“Apa yang kalian lakukan pada anak itu!” suara itu terdengar lembut sekali, mirip kidung saja.
Ki Usu tiba-tiba tarik lagi tangannya, yang tinggal sekali pukul maka lumpuhlah kekuatan Japra selamanya.
Japra melongo, saat ketiga pendekar ini tiba-tiba bersimpuh, ke arah barat.
Tak sampai 1 menit, sudah berdiri seorang kakek yang sangat tua kurus, jenggot dan rambutnya yang jarang berwarna putih semua.
Sukar ditaksir berapa usianya…bisa jadi lebih 90 tahunan, atau malah 100 tahunan lebih!
Tubuh kakek ini sebenarnya tinggi jangkung, tapi kini agak bungkuk, karena faktor usianya yang sudah renta.
Kedatangannya bak hantu saja, tiba-tiba muncul, setelah berhembus angin halus yang dingin.
Di tanganya ada tongkat butut, untuk membantunya berjalan. Pakaiannya putih lusuh, penampilannya seolah pertapa tua.
Japra tertegun dan terpana, wajah kakek tua ini begitu damai dan tenang, kadang ada senyuman kecil ramah ter
Japra kini termangu, bingung harus kemana. Ingin kembali ke rumah Temanggung Odol?Tapi tempat itu sudah dikuasai pasukan Kerajaan Daha, sedangkan Putri Resawari sudah kabur bersama Pangeran Warman diikuti puluhan pengawalnya.Gurunya Ki Birawa juga belum pulang sampai penyerbuan dilakukan pasukan kerajaan di bantu 3 Pendekar Golok Putih.“Apakah sebaiknya aku cari pusaka bukit meratus, seperti yang dikatakan kakek itu. Ilmu silatku masih tak ada apa-apanya, melawan satu orang dari 3 pendekar itu saja aku keok!” batin Japra menghela nafas.Kini dia benar-benar menyesal dengan kepongahannya, yang tak sadar merasa sudah sangat hebat!Ternyata berhadapan satu orang dari 3 Pendekar Golok Putih saja, ilmu kanuragannya tak ada apa-apanya.Sambil jalan pergi dari tempat ini Japra bingung sendiri, kemana kini dia harus pergi..!Sampai berhari-hari Japra masih bimbang, pikirannya hanya tertuju pada kakek tua Ki Durga dan ucapan-uca
Japra terus berlari cepat dan hanya beristirahat kalau kecapekan, tak terasa sudah 20 harian Japra pergi meninggalkan desa di mana dia membantai 2 begundal tersebut.Japra memutuskan mencari pusaka bukit meratus, dia ’ngeri’ juga bila harus bertemu Ki Birawa atau orang-orang Putri Reswari yang sakti-sakti.Pastinya murka dengan ulahnya, karena sudah membunuh dua begundal tersebut.Sambil beristirahat di sebuah hutan yang lebat, Japra mulai membaca peta yang bertahun-tahun dia simpan ditempat tersembunyi dan kini di bacanya dengan serius.Japra beruntung, selama di padepokan Ular Hitam, dia di ajari baca tulis, sehingga tak kesulitan membaca tulisan di peta ini.“Petunjuk peta ini mengarah ke arah Barat Bukit Meratus,” gumam Japra sambil memandang pegunungan meratus yang menjulang tinggi nun jauh di sana.Tanpa buang waktu, diapun menuju ke arah Barat. Perjalanan yang Japra tempuh bukanlah waktu sebentar. Tapi berhari-
Ternyata hari sudah tengah malam, saat Japra berjalan ke sisi tanah datar ini, dia langsung mundur, karena di bawahnya adalah jurang hitam,.Cuaca yang luar biasa dingin langsung menerpa tubuhnya yang kini tak berbaju lagi, karena digunakan sebagai bahan bakar obornya.Japra terduduk di tanah datar menahan hawa menusuk tulang, andai dia tak punya dasar tenaga dalam, bisa jadi Japra akan mati membeku.Saat meraba kantung celananya ia tak sengaja mengambil lagi peta itu dan mengamatinya di bawah sinar rembulan.“Ya Tuhaan…aku sudah sampai di sini, sesuai petunjuk peta ini, disinilah tempatnya!” sorak Japra kegirangan.Saking bahagianya Japra berteriak sangat nyaring, tak sadar menggunakan tenaga dalamnya. Suaranya malah memantul sangat nyaring dan bersahut-sahutan.Japra kaget sendiri, dia langsung terdiam. Lumayan lama barulah suara pantulan itu lenyap, kini Japra serem sendiri dan tak mau lagi berteriak seperti tadi.
Tanpa Japra sadari, semedi itu membuat hawa beracun yang selama ini ngedon di tubuhya, hasil latihan ‘salah’ yang diajarkan Ki Boka dan Ki Birawa perlahan keluar dari tubuhnya.Tapi imbansya, tenaga dalamnya naik berlipat-lipat, tubuhnya pun terasa segar dan pikirannya makin jernih. Matanya semakin tajam dan mampu membaca dalam gelap sekalipun kitab tua tersebut.Semua racun-racun yang dilatihnya bertahun-tahun keluar dari tubuhnya. Tapi tenaga dalamnya justru meningkat luar biasa.Setelah 3 bulan menyempurnakan semedinya, barulah Japra mulai melatih jurus-jurus yang dia miliki, kitab ini seolah jadi sumber segala ilmu yang dimilikinya.Japra miliki 3 jurus yang selama ini dia latih, dengan adanya kitab tersebut, dia justru mampu pelan-pelan sempurnakan semuanya.Baru terbuka mata Japra, 3 jurus itu ternyata sangat jauh menyeleweng dari sumber aslinya.Japra tak tahu, karena tiga jurus itu dikuasai golongan hitam, oleh mereka dir
Harga diri mereka runtuh di tangan pemuda perlente ini. Tapi apa mau di kata, mereka kalah telak saat ini dan mereka pun sampai sulit bangkit dari lantai.Pemuda ini berdiri sambil mengibaskan baju jubahnya, harum tubuhnya membuat semua orang makin kagum, di tambah sepatunya yang mengkilap dan…ada gagang golok berwarna emas tersembul di pinggangnya.“Kenapa kalian masih di sini, apa perlu aku penggal leher kalian sekalian hahh!” bentak pemuda ini sambil mengelus gagang goloknya yang menimbulkan perhatian.“Si-siapa kah kamu kisanak..?” orang ini memberanikan diri bertanya.“He-he…nyali mu gede juga ternyata ingin tahu siapa aku. Aku berasal dari Gunung Meratus, merantau kemana kakiku melangkah dengan golok ini tak pernah lepas dari badanku!”“Apaa…j-jadi kamu inilah Tuan Japra, si Pendekar Gunung Meratus alias Pendekar Golok Emas..?”“Hmmm…kalau sudah tahu nama
Pendekar Gunung Meratus alias Japra kini menuju ke rumah Ki Badui. Setelah mendengar keterangan lebih komplet. Pendekar muda ini pun duduk sambil mengisap cerutunya.Dia duduk di sebuah rumah yang di katakan Ki Badui baru saja menikah dan wanita itu cukup cantik.Suami dari wanita itu ternyata kerabat Ki Badui.Menurut Ki Badui wanita ini sempat hampir 2X di culik. Tapi dia bersama warganya sigap menggagalkan penculikan tersebut.Mendengar info ini, ke sanalah Japra menuju.“Kalian menjauh saja, agar penjahat itu datang, biar aku sendiri yang hadapi penjahat tersebut!” usir Japra, saat melihat Ki Badui dan warga desa yang punya nyali mau membantunya.Karena mereka sudah tahu dari cerita Ki Badui siapa adanya pemuda ini, merekapun mengangguk dan malam ini sengaja tak berjaga.Julukan yang melekat padanya membuat semuanya percaya, Japra mampu menangkap penjahat tersebut.Dengan harapan penjahat ini datang dan akan ken
Japra bertekad akan memecahkan misteri penculikan ini, selain penculiknya seorang wanita, dia juga penasaran, buat apa mereka menculiki wanita-wanita cantik?Japra lalu mengarahkan kudanya ke sana, kali ini dia santai saja, seolah-olah tempat yang dia datangi bukan tempat yang seram dan menakutkan.Semakin dekat Japra pura-pura tak tahu dari tadi dia melihat ada gerakan dedaunan yang mencurigakan.Sebagai ahli kanuragan, sekecil apapun gerakan, Japra tahu, apalagi di tubuhnya sudah menggeram kekuatan dahsyat, hasil latihan bertahun-tahun seorang diri.“Hmm ada yang memata-mataiku rupanya” pikirnya geli sendiri, tapi urat syarafnya tegang, bersiap terhadap serangan gelap.Japra kini sampai di sebuah lembah. Tempat ini sangat indah, dengan aliran sungai kecil yang membelah lembah tersebut.“Mirip tempat aku dulu berlatih silat seorang diri, pemandanganya indah sekali,” gumam Japra termenung.Dari jauh Japra sudah
Japra aslinya masih tak tega membalas.Tapi secara licik si wanita ini juga turun tangan dan lontarkan serangan-serangan gelap padanya, akibatnya Japra mulai terpancing marah.Tubuhnya sudah berkali-kali hampir tertembus golok. Singggg…dia pun mencabut golok berhulu emas miliknya.Deru tebasan goloknya mengaum dan membuat telinga ke 25 penyerangnya sakit bukan main.“Brasssss…!” 10 orang sekaligus terlempar bak daun kering, akibat terhantam golok istimewa ini.10 golok wanita penyerangnya ini patah, tak berhenti di situ, Japra kembali mengayunkan golok pusaka-nya ini, kembali 10 orang jatuh bergelimpangan.Bahkan serangan gelap dari si pemimpin ini membalik dengan cepat, return yang Japra lakukan membuat si pemimpin hampir terkena senjata gelapnya sendiri.Gedebuuukk…5 orang terakhir kini bergelimpangan di tanah, terkena serangan golok istimewa ini.Japra lalu menyimpan lagi goloknya. Menatap ke
Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik
Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p
Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad