Beranda / Romansa / Penawaran Gila Suamiku / Chapter 1 - Terulang kembali

Share

Penawaran Gila Suamiku
Penawaran Gila Suamiku
Penulis: Idahsj

Chapter 1 - Terulang kembali

Penulis: Idahsj
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-05 02:12:17

Wynnn vegas, Amerika. 08.45 PM.

Langkah kaki yang terbalut flat shoes itu tampak meliuk-liuk dan tergesa di antara puluhan kaki-kaki yang tengah sibuk kesana-kemari. Kedua tangannya pun tampak sibuk dengan nampan yang berisi beberapa gelas minuman. 

ABBYANA—Perempuan berusia 29 tahun itu—dengan wajah cantiknya yang terlapis makeup tipis, tersenyum kala satu pria paruh baya menyambut sodoran minuman yang di bawanya.

"Selamat menikmati, tuan." Ramah tamahnya yang memang merupakan tugas dari pekerjaannya.

"Yea, dan akan sangat menyenangkan jika kau ikut bergabung denganku, cantik." 

Bersama kalimat itu selesai terucap, Abby tersentak kala merasakan rangkulan mesra di pinggangnya.

Dan wajah ini—

Shit!

Abby tidak menyukainya.

"Go ahead, mr!" 

Pria hidung belang bermarga Alexander yang sebisa mungkin selalu di hindarinya, meski hasilnya sia-sia saja karena bagaimana pun tempat kerjanya berhubungan dengan pria itu. 

Setelah berhasil menghilangkan keterkejutannya, Abby mencoba melebarkan senyum formal meski rasanya sudah teramat muak, tapi resiko pekerjaan dirinya tidak bisa seenaknya.

Kalau bukan gajinya yang lumayan dan peluang kerja dirinya yang sulit sudah keluar Abby dari dulu. Kala ingin menyerah Abby selalu di ingatkan akan kebutuhan hidup yang semakin bertambah setiap tahunnya.

Terlebih bukan tanggungan dirinya saja, ada sosok lain yang tentu saja tidak akan membuat Abby menyesal mengarungi kehidupan keras ini.

Sosok kecil yang mungkin saja saat ini telah tertidur pulas di ranjang kecilnya.

Sosok yang selalu menjadi penyemangatnya dalam mengarungi dunia yang keras ini.

Sosok berharga yang tak akan pernah tergantikan oleh siapa pun.

Sosok tercinta yang Abby lahirkan tujuh tahun yang lalu dengan penuh perjuangan.

Meski hadirnya karena ketidaksengajaan. Dan karena kebodohan sendiri.

"Semakin sexy saja setiap harinya,"

bisik sensual tuan Alexander itu menyadarkan Abby yang tangannya langsung memegang erat nampannya kala merasakan tengah besar dengan kurang ajar meremas bokongnya.

"Tuan, bisa tolong hentikan." brontak Abby sambil menggeser tubuhnya pelan, menjauhi lelaki genit di sampingnya itu. 

Yang menyebalkan Abby tidak bisa menyingkirkan tangan lelaki itu karena kedua tangannya pun tengah sibuk dengan nampan-nampan berisi gelas-gelas dengan air berwarna merah. 

"Mr Alexander, senang bisa bertemu—"

Dan selamat.

Abby menghela lega kala si pria hidung belang itu teralih, namun sebelum itu dengan kurang ajarnya satu tepukan lelaki itu layangkan pada pantatnya yang berbalut rok spon pendek di atas lutut berwarna hitam.

Abby mengumpat pelan dan langsung meringis kala melihat raut pria lain di hadapannya, telah mendengar umpatannya. 

"Tidak apa-apa, respon yang wajar untuk kelakuan bajingan tengik itu." yang hanya di balas senyum formal Abby saja.

Tapi...

"Berapa yang kau mau? 5000$ sepertinya cukup untuk menghangatkan ranjangku malam ini."

Seketika raut wajah formal Abby menjadi datar.

Ternyata sama saja. Harga yang fantastis, tapi Abby bukanlah pelacur.

Dengan raut wajahnya yang berubah datar, Abby menatap mata sayu dengan keriput yang tampak jelas mengelilingi kedua bola mata biru di hadapannya itu. "I'm not a bitch, sorry." Dan di akhiri senyuman undur diri.

Tua bangka tidak tahu diri! Dengus batinnya.

***

"By, ABBYANA!" 

Belum selesai mengerjakan tugasnya, Abby menoleh kala mendengar seseorang menyahutkan namanya.

Dan ternyata Liany, partner kerjanya yang berdarah asia. "Kenapa?"

"Miguel menyuruhmu menghadap bu Vanesa, ada kerjaan yang harus di hendel karena si pirang absen."

"Dan aku yang harus menggantikannya?"

Si pirang bernama Azelia, sesama berdarah eropa sepertinya. Orangnya menyebalkan karena selalu berbuat ulah, terlebih selalu menyeret rekan-rekan kerjanya.

Liany mengangguk dengan ringisan. "Ayo, sebelum Vanesa mengeluarkan lahar panasnya."

Vanesa adalah kepala pengurus yang memiliki mulut ceriwis.

"Tapi Li,"

"Tidak ada tapi, toh ada upah tambahan nanti dari pelanggan."

Dan memang bener meski resikonya pun tidak main-main.

"Aku tidak mau Li."

"By,"

"Aku tidak mau turut melayani mereka untuk kedua kalinya!" Abby akhirnya mengeluarkan keluhannya.

Sudah cukup satu kali waktu itu dirinya  menyanggupi dan ternyata pekerjaan Azelia itu membuatnya pusing dan mual secara bersamaan.

Persetan dengan VVIP!

Persetan dengan uang tips!

Perkerjaannya yang mengantar-antar minuman saja sudah membuatnya muak, apa lagi pekerjaan yang di lakukan Azelia.

Membayangkannya saja terasa menjijikan!

"Please by, temui dulu Vanesa, " raut Liany tampak memelas. "... jangan aku yang menggantikannya."

Ah ternyata...

"Aku tidak bisa untuk sementara ini, kau pun tahu alasannya, " sambil bicara wanita dengan rambut merah itu melirik perutnya.

Membuat Abby mengembuskan nafas gusar.

Apa boleh buat.

"Oke." 

***

Dan di sini lah Abby berada—Didepan pintu besar yang di dalamnya terdapat beberapa orang yang bisa di sebut 'crazy rick'

Namun ada yang salah...

Raut Abbyana tampak gusar, dan terus menghembuskan nafasnya tak tenang.

"Sial, sial Abby!" Geramnya dengan perasaan gusar.

"Hanya tinggal beberapa jam lagi, pertahankan ketenangan, oke." Berbicara pada dirinya sendiri, mencoba menenangkan gundah dalam jiwanya. 

Dan setelah tenang Abby mulai membuka dua daun pintu yang berada di tengah-tengah itu. Keningnya tampak mengerut kala mendapati sosok wajah cilik yang terasa familiar namun terasa berbeda juga.

"Lucy," bisiknya yang hampir tidak terdengar.

Dan entah kenapa tubuhnya terasa sakit seperti habis terdorong.

"Eumm... Lucy,"

"Mommy,"

Mata Abby yang sayu dengan kepalanya yang terasa berat akhirnya mencoba melebarkan matanya dan menangkap sosok cilik yang tengah duduk dan terisak di ujung ranjang.

"Hai, kenapa cantiknya mommy, hm?" Tanya Abby sambil berjongkok mensejajarkan tingginya dengan sang putri.

"Apa aku anak haram, Mommy?"

Deg

Seperti tertimpa palu besar hati Abby terasa sakit sekali mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut putrinya itu.

Dan dari mana putrinya itu tahu kata laknat itu.

"Dimana Daddy? Aku ingin seperti Liora yang selalu di gendong Daddynya... " Di tengah isakannya bocah itu terus berusaha berbicara. "Mereka selalu mengejekku, aku tidak punya Daddy, Lucy cacat... "

"Hei hei stt," Abby berusaha menenangkan.

Tapi gadis cilik itu malah menepis tangan sang ibu yang terulur untuk menyentuh kedua pelipisnya.

"TIDAK MAU, MOMMY BOHONG, BOHONG!!"

"Lucy—"

"LUCY BENCI MOMMY, BENER-BENAR BEN—"

Sebelum kata itu selesai, kedua mata yang tampak gelisah itu terbuka panik di iringi sahutan nyaring yang terasa menyakitkan.

"TIDAK LUCY!!"

Bangkit secara mendadak dari tidurnya, Abby seketika merasa kepalanya seperti tertimpa palu—nyeri dan pusing menyerang secara bersamaan.

"Aww kepalaku..."

Detik demi detik berlalu Abby mulai mengatur nafasnya dan segala kekacauan pikirannya.

Dan ternyata hanya mimpi.

Tapi tunggu, ada yang aneh, terasa asing—Abby mengedarkan sepasang mata hijaunya keseluruh penjuru ruangan yang luas dan mewah.

Dan jelas bukan kamar tidur di kediaman kecilnya.

Abby pun merasa aneh dengan tubuhnya yang dingin namun terasa gerah juga lengket.

"Ini di—oh Shit!"

Dan jawabannya ternyata—Dirinya tidur di Wnyyy Casino hotel VVIP, tentu tidak sendiri karena saat ini Abby mendapati punggung kekar seorang pria di sampingnya.

"Kau gila Abbyana!!"

Dan semakin terkejut kala punggung itu bergerak menjadi terlentang dan menunjukan rupa si lelaki. 

Double shit!

Dan malam sialan itu terulang kembali.

Bab terkait

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 2 - Lucyana

    Kring Kring "Ohhh shit!" Umpatan itu lancar sekali terlontar dari bibir mungil seorang gadis kecil. Putri dari Abbyana yang dalam satu bulan kedepan akan menginjak usia 7 tahun— Mendapati jam yang telah menunjukan angka tujuh lebih dua puluh lima pagi.Telat.Tentu saja!Setelah mematikan alarmnya yang memang telah diatur sejak setahun lalu oleh sang Ibu. kendati usianya yang masih sangat belia Lucy sudah di ajarkan mandiri untuk mengarungi dunia yang keras ini.Pekerjaan dengan jam kelalawar yang di miliki sang Ibu sejak dua tahun yang lalu, membuat Lucy ikhlas tidak ikhlas mengiyakan titah sang ibu. Meski terkadang Lucy akan di ungsikan pada teman Abby yang bersebelahan dengan kontrakannya.Pagi hari pukul setengah delapan Lucy berangkat sekolah dan pulang tepat pukul satu siang, dan tentunya di jemput oleh ibunya.Dan dari pukul—ahh mentok jam 6 pagi Ibunya akan luang sekali dan lebih menghabiskan waktunya di rumah sedangkan pada malam hari, wanita yang telah melahirkannya itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 3 - Gabriel Matteow

    Bunyi ketukan dari sepatu pentofel coklat mengkilap itu terdengar tegas kala menginjak lantai marmer. Sesosok tinggi berwajah eropa dengan rahang tegas dan gaya rambut undercut itu tampak sibuk dengan berkas yang di bolak-balik oleh tangannya."Laporan yang kuminta tadi pagi?" Tanya pria itu setelah menyerahkan berkas di tangannya pada tangan kanannya yang bernama Brian D'obrien."Ini tuan," Brian menyerahkan ipad pada majikannya setelah mengutak-atiknya dengan kilat."Nyonya Alexa telah sampai di D'Hotel."Dan lirikan tajam yang di dapat Brian setelah menginformasikan hal tersebut."Maaf." Sadar situasi yang menegangkan Brian menunduk dengan ringisan samar.Lelaki itu berdecak. "Tidak ada hotel lain kah, lintah itu selalu mengangguku!" gerutunya terus melangkah menuju mobil yang telah terparkir cantik di depan lobby perusahaan pencakar langit yang tampak gagah dengan desain modernnya."Nyonya meminta anda menemaninya di jam makan malam." Meski sudah tau diberi respon tak mengenakan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 4 - Penawaran gila

    Kilas balik"NO, LUCY!!"Di pagi hari setelah malam itu, Abby yang terbangun karena mimpi buruk di ranjang hotel itu, bangkit dengan raut cemas dan peluh yang membanjiri tubuhnya terutama wajah yang tampak jelas, dan kedua pipinya pun sedikit memerah. Tangannya terulur memijit kepalanya yang seperti tertimpa palu, pusing yang terasa sakit sekali dan semakin sakit kala menyadari sesuatu. Ada sesuatu yang bergerak. Batinnya merasakan pergerakan di sebelahnya.Dan rasa bingung menghampirinya. "Ini di— Oh shit" ucapannya terhenti dengan raut kaget yang tampak di wajahnya, terlibih kala melihat punggung kekar milik pria di sampingnya. "Jangan bilang, damn it?" Punggung milik pria itu? "Kau gila Abbbyana!!"Dan seketika itu pula otaknya di penuhi kerusuhan, tadi malam memang gila tak seharusnya dia mabuk. Abby pun sadar akan keberadaan Gabriel yang lelaki itu lah yang menjadi pelanggannya. Pertama kali bertatap wajah tentu syok tapi syukurnya Abby bisa mempertahankan raut datar dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 5 - Bukan lawan sepadan

