lawannya keok.

Tapi si Putul malah menerima pukulan dahsyat ini dengan dadanya, tanpa melawan sedikitpun.

“Bagus, cepat salurkan tenaga inti Rajawali Mencaplok Mangsa, usir racun yang hebat yang dipukul Pendekar Gledek padamu,” seru Pangeran Boo
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 5
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 457: Keturunan Prabu Kanji

    Lolosnya tahanan-tahanan penting, di tambah gagalnya rencana yang sudah di susun rapi, karena bukan jasad Pangeran Daha dan Pangeran Akmal yang berada di dalam peti, makin runyam lagi dengan tertangkapnya utusan ke kedua kerajaan tersebut.Membuat Ki Rawa murka tak kepalang, penjagaan di padepokan ini pun dibuat berlapis-lapis.Ki Rawa bahkan kini terpaksa menunda menyerbu kadipaten-kadipaten yang mereka incar.Setelah dia dapat kabar, pasukan kedua kerajaan besar itu, mulai menempatkan pasukan besar di perbatasan masing-masing dan hanya tunggu waktu untuk menyerbu ke padepokan mereka ini.“Kita harus ubah rencana!” kata Ki Rawa sambil memandang Pendekar Gledek dan beberapa tangan kanannya yang hadir saat ini.“Hmm…ya, agaknya melawan kedua kerajaan itu dengan kekuatan fisik, sama juga dengan mati konyol, kita gunakan jaur lain…!” sahut Pendekar Gledek sambil hisap cangklungnya.Semuanya kini memandang Pendekar Gledek, ingin tahu apa rencana mantan pangeran terbuang dari kerajaan Daha

    Last Updated : 2024-12-31
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 458: Ki Rawa Tinggalkan Padepokan Ular Hitam

    Ki Palung adalah pentolan bangsawan yang menjadi tokoh perampok yang sangat sakti dan tewas di tangan Tiga Pendekar Golok Putih, sekaligus pendiri Padepokan Ular Hitam tersebut.Ki Palung juga punya hubungan dengan Prabu Japra, selain pernah beri dia peta kitab pusaka bukit meratus, Permaisuri Aura juga anak dari Ki Palung.Bahkan keturunan Pangeran Somali ini juga memiliki ilmu sihir yang sangat hebat.Tapi Pangeran Busu sangat cerdik, dia tak mau sebutkan siapa gurunya. Hanya saja Pendekar Gledek akui, selain Pangeran Boon Me dan Pendekar Putul, Pangeran Busu juga luar biasa kekuatan sihirnya.Dan juga Ki Rawa baru tahu, kalau 5 Jawara Bertopeng yang membunuh Ibu Suri Putri Reswari adalah…kaki tangan Pangeran Busu..!“Pantas, saat tempat ini di acak-acak dan bebaskan dua tahanan pentingku, ke 5 nya tak muncul membantu, kiranya mereka tangan kanan Pangeran Busu dan di panggil pulang ke Kadipaten Tapanan. Entah apa rencana Pangeran itu?” batin Ki Rawa penasaran sendiri.“Apa rencana P

    Last Updated : 2024-12-31
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 460: Lembah Bidadari

    Ratusan bekas anak buah Ki Rawa yang sebelumnya jadi anak buah mendiang Ki Boka kini di kumpulkan dan di beri ‘arahan’ Pendekar Mabuk.“Mulai kini, kalian di bawah pengawasanku, kalau kembali menyeleweng, maka kalian ku hukum. Tapi sebaliknya, kalau patuh dan menurut, maka kalian akan di bawah perlindunganku, majikan Lembah Rajawali,” kata Pangeran Boon Me sambil menatap mereka semua secara random.Semuanya langsung angkat sumpah dan berjanji akan mentaati semua ‘aturan’ Pangeran Boon Me.Tentu saja mereka bangga jadi anak buah majilan Lembah Rajawali, seorang pendekar sakti sekaligus bangsawan kaya raya lagi.Langkah pertama, semua yang berbau Ki Rawa d musnahkan pendekar ini.Pangeran Boon Me dengan kesaktiannya, sengaja tunjukan kehebatannya, plang bertuliskan Padepokan Ular Hitam yang berada di pintu gerbang padepokan ini di copotnya, hebatnya tanpa bergerak dari kedudukannya saat ini.Plang itu seakan ‘hidup’ saja, copot dengan sendirinya, pendekar sakti ini hanya dengan menggerak

    Last Updated : 2025-01-01
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 461: Sakitnya Cinta Terpendam

    “Arya…!”Pendekar Putul yang sedang duduk melamun kaget mendengar suara ini, dia langsung menoleh dan tersenyum, melihat Putri Arumi yang datang menghampirinya.Wajahnya yang tadi murung berubah ceria, ibaratnya perubahan itu 180 derajat perbedaannya. Berada di dekat orang yang diam-diam di cintai memang beda.“Putri Arumi!” si Putul bangkit dan menjura beri penghormatan buat adik Pangeran Akmal ini.“Aku mau pulang dengan kakanda Pangeran Akmal, kapan kamu jalan-jalan ke Loksana…?” ceplos si putri jelita ini.Putri Arumi langsung duduk di dekat si Putul dan mau tak mau pendekar ini kembali duduk di tempatnya melamun tadi, sambil melihat pegunungan meratus yang sangat indah.“A-apa…Loksana?” sahut si Putul gagap.“Iya, kan kamu bilang ingin lihat-lihat kotaraja, ih kok gitu sih, masa lupa dengan ucapan sendiri beberapa hari yang lalu!” sungut Putri Arumi.“Oh…i-iya secepatnya tuan putri!” sahut Pendekar Putul dan senyum manisnya kembali merekah, sehingga makin tampanlah pemuda ini.“H

    Last Updated : 2025-01-01
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 462: Dilatih Pangeran Boon Me Lagi

    Pendekar Putul kini membawa hatinya yang patah, Putri Arumi yang dia cintai kini akan sudah di lamar pamannya sendiri Pangeran Daha dan kelak akan menjadi Permaisuri.Seandainya pamannya ini kelak naik tahta, gantikan kakeknya Prabu Japra.Nasehat ibunya dan pamannya Pangeran Boon Me membuat hatinya kini tidak mau lagi coba-coba menyeleweng. Bahkan dia punya tugas khusus dari pamannya.“Arya, jangan pernah lagi bikin malu keturunan kita, walaupun kamu lahir sedarah! Tapi ingat, ayahmu seorang maharaja, kakekmu juga maharaja. Betapa hebatnya darah dalam dirimu, kamu harusnya bangga, darah dua raja bersemayam dalam darahmu. Aku sebagai pamanmu pun akan terimbas kalau kamu kembali menyeleweng, camkan ini nasehatku,” kata Pangeran Boon Me, sekaligus penekanan buat keponakannya ini.Tentu saja Pendekar Putul tunduk, setunduknya dengan pamannya ini, dia pun kini sadar dan diam-diam bangga, setelah pamannya ini beri dia nasehat yang bikin mata hatinya terbuka. Bahkan sebelum merantau, Putri

    Last Updated : 2025-01-02
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 463: Undangan Misterius Pangeran Busu

    “Selamat malam tuan, ini saya mau sampaikan sebuah surat buat tuan, dari utusan Temanggung Pangeran Busu!” seorang pelayan menyerahkan sebuah surat yang di lipat rapi dan di terima si Putul dengan dahi berkerut.Si pelayan pun juga rada aneh melihat si Putul yang hanya berkaki satu. Walaupun penampilan anak muda ini sepertinya bukan orang sembarangan. Wajah Si Putul juga tampan dan pakainnya bagus dan rapi.Buktinya, utusan Temanggung sampai mengiriminya surat, yang isinya tak berani dia buka.Tapi dia simpan keherananya itu dan kembali bertugas, si Putul pun menutup pintu kamarnya dan kini membuka kertas itu dengan macam-macam pikiran sekaligus bingung sendiri.“Selamat datang Pangeran Arya atau Pendekar Siluman alias Pendekar Putul, sebuah kehormatan bagi saya, sebagai Temanggung di kadipaten ini di kunjungi seorang pangeran seperti Anda. Besok saya undang pangeran untuk makan siang di rumah jabatan saya, akan ada utusan saya menjemput pangeran.Tertanda, Pangeran Busu, Temanggung Ta

    Last Updated : 2025-01-02
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 464: Tak Tahan Godaan, Kembali Nakal

    Pendekar Putul bersikap pura-pura alim, dia harus adu cerdik agar tak dicurigai.“Ehmm…kenapa pangeran tidak nginap di sini saja, banyak kamar kosong dan dua selirku itu akan dengan senang hati melayani kamu pangeran?” pancing Pangeran Busu sambil senyum-senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.“Oh yaa…itu tadi..?” Pendekar Putul terkaget-kaget, ini bukan di buat-buat, tapi kaget benaran, masa selir sendiri mau di ‘serahkan’ buatnya.Teringatlah dulu dia sempat gauli Nyai Safitri, istri Temanggung Iday dan gara-gara itu, dia sempat di musuhi kaum pendekar golongan putih.Lalu dirinya dii juluki Pendekar Cabul, julukan yang sangat tak enak di dengar telinga, selain julukan pendekar kaki buntung.Gara-gara berani selingkuhi selir sang Temanggung dan akhirnya menewaskan keduanya. Setela aksi tak terpujinya dipergoki sang temanggung itu.Pangeran Busu ini malah kebalikannya, dia tak segan menawarkan selirnya, dua sekaligus malah, cakep dan denok-denok lagi.“Tentu….dengan senang hati ak

    Last Updated : 2025-01-03
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 465: Ingin Binasakan Sepupu Sendiri

    “Apa yang harus aku kerjakan yang mulia?” tanya si Putul, tetap dengan sikap menghormat.“Hmm…begini Pangeran Arya, selama aku jadi Temanggung, ada seorang pejabat di kadipaten ini suka sekali julid denganku, dia agaknya ‘cemburu’ dan dengki, aku punya banyak selir. Bahkan dia suka fitnah aku nyulik para selir ini, padahal kamu lihat sendiri bukan? Mereka bahagia di sini,” kata Pangeran Busu, muali lancarkan siasatnya.Si Putul diam saja dan mendengarkan tidak mau menyela.“Jadi…aku minta kamu lenyapkan saja si pejabat itu, daripada aku terus di rongrongnya dan merusak nama baikku. Apalagi kita ini sepupu misan, memalukan bagi leluhur kita bukan? Nggak usah di paksa, wanita manapun pasti suka dengan kita-kita ini. Kita ini pangeran, bukan laki-laki sembarangan!” sambung si Pangeran Busu ini lagi, hingga si Putul terlihat manggut-manggut saja.‘Hmm baiklah yang mulia, siapa pejabatnya itu?” sela Pendekar Putul.“Namanya Pangeran Sana,” Pangeran Busu lalu sebutkan tempat tinggalnya.“Pan

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 467: Curiga dengan Kepala Pangeran Sana

    “Iya yang mulia, boleh yaa..?” bujuk si Putul dengan wajah tanpa dosa. Tak peduli mata si Pangeran Busu bak mau keluar dari sarangnya, saking kaget sekaligus menahan amarahnya dengan kelancangaan si Putul ini.“Putul, kamu jangan keterlaluan, masa selir-selirku mau kamu embat semua? Kayak nggak wanita lain, dua orang masih belum cukup?” dengus Pangeran Busu kesal bukan main.Kini belang aslinya dia mulai keluar, dia tak lagi panggil Pangeran Arya, tapi langsung sebut nama poyokan pemuda buntung ini. Si Putul tak tersinggung, dia senyum-senyum saja, seakan ejek ucapan si pangeran ini.“Yang mulia tentu tahu bukan, aku juga di juluki Pendekar Cabul. Nahh...ku rasa wajar donk aku pingin nikmati bekas milik yang mulia, kan hanya bekas? Lagian yang mulia stok kan banyak!” sahut Pendekar Putul lagi, benar-benar kurang ajar sekali kelakuan si Putul ini.Pas lagi kebetulan muncullah salah satu selir si Temanggung ini, yang paling cantik pula.“Ahaaa…pucuk di cinta si cantik pun tiba, yang ini

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 466: Siasat Lihai Ki Usu

    “Akulah Pangeran Arya, atau Pendekar Putul, keponakan paman Pangeran Boon Me, yang di utus untuk menemui paman Pangeran Sana,” sahut si Putul tenang dan kini sudah dekat dengan kedua orang ini.Kalau Pangeran Sana kaget dan rada kurang yakin, karena Pangeran Boon Me tak pernah sebut kalau Pangeran Arya ini kakinya buntung, adalah Pendekar Tua ini yang berpandangan beda.Si pendekar tua sepintas sudah tahu kalau si Putul ini bukan pemuda biasa, mata dan sikapnya menunjukan kalau pemuda kaki buntung ini memiliki kekuatan dahsyat dalam tubuhnya.Karena dia adalah Ki Usu, salah satu anggota Tiga Pendekar Golok Putih, yang sangat kesohor dan di segani siapapun dan di sebut-sebut tak beda jauh kehebatannya dari Prabu Japra atau Pangeran Boon Me.Sehingga dengan mata batinnya yang sudah terlatih hebat ini, dia bisa menilai, Pendekar Putul ini bukan pemuda sembarangan, walaupun kakinya hanya satu!“Mari duduk pangeran,” kata Pangeran Sana ramah dan dia kembali bersikap biasa.Apalagi saat mel

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 465: Ingin Binasakan Sepupu Sendiri

    “Apa yang harus aku kerjakan yang mulia?” tanya si Putul, tetap dengan sikap menghormat.“Hmm…begini Pangeran Arya, selama aku jadi Temanggung, ada seorang pejabat di kadipaten ini suka sekali julid denganku, dia agaknya ‘cemburu’ dan dengki, aku punya banyak selir. Bahkan dia suka fitnah aku nyulik para selir ini, padahal kamu lihat sendiri bukan? Mereka bahagia di sini,” kata Pangeran Busu, muali lancarkan siasatnya.Si Putul diam saja dan mendengarkan tidak mau menyela.“Jadi…aku minta kamu lenyapkan saja si pejabat itu, daripada aku terus di rongrongnya dan merusak nama baikku. Apalagi kita ini sepupu misan, memalukan bagi leluhur kita bukan? Nggak usah di paksa, wanita manapun pasti suka dengan kita-kita ini. Kita ini pangeran, bukan laki-laki sembarangan!” sambung si Pangeran Busu ini lagi, hingga si Putul terlihat manggut-manggut saja.‘Hmm baiklah yang mulia, siapa pejabatnya itu?” sela Pendekar Putul.“Namanya Pangeran Sana,” Pangeran Busu lalu sebutkan tempat tinggalnya.“Pan

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 464: Tak Tahan Godaan, Kembali Nakal

    Pendekar Putul bersikap pura-pura alim, dia harus adu cerdik agar tak dicurigai.“Ehmm…kenapa pangeran tidak nginap di sini saja, banyak kamar kosong dan dua selirku itu akan dengan senang hati melayani kamu pangeran?” pancing Pangeran Busu sambil senyum-senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.“Oh yaa…itu tadi..?” Pendekar Putul terkaget-kaget, ini bukan di buat-buat, tapi kaget benaran, masa selir sendiri mau di ‘serahkan’ buatnya.Teringatlah dulu dia sempat gauli Nyai Safitri, istri Temanggung Iday dan gara-gara itu, dia sempat di musuhi kaum pendekar golongan putih.Lalu dirinya dii juluki Pendekar Cabul, julukan yang sangat tak enak di dengar telinga, selain julukan pendekar kaki buntung.Gara-gara berani selingkuhi selir sang Temanggung dan akhirnya menewaskan keduanya. Setela aksi tak terpujinya dipergoki sang temanggung itu.Pangeran Busu ini malah kebalikannya, dia tak segan menawarkan selirnya, dua sekaligus malah, cakep dan denok-denok lagi.“Tentu….dengan senang hati ak

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 463: Undangan Misterius Pangeran Busu

    “Selamat malam tuan, ini saya mau sampaikan sebuah surat buat tuan, dari utusan Temanggung Pangeran Busu!” seorang pelayan menyerahkan sebuah surat yang di lipat rapi dan di terima si Putul dengan dahi berkerut.Si pelayan pun juga rada aneh melihat si Putul yang hanya berkaki satu. Walaupun penampilan anak muda ini sepertinya bukan orang sembarangan. Wajah Si Putul juga tampan dan pakainnya bagus dan rapi.Buktinya, utusan Temanggung sampai mengiriminya surat, yang isinya tak berani dia buka.Tapi dia simpan keherananya itu dan kembali bertugas, si Putul pun menutup pintu kamarnya dan kini membuka kertas itu dengan macam-macam pikiran sekaligus bingung sendiri.“Selamat datang Pangeran Arya atau Pendekar Siluman alias Pendekar Putul, sebuah kehormatan bagi saya, sebagai Temanggung di kadipaten ini di kunjungi seorang pangeran seperti Anda. Besok saya undang pangeran untuk makan siang di rumah jabatan saya, akan ada utusan saya menjemput pangeran.Tertanda, Pangeran Busu, Temanggung Ta

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 462: Dilatih Pangeran Boon Me Lagi

    Pendekar Putul kini membawa hatinya yang patah, Putri Arumi yang dia cintai kini akan sudah di lamar pamannya sendiri Pangeran Daha dan kelak akan menjadi Permaisuri.Seandainya pamannya ini kelak naik tahta, gantikan kakeknya Prabu Japra.Nasehat ibunya dan pamannya Pangeran Boon Me membuat hatinya kini tidak mau lagi coba-coba menyeleweng. Bahkan dia punya tugas khusus dari pamannya.“Arya, jangan pernah lagi bikin malu keturunan kita, walaupun kamu lahir sedarah! Tapi ingat, ayahmu seorang maharaja, kakekmu juga maharaja. Betapa hebatnya darah dalam dirimu, kamu harusnya bangga, darah dua raja bersemayam dalam darahmu. Aku sebagai pamanmu pun akan terimbas kalau kamu kembali menyeleweng, camkan ini nasehatku,” kata Pangeran Boon Me, sekaligus penekanan buat keponakannya ini.Tentu saja Pendekar Putul tunduk, setunduknya dengan pamannya ini, dia pun kini sadar dan diam-diam bangga, setelah pamannya ini beri dia nasehat yang bikin mata hatinya terbuka. Bahkan sebelum merantau, Putri

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 461: Sakitnya Cinta Terpendam

    “Arya…!”Pendekar Putul yang sedang duduk melamun kaget mendengar suara ini, dia langsung menoleh dan tersenyum, melihat Putri Arumi yang datang menghampirinya.Wajahnya yang tadi murung berubah ceria, ibaratnya perubahan itu 180 derajat perbedaannya. Berada di dekat orang yang diam-diam di cintai memang beda.“Putri Arumi!” si Putul bangkit dan menjura beri penghormatan buat adik Pangeran Akmal ini.“Aku mau pulang dengan kakanda Pangeran Akmal, kapan kamu jalan-jalan ke Loksana…?” ceplos si putri jelita ini.Putri Arumi langsung duduk di dekat si Putul dan mau tak mau pendekar ini kembali duduk di tempatnya melamun tadi, sambil melihat pegunungan meratus yang sangat indah.“A-apa…Loksana?” sahut si Putul gagap.“Iya, kan kamu bilang ingin lihat-lihat kotaraja, ih kok gitu sih, masa lupa dengan ucapan sendiri beberapa hari yang lalu!” sungut Putri Arumi.“Oh…i-iya secepatnya tuan putri!” sahut Pendekar Putul dan senyum manisnya kembali merekah, sehingga makin tampanlah pemuda ini.“H

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 460: Lembah Bidadari

    Ratusan bekas anak buah Ki Rawa yang sebelumnya jadi anak buah mendiang Ki Boka kini di kumpulkan dan di beri ‘arahan’ Pendekar Mabuk.“Mulai kini, kalian di bawah pengawasanku, kalau kembali menyeleweng, maka kalian ku hukum. Tapi sebaliknya, kalau patuh dan menurut, maka kalian akan di bawah perlindunganku, majikan Lembah Rajawali,” kata Pangeran Boon Me sambil menatap mereka semua secara random.Semuanya langsung angkat sumpah dan berjanji akan mentaati semua ‘aturan’ Pangeran Boon Me.Tentu saja mereka bangga jadi anak buah majilan Lembah Rajawali, seorang pendekar sakti sekaligus bangsawan kaya raya lagi.Langkah pertama, semua yang berbau Ki Rawa d musnahkan pendekar ini.Pangeran Boon Me dengan kesaktiannya, sengaja tunjukan kehebatannya, plang bertuliskan Padepokan Ular Hitam yang berada di pintu gerbang padepokan ini di copotnya, hebatnya tanpa bergerak dari kedudukannya saat ini.Plang itu seakan ‘hidup’ saja, copot dengan sendirinya, pendekar sakti ini hanya dengan menggerak

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 458: Ki Rawa Tinggalkan Padepokan Ular Hitam

    Ki Palung adalah pentolan bangsawan yang menjadi tokoh perampok yang sangat sakti dan tewas di tangan Tiga Pendekar Golok Putih, sekaligus pendiri Padepokan Ular Hitam tersebut.Ki Palung juga punya hubungan dengan Prabu Japra, selain pernah beri dia peta kitab pusaka bukit meratus, Permaisuri Aura juga anak dari Ki Palung.Bahkan keturunan Pangeran Somali ini juga memiliki ilmu sihir yang sangat hebat.Tapi Pangeran Busu sangat cerdik, dia tak mau sebutkan siapa gurunya. Hanya saja Pendekar Gledek akui, selain Pangeran Boon Me dan Pendekar Putul, Pangeran Busu juga luar biasa kekuatan sihirnya.Dan juga Ki Rawa baru tahu, kalau 5 Jawara Bertopeng yang membunuh Ibu Suri Putri Reswari adalah…kaki tangan Pangeran Busu..!“Pantas, saat tempat ini di acak-acak dan bebaskan dua tahanan pentingku, ke 5 nya tak muncul membantu, kiranya mereka tangan kanan Pangeran Busu dan di panggil pulang ke Kadipaten Tapanan. Entah apa rencana Pangeran itu?” batin Ki Rawa penasaran sendiri.“Apa rencana P

DMCA.com Protection Status