Share

Bab 146: Diajak Memberontak!

Japra terpaksa bersuara keras dan keluarkan tenaga dalamnya, saking derasnya angin. Panglima Amani yang sempat melirik ke bawah nyalinya langsung ciut seketika. Karena manusia-manusia di bawah, yang merupakan pasukannya hanya sekecil semut terlihat kini.

”B-baik, turunkan aku, aku akan segera perintahkan mereka pergi saat ini,” cetus Panglima Amani, suaranya hampir tenggelam oleh deru angin yang sangat kencang.

Japra pun menepuk kepala burung rajawali untuk menuju ke atap wuwungan tinggi di bangunan bekas tempat tinggal kepala kadipaten kota Muara.

“Gunakan kesaktianmu untuk minta pasukan kalian pergi sekarang juga,” Japra pun lepaskan totokan di tubuh Panglima Amani, yang kini benar-benar tak berkutik, apalagi mereka mendarat di atap bangunan yang tingginya hampir 15 meteran dari tanah.

Nyali Panglima Amani makin ciut, saat melihat satu lagi burung raksasa ini hinggap tak jauh dari dia dan Japra saat ini.

Setelah tarik nafas panjang, terdengarlah suara Panglima Amani yang meminta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status