    "Gila!" Menyentak dengan tenaga penuh akhirnya Abby terlepas dari dekapan yang membuat sesak itu.Sorotnya yang tajam dan tersirat kebenciaan begitu menghunas pada sepasang mata biru langit di hadapannya.Tidak habis pikir dengan kerja otak lelaki itu, sangat tidak memiliki perasaan, bisa-bisanya merencanakan untuk memisahkan ibu dan anak yang sendari bayi merah bersama.Setelah perjuangannya mengandung melahirkan dan membesarkan tentu saja Abby tidak akan sudi akan tawaran gila lelaki sialan ini."Aku tau kau memang kejam tapi aku tidak berpikir kau berencana memisahkan ku dengan putriku sendiri hanya karena menolak tawaranmu!"Dan Gabriel hanya mengendikan bahunya seakan tak peduli."Kau yang memperumitnya, aku jelas menawarkan hal simpel," ucapnya dengan tangan yang kini terulur menuju pipi halus sang little girlnya, mengelusnya seringai bulu."... Kembali padaku, kau akan tetap bersama anak kita dan melepaskan pekerjaan ini, tapi jika kau tak mau maka sebaliknya."Abby Mengepalka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 6 - Tembakan

    Kurang satu minggu menginjakan kaki di tanah Amerika, Gabriel yang di haruskan kembali karena kabar yang mengejutkan dan begitu mendadak. Padahal urusannya di sini dalam meninjau projek baru belum selesai, terlebih-Jika di pikir-pikir urusannya pun di kota ini akan semakin bertambah dan otamatis akan menetap lama karena kemunculan tak terduga sesorang yang telah berani enyah dari hidupnya dulu.Terlebih setelah mengetahui ada bagian dirinya yang terbentuk di tubuh sesosok gadis cilik bernama Lucyana-gadis dengan raut dingin yang dia temui sehari setelah malam panas itu. Di sambut lirikan penasaran dari para ibu-ibu yang tengah berlalu lalang kala pertama menginjakan kakinya di pekarangan luar sekolah dasar, Gabriel melepaskan kacamata hitam yang mambingkai matanya. "Wanita itu apa tidak salah menyekolahkan di sekolah kecil seperti ini," komentarnya yang di balas delikan Brian. Cengkem bosnya ini memang benar-benar butuh di sumpal. "Yang penting niatnya tuan," komentar Brial yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 7 - Daddy?

    Tepat pukul sembilan lebih tiga puluh menit di kediaman kecil Abbyana. Prank "Mom, are you oke?" Lucyana yang baru turun dengan muka bantalnya terkejut kala Ibunya menjatuhkan sebuah gelas hingga pecah berkeping menabrak lantai. Sedangkan Abby sendiri mengerutkan keningnya, ada yang terasa aneh dan tidak mengenakan menyerang dadanya, tapi sebab apa? "Mommy?!" Lucyana kembali berseru sedikit menaikan nadanya, karena Ibunya itu malah tampak melamun. "Hah, ya?" terkejut Abby kala melihat Lucy. "Kenapa gelasnya jatuh, Mommy tidak apa-apa?" "Oke, Mommy oke kok, tadi tidak sengaja kesenggol." Abby menyahut setelah tersadar dari lamunannya yang aneh. Lucyana hanya berdecak. "Duduk sana, Mommy siapkan sarapannya." Well, sarapan yang bisa di sebut kesiangan. Menurut, bocah itu segera menuju meja makan sedang yang kursinya hanya ada dua. "Telur lagi," cebik sang bocah kala menu sarapan hari ini lagi-lagi telur dadar sebagai lauknya. Sudah merasa bosan tiga hari ini hanya telur teru

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 8 - Hura hara

    Bruk Bunyi hempasan pelan bersama ringisan Gabriel keluar kan kala tubuhnya sudah terbaring di berangkar yang tersedia di ruang medis di bandara tersebut. Di bagian perut kanannya yang tertutupi kemeja putih polos yang saat ini tampak mengerikan dengan noda merah yang terus keluar tak karuan di bawah telapak tangan besarnya yang tengah menahan lanjuan cairan bernama darah segar tersebut. "Tuan," Brian dengan raut wajah paniknya, baru memasuki ruangan. Brian menatap ngeri sang tuan yang tampak berantakan dengan pakaian yang 80% di penuhi noda darah. Sebelum di evakusi memang Gabriel sempat terkena tembakan karena ingin menghampiri Ayahnya yang sudah tergeletak mengenaskan, tapi sayangnya peluru dari musuhnya berhasil mampir di bagian perut kanannya yang saat itu langsung membuat Gabriel tumbang, dan belum selesai dengan itu dua hujaman peluru kembali dia terima di bagian bahunya yang untungnya saja meleset dan hanya meninggalkan goresan. Selang detik kemudian, sang penyerang pun m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 9 - Sekarat

    Sudah berpindah ke rumah sakit terdekat dari bandara. Gabriel yang tengah bersandar di berangkarnya, tampak serius melihat berlembar-lembar foto jepretan di tangan kanannya, padahal ada luka yang sekarang telah di perban di area bahunya, tapi seakan tidak merasakan rasa sakit pria itu bergerak luas membolak balik foto tersebut.Lembaran foto yang di tangkap cctv, pelaku-pelaku yang beberapa waktu lalu menyerangnya. Wajah orang-orang berpakaian serba hitam itu tertutup topi dan masker, yang mungkin beberapa dari mereka telah menjadi mayat karena baku tembak tadi, apa lagi Gabriel yang saat itu tidak pandang bulu menembak mati kepala sang lawan."Oh, oke. Terus cari infomasinya lebih detail."Gabriel melirik sang ajudannya—Brian, yang tengah bertelepon. Sampai lelaki itu selesai, lalu melaporkan informasi yang baru di dengarnya."Dari beberapa yang kita dapatkan, dari yang telah tewas atau masih hidup adalah— sebagian besar pembunuh bayaran," ucap Brian sambil menyerahkan ipadnya setela

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29

Bab terbaru

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 12 - my fiancé

    Membuka matanya kemudian bangkit dalam sekejap mata, Abby meringis kala kepalanya berputar kencang setelahnya. Tapi tidak dia hiraukan karena ada yang lebih penting.Yea, Lucyana. Dimana putrinya? "Lucy?"Tidak ada sahutan.Bergerak bangkit dengan tergesa wanita itu keluar dari kamarnya dan hanya di sapa oleh keheningan."Lucyana?"Masih tidak ada sahutan.Ini benar? Bukan mimpi?Astaga, Abby harus bagaimana?Tadi malam setelah keributan yang terjadi di rumah sakit, permohonannya pada Gabriel, pemberontakannya pada bodyguart lelaki itu, lalu setelahnya tengkuknya terasa di pukul dan setelahnya dia tak ingat apa pun lagi.Dan lelaki itu tadi malam menyuruh bodyguartnya memulangkannya setelah membuatnya pingsan.Astaga. Dasar gila!Menatap sekeliling Abby berlari ke kamar putrinya, mencoba berharap kendati hanya kekosongan yang menyapa.Terduduk lemas di ranjang mini putrinya, Abby memeras kepalanya supaya berpikir—langkah apa yang harus di ambilnya.Tentu saja dia akan mengambil putri

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 11 - Pelantara

    "Damn!" Menatap stik mini di antara jarinya, Abbyana yang kala itu masih berusia sembilan belas tahun terbelalak. Rasa panik, takut dan marah menyerbunya kala mendapati dua garis merah terpang-pang nyata. "Bagaimana bisa?" Lirih dengan kepala penuh. Ternyata tanda-tanda mual, pusing, mood sawing yang menyebalkan beberapa hari lalu itu ini penyebabnya? Dan bagaimana bisa? TENTU SAJA KARENA DIA BERSETUBUH DENGAN MAKHLUK HIDUP! Dan kecebong si MAKHLUK HIDUP ITU mendapatkan sel telurnya. SIALAN ABBYANA!Dia masih sembilan belas tahun, amat sangat belum siap terlebih keadaan saat ini sangat kacau. Dan bajingan itu... Ini semua kesalahan BAJINGAN itu! "GABRIEL METTEOW SIALAN!" Jeritnya memenuhi kamar mandi. Melempar stik di tangannya ke sembarang arah, mengacau rambutnya dengan perasaan campur aduk, dengan berutal juga melempar benda apa saja yang bisa di jangkau tangan kecil kurusnya sampai berhamburan. Rasanya dia ingin merubuhkan kamar mandi ini!BRAK BRAKKKKPRANKK"Abby?"Tok

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 10 - Penyesalan?

    Gabriel melirik Brian dengan bengis setelah mendengar alasan dari keberhasilannya membawa istrinya itu.Sedangkan yang di tatap hanya bisa meringis. "Kata tuan apa pun alasannya yang penting bisa membawa madam kesini.""Tapi tidak dengan mengatakan—damn! sudah lah, pergi sana!" Gabriel yang akhirnya mendengus dan tak memperpanjang lagi protesannya mengusir Brian yang langsung mendengus samar."Kebiasaan seenaknya terima kasih saja tidak, cih.""Apa katamu?"Deg Ah mati dia! Sepertinya ucapannya tadi bukan dari batin."Brian?!""Ahh tidak tidak. Saya undur diri saja. Selamat menimati reuni nya, dan jangan berantem. Malu sama anak kecil." Tunjuknya pada Lucy yang tengah menyandarkan tubuh mungilnya pada sisi perut kiri Daddynya yang tidak terluka. Dan sebelum kembali di semprot lelaki iti lebih dulu kabur meninggalkan umpatan nyaring Gabriel."Heh mulut!" Yang langsung di protes Abby.Wanita itu hanya bisa mengelus dada karena contoh buruk putrinya sepertinya bertambah. Dan pula tanpa

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 9 - Sekarat

    Sudah berpindah ke rumah sakit terdekat dari bandara. Gabriel yang tengah bersandar di berangkarnya, tampak serius melihat berlembar-lembar foto jepretan di tangan kanannya, padahal ada luka yang sekarang telah di perban di area bahunya, tapi seakan tidak merasakan rasa sakit pria itu bergerak luas membolak balik foto tersebut.Lembaran foto yang di tangkap cctv, pelaku-pelaku yang beberapa waktu lalu menyerangnya. Wajah orang-orang berpakaian serba hitam itu tertutup topi dan masker, yang mungkin beberapa dari mereka telah menjadi mayat karena baku tembak tadi, apa lagi Gabriel yang saat itu tidak pandang bulu menembak mati kepala sang lawan."Oh, oke. Terus cari infomasinya lebih detail."Gabriel melirik sang ajudannya—Brian, yang tengah bertelepon. Sampai lelaki itu selesai, lalu melaporkan informasi yang baru di dengarnya."Dari beberapa yang kita dapatkan, dari yang telah tewas atau masih hidup adalah— sebagian besar pembunuh bayaran," ucap Brian sambil menyerahkan ipadnya setela

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 8 - Hura hara

    Bruk Bunyi hempasan pelan bersama ringisan Gabriel keluar kan kala tubuhnya sudah terbaring di berangkar yang tersedia di ruang medis di bandara tersebut. Di bagian perut kanannya yang tertutupi kemeja putih polos yang saat ini tampak mengerikan dengan noda merah yang terus keluar tak karuan di bawah telapak tangan besarnya yang tengah menahan lanjuan cairan bernama darah segar tersebut. "Tuan," Brian dengan raut wajah paniknya, baru memasuki ruangan. Brian menatap ngeri sang tuan yang tampak berantakan dengan pakaian yang 80% di penuhi noda darah. Sebelum di evakusi memang Gabriel sempat terkena tembakan karena ingin menghampiri Ayahnya yang sudah tergeletak mengenaskan, tapi sayangnya peluru dari musuhnya berhasil mampir di bagian perut kanannya yang saat itu langsung membuat Gabriel tumbang, dan belum selesai dengan itu dua hujaman peluru kembali dia terima di bagian bahunya yang untungnya saja meleset dan hanya meninggalkan goresan. Selang detik kemudian, sang penyerang pun m

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 7 - Daddy?

    Tepat pukul sembilan lebih tiga puluh menit di kediaman kecil Abbyana. Prank "Mom, are you oke?" Lucyana yang baru turun dengan muka bantalnya terkejut kala Ibunya menjatuhkan sebuah gelas hingga pecah berkeping menabrak lantai. Sedangkan Abby sendiri mengerutkan keningnya, ada yang terasa aneh dan tidak mengenakan menyerang dadanya, tapi sebab apa? "Mommy?!" Lucyana kembali berseru sedikit menaikan nadanya, karena Ibunya itu malah tampak melamun. "Hah, ya?" terkejut Abby kala melihat Lucy. "Kenapa gelasnya jatuh, Mommy tidak apa-apa?" "Oke, Mommy oke kok, tadi tidak sengaja kesenggol." Abby menyahut setelah tersadar dari lamunannya yang aneh. Lucyana hanya berdecak. "Duduk sana, Mommy siapkan sarapannya." Well, sarapan yang bisa di sebut kesiangan. Menurut, bocah itu segera menuju meja makan sedang yang kursinya hanya ada dua. "Telur lagi," cebik sang bocah kala menu sarapan hari ini lagi-lagi telur dadar sebagai lauknya. Sudah merasa bosan tiga hari ini hanya telur teru

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 6 - Tembakan

    Kurang satu minggu menginjakan kaki di tanah Amerika, Gabriel yang di haruskan kembali karena kabar yang mengejutkan dan begitu mendadak. Padahal urusannya di sini dalam meninjau projek baru belum selesai, terlebih-Jika di pikir-pikir urusannya pun di kota ini akan semakin bertambah dan otamatis akan menetap lama karena kemunculan tak terduga sesorang yang telah berani enyah dari hidupnya dulu.Terlebih setelah mengetahui ada bagian dirinya yang terbentuk di tubuh sesosok gadis cilik bernama Lucyana-gadis dengan raut dingin yang dia temui sehari setelah malam panas itu. Di sambut lirikan penasaran dari para ibu-ibu yang tengah berlalu lalang kala pertama menginjakan kakinya di pekarangan luar sekolah dasar, Gabriel melepaskan kacamata hitam yang mambingkai matanya. "Wanita itu apa tidak salah menyekolahkan di sekolah kecil seperti ini," komentarnya yang di balas delikan Brian. Cengkem bosnya ini memang benar-benar butuh di sumpal. "Yang penting niatnya tuan," komentar Brial yang

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 5 - Bukan lawan sepadan

    "Gila!" Menyentak dengan tenaga penuh akhirnya Abby terlepas dari dekapan yang membuat sesak itu.Sorotnya yang tajam dan tersirat kebenciaan begitu menghunas pada sepasang mata biru langit di hadapannya.Tidak habis pikir dengan kerja otak lelaki itu, sangat tidak memiliki perasaan, bisa-bisanya merencanakan untuk memisahkan ibu dan anak yang sendari bayi merah bersama.Setelah perjuangannya mengandung melahirkan dan membesarkan tentu saja Abby tidak akan sudi akan tawaran gila lelaki sialan ini."Aku tau kau memang kejam tapi aku tidak berpikir kau berencana memisahkan ku dengan putriku sendiri hanya karena menolak tawaranmu!"Dan Gabriel hanya mengendikan bahunya seakan tak peduli."Kau yang memperumitnya, aku jelas menawarkan hal simpel," ucapnya dengan tangan yang kini terulur menuju pipi halus sang little girlnya, mengelusnya seringai bulu."... Kembali padaku, kau akan tetap bersama anak kita dan melepaskan pekerjaan ini, tapi jika kau tak mau maka sebaliknya."Abby Mengepalka

  • Penawaran Gila Suamiku   Chapter 4 - Penawaran gila

    Kilas balik"NO, LUCY!!"Di pagi hari setelah malam itu, Abby yang terbangun karena mimpi buruk di ranjang hotel itu, bangkit dengan raut cemas dan peluh yang membanjiri tubuhnya terutama wajah yang tampak jelas, dan kedua pipinya pun sedikit memerah. Tangannya terulur memijit kepalanya yang seperti tertimpa palu, pusing yang terasa sakit sekali dan semakin sakit kala menyadari sesuatu. Ada sesuatu yang bergerak. Batinnya merasakan pergerakan di sebelahnya.Dan rasa bingung menghampirinya. "Ini di— Oh shit" ucapannya terhenti dengan raut kaget yang tampak di wajahnya, terlibih kala melihat punggung kekar milik pria di sampingnya. "Jangan bilang, damn it?" Punggung milik pria itu? "Kau gila Abbbyana!!"Dan seketika itu pula otaknya di penuhi kerusuhan, tadi malam memang gila tak seharusnya dia mabuk. Abby pun sadar akan keberadaan Gabriel yang lelaki itu lah yang menjadi pelanggannya. Pertama kali bertatap wajah tentu syok tapi syukurnya Abby bisa mempertahankan raut datar dan

DMCA.com Protection Status