BERSAMBUNG
“Benar apa yang dikatakan Pendekar Siluman ini, kami hampir celaka, sebab ada jebakan yang sangat berbahaya sekali. Untung saja pendekar siluman ini berhasil membebaskan diri kami berdua, tapi tak urung dia terkena jurus mega halilitarnya Pendekar Gledek,” sambung Putri Arumi.Putri Arumi juga bilang, mereka tak langsung ke sini, karena menunggu si Putul sembuhkan luka dalam akibat terkena pukulan Pendekar Gledek tersebut.Legalah kini Pendekar Daha, dia malah malu hati, karena sempat punya pikiran jelek pada ponakannya ini.Semua orang terpesona dengan kecantikan Putri Arumi, kecantikannya tak kalah dari Putri Dao, tapi usianya lebih tua, Putri Arumi hampir 17 tahunan usianya, sedangkan Putri Dao baru mau 16 tahunan.Ibarat mangga, Putri Arumi ini sedang ranum-ranumnya. Bentuk tubuhnya sangat menggairahkan, walaupun tidak memiliki kesaktian setinggi kakaknya, tapi Putri Arumi juga bukan perempuan lemah.Pangeran Daha sampai tak berkedip memandang kecantikan Putri Arumi ini.Dia bahkan
Wibawa Pangeran Boon Me kalau mau jujur, jauh lebih hebat dari Pangeran Daha dan juga Pangeran Akmal.Tapi Pendekar Mabuk ini sudah tegas menyatakan sejak dulu, sama sekali tak berminat jadi Putra Mahkota,Sehingga adiknya Pangeran Daha yang di pilih, sebagai penerus Prabu Japra kelak.Begitu bertemu Putri Alona, Pangeran Boon Me beri penghormatan pada kakaknya ini. Dia juga tak ragu periksa tubuh kakaknya dan lega kakaknya ini sudah sembuh dan tak apa-apa.Tapi saat melihat wajah si Putul yang agak pucat, tanpa bicara, Pangeran Boon Me langsung kirim jurus dingin, sehingga semua orang terkejut.Tak terkecuali Putri Alona, yang mendadak ketar-ketir.Karena jurus dingin ini sangat hebat. Inilah inti jurus rajawali milik adiknya, yang bikin lawan-lawannya keok.Tapi si Putul malah menerima pukulan dahsyat ini dengan dadanya, tanpa melawan sedikitpun.“Bagus, cepat salurkan tenaga inti Rajawali Mencaplok Mangsa, usir racun yang hebat yang dipukul Pendekar Gledek padamu,” seru Pangeran Boo
Lolosnya tahanan-tahanan penting, di tambah gagalnya rencana yang sudah di susun rapi, karena bukan jasad Pangeran Daha dan Pangeran Akmal yang berada di dalam peti, makin runyam lagi dengan tertangkapnya utusan ke kedua kerajaan tersebut.Membuat Ki Rawa murka tak kepalang, penjagaan di padepokan ini pun dibuat berlapis-lapis.Ki Rawa bahkan kini terpaksa menunda menyerbu kadipaten-kadipaten yang mereka incar.Setelah dia dapat kabar, pasukan kedua kerajaan besar itu, mulai menempatkan pasukan besar di perbatasan masing-masing dan hanya tunggu waktu untuk menyerbu ke padepokan mereka ini.“Kita harus ubah rencana!” kata Ki Rawa sambil memandang Pendekar Gledek dan beberapa tangan kanannya yang hadir saat ini.“Hmm…ya, agaknya melawan kedua kerajaan itu dengan kekuatan fisik, sama juga dengan mati konyol, kita gunakan jaur lain…!” sahut Pendekar Gledek sambil hisap cangklungnya.Semuanya kini memandang Pendekar Gledek, ingin tahu apa rencana mantan pangeran terbuang dari kerajaan Daha
Ki Palung adalah pentolan bangsawan yang menjadi tokoh perampok yang sangat sakti dan tewas di tangan Tiga Pendekar Golok Putih, sekaligus pendiri Padepokan Ular Hitam tersebut.Ki Palung juga punya hubungan dengan Prabu Japra, selain pernah beri dia peta kitab pusaka bukit meratus, Permaisuri Aura juga anak dari Ki Palung.Bahkan keturunan Pangeran Somali ini juga memiliki ilmu sihir yang sangat hebat.Tapi Pangeran Busu sangat cerdik, dia tak mau sebutkan siapa gurunya. Hanya saja Pendekar Gledek akui, selain Pangeran Boon Me dan Pendekar Putul, Pangeran Busu juga luar biasa kekuatan sihirnya.Dan juga Ki Rawa baru tahu, kalau 5 Jawara Bertopeng yang membunuh Ibu Suri Putri Reswari adalah…kaki tangan Pangeran Busu..!“Pantas, saat tempat ini di acak-acak dan bebaskan dua tahanan pentingku, ke 5 nya tak muncul membantu, kiranya mereka tangan kanan Pangeran Busu dan di panggil pulang ke Kadipaten Tapanan. Entah apa rencana Pangeran itu?” batin Ki Rawa penasaran sendiri.“Apa rencana P
Ratusan bekas anak buah Ki Rawa yang sebelumnya jadi anak buah mendiang Ki Boka kini di kumpulkan dan di beri ‘arahan’ Pendekar Mabuk.“Mulai kini, kalian di bawah pengawasanku, kalau kembali menyeleweng, maka kalian ku hukum. Tapi sebaliknya, kalau patuh dan menurut, maka kalian akan di bawah perlindunganku, majikan Lembah Rajawali,” kata Pangeran Boon Me sambil menatap mereka semua secara random.Semuanya langsung angkat sumpah dan berjanji akan mentaati semua ‘aturan’ Pangeran Boon Me.Tentu saja mereka bangga jadi anak buah majilan Lembah Rajawali, seorang pendekar sakti sekaligus bangsawan kaya raya lagi.Langkah pertama, semua yang berbau Ki Rawa d musnahkan pendekar ini.Pangeran Boon Me dengan kesaktiannya, sengaja tunjukan kehebatannya, plang bertuliskan Padepokan Ular Hitam yang berada di pintu gerbang padepokan ini di copotnya, hebatnya tanpa bergerak dari kedudukannya saat ini.Plang itu seakan ‘hidup’ saja, copot dengan sendirinya, pendekar sakti ini hanya dengan menggerak
“Arya…!”Pendekar Putul yang sedang duduk melamun kaget mendengar suara ini, dia langsung menoleh dan tersenyum, melihat Putri Arumi yang datang menghampirinya.Wajahnya yang tadi murung berubah ceria, ibaratnya perubahan itu 180 derajat perbedaannya. Berada di dekat orang yang diam-diam di cintai memang beda.“Putri Arumi!” si Putul bangkit dan menjura beri penghormatan buat adik Pangeran Akmal ini.“Aku mau pulang dengan kakanda Pangeran Akmal, kapan kamu jalan-jalan ke Loksana…?” ceplos si putri jelita ini.Putri Arumi langsung duduk di dekat si Putul dan mau tak mau pendekar ini kembali duduk di tempatnya melamun tadi, sambil melihat pegunungan meratus yang sangat indah.“A-apa…Loksana?” sahut si Putul gagap.“Iya, kan kamu bilang ingin lihat-lihat kotaraja, ih kok gitu sih, masa lupa dengan ucapan sendiri beberapa hari yang lalu!” sungut Putri Arumi.“Oh…i-iya secepatnya tuan putri!” sahut Pendekar Putul dan senyum manisnya kembali merekah, sehingga makin tampanlah pemuda ini.“H
Pendekar Putul kini membawa hatinya yang patah, Putri Arumi yang dia cintai kini akan sudah di lamar pamannya sendiri Pangeran Daha dan kelak akan menjadi Permaisuri.Seandainya pamannya ini kelak naik tahta, gantikan kakeknya Prabu Japra.Nasehat ibunya dan pamannya Pangeran Boon Me membuat hatinya kini tidak mau lagi coba-coba menyeleweng. Bahkan dia punya tugas khusus dari pamannya.“Arya, jangan pernah lagi bikin malu keturunan kita, walaupun kamu lahir sedarah! Tapi ingat, ayahmu seorang maharaja, kakekmu juga maharaja. Betapa hebatnya darah dalam dirimu, kamu harusnya bangga, darah dua raja bersemayam dalam darahmu. Aku sebagai pamanmu pun akan terimbas kalau kamu kembali menyeleweng, camkan ini nasehatku,” kata Pangeran Boon Me, sekaligus penekanan buat keponakannya ini.Tentu saja Pendekar Putul tunduk, setunduknya dengan pamannya ini, dia pun kini sadar dan diam-diam bangga, setelah pamannya ini beri dia nasehat yang bikin mata hatinya terbuka. Bahkan sebelum merantau, Putri
“Selamat malam tuan, ini saya mau sampaikan sebuah surat buat tuan, dari utusan Temanggung Pangeran Busu!” seorang pelayan menyerahkan sebuah surat yang di lipat rapi dan di terima si Putul dengan dahi berkerut.Si pelayan pun juga rada aneh melihat si Putul yang hanya berkaki satu. Walaupun penampilan anak muda ini sepertinya bukan orang sembarangan. Wajah Si Putul juga tampan dan pakainnya bagus dan rapi.Buktinya, utusan Temanggung sampai mengiriminya surat, yang isinya tak berani dia buka.Tapi dia simpan keherananya itu dan kembali bertugas, si Putul pun menutup pintu kamarnya dan kini membuka kertas itu dengan macam-macam pikiran sekaligus bingung sendiri.“Selamat datang Pangeran Arya atau Pendekar Siluman alias Pendekar Putul, sebuah kehormatan bagi saya, sebagai Temanggung di kadipaten ini di kunjungi seorang pangeran seperti Anda. Besok saya undang pangeran untuk makan siang di rumah jabatan saya, akan ada utusan saya menjemput pangeran.Tertanda, Pangeran Busu, Temanggung Ta
Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik
Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p
Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad