Beranda / Romansa / Penantian Sang Istri Teraniaya / Difitnah Melakukan Pencurian

Share

Difitnah Melakukan Pencurian

Qian duduk bersandar dengan kedua kaki dipanjangkan ke depan di atas kasur. Ia baru sembuh dari rasa sakit yang sempat mengguncang otaknya. Sarina datang membawakan segelas air putih, memberikannya kepada anaknya itu sambil duduk di tepi kasur.

“Jangan berpikir terlalu keras. Otakmu itu masih rapuh,” kata Sarina, sedikit marah.

“Wanita tadi, siapa? Aku pernah bertemu dengannya setelah pulang dari rumah sakit,” cerita Qian.

“Lalu, dia bilang apa sama mu?” tanya Sarina, penasaran.

“Tidak ada. Memangnya dia siapa? Kenapa ada di sini?”

“Pembantu baru. Kakakmu menemukannya di jalan dan merasa kasihan. Jadi, dia merekomendasikannya kepada Mama karena kebetulan Mama membutuhkan seorang pembantu,” kata Sarina.

Qian manggut-manggut paham.

“Kamu istirahat saja. Nanti malam ke rumah sakit untuk menjaga Cici. Operasinya berjalan lancar. Kedepannya jangan bahas mengenai anak dengannya, nanti kita pikirkan cara untuk mendapatkan anak untuk kalian,” pesan Sarina.

“Tidak memiliki anak pun, tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